Anda di halaman 1dari 17

MATEMATIKA- III

Persamaan Diferensial
Oleh:
Dr. Parulian Silalahi, M.Pd
http://virtual-learning.v-babel.id/
Defenisi:
Persamaan diferensial adalah suatu persamaan
yang merupakan hubungan antara variabel
l
bebas, variabel tak bebas terhadap variabel
bebasnya.
Bentuk Umum:

F(x, y, y’, y”,…, yn) = 0

Dimana : x, disebut variabel bebas


y, disebut variabel tak bebas
y’, y”,…, yn disebut derivatif-derivatif y terhadap x
Beberapa Istilah dalam Persamaan Diferensial
a. Orde
Orde dari suatu persamaan diferensial
adalah derivatif tertingi yang terdapat di
dalam suatu persamaan diferensial

Contoh:
1. y’ + 4xy2 + x = 0 , disebut persamaan
diferensial orde satu
2. y” + 3y’ – 4y = 0 , disebut
persamaan diferensial orde dua
b. Derajat
Derajat dari suatu persamaan diferensial
adalah pangkat tertinggi dari derivatif tertinggi
yang terdapat dalam suatu persamaan
diferensial
Contoh :
1.y’ = 3y + x3 , disebut persamaan diferensial
derajat satu

2.(y”)2 – 3(y’)3 + 2x = 0, disebut persamaan


diferensial derajat dua
c. Penyelesaian Umum
Penyelesaian umum dari persamaan
diferensial adalah suatu penyelesaian
yang didalamnya terdapat konstanta
sembarang.

F(x, y, c) = 0 ,
c adalah konstanta sembarang
d. Penyelesaian Khusus
Penyelesaian khusus adalah suatu
penyelesaian yang di dalamnya sudah
ditentukan harga konstanta sembarang
menjadi konstanta absolut.

F(x, y, Co ) = 0
Co merupakan konstanta absolut.

Contoh:
1.Y = 4 x2 + c penyelesaian umum
2.Y = 5x2 + 6 penyelesaian khusus
e. Persamaan Diferensial Biasa
Persamaan diferensial biasa adalah suatu
persamaan diferensial yang fungsinya
hanya terdiri dari satu variabel bebas.

Bentuk Umum :

f(x, y’, y”, …, yn) = 0

Contoh:
1.Y’ + 5y + 4x = 0
2.Y’ – 6 y + 8x = 0
f. Persamaan Diferensial Parsial
Persamaan diferensial parsial adalah
suatu persamaan diferensial yang
fungsinya mempunyai dua atau lebih
variabel bebas

Contoh:
 2v  2v
1. 2
 2
 0
x y
z z
2.  z x
x y
Persamaan Diferensial Linier Orde Satu

Bentuk Umum:

dy/dx + P (x) Y = Q(x)


Langkah Penyelesaian:

dy/dx + P (x) Y = Q(x) …………………… (1)

Misalkan : y = U. V
dy/dx = U’.V + U. V’
Maka persamaan (1) menjadi:

U’.V + U. V’ + P (x) U. V = Q (x)


(U’ + P(x).U ) V + U. V’ = Q (x) …………… (2)

Syarat: U’ + P(x).U = 0 …… Dianggap homogen

Sehingga persamaan (2), menjadi:

0. V + U. V’ = Q(x)
U. V’ = Q(x) ………………. (3)
Dari persamaan
U’ + P(x). U = 0
du
  P ( x ).U
dx
du
  P ( x )dx
u
du
 u    P( x) dx  ln u    P( x) dx

ue 
 P ( x ) dx
Dari persamaan (3)

U. V’ = Q(x)

 P ( x ) dx dv
e .  Q( x)
dx

dv  Q ( x ).e  P ( x ) dx
dx

v   Q ( x ).e  P ( x ) dx
dx  c

y  U .V jadi :

 P ( x ) dx 
  P ( x ) dx 

y e  e .Q ( x ) dx  c 

Contoh 1:
Selesaikanlah PDL berikut:

a. y’ – y = 2 ex
b. y’ – 2y = cos 2x

Jawab:

a. y’ – y = 2 ex
P(x) = -1 ; Q(x) = 2 ex
  e  P ( x ) dx .Q ( x)dx  c 
 P ( x ) dx
ye   
  1 dx   1 dx x 
e  e .2e dx  c 
 
e x
 e x x
 
.2e dx  c  e 2  dx  c
x

y  e 2 x  c   2 x.e  c.e
x x x
b. y’ – 2y = cos 2x
P(x) = -2 ; Q(x) = cos 2x
  P ( x ) dx 
ye 
 P ( x ) dx
 e .Q ( x) dx  c 
 
   2 dx 
e 
  2 dx
 e . cos(2 x) dx  c 
 
 2 x 
 e   e . cos(2 x) dx  c 
2x

 
 e 2 x

ye 2x
2 2
 2 cos 2 x  2 sin 2 x   c
 (2)  2 
1 2x
 (2 cos 2 x  2 sin 2 x)  ce
8
1 1 2x
  cos 2 x  sin 2 x  ce
4 4
TERIMA KASIH
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai