Anda di halaman 1dari 27

TBC ANAK

DEFINISI
 Tuberkulosis (TB) adalah infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. TB dapat menyerang semua
bagian tubuh tapi >95% mengenai paru karena penularan utama
melalui droplet (inhalasi) dan jaringan paru rentan terhadap
infeksi TB.
 Anak biasanya tertular dari penderita dewasa dan anak yang
terinfeksi tidak semuanya akan menjadi sakit TB. Selama masa
inkubasi 3-10 minggu.
 95% terbentuk sel T spesifik makrofag aktif membunuh atau
menghambat basil TB  TB inaktif  (mungkin masih ada basil
TB yang dapat reaktivasi saat imunitas menurun)
 5% respon imun seluler gagal / indekuat  TB aktif (sakit)
MANIFESTASI KLINIK
 Manifestasi sistemik
1. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau tidak naik dalam
1 bulan dengan penanganan gizi.
2. Nafsu makan tidak ada (anoreksia) dengan gagal tumbuh dan
berat badan tidak naik dengan adekuat (failure to thrive).
3. Demam lama (> 2 minggu) dan/atau berulang tanpa sebab
yang jelas (bukan demam tifoid, infeksi saluran kemih, malaria,
dan lain-lain), yang dapat disertai keringat malam. Demam
pada umumnya tidak tinggi.
4. Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit dan
biasanya multipel.
5. Batuk lama lebih dari 3 minggu, dan sebab lain telah
disingkirkan
6. Diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan diare.
 Manifestasi organ
 KGB
• Kelenjar limfe kolli anterior atau posterior, juga
dapat terjadi di aksila, inguinal, submandibula, dan
supraklavikula.
• Multipel, unilateral, tidak nyeri tekan, tidak panas
pada perabaan, dan dapat saling melekat
(confluence) satu sama lain.
- Manifestasi neurologis
Meningitis TB
- Nyeri kepala
- Penurunan kesadaran
- Kaku kuduk
- dan kejang
- Tulang
- Nyeri
- Bengkak di sendi yang terkena
- dan gangguan atau keterbatasan gerak
- TB kulit: skrofuloderma
- TB mata: Konjungtivitis fliktenularis
(conjunctivitis phlyctenularis)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Tuberkulin
 Tuberkulin adalah komponen protein kuman
TB yang mempunyai sifat antigenik yang kuat.
Jika disuntikkan secara intrakutan kepada
seseorang yang telah terinfeksi TB (telah ada
kompleks primer dalam tubuhnya) akan
memberikan reaksi berupa indurasi di lokasi
suntikan
Tuberkulin
 Uji tuberkulin cara Mantoux dilakukan dengan
menyuntikkan intrakutan 0.1 ml PPD RT-23 2TU
atau PPD S 5TU, di bagian volar lengan bawah.
 Pembacaan dilakukan 48-72 jam setelah
penyuntikan.
 Yang diukur:Indurasi yang timbul  dipalpasi
untuk menentukan tepi indurasi, ditandai dengan
ballpoint kemudian diukur diameter transversal
indurasi yang terjadi dan dinyatakan hasilnya
dalam milimeter
 Interpretasi
 Indurasi 0-4 mm  uji tuberkulin negatif.
 Indurasi 5-9 mm  positif meragukan, karena dapat
disebabkan oleh infeksi M.atipik dan BCG, atau memang karena
infeksi TB. Untuk hasil yang meragukan ini jika perlu diulang.
Untuk menghindari efek booster tuberkulin, ulangan dilakukan
2 minggu kemudian.
 Indurasi ≥10 mm  positif tanpa melihat status BCG pasien.
 indurasi ≥15 mm hasil positif ini lebih mungkin karena infeksi
TB alamiah

Pengaruh BCG terhadap reaksi positif tuberkulin paling lama


berlangsung hingga 5 tahun setelah penyuntikan
Uji tuberkulin positif
 Dapat dijumpai pada 3 keadaan sebagai
berikut:
 1. Infeksi TB alamiah
a.Infeksi TB tanpa sakit,
b.Infeksi TB dan sakit TB
c.Pasca terapi TB
 2. Imunisasi BCG (infeksi TB buatan)
 3. Infeksi mikobakterium atipik/M.leprae
Uji tuberkulin negatif
 1. Tidak ada infeksi TB
 2. Dalam masa inkubasi infeksi TB
 3. Anergi
Anergi adalah keadaan penekanan sistem imun
oleh berbagai keadaan.
Contoh:gizi buruk, keganasan, penggunaan
steroid jangka panjang, sitostatika, penyakit
campak, pertusis, varisela, influensa, TB yang
berat, serta pemberian vaksinasi dengan vaksin
virus hidup
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Radiologi
 pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal
dengan/tanpa infiltrat
 konsolidasi segmental/lobar
 milier
 kalsifikasi
 atelektasis
 kavitas
 efusi pleura
 Bakteriologis
 Diagnosis pasti kalau ditemukan kuman
tuberkulosis pada pemeriksaan mikrobiologis
 Pemeriksaan mikroskopis
• Hapusan langsung untuk menemukan basil tahan
asam (BTA)
• Pemeriksaan biakan kuman M.tuberculosis
 Cara mendapatkan spesimen  bilas
lambung (gastric lavage) 3 hari berturut-turut.
ALUR DETEKSI DINI TB
 Hal-hal yang mencurigakan TB:
 Mempunyai sejarah kontak erat dengan penderita TB dengan
BTA (+)
 Tes uji tuberkulin yang posiif (>10 mm)
 Gambaran foto Roentgen  sugestif TB
 Terdapat reaksi kemerahan yang (dalam 3-7 hari) setelah
imunisasi dengan BCG
 Batuk-batuk lebih dari 3 minggu
 Sakit dan demam lama atau, tanpa sebab yang jelas.
 Berat badan turun tanpa sebab yang jelas
 Gejala-gejala klinis spesifik (pada kelenjar limfe, otak, tulang, dll)
  
Bila ≥3 +  Dianggap TB  Beri OAT  observasi 2
bulan
DIAGNOSIS
 Diagnosis TB tidak dapat ditegakkan
hanya dari anamnesis, pemeriksaan fisis
atau pemeriksaan penunjang tunggal 
SULIT pedoman diagnosis dengan
sistem skoring dan alur diagnostik
TB SCORE
 Catatan:
 Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter.

 Bila dijumpai skrofuloderma langsung didiagnosis

tuberkulosis.
 Berat badan dinilai saat datang (moment opname.)

 Demam dan batuk tidak ada respons terhadap terapi

sesuai baku Puskesmas.


 Foto rontgen toraks bukan alat diagnostik utama pada TB

anak.
 Semua anak dengan reaksi cepat BCG harus dievaluasi

dengan sistem skoring TB anak.


 Didiagnosis TB bila jumlah skor > 6, (skor maksimal 14)

Cut off point ini masih bersifat tentatif/sementara, nilai


definitif menunggu hasil penelitian yang sedang
dilaksanakan.
PENGOBATAN TB
 Pengobatan TB paru terbagi atas 2 fase :
- fase intensif (2-3 bulan)
- fase lanjutan (4-7 bulan)

 Obat yang dipakai :


- lini 1 (obat utama)
- lini 2 (obat tambahan
Lanjutan Pengobatan TBC
 Lini 1
- Rifampisin (R)
- INH (H)
- Piazinamid (Z)
- Etambutol (E)
- Streptomisim (S)
Lanjutan Pengobatan TBC
 Kemasan
- Obat tunggal : disajikan secara terpisah
masing-masing R,H,Z,E,S
- Obat kombinasi dosis tetap (FDC =Eixed
Dose Combination)
Tabel Dosis OAT
Kombinasi dosis tetap
(Fixed dose combination)
 Dosis tiap hari
• RHZE: R(150mg)+H(75mg)+Z(400mg)
+E(275mg)
• RHZ : R(150mg)+H(75mg)+Z(400mg)
• RH : R(300mg)+H(150mg)
 R(150mg)+H(75mg)
• EH : H(150mg)+E(400mg)
 Dosis 3 X/ minggu
• RHZ : R(150mg)+H(150mg)+Z(500mg)
• RH : R(150mg)+H(150mg)
WHO
 Keuntungan kombinasi dosis tetap
1. Penatalaksanaan sederhana dengan kesalahan
pembuatan resep minimal
2. Peningkatan kepatuhan dan penerimaan pasien
dengan
penurunan kesalahan pengobatan yang tidak
disengaja
3. Peningkatan kepatuhan tenaga kesehatan
terhadap
penatalaksanaan yang benar dan standar
4. Perbaikan manajemen obat karena jenis obat
yang
lebih sedikit
5. Menurunkan risiko penyalahgunaan obat tunggal
dan
MDR akibat penurunan penggumaan monoterapi
Paduan OAT yang dianjurkan pada
pengobatan TB paru
Ranking OAT lini 2 pada MDR-TB
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai