Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Thymectomy in
Myasthenia Gravis
Wolfe GI, Kaminski HJ, Aban IB, Minisman G, Kuo HC, Marx A, et al
PICO
Patient/Population
Pasien berusia 18-65 tahun dengan miastenia gravis non-timomatosa
generalisata dengan durasi sakit <5 tahun, klasifikasi klinis Myasthenia
Gravis Foundation of America II – IV dan peningkatan konsentrasi antibodi
reseptor asetilkolin sirkulasi.
Intervention
Timektomi transsternal ekstensif + prednison selang sehari
Comparison
Prednison selang sehari saja
Outcome
Nilai rerata Quantitative Myasthenia Gravis (0-39) selama tiga tahun
Rerata dosis prednison yang diperlukan selama tiga tahun
Metodologi Studi
Nama studi : Thymectomy Trial in Non-Thymomatous
Myasthenia Gravis Patients Receiving Prednisone
Therapy (MGTX)
Jenis studi : Penelitian randomisasi, single-blind (rater-
blinded) internasional, untuk menentukan apakah
timektomi transsternal ekstensif yang digabungkan
dengan protokol prednison standar akan memberikan
hasil yang lebih baik dibandingkan prednison saja
setelah 3 tahun
Periode : September 2006 – November 2012.
Kriteria inklusi:
Durasi miastenia gravis <3 tahun
Usia subjek 18-60 tahun
Kadar antibodi reseptor asetilkolin serum >1,00 nmol/L jika
diagnosis dikonfirmasi dengan uji edrofonium yang positif,
stimulasi saraf repetitif yang abnormal, atau elektromiografi
fiber tunggal yang abnormal
Kategori klinis Myasthenia Gravis Foundation of America II – IV
(kelas I terbatas pada otot okular, kelas II penyakit generalisata
ringan, kelas III penyakit generalisata sedang, kelas IV penyakit
generalisata berat, kelas V krisis yang memerlukan intubasi)
Dengan/atau terapi antikolinesterasi dengan/atau
glukokortikoid oral
Kriteria eksklusi:
Temuan timoma pada CT atau MRI dada
Riwayat timektomi sebelumnya
Penggunaan imunoterapi lain selain prednison
Kondisi hamil atau menyusui
Ketidakmauan mencegah kehamilan
Kontraindikasi terhadap glukokortikoid
Penyakit/kondisi medis yang substansial yang menghambat
partisipasi studi
Teknik randomisasi : Berbasis web, dengan rasio 1:1
Intervensi studi :
Prednison : Diberikan dalam strip yang berisi tablet 10 mg, yang
dikonsumsi berselingan hari dan dicatat pasien dalam sebuah catatan
harian. Pada kunjungan klinik, asesor melakukan penghitungan pil untuk
menentukan konsumsi dan dibandingkan dengan pencatatan pasien.
Pasien disediakan pemotong pil untuk dosis 5 mg.
Dosis berselingan diberikan awal 10 mg dan ditingkatkan per 10 mg hingga
mencapai 100 mg atau hingga 1,5 mg/kgBB. Untuk pasien yang telah
mengonsumsi prednison, dosis dapat ditingkatkan hingga 120 mg pada
subjek yang tidak mencapai status manifestasi minimal pada bulan
keempat (tidak memiliki gejala atau keterbatasan fungsional akibat
miastenia gravis, namun dapat ditemukan kelemahan saat pemeriksaan
beberapa otot). Dosis prednison dipertahankan hingga status manifestasi
minimal tercapai dan nilai QMS dari 0-38.
Dosis tappering off dilakukan per 10 mg tiap 2 minggu
hingga mencapai dosis 40 mg, dan disambung tappering
off per 5 mg tiap bulan, selama status manifestasi minimal
tetap dipertahankan. Jika gejala muncul, dosis
ditingkatkan 10 mg per 2 minggu hingga gejala hilang.
Tappering dapat dilanjutkan 4 minggu kemudian.
Timektomi : Dilakukan dengan cara sternotomi median
dengan tujuan reseksi en bloc seluruh jaringan
mediastinum yang dapat mengandung jaringan timus,
secara makros atau mikroskopis (atau keduanya). Foto
spesimen dikirimkan dan dianalisis oleh koordinator
operasi untuk menilai luas reseksi.
Analisis statistik : Kekuatan studi ini ditujukan untuk mendeteksi
perbedaan 30% pada dosis prednison di antara kedua kelompok, dengan
jumlah sampel 150 orang berdasarkan uji T student untuk dua sampel
independen, pada tingkat signifikansi 5%, dengan mempertimbangkan
mean-to-standard-deviation ratio 2,0. Penghitungan dilakukan dengan
metode trapezoidal, dan metode intention-to-treat digunakan untuk
semua hasil analisis.
Seleksi studi : 6958 subjek melalui skrining (3003 tinggal di Amerika
Serikat) 6727 pasien tidak memenuhi kriteria inklusi (penyakit >5 tahun
pada 3129 subjek, usia yang tidak memenuhi kriteria pada 2842 subjek,
penggunaan obat imunosupresif nonglukokortikoid pada 1977 subjek, dan
riwayat timektomi atau operasi dada sebelumnya pada 1901 subjek)
231 pasien yang eligibel 105 menolak berpartisipasi 126 subjek
mengalami randomisasi antara September 2006 dan November 2012.
Kesimpulan Temuan Studi
Hasil Jumlah Kualitas Efek Relatif Hasil Keseluruhan
partisipan Evidence
& Follow- (GRADE)
up
Nilai rerata 118 P<0,001 Nilai QMG jauh lebih
Quantitative 36 bulan ⊕⊕⊕⊕ rendah (perbaikan
Myasthenia status klinis) pada
Gravis Kuat kelompok timektomi
dibandingkan
prednison saja pada
bulan ke-36
Perbedaan rerata
nilai QMG antara
kelompok timektomi
dan prednison saja
adalah 2,85 (0,47 –
5,22)
Kesimpulan Temuan Studi
Hasil Jumlah Kualitas Efek Relatif Hasil Keseluruhan
partisipan & Evidence
Follow-up (GRADE)
Dosis 117 P<0,001 Dosis prednison jauh
prednison 36 bulan ⊕⊕⊕⊕ lebih rendah pada
yang Kuat kelompok timektomi
diperlukan dibandingkan
prednison saja pada
bulan ke-36
Dosis selang sehari
rerata adalah 32 mg
pada kelompok
timektomi,
dibandingkan 54 mg
pada kelompok
prednison saja.
Perbedaan rerata 22
mg (12 – 32)
Kesimpulan Temuan Studi
Hasil Jumlah Kualitas Efek Relatif Hasil Keseluruhan
partisipan & Evidence
Follow-up (GRADE)