Nurcholis, S.Kep,.Ns.M.H
Oksigen (O2)
• Fisiologis
• Perkembangan
• Perilaku
• Lingkungan
Terapi Oksigen
• Pengertian : merupakan salah satu terapi pernafasan
dlm mempertahankan oksigenasi
• Tujuan :
1. Mengatasi keadaan hipoksemia
2. Menurunkan kerja pernafasan
3. Menurunkan beban kerja otot jantung (miokard)
Indikasi
• Gagal nafas
• Gagal jantung atau infark miokrd
• Syok
• Metabolisme meningkat (luka bakar, luka berat, infeksi berat dll)
• Post operatif
• Keracunan carbomonoksida
• Penyakit paru obstruktif
• Nyeri dada
• Trauma thorak
• Tenggelam
• Hipoventilasi (respirasi < 10 kali/menit
• Distres pernapasa
• Hipotermi
• Stroke
• Kesadaran menurun
Metode & peralatan min. yg hrs diperhatikan
pd terapi O2
• Aliran diberikan 8 – 12 l
/mnnt
• Udara inspirasi tidak
bercampur
• Tidak dipengaruhi udara
luar
Nurcholis, S.Kep.Ns.M.H Kes
Tujuan : Untuk mengembalikan fungsi sirkulasi
dan mengatasi keadaan gawat darurat lainnya
dengan menggunakan obat-obatan
Perhatian !
Pemberian obat-obatan adalah orang yang
kompeten di bidangnya (dokter atau tenaga
terlatih di bidang gawat darurat)
Mengingat banyaknya jenis-jenis
kegawatdaruratan, maka pemberian obat yang
disebutkan di bawah ini untuk mengatasi
kegawatdaruratan secara umum sedangkan
dalam menghadapi pasien, kita harus melihat
kasus per kasus.
Lidokain (lignocaine, xylocaine)
Pemberian ini dimaksud untuk
mengatasi gangguan irama antara lain
VF, VT, Ventrikel Ekstra Sistol yang
multipel, multifokal, konsekutif/salvo
dan R on T
Dosis 1 – 1,5 mg/kg BB bolus i.v dapat
diulang dalam 3 – 5 menit sampai
dosis total 3 mg/kg BB dalam 1 jam
pertama kemudian dosis drip 2-4
mg/menit sampai 24 jam
dapat diberikan intratrakeal atau
transtrakeal dengan dosis 2–2,5 kali
dosis intra vena
Kontra indikasi : alergi, AV blok derajat
2 dan 3, sinus arrest dan irama
idioventrikuler
Aminodarone
Obat antiaritmia seperti
amiodarone umum digunakan
pada resusitasi jantung paru
sebagai tata laksana untuk henti
jantung dengan fibrilasi ventrikel
atau pulseless ventricular
tachycardia yang tidak dapat
diatasi dengan defibrilasi.
Sulfas Atropin
Merupakan antikolinergik, bekerja menurunkan tonus
vagal dan memperbaiki sistim konduksi
AtrioVentrikuler
Indikasi : asistole atau PEA lambat (kelas II B),
bradikardi (kelas II A) selain AV blok derajat II tipe 2
atau derajat III (hati-hati pemberian atropine pada
bradikardi dengan iskemi atau infark miokard),
keracunan organopospat (atropinisasi)
Kontra indikasi : bradikardi dengan irama EKG AV
blok derajat II tipe 2 atau derajat III.
Dosis 1 mg IV bolus dapat diulang dalam 3-5 menit
sampai dosis total 0,03-0,04 mg/kg BB, untuk
bradikardi 0,5 mg IV bolus setiap 3-5 menit
maksimal 3 mg.
dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan
dosis 2–2,5 kali dosis intra vena diencerkan menjadi
10 cc
Dobutamin (Inotropik)
adalah obat untuk membantu kerja jantung dalam
memompa darah ke seluruh tubuh pada orang yang
mengalami gagal jantung atau syok
kardiogenik. Untuk mengobati syok kardiogenik,
obat ini bisa digunakan bersama dopamin.
Dobutamin bekerja dengan cara merangsang
reseptor beta-1 jantung sehingga meningkatkan
kontraksi jantung dan kemampuan pompa jantung.
Cara kerja ini akan meningkatkan tekanan darah,
denyut jantung, dan jumlah darah yang akan
dipompa oleh jantung (cardiac output).
Dopamin
Untuk merangsang efek alfa dan beta
setengahnya.
Jangan diberikan rutin pada pasien henti
jantung.
.Kalsium gluconat/Kalsium klorida
Digunakan untuk perbaikan kontraksi otot
.
Diazepam
Digunakan untuk mengatasi kejang-kejang,
pernafasan
Dosis dewasa 1 amp (10 mg) intra vena dapat
39
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
40
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
41
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
42
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
1. Atonia uteri
2. Robekan jalan lahir,
3. Retensio plasenta,
4. Sisa plasenta,
5. Inversio uteri dan
6. Kelainan pembekuan darah.
43
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
Definisi
Pendarahan obstetri yang disebabkan oleh kegagalan uterus
untuk berkontraksi secara memadai setelah kelahiran
Faktor resiko:
Over distensi uterus oleh karena polihidramnion, hamil
kembar, makrosomia janin ; multi paritas, persalinan cepat
atau lama, infeksi, riwayat atonia uteri, pemakaian obat
relaksasi uterus.
Gejala :
Uterus tidak berkontraksi dan lembek, perdarahan segera
setelah anak lahir.
Penyulit:
Syok, bekuan darah pada serviks atau posisi terlentang akan
menghambat aliran darah keluar.
44
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
Faktor resiko:
Persalinan per vaginam dengan tindakan,
makrosomia janin, tindakan episiotomi.
Gejala:
Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir,
uterus berkontraksi keras dan plasenta lengkap.
Penyulit:
Pucat, lemah dan menggigil.
45
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
Gejala :
Plasenta belum lahir setelah 30 menit, perdarahan
segera, uterus berkontraksi dan keras.
Penyulit:
Tali pusat putus akibat traksi berlebihan, inversio
uteri akibat tarikan, perdarahan lanjutan.
46
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
Gejala:
Plasenta atau sebagian selaput (mengandung
pembuluh darah) tidak lengkap, perdarahan segera.
Penyulit:
Uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak kurang.
47
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
48
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
49
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
Faktor resiko:
Riwayat pembedahan uterus sebelumnya, plasenta
previa, kebiasaan merokok, multi grande para.
50
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
Penyebab:
Terapi antikoagulan dan koagulan konsumtif yang
disebabkan oleh komplikasi obstetrik.
51
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
Gejala:
Sub involusi uterus, nyeri tekan perut bawah dan pada
uterus, perdarahan, lokia mukopurulen dan berbau
bila disertai infeksi.
Penyulit:
Anemia dan demam.
52
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
53
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
54
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/Keperawatan Kritis 25/01/22
55
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
56
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
57
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
58
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
59
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/ 25/01/22
Keperawatan Kritis
60
Cuciati,S.Kep,Ners.,M.Kep/Keperawatan Kritis 25/01/22 61
Preeklampsia adalah hipertensi yang terjadi pada ibu
hamil dengan usia kehamilan 20 minggu atau
setelah persalinan di tandai dengan meningkatnya
tekanan darah menjadi 140/90 mmHg.
(Sitomorang, dkk 2016)
PRELOAD
• CVP
Hypovolemic
Fluids Shock
• JUGULAR PRESSURE
Preload atau beban awal yaitu
derajat ketegangan serabut otot
ventikel pada akhir diastoliksesaat
sebelom kontraksi
Kehilangan cairan
internal atau
eksternal
Gambaran klinis
Contoh
• Syok Anafilaktik
• Syok Septik
• DSS
• Overdosis obat
Contoh
•Trauma dinding dada
•Tension
pneumothorax
•Tamponade jantung
•Emboli paru
Gejala Syok
Gelisah
Mual – Muntah
Haus
Pusing
Tanda Syok
Keringat dingin
Akral dan kulit dingin
Gangguan kesadaran
Tachypneu
Tachycardia
Tekanan darah rerata yang rendah
Produksi urin menurun
Sianosis perifer
Pengenalan syok
Nadi :
cepat dan kecil, pada syok yang sangat berat
nadi mungkin tidak akan dapat diraba lagi.
Otak :
bila kekurangan darah, maka terjadi
gangguan fungsi otak.
Sedikit; gelisah dan ketakutan.
Syok berat; kehilangan kesadaran, koma
sebelum meninggal.
Pengenalan syok
Paru-paru :
Terjadi keadaan dimana sel-sel
mengalami hipoksia, kekurangan
oksigen. Tubuh akan bereaksi
dengan membuat pernafasan
menjadi lebih cepat.
Pernafasan juga menjadi lebih
dangkal.
Pengenalan syok
Kulit :
perabaan akan dinginnya kulit ini dilakukan
terutama pada daerah tangan atau kaki.
Derajat Syok Hemoragik
Darah hilang /cc < 750 750 - 1500 1500-2000 > 2000
Tekanan darah N N ↓ ↓
Atasi syok
Cari Penyebab
Hilangkan Penyebab
Jalan napas dan
Ventilasi Sirkulasi
• O2 tambahan • Kontrol perdarahan
• Bantuan • Terapi IV
ventilasi
Posisi Syok
LR NS
LR
Two wide bore iv cannulae 11LL Fast 1L
O2 via a mask
Monitor BP&Pulse
15%
40% 5%
T Book of Physiology
Guyton, 2006
PENYEBAB EDEMA JARINGAN
1. Tekanan hidrostatik
2. Tekanan onkotik
• K+ : 1 meq / kg / hari
KEHILANGAN AKUT: KEBUTUHAN HARIAN:
•Perdarahan •Air + elektrolit
•Muntaber •Nutrisi
•Hilang ke rongga III
MACAM CAIRAN
(berdasarkan isinya)
1. CAIRAN KRISTALOID
Cairan yg.berisi partikel kecil ( < 30.000
dalton)
sehingga mudah menembus dinding
pembuluh
darah (NaCl , RL , RS)
2. CAIRAN KOLOID
cairan yg.berisi partikel dg.BM besar ( >
30.000
dalton) sehingga tak mudah menembus
dinding
pembuluh darah (dextran, albumin, HES /
voluven®)
3. CAIRAN NUTRISI
Cairan yg.berisi bahan nutrisi KH, lemak,
protein
(sendiri atau campuran)
SIFAT CAIRAN BERDASAR TONISITAS
2. HIPER-ONKOTIK :
• Albumin 25 %
• HES 10 %
DAMPAK PEMBERIAN CAIRAN
CONTOH : D5% dalam saline 0.9%, D5% daam RL, D 10%, albumin 25
Pemberian cauran berdasar
tujannya penggunaannya
• Nutrient
• Elektrolik
• Alkalizing
• Acidifiying
Pemberian cauran berdasar
tujannya penggunaannya
• Nutrient
• Elektrolik
• Alkalizing
• Acidifiying
Nutrient
Contoh :
Contoh :
•NaCl 0,9 %
Blood volume expanders
Digunakan untuk meningkatkan volume darah
karena kehilangan darah/plasma dalam jumlah
besar. (misal: hemoragi, luka bakar berat)
Contoh :
• Dekstran
• Plasma
• Human Serum Albumin
Pembagian cairan berdasar
kelompok
• Kristaloid
• Koloid
Kristaloid