Anda di halaman 1dari 18

Rencana program promosi kesehatan dalam penanggulangan

penyakit cacing kremi di Pusksmas colomadu 1 karanganyar


tahun 2021

Kelompok 5:
Susi Sulistyowati- 216070008
Repy Irawan- 216070018
Yosina M. Wandadaya- 216070019
Dwi Utami Perwitasari- 216070028
Ela Edithya-216070037
Ardhana Reswari- 216070057
Latar Belakang
Alasan pentingnya promosi kesehatan dalam
Alasan pentingnya memilih program: menanggulangi masalah tersebut:

● Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang


● Cacingan masih menjadi masalah
tanda dan gejala Cacingan serta cara penularan
kesehatan masyarakat di Indonesia dan dan pencegahannya
dapat mengakibatkan menurunnya ● Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan, dan guna memelihara kesehatan
produktivitas ● Meningkatkan perilaku mengkonsumsi obat
● Hasil rekapitulasi bulanan data cacing secara rutin terutama bagi anak balita
dan anak usia sekolah
kesehatan dinkes Jawa Tengah
● Meningkatkan koordinasi institusi dan lembaga
didapatkan kejadian penyakit kecacingan serta sumber daya untuk terselenggaranya
masih cukup tinggi reduksi cacingan
Tujuan
Tujuan Program: Tujuan Promosi:

Untuk menurunkan angka kejadian penyakit `1. Tujuan umum: Meningkatkan perilaku masyarakat aman dari
cacing kremi tahun 2022 penyakit cacing kremi tahun 2022

2. Tujuan khusus :
● Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit
akibat cacing kremi, pencegahan dan pengobatan).
● Meningkatnya perilaku cuci tangan dengan sabun air
mengalir dimasyarakat
● Meningkatnya cakupan Pemberian Obat Pencegahan secara
massal cacingan (POPM)
Sasaran

Primer Sekunder Tersier

● Balita Tokoh Masyarakat ● Camat


● Anak- anak ● Ibu PKK
Tokoh Agama

Tokoh Adat
Sasaran Primer (Balita dan anak-anak)
Kegiatan Tujuan

● Promosi kesehatan: ● Meningkatkan pengetahuan ibu dari


○ Memberikan penyuluhan kepada ibu dari penderita
terkait penyakit infeksi cacing kremi
penderita mengenai tanda-tanda, cara
○ Melakukan sosialisasi perilaku hidup bersih dan penularan, dan tata laksana dari infeksi
sehat di pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar cacing kremi
atau madrasah ibtidaiyah.
● Pemberian Obat Pencegahan secara massal
● Meningkatkan perilaku hidup bersih dan
cacingan (POPM), terutama bagi anak balita dan sehat guna memelihara kesehatan
anak usia sekolah ● Agar pencegahan penularan cacing dapat
● pengendalian faktor risiko(menjaga kebersihan dilakukan
perorangan dan menjaga kebersihan lingkungan) ● Pengobatan cacing kremi untuk
● penanganan Penderita (pengobatan Penderita,
mencegah perburukan dan mengobati
penanganan komplikasi Cacingan dan konseling
kepada Penderita dan keluarga) pasien sehingga dapat sembuh dengan
cepat
Sasaran primer (Balita dan anak-anak)
Metode Media

Metoda pembelajaran massa: Berdasarkan teknik penyajian


pesan
● Ceramah umum (public speaking)
● Talk show dan diskusi interaktif dalam radio
● Media cetak(Booklet, leaflet, flyer, poster,
dan televisi.
foto, dsb)
● Diskusi dan ceramah, kesehatan melalui
media elektronik ● Media elektronik(Televisi, radio, videoa
● Artikel-artikel kesehatan di dalam media kaset, radio kaset, slide, komputer, dsb)
cetak (koran, tablot, dan majalah) ● Media papan (Bill board)
● Billboard, spanduk, poster yang dipasang
disepajang jalan.
Berdasarkan penempatannya:
● Peyebaran leaflet, booklet, dan flyer. –Media di dalam ruang(Digunakan atau
dipasang dalam ruangan)

–Media di luar ruang(Digunakan atau dipasang


diluar ruangan)
Sasaran sekunder (Tokoh masyarakat, tokoh
agama, dan tokoh adat)
Kegiatan Tujuan

● Promosi kesehatan (Sosialisasi ● Peningkatan pengetahuan hingga terbentuknya perilaku yang


cacingan dengan toma, toga, dan todat) aman terhadapt resiko paparan penyakit cacing kremi
● Surveilans Cacingan (penemuan kasus ● Surveilans cacingan untuk memutus mata rantai penularan
Cacingan, survei faktor risiko; dan penyakit cacing kremi
survei prevalensi Cacingan) ● POPM memberikan pencegahan terhadap paparan infeksi
● POPM Cacingan cacing kremi di masyarakat sekolah dan balita
Sasaran sekunder (Tokoh masyarakat, tokoh
agama, dan tokoh adat)
Metode Media

Metoda pembelajaran massa: Berdasarkan teknik penyajian pesan

● Ceramah umum (public speaking) ● Media cetak(Booklet, leaflet, flyer, poster,


● Talk show dan diskusi interaktif dalam radio foto, dsb)
dan televisi. ● Media elektronik(Televisi, radio, videoa
● Diskusi dan ceramah, kesehatan melalui kaset, radio kaset, slide, komputer, dsb)
media elektronik ● Media papan (Bill board)
● Artikel-artikel kesehatan di dalam media
cetak (koran, tablot, dan majalah) Berdasarkan penempatannya:
● Billboard, spanduk, poster yang dipasang –Media di dalam ruang(Digunakan atau dipasang
disepajang jalan. dalam ruangan)
● Peyebaran leaflet, booklet, dan flyer.
–Media di luar ruang(Digunakan atau dipasang
diluar ruangan)
Sasaran tersier (Camat, lurah dan ibu PKK)

Kegiatan Tujuan

● Sosialisasi lintas sektor dengan camat ● Memberikan informasi dan advokasi kepada lintas sektor serta
dan kelurahan memastikan dukungan menyukseskan program
● Sosialisasi ibu PKK ● Memberikan informasi dan mengkordinasikan peran PKK
dalam penanganan kasus cacing kremi di masyarakat
Sasaran tersier (Camat dan ibu PKK)
Metode Media

Metoda pembelajaran massa: Berdasarkan teknik penyajian


pesan
● Ceramah umum (public speaking)
● Talk show dan diskusi interaktif dalam ● Media cetak(Booklet, leaflet, flyer, poster,
radio dan televisi. foto, dsb)
● Diskusi dan ceramah, kesehatan ● Media elektronik(Televisi, radio, videoa
melalui media elektronik kaset, radio kaset, slide, komputer, dsb)
● Artikel-artikel kesehatan di dalam
● Media papan (Bill board)
media cetak (koran, tablot, dan
majalah) Berdasarkan penempatannya:
● Billboard, spanduk, poster yang
dipasang disepajang jalan. –Media di dalam ruang(Digunakan atau
● Peyebaran leaflet, booklet, dan flyer. dipasang dalam ruangan)

–Media di luar ruang(Digunakan atau


dipasang diluar ruangan)
Rencana monitoring dan evaluasi
Apa yang dimonitor dan indikator
monitoring

● Puskesmas ● Kabupaten
○ Memantau pelaksanaan POPM cacingan ○ Memantau hasil POPM Cacingan
dan kejadian reaksi pengobatan berdasarkan laporan puskesmas
○ Menghitung persediaan, pemakaian, dan ○ Menghitung persediaan, pemakaian, dan
sisa obat, serta logistik lainnya sisa obat serta logistik lainnya
○ Menindaklanjuti rujukan puskesmas
Rencana monitoring dan evaluasi
Apa yang dimonitor dan indikator
monitoring
● Pusat
● Provinsi ○ Memantau pelaksanaan program
○ Memantau hasil POPM Cacingan
penanggulangan Cacingan berdasarkan
berdasarkan laporan kabupaten/kota
kesesuaian dengan SOP di tingkat
○ Mengevaluasi kualitas pelaksanaan
provinsi dan kabupaten/kota
program melalui survei cakupan
○ Mengevaluasi kualitas pelaksanaan
Pemberian Obat Pencegahan Massal
program melalui survei cakupan POPM
(POPM) Cacingan
Cacingan
○ Menindaklanjuti reaksi pengobatan
○ Merekapitulasi laporan hasil
pelaksanaan POPM Cacingan
Rencana monitoring dan evaluasi
Apa yang dievaluasi atau indikator evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan menilai laporan


kegiatan atau survei cakupan dan prevalensi.
Survei cakupan dilaksanakan sekali selama
periode POPM Cacingan. Survei prevalensi
dilaksanakan pada tahun kelima pasca POPM
Cacingan.
Pemantauan dan evaluasi dalam kegiatan Penanggulangan Cacingan meliputi:

Cakupan ini dihitung dengan rumus sbb:


1. Pelaksanaan Pemberian Obat Pencegahan
Massal (POPM) Cacingan Angka Cakupan Desa =
a. Kabupaten/Kota Jumlah desa/kelurahan dengan POPM cacingan
x 100
1) Cakupan Geografis
Jumlah seluruh desa/kelurahan
Cakupan geografis adalah persentase desa atau
kelurahan yang diobati dalam satu Cakupan ini dipergunakan untuk menilai apakah POPM
kabupaten/kota di setiap tahun pengobatan. Cacingan telah dilaksanakan di seluruh desa/kelurahan di
kabupaten/kota yang endemis tersebut. Kadang-kadang
tidak semua desa/kelurahan diobati, sehingga cakupan
pengobatannya menjadi rendah.
Pemantauan dan evaluasi dalam kegiatan Penanggulangan Cacingan meliputi:

Cakupan ini dapat menjelaskan jumlah penduduk yang


2) Cakupan POPM Cacingan
berisiko untuk diobati dan aspek epidemiologinya.
Cakupan ini dibuat setiap tahun, dengan perhitungan Karena ada dua kelompok sasaran maka pengukuran
sebagai berikut: angka cakupan POPM Cacingan menjadi:

Angka Pencapaian Pengobatan: a) Anak Sekolah

Jumlah sasaran yang minum obat di Kab/Kota Jumlah anak usia sekolah yang minum obat di
x 100 kab/kota x 100%

Jumlah seluruh penduduk sasaran di Kab/Kota. Jumlah seluruh anak usia sekolah di kab/kota
Pemantauan dan evaluasi dalam kegiatan Penanggulangan Cacingan meliputi:

2. Survei Cakupan Pengobatan


b) Anak pra sekolah
Tujuan : Untuk menilai besarnya cakupan POPM
Jumlah anak pra sekolah yang minum obat di kab/kota
Cacingan yang telah dilaksanakan
x 100%
Pelaksana : Dinas Kesehatan Propinsi atau badan
Jumlah seluruh anak pra sekolah di kab/kota
independen lainnya
c) Anak balita
Waktu : Satu bulan setelah POPM Cacingan selesai.
Jumlah anak balita yang minum obat di kab/kota Survei ini dilaksanakan satu kali setelah siklus
x 100% pertama pengobatan massal.

Jumlah seluruh anak balita di kab/kota Metode : Cluster Survey dengan menggunakan
populasi dan sample size sesuai dengan survey
prevalensi.
Pemantauan dan evaluasi dalam kegiatan Penanggulangan Cacingan meliputi:

3. Survei Evaluasi Prevalensi.

Evaluasi prevalensi dilaksanakan setelah 5 tahun


berturut-turut pelaksanaan POPM Cacingan. Survey
evaluasi prevalensi menggunakan pengambilan sampel
kluster dengan jumlah sampel minimal 210.
Pelaksanaan tindak lanjut dilaksanakan selama 5 tahun
Untuk tindak lanjut hasil survey evaluasi prevalensi
berturut-turut untuk selanjutnya dievaluasi kembali
dibagi menjadi 5 kategori sebagai berikut:
prevalensinya.

Pemantauan dan evaluasi dapat dilakukan oleh petugas


pusat, provinsi, kabupaten/kota dan puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai