Anda di halaman 1dari 16

METODE RISET

Dalam Psikologi Sosial

Maizar Saputra
Berbagai teori dalam psi sosial
DIKEMBANGKAN BERDASARKAN IDE
yang kemudian diuji secara ilmiah.

BAGAIMANA MENERJEMAHKAN IDE


KE DALAM PENELITIAN ILMIAH ??
MENEMUKAN
& MENGEMBANGKAN IDE
 IDE berasal dari rasa ingin tahu (curiosity) dan
pengamatan (observation) terhadap masalah.
 Psikolog sosial berfokus pada rasa ingin tahu
terhadap perilaku manusia, dan mengamatinya
melalui orang-orang dan interaksi sosial.
 Untuk memuaskan rasa ingin tahunya, para
ilmuwan melakukan penelitian, dan biasanya
dimulai dengan mengembangkan HIPOTESIS
yang kemudian diuji.
LATAR BELAKANG MASALAH PNLTN:

 Teoritis Vs Non-teoritis
 TEORITIS: menggunakan hipotesis untuk
mengembangkan teori
 NON-TEORITIS: mengumpulkan informasi
tentang fenomena yang dipermasalahkan
 Masalah Dasar Vs Masalah Penerapan
 MASALAH DASAR: demi kepentingan ilmu
pengetahuan
 MASALAH PENERAPAN: untuk
memecahkan masalah praktis
 Cara mengembangkan hipotesis yang
dapat diuji (William McGuire (1973):
 Berdasarkan hasil-hasil penelitian
sebelumnya: Peneliti mengembangkan
berdasarkan teori lama, dikembangkan
menjadi hipotesis yang lebih kompleks.
 Melalui pengamatan langsung terhadap
perilaku manusia: peneliti mencoba
menjelaskan proses psikologis yang mungkin
mendasari peristiwa yang diamati.
 Menganalisa petunjuk praktis (rule of
thumb) dari para praktisi.
 Bibb Latane mengajukan KRITERIA IDE
YANG BAIK (yang menghasilkan
hipotesis yang baik):
 Ide harus menarik secara teoritik.
 Ide harus menyarankan suatu kemajuan
metodologi.
 Dapat dilanjutkan dengan membuat
rancangan eksperimen yang baik
(Catatan: dalam kenyataan, eksperimen
hanya merupakan salah satu metode dari
berbagai metode penelitian yang dapat
dipilih sesuai dengan tujuan penelitian).
 Ide harus memiliki relevansi sosial.
MENGUJI HIPOTESIS
 Pengujian hipotesis memerlukan penerjemahan
konsep teoritis ke dalam variabel kongkrit yang
merepresentasikan konsep secara valid dan reliabel.
 VALIDITAS VARIABEL: sejauh mana sebuah
variabel merepresentasikan apa yang harus
direpresentasikan.
 RELIABILITAS VARIABEL: konsistensi variabel
kongkrit dalam merepresentasikan variabel
teoritis.
 Variabel Bebas (IV) dan Variabel tergantung(DV)
 IV (INDEPENDENT VARIABLE): serangkaian
kondisi yang berbeda yang diduga memiliki efek
terhadap respon subjek.
 DV (DEPENDENT VARIABLE): respon subjek yang
diukur dalam situasi penelitian.
MENGUJI HIPOTESIS (lanjutan)
 Prosedur tertentu dapat mengurangi
validitas dan reliabilitas variabel:
 DEMAND CARACTERISTIC: isyarat apapun yang
dapat mengindikasikan tingkah laku yang diharapkan
dalam penelitian, dapat menghasilkan respon yang
dibuat-buat untuk menyenangkan peneliti.
 EVALUATION APPREHENSION: kesadaran diri
subjek bahwa sedang dievaluasi dan diobservasi
orang lain, menghasilkan respon yang normative,
tidak sesuai dengan kehidupan sehari-hari.
 EXPERIMENTER EXPECTANCIES: keyakinan
tentang hasil penelitian yang seharusnya diperoleh,
dapat mengurangi objektivitas peneliti.
RANCANGAN PENELITIAN KORELASIONAL
Vs EKSPERI-MENTAL

 Korelasional:
 Untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih secara pasif.
 Eksperimental:
 Kita mengatur dua atau lebih kondisi yang
berbeda, kemudian secara acak menugaskan
orang (subjek) untuk merasakan kondisi
yang berlainan ini, lalu mengukur perilaku
yang menjadi permasalahan penelitian dalam
kondisi yang berbeda tersebut.
KELEMAHAN DAN KEUNGGULAN RISET
KORELASIONAL & EKSPERIMENTAL
Korelasional
 KELEMAHAN:
 Hubungan sebab-akibat diragukan karena:
 Arah hubungan sebab-akibat diragukan (padahal

sebagian besar telaah korelasional dan


eksperimental bertujuan utama menetapkan
hubungan kausalitas antara variabel bebas (IV)
dan variabel terikat (DV)
 Kemungkinan tidak satupun variabel yang secara

langsung mempengaruhi variabel yang lain.


KELEMAHAN DAN KEUNGGULAN RISET
KORELASIONAL & EKSPERIMENTAL...
 Korelasional
 KEUNTUNGAN:
 Memungkinkan untuk menelaah masalah yang
tidak dapat diteliti dengan metode
eksperimental.
 Memungkinkan untuk mengumpulkan lebih banyak

informasi serta menguji banyak hubungan.


 Eksperimental:
 Kelemahan dan keuntungannya merupakan
kebalikan dari riset korelasional.
KERANGKA PENELITIAN LAPANGAN Vs
LABORATORIUM

 K. Lapangan:
 Mempelajari jenis perilaku subjek ketika
berada di tempat tinggal alamiahnya
 K. Laboratorium:
 Dilaksanakan dalam situasi buatan.
Tabel 1. Keuntungan & Karakteristik Riset Lapangan & Lab.

Lapangan Laboratorium
Keuntungan Lab:
Kendali atas
RENDAH TINGGI
variabel
Penugasan secara
JARANG HAMPIR SLL
acak (random)
Kemudahan dan RENDAH TINGGI
ekonomis
Keuntungan Lapng:
Realisme TINGGI RENDAH
Dampak variabel CENDR. TINGG. CEND. REND.
bebas
Memperkecil
YA TIDAK
prasangka dan
keraguan
Keabsahan
(validitas) eksternal TINGGI RENDAH
PENGUMPULAN DATA
 PENGAMATAN
(OBSERVATION)
 MELAPORKAN DIRI
SENDIRI (SELF
REPORT):
wawancara,
kuesioner, dsb.
 DENGAN ARSIP
ETIKA PENELITIAN
 MEMINIMALKAN LEVEL NYERI ATAU STRES
YANG DIALAMI SUBJEK (bila penelitian dapat
menimbulkan nyeri atau ketegangan)
 Solusi: memberi informasi kepada subjek dan meminta
ijin sebelumnya.
 TIDAK MERUSAK LINGKUNGAN
 MELAKUKAN DEBRIEFING (penjelasan pada akhir
eksperimen mengenai prosedur yang sudah ditempuh
dan tujuan penelitian yang sebenarnya).
 Ctt: Biasanya peneliti menyembunyikan tujuan
penelitian (maksud prosedur yang ditempuh dalam
penelitian, agar respon subjek murni). Bila tidak
dilakukan debriefing, subjek dapat merasa tertipu.
 MERAHASIAKAN DATA DAN IDENTITAS
SUBJEK
 Sumber:
Sears, David, O., Freedman, J.L., Peplau, L.A.
1994. Psikologi Sosial.Edisi bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Deaux K., Dane F.C., Wrightsman L.S. 1993.
Social Psychology in the ‘90s. Pacivic
Grove, CA : Brooks/Cole Publ.Co

Anda mungkin juga menyukai