1
ρf =
m1/ρ1+ m2/ρ2 + m3/ρ3 + ……. + mn/ρn
21
• Dimana ρf adalah densitas pangan,
m1 hingga mn adalah fraksi massa konsituen 1 hingga n, dan ρ1 hingga ρn adalah
densitas konsituen 1 hingga n (n adalah jumlah konstituen)
• Contoh, untuk apel mengandung air 84,4%, gula 14,55%, lemak 0,6% dan
protein 0,2% (densitas adalah dalam kg m-3), ρ air = 1000, ρ gula =1590, ρ lemak
=925, ρ protein =1400 kg/m3
hasil ρ apel = 1064 kg m-3
1
1064kg / m 3
(0,844 / 1000) (0,1455 / 1590) (0,006 / 925) (0,002 / 1400)
3
• Tetapi, nampak ada keganjilan disini, karena apel biasanya
mengapung pada air.
• Mohsenin (1970) menyatakan angka 846 kg m-3 pada 29oC
• Sehingga, ada jumlah udara terperangkap dalam pori-pori yang
harus diperhitungkan.
• Udara ini akan hilang ketika blanching
4
• Apabila fraksi densitas dan volume diketahui, densitas dapat
dievaluasi dari
5
• Densitas buah-buahan dan sayuran beku adalah lebih
rendah daripada segarnya
• Densitas padatan dapat ditentukan dengan prinsip flotasi,
menggunakan cairan yang diketahui densitasnya.
• Densitas padatan berguna pada proses pemisahan/separasi
dan transportasi pneumatic dan hydraulic powder dan
partikel
6
Bulk Density
• Ketika pencampuran, pemindahan, penyimpanan dan pengemasan
bahan partikel seperti tepung, adalah penting untuk mengetahui sifat
bahan meruah (bulk)
• Ketika padatan dituangkan kedalam wadah, volume total terambil
akan mengandung bagian proporsi udara
• Porositas (ε) bahan terwadahi adalah fraksi volume total yang diisi
oleh udara
7
8
porositas (ε) = Volume udara
Volume total
9
• Bulk density bahan selanjutnya akan tergantung
sejumlah faktor, meliputi densitas padatan, geometri,
ukuran dan sifat permukaan dan serta metoda
pengukurannya.
10
Massa
Bulk density =
Volume bulk
11
12
• Tabel 2.7 memperlihatkan beberapa nilai bulk density
untuk buah dan sayuran
13
• Tabel 2.8 mencakup densitas padatan, bulk density dan
kadar air untuk serealia terpilih.
• Nilai kisaran menggambarkan varietas berbeda yang
diukur
14
Hubungan antara porositas, bulk density dan densitas
padatan
Hubungannya diberikan dengan
volume udara
porositas ε =
volume sampel bulk
15
Volume padatan
=1–
Volume bulk
m = V. ρ V = m/ρ
bulk density
porositas = 1 –
densitas padatan
16
ρb
= 1–
ρs
ρs – ρ b
=
ρs
17