Anda di halaman 1dari 13

BLEEDING

TIME
A1-A2
Kelompok A1
1. NANANG SETIAWAN (2011304001)
2. NADIA ELSANA PUTRI (2011304002)
3. NILA WATI (2011304003)
4. WAFIQ AZIZA PAPENE (2011304004)
5. DIANA WANDARI (2011304005)
6. OKTAVIA AMANDA PUTRI (2011304006)
7. ARBI ALHIMI (2011304007)
8. DEBI SULISTI FEBRIANA (2011304008)
9. ANNISA NUR OKTAVIANI (2011304009)
10. AHMAD ALDO FERNANDES (2011304010)
11. AFINA NUR AINI (2011304011)
12. NENI MULYANI (2011304012)
13. KAREN KETRINA (2011304013)
14. ASSYIFA MUTIARA ZAHRA P (2011304014)
Kelompok A2
1. LATIFAH SUKMA 2011304015
2. SINTA DEWI2011304017
3. LATHIFA ENDRISALMA 2011304018
4. RISKI NOVA SAFITRI2011304019
5. ANITA KHOIRUN NISA 2011304020
6. ELSA WULANDARI2011304021
7. ASNA AINUR SYA’BAN 2011304023
8. MAR’ATUN SOALIHAH 2011304024
9. KHUSNULYULANDARIS.BALAU2011304025
10. DESY NATASYA RAHMAWATYDAKO2011304026
11. KAMELIA UMIMI2011304027
12. WARDINA FITRIYA 2011304028
13. AGNES PUTRI UTAMI 2011304029
Pengertian
Bleeding time (waktu perdarahan) adalah uji laboratorium untuk menentukan
lamanya tubuh menghentikan perdarahan akibat trauma yang dibuat secara
laboratoris. Pemeriksaan ini mengukur hemostasis dan koagulasi. Masa
perdarahan tergantung dari ketepatgunaan cairan jaringan dalam memacu
koagulasi, fungsi pembuluh darah kapiler dan trombosit. Pemeriksaan ini
terutama mengenai trombosit, yaitu jumlah dan kemampuan untuk adhesi pada
jaringan subendotel dan membentuk agregasi.
Tujuan
Untuk mengetahui lamanya waktu yang
dibutuhkan darah untuk
membeku
Prinsip
Metode Ivy :

Manset tekanan darah dipasang diatas siku. Tekanan dinaikkan dan


dipertahankan konstan sesuai prosedur. Satu atau dua insisi standard dibuat
dipermukaan volar lengan bawah. Lama waktu dibutuhkan untuk berhentinya
pendarahan dicatat sebagai massa perdarahan (Bleeding Time).

Metode Duke :

Dibuat luka standar pada daun telinga bagian bawah dan dicatat lama waktu
perdarahan.
Metode
Alat :
1. Lancet
2. Kertas saring
3. Stopwatch
4. Kapas

Bahan :
1. Darah Kapiler dari daun telinga
2. Darah kapiler dari volver lengan
3. Alkohol 70%
Cara Kerja
Metode Duke Metode Ivy
1. Bersihkan anak daun telinga dengan 1. Siapkan alat dan reagen.
alkohol 70% dan biarkan kering lagi 2. Bersihkan bagian voler lengan bawah dengan alkohol 70%
2. Tusuklah pinggir anak daun telinga dan biarkan kering lagi.
itu dengan lancet darah sedalam 2 3. Kenakan ikatan stignomanometer pada lengan atas dan
mm pompalah sampai tekanan 40 mmHg. Selama percobaan
3. Jika terlihat darah mulai keluar berlangsung tekanan harus tetap setinggi itu.
jalankan stopwatch 4. Tegangkanlah kulit lengan bawah dengan sebelah tangan
4. Isaplah tetes darah yang keluar itu dan tusuklah dengan lancet darah pada satu tempat kira-
tiap 30 detik. Memakia sepotong kira 3 jari di bawah lipat siku sampai 3 mm dalamnya.
kertas saring.Jagalah jangan sampai 5. Jika terlihat darah mulai keluar, jalankan stopwatch
menekan kulit pada waktu 6. Isaplah tetes darah yang keluar tiap 30 detik memakai
menghisap darah. sepotong kertas saring, jagalah jaringan sampai menekan
5. Catatlah waktu darah tidak dapat kulit pada waktu mengisap darah
dihisap lagi 7. Hentikan stopwatch pada waktu darah tidak dapat diisap
lagi dan catatlah waktu itu
FAKTOR- FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI HASIL
PEMERIKSAAN
Persiapan yang tidak sesuai pada tahap pra analitik, analitik dan paska analitik dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan masa perdarahan. Pada tahap pra analitik, persiapan alat
dan bahan perlu diperhatikan, fungsi autoklik yang baik, fungsi sfigmomanometer pada
metode Ivy harus dipastikan baik. Hal yang perlu diperhatikan pada tahap analitik adalah
pemilihan tempat penusukan. Tempat penusukan pada metode Ivy, harus dipastikan bukan
daerah tempat pembuluh darah vena, karena apabila pembuluh darah vena yang tertusuk,
maka masa perdarahan akan memanjang.
Hasil pemeriksaan lebih dari 10 menit perlu dilakukan pengujian ulang karena dikhawatirkan
terjadi penusukan pembuluh darah vena. Apabila hasil uji ulang memang lebih dari 10 menit,
maka memang masa perdarahan pasien memanjang. Pada metode Ivy diameter tetes darah
pertama harus minimal 5 mm. Apabila tetes darah pertama kurang dari 5 mm,
dikhawatirkan penusukan kurang dalam, sehingga perlu dilakukan penusukan ulang.
Penggunaan stopwatch tepat waktu juga akan mempengaruhi hasil. Stopwatch harus
dinyala tepat ketika tetes darah pertama keluar dari daerah perlukaan, tetes darah harus
diserap setiap 30 detik dan mematikan stopwatch harus tepat ketika tetes darah sudah
terhenti (tidak terdapat tetes darah pada kertas saring. Kesalahan pada tahap paskaanalitik
dapat terjadi ketika terjadi kesalahan pelaporan hasil, seperti kesalahan pada penulisan
satuan hasil.
FAKTOR LAIN
● Metode yang digunakan; teknik yang tidak tepat bila terjadi luka pungsi yang mungkin
lebih dalam daripada yang seharusnya. Bila tetesan darah ditekan paksa pada
permukaan kertas dan tidak menunggu tetesan darah benar-benar terisap dengan
sendirinya pada kertas penghisap, hal ini dapat merusak partikel fibrin sehingga
memperlama perdarahan.
● Obat aspirin dan antikoagulan dapat memperlama perdarahan.
MASALAH KLINIS
HASIL MEMENDEK : Penyakit Hodgkin
HASIL MEMANJANG : idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP), abnormalitas trombosit,
abnormalitas vascular, leukemia, penyakit hati serius, disseminated intravascular coagulation (DIC),
anemia aplastik, defisiensi faktor koagulasi (V, VII, XI). Pengaruh obat : salisilat (aspirin), dekstran,
mitramisin, warfarin (Coumadin), streptokinase (streptodornasi, agens fibrinolitik).
Nilai Rujukan

Metode Duke Metode Ivy


1-3 Menit 1-6 Menit
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai