Akbi-1 Sesi-11
Akbi-1 Sesi-11
Metode harga pasar atau nilai jual paling banyak digunakan karena
antara biaya dan nilai jual terdapat hubungan secara langsung,
dimana harga jual dari suatu produk lebih banyak ditentukan oleh
biaya produksi.
1. Biaya bersama relatif terhadap biaya produksi lainnya apabila
bauran fisik dan keluaran dapat diubah lebih besar atau lebih
kecil.
2. Dengan adanya perubahan tersebut akan menghasilkan total
nilai pasar lebih besar atau lebih kecil.
Metode harga jual, terdiri dari 2 :
a. Harga jual diketahui pada saat titik pisah.
b. Harga jual tidak diketahui pada saat titik pisah.
1
a. Harga Jual Diketahui Pada Saat Titik Pisah
2
Contoh 1
PT Melati memproduksi empat jenis produk yaitu produk A, B, C
dan D secara bersama dengan biaya sebesar Rp 250.000.000.
Data yang berhubungan ke empat produk yaitu :
3
Penyelesaian
Biaya Bersama
Rp 250.000.000
Titik Pisah
4
Penyelesaian
Nilai jual masing-masing pada saat titik pisah :
A = 25.000 x 5.980 = Rp 149.500.000
B = 50.000 x 7.800 = Rp 390.000.000
C = 13.000 x 3.500 = Rp 45.500.000
D = 16.250 x 4.000 = Rp 65.000.000 + Rp
650.000.000
Alokasi Biaya Bersama :
Produk A = 149.500.000 x Rp 250.000.000 = Rp 57.500.000
650.000.000
Produk B = 390.000.000 x Rp 250.000.000 = Rp 150.000.000
650.000.000
Produk C = 45.500.000 x Rp 250.000.000 = Rp 17.500.000
650.000.000
Produk D = 65.000.000 x Rp 250.000.000 = Rp 25.000.000
650.000.000 +
Rp 250.000.000
5
b. Harga Jual Tidak Diketahui Pada Saat
Titik Pisah
Apabila suatu produk tidak bisa dijual pada titk pisah,
maka harga tidak dapat diketahui pada saat titik pisah.
Produk tersebut memerlukan proses tambahan
sehingga harga jual dapat dikethui sebelum dijual.
Dasar yang dapat digunakan dalam mengalokasikan
biaya bersama adalah harga pasar hipotesis.
6
b. Harga Jual Tidak Diketahui Pada Saat
Titik Pisah
Jumlah nilai jual hipotesis
Pembebanan = masing-masing produk setelah titik pisah x Biaya Bersama
Jumlah nilai jual hipotesis
seluruh produk setelah titik pisah
Proses
A A
Proses Proses
Biaya Bersama B B
Proses
C C
7
Contoh 2
PT Mawar Indah memproduksi tiga produk secara bersama yaitu
produk X,Y, Z. Biaya bersama yang dikeluarkan untuk
menghasilkan ketiga produk tersebut adalah Rp 40.000.000.
Data lain yang berhubungan dengan produk bersama adalah :
Keterangan Produk X Produk Y Produk Z
Diminta :
a. Hitunglah alokasi biaya bersama masing-masing produk.
b. Hitunglah biaya produksi masing-masing produk.
8
Penyelesaian
Titik Pisah
Produk X
5.000 unit @ 1.500 – 2.628.000
Proses
Biaya Bersama Produk Y
Rp 40.000.000 6.000 unit @ 2.000 – 3.126.000
Produk X
4.000 unit @ 1.250 – 1.346.000
9
Penyelesaian
Total penjualan masing-masing produk :
X = 5.000 x Rp 1.500 = Rp 7.500.000
Y = 6.000 x Rp 2.000 = Rp 12.000.000
Z = 4.000 x Rp 1.250 = Rp 5.000.000
Rp 24.500.000
10
Penyelesaian
a. Alokasi joint cost masing-masing produk.
X = 4.872.000/17.400.000 x Rp 40.000.000 = Rp 11.200.000
Y = 8.874.000/17.400.000 x Rp 40.000.000 = Rp 20.400.000
Z = 3.654.000/17.400.000 x Rp 40.000.000 = Rp 8.400.000
Rp 40.000.000
11
2. Metode Unit Fisik
Metode unit fisik adalah suatu metode dalam pembebanan biaya
bersama kepada produk didasarkan atas unit secara fisik atau
output dari suatu produk.
Dalam metode unit fisik, unit output dari suatu produk harus
diungkapkan dalam bentuk atau satuan yang sama. Satuan dapat
berupa volume, bobot, atau ukuran karakteristik lainnya.
12
Contoh 3
PT Rindu Menanti memproduksi tiga produk secara bersama yaitu
produk A,B, C. Biaya bersama yang dikeluarkan untuk
menghasilkan keempat produk tersebut adalah Rp 150.000.000.
Data lain yang berhubungan dengan produk bersama adalah :
Keterangan Produk A Produk B Produk C
Diminta :
a. Hitunglah alokasi biaya bersama masing-masing produk.
b. Hitunglah biaya produksi masing-masing produk.
13
Penyelesaian
Biaya Bersama
Rp 150.000.000
14
Penyelesaian
a. Alokasi joint cost masing-masing produk.
A = 30.000/120.000 x Rp 150.000.000 = Rp 37.500.000
B = 48.000/120.000 x Rp 150.000.000 = Rp 60.000.000
C = 42.000/120.000 x Rp 150.000.000 = Rp 52.500.000
Rp 150.000.000
15
3. Metode Rata-rata per Unit
Metode rata-rata per unit adalah suatu metode dalam mengalokasikan
biaya bersama, bahwa seluruh produk yang dihasilkan dari proses
produksi bersama harus dibebani suatu nilai secara proposional dari
seluruh biaya bersama atau dari besarnya unit yang diproduksi.
Metode ini mengabaikan bobot atau nilai jual dari produk terkait,
disamping itu semua produk diasumsikan bersifat homogen, artinya
masing-masing produk memerlukan biaya yang relatif sama.
16
Contoh 4
PT Singgalang Jaya memproduksi tiga produk secara bersama
yaitu produk A, B, C. Biaya bersama yang dikeluarkan untuk
menghasilkan keempat produk tersebut adalah Rp 120.000.000.
Data lain yang berhubungan dengan produk bersama adalah :
Keterangan Produk A Produk B Produk C
Diminta :
a. Hitunglah alokasi biaya bersama masing-masing produk.
b. Hitunglah biaya produksi masing-masing produk.
17
Penyelesaian
Biaya Bersama
Rp 120.000.000
18
Penyelesaian
a. Alokasi joint cost masing-masing produk.
Biaya per unit = Rp 120.000.000 = Rp 2.000
60.000 unit
A = Rp 2.000 x 15.000 = Rp 30.000.000
B = Rp 2.000 x 35.000 = Rp 70.000.000
C = Rp 2.000 x 10.000 = Rp 20.000.000
Rp 120.000.000
19
4. Metode Rata-rata Tertimbang
Metode rata-rata tertimbang adalah metode yang dalam mengalokasikan
biaya bersama berdasarkan pada unit produksi dan dikalikan dengan
faktor penimbang, dan diperoleh jumlah penimbang rata-rata setiap
produk dibagi dengan jumlah penimbang rata-rata seluruh produk.
20
Contoh 5
PT Singgalang Jaya memproduksi tiga produk secara bersama
yaitu produk A, B, C. Biaya bersama yang dikeluarkan untuk
menghasilkan keempat produk tersebut adalah Rp 16.800.000.
Data lain yang berhubungan dengan produk bersama adalah :
Keterangan Produk A Produk B Produk C
Diminta :
a. Hitunglah alokasi biaya bersama masing-masing produk.
b. Hitunglah biaya produksi masing-masing produk.
21
Penyelesaian
Biaya Bersama
Rp 16.800.000
22
Penyelesaian
a. Alokasi joint cost masing-masing produk.
Menghitung nilai bobot
A = 3.200 x 2 = 6.400
B = 6.400 x 2 = 12.800
C = 1.600 x 4 = 6.400
25.600
23
Penyelesaian
b. Biaya produksi masing-masing produk.
Biaya produksi = Alokasi joint produk + Biaya proses lanjutan
A = Rp 4.200.000 + Rp 1.750.000 = Rp 5.950.000
B = Rp 8.400.000 + Rp 2.500.000 = Rp 10.900.000
C = Rp 4.200.000 + Rp 2.000.000 = Rp 6.200.000
24