Anda di halaman 1dari 19

Kognisi Sosial

Maizar Saputra
Kognisi sosial adalah bagaimana orang
berpikir mengenai dirinya sendiri dan
dunia sosial, atau secara spesifik,
bagaimana orang memilih,
menginterpretasi, mengingat, dan
menggunakan informasi sosial untuk
membuat penilaian dan mengambil
keputusan.
A. KOGNISI SOSIAL OTOMATIS
1. Berpikir Otomatis dengan Skema
Berpikir otomatis membantu kita untuk
memahami situasi yang kita hadapi dengan
cara menghubungkan situasi tersebut dengan
pengalaman kita sebelumnya

Skema
Struktur mental yang digunakan orang untuk
mengorganisasikan pengetahuannya mengenai
subjek-subjek atau dunia sosial disekitarnya,
dan memengaruhi bagaimana informasi
dicatat, dipikirkan, dan diingat.
1. Berpikir Otomatis dengan Skema
a. Stereotipe mengenai ras dan senjata
Selain skema mengenai kelompok orang (ras,
gender, dsb), terdapat jenis-jenis skema yang
lain, antara lain:
1) Skema mengenai individu tertentu
Misalnya, apa yang disukai oleh si A
2) Peran sosial
Perilaku yang diharapkan sebagai ibu, sahabat,
dll
3) Bagaimana orang bertindak dalam situasi
tertentu
Misalnya di restoran, di tempat pesta, dsb
1. Berpikir Otomatis dengan Skema
b. Fungsi Skema
Skema bermanfaat, khususnya untuk mengurangi
kekaburan (ambiguity) bila kita menghadapi
informasi yang memiliki banyak kemungkinan
interpretasi.
Pada penderita gangguan neurologis Korsakov’s
syndrome, mereka kehilangan kemampuan untuk
membangun memori baru dan harus menghadapi
berbagai situasi seolah mereka baru mengalami
pertama kali
Namun demikian skema dapat berbahaya bila kita
menerapkannya seperti dalam eksperimen
mengenai stereotip terhadap ras kulit hitam
1. Berpikir Otomatis dengan Skema
c. Skema sebagai panduan mengingat
Skema juga berfungsi untuk mengisi
kekosongan informasi bila kita sedang
mencoba mengingat sesuatu. Rekonstruksi
(penyusunan) memori cenderung konsisten
dengan skema.
Kenyataannya bahwa orang mengisi
kekosongan di dalam memori dengan detail-
detail yang sesuai dengan skema, dapat
berbahaya (menghasilkan pemahaman yang
salah) dan cenderung sulit berubah.
1. Berpikir Otomatis dengan Skema
d. Jenis skema: accessibility & priming
Skema yang muncul di benak kita dan memandu
kesan mengenai orang tertentu, dapat dipengaruhi
oleh accessibility, yaitu sejauhmana skema dan
konsep-konsep yang tersedia di baris depan (paling
mudah diakses) cenderung kita gunakan bila kita
menilai suatu lingkungan sosial.
1. Berpikir Otomatis dengan Skema
d. Jenis skema: accessibility & priming
Skema tertentu mudah sekali diakses karena 3
alasan:
1) Karena merupakan hasil pengalaman masa lalu,
sehingga skema ini tetap aktif dan siap
digunakan untuk menginterpretasi situasi yang
ambigu.
2) Berkaitan dengan tujuan kita saat ini. Misalnya,
karena sedang belajar psikologi sosial mengenai
stereotip, kita cenderung menyadari stereotip
yang terjadi di lingkungan sosial kita.
3) Skema dapat diakses sewaktu-waktu karena
merupakan hasil pengalaman yang baru saja
dialami. Skema ini dapat diakses dengan adanya
informasi yang memicu
1. Berpikir Otomatis dengan Skema
d. Jenis skema: accessibility & priming
Situasi terakhir (poin c) ini merupakan contoh apa
yang disebut priming, yaitu proses di mana
pengalaman yang baru dialami meningkatkan
kemudahan mengakses (accessibility) suatu skema,
ciri-ciri, atau konsep.
Priming merupakan contoh yang jelas mengenai pikiran
otomatis, karena terjadinya secara cepat, tidak
diniatkan, dan tidak disadari. Ketika menilai orang
lain, orang-orang biasanya tidak sadar bahwa mereka
menggunakan konsep atau skema yang mereka
hasilkan dari pengalaman sebelumnya.
Dalam kenyataan priming dapat terjadi dari kata-kata
yang hanya sekilas, terlalu cepat untuk dimengti
secara sadar. Tentu saja hal ini berbahaya, terutama
bila menghasilkan kesan yang negatif.
1. Berpikir Otomatis dengan Skema
e. Keajekan skema
Kadang-kadang kita mendengar isu mengenai
seseorang yang kemudian diketahui bahwa isu itu
tidak benar.
Berkaitan dengan hal di atas, berkembang istilah
yang disebut preseferance effect.
preseferance effect
Menunjuk pada penemuan bahwa
keyakinan orang-orang
mengenai dirinya sendiri dan
lingkungan sosialnya cenderung
bertahan, bahkan setelah
terdapat bukti yang
mendeskredit keyakinan itu.
1. Berpikir Otomatis dengan Skema
f. Membuat skema kita menjadi
kenyataan:The Self-Fulfilling Prophecy

SELF-FULFILLING
PROPHECY: keadaan di mana
orang memiliki harapan orang
lain itu seperti apa, yang
mempengaruhi bagaimana ia
bertindak terhadap orang itu,
dan akhirnya menyebabkan
orang lain itu berperilaku
sesuai dengan harapannya,
membuat harapan itu menjadi
kenyataan.
1. Berpikir Otomatis dengan Skema
g. Budaya sebagai penentu skema
Sumber utama penentu skema kita adalah faktor
budaya di mana kita dibesarkan. Skema
merupakan hal penting di mana budaya
menjalankan pengaruhnya, yaitu melalui
penanaman budaya pada struktur mental, yang
sangat mempengaruhi cara kita memahami dan
menginterpretasi dunia kita.
A. KOGNISI SOSIAL OTOMATIS
2. Strategi mental dan jalan pintas
Dalam kehidupan sehari-hari kita dihadapkan pada
keadaan di mana kita menghadapai berbagai pilihan
yang mengharuskan kita membuat penilaian dan
mengambil keputusan
Membutuhkan sebuah jalan pintas (shortcut) untuk
membantu pemecahan masalah
Dalam situasi demikian orang sering menggunakan
jalan pintas yang disebut judgmental heuristic.
Kata heuristic berasal dari bahasa Yunani yang
artinya ’menemukan’ (’discover’).
Terdapat dua jenis judgmental heuristic, yaitu
availability heuristic dan representativeness
heuristic.
A. KOGNISI SOSIAL OTOMATIS
2. Strategi mental dan jalan pintas
a. Availability heuristic
Adalah pertimbangan praktis mental di
mana orang mendasarkan penilaiannya pada
sesuatu yang mudah muncul dalam pikiran.
A. KOGNISI SOSIAL OTOMATIS
2. Strategi mental dan jalan pintas
b) Representativeness heuristic
Adalah jalan pintas mental di mana orang
mengklasifikasikan sesuatu berdasarkan
kesamaan sesuatu itu dengan hal lain yang
sejenis.
A. KOGNISI SOSIAL TERKENDALI
Kognisi sosial terkendali atau CONTROLLED
THINKING didefinisikan sebagai pikiran yang
disadari, diniatkan, dengan sengaja, dan penuh
usaha. Jenis pikiran yang penuh usaha ini tentu
saja lebih memerlukan energi mental

Orang memiliki kapasitas untuk berpikir secara


sadar/terkendali ini hanya mengenai satu hal
dalam suatu waktu.
A. KOGNISI SOSIAL TERKENDALI
1. Contrafactual thingking
Adalah mengubah secara mental beberapa aspek
masa lalu dengan cara mengimajinasikan hal yang
telah lalu.
Countrafactual thinking/ reasoning dapat
mengakibatkan efek yang paradoks terhadap
emosi individu. Semakin tinggi harapannya (hal
yang dibayangkan semakin positif), semakin
mungkin untuk merasa bersalah.
Sungguh tidak menguntungkan bila
countrafactual thinking sering dilakukan, di mana
secara berulang individu berfokus pada peristiwa
negative dalam hidupnya. Hal ini dapat
menyebabkan depresi.
A. KOGNISI SOSIAL TERKENDALI
2. Menekan pikiran dan Pemrosesan otomatis
Menekan pikiran atau thought suppression adalah
usaha untuk menghindari berpikir mengenai
sesuatu hal yang ingin kita lupakan.
A. KOGNISI SOSIAL TERKENDALI
3. Meningkatkan pemikiran manusia
Salah satu tujuan berpikir terkendali adalah
untuk mengoreksi dan menyeimbangkan ( check
and balances) pikiran otomatis.
Pendekatan pertama, mengajarkan kepada
individu untuk lebih rendah hati mengenai
kemampuan penalarannya
Pendekatan yang lain adalah mengajarkan prinsip
dasar statistik dan metodologi untuk bernalar
secara benar.

Anda mungkin juga menyukai