Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

N DENGAN SISTEM
PENCERNAAN AKIBAT APPENDIKSITIS DI RUANG
RAWAT INAP LANAI 2 RS BETHA MEDIKA SUKABUMI

NAMA : NANA SITI MARLINA


NIK : 05200417
UNIT : RAWAT INAP LANTAI 2
LATAR BELAKANG

Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling
sering. Penyakit ini dapat mengenai semua umur baik laki-laki maupun perempuan, tetapi lebih sering menyerang
laki-laki berusia 10-30 tahun (Mansjoer, 2010).
Apendisitis sama-sama bisa terjadi pada laki-laki maupun perempuan, tetapi pada laki-laki umumnya lebih
banyak dari perempuan terutama pada usia 20-30 tahun (syamsuhidayat dan De joeng, 2011).Angka kejadian
apendisitis cukup tinggi di dunia. Berdasarkan WHO (2010) yang dikutip oleh Naulibasa (2011) angka mortalitas
akibat apendisitis adalah 21.000 jiwa, dimana populasi laki-laki lebih bnyak dibandingkan perempuan. Angka
mortalitas apendisitis sekitar 12.000 jiwa pada laki-laki dan sekitar 10.000 pada perempuan.
Dari perhitungan yang telah dilakukan di ruang rawat inap lantai 2 RS Betha Medika kasus apendisitis lebih
sering terjadi dibandingkan dengan kasus lainnya.
1. DEFINISI
Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis (umbai cacing/usus buntu).

2. ETIOLOGI
a) Hiperplasia jaringan limfoid
b) obstruksi
c) Fekalit
d) Tumor apendiks
e) Cacing askaris
f) Entamoeba histolitica
g) Makanan rendah serat
h) Konstipasi
3. PATOFIS DAN PATWAY
1) Patofisiologi
Appendicitis terjadi karena penyumbatan lumen apendiks oleh
hyperplasia folikel limfoid, fekalit, benda asing, striktur karena fibrosis akibat
peradangan sebelumnya, atau neoplasma.
2) Pathway

Idiopati Makan tidak teratur Kerja fisik yang keras

Massa keras feses

Obstruks Lumen

Suplay aliran darah menurun,


mukosa terkikis

Distensi abdomen
Perforasi, abses, peritonitis Peradangan pada apendiks

Menekan gaster
Appendiktomy Nyeri

Peningkatan produksi HCL


Insisi bedah Resiko tinggi infeksi
Mual, Muntah

Nyeri
Kerusakan integritas kulit
Resiko kekurangan volume cairan
4. MANIFESTASI KLINIS
1) Nyeri pada perut kanan bawah
2) Mual
3) Muntah
4) Demam
5) Konstipasi
6) Diare
A. PENGKAJIAN
1. Biodata Pasien
Nama : Ny. N
TTL : Sukabumi, 09-09-1980
Usia : 41th
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal masuk RS : 05 Januari 2022
Tanggal Pengkajian : 05 Januari 2022

2. Keluhan Utama
Nyeri

3. Riwayat Kesehatan Sekarang


Ny. N mengatakan nyeri pada perut kanan bawah seperti ditusuk-tusuk benda tajam dengan skala nyeri 4 (0-10) nyeri
dirasakan hilang timbul dan semakin bertambah apabila digerakan. Nyeri tekan (+) Nyeri tekuk (+) Mual (-) Muntah (-)
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ny. N mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat di RS, tidak pernah melakukan operasi apapun, riwayat penyakit
Jantung (-), DM (-), HT (-), Asma (-) riwayat alergi obat (-)

B. Pemeriksaan Fisik Persistem Terfokus


a) Keadaan Umum : Sedang
Pasien sesekali tampak kesakitan, sulit melakukan aktivitas
b) TTV
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Denyut Nadi : 87x/mnt
Pernafasan : 20x/mnt
Suhu Tubuh : 36,6 C
SPO2 : 98% Free Air
c) GCS : 15
E= 4 M= 6V= 5 Kesadaran Compos mentis
d) Sistem Respirasi : pernafasan 20x/menit, tidak ada sumbatan, suara nafas normal wheezing (-) rpnkhi (-),
pergerakan dada simetris, sesak nafas, (-) sianosis (-), batuk (-)
e) Sistem Kardiovaskuler : TD 120/80 mmHg, nadi teraba kuat, irama nadi teratur, a kral hangat, saturasi oksigen
98%, CRT <3 detik, nyeri dada (-), denyut jantung teratur.
f) Sistem Integument : t.a.k
g) Sistem Perkemihan : ± 5x/hari, kuning jernih, nyeri ketika BAK (-), terpasang DC (-), nyeri ketuk ginjal (-)
h) Sistem Persyarafan : Normal
i) Sistem Pencernaan : Konstipasi (-), Bising usus 10x, Hemoroid (-)
Inpeksi : simetris, tidak ada benjolan
Auskultasi : Peristaltik usus 8 kali/menit
Perkusi : Timpani
Palpasi : nyeri tekan pada perut bagian kanan bawah
j) Sistem muskuloskeletal : alat bantu yang digunakan (-)
5 5
5 5
E. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri
2. Kerusakan integritas kulit
3. Resiko tinggi infeksi
F. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO WAKTU DIAGNOSA INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

1 05/01/2022 Gangguan rasa 1) Bina hubungan saling 1) Membina hubungan S : klien mengatakan nyeri
09.00 nyam nyeri percaya saling percaya pada luka post operasi, nyeri
2) Kaji lokasi, 2) Mengkaji lokasi, seperti di sayat-sayat, durasi
karakteristik, durasi, karakteristik, durasi, nyeri 5-10 mnt, nyeri
frekuensi, kualitas, dan frekuensi, kualitas dan bertambah saat bergerak,
factor pencetus nyeri, factor pencetus nyeri, skala nyeri 4 (0-10)
serta tanda-tanda serta tanda-tanda O : k/u : Sedang, kes : CM,
ketidaknyamanan ketidaknyamanan. • Pasien tampak meringis
3) Kolaborasi pemberian 3) Berkolaborasi kesakitan
analgesic pemberiana alkgetik. • Wajah tampak menahan
4) Diskusikan penyebab 4) Mendiskusikan sakit
terjadinya nyeri penyebab terjadinya • Terdapat luka operasi di
5) Ajarkan Teknik non nyeri perut bawah bagian kanan
farmakologis (relaksasi 5) Mengajarkan Teknik A : masalah belum teratasi
Tarik nafas dalam) farmakologis (relaksasi P : Intervensi di lanjutkan
Tarik nafas dalam) • Rencana pemberian obat
ketorolac
• Mempraktikan teknik
relaksasi nafas dalam
NO WAKTU DIAGNOSA INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

1 05/01/2022 Kerusakan 1) Kaji karakteristik serta 1) Mengkaji karakteristik S : Klien mengatakan terdapat
09.00 integritas kulit adanya eksudat, serta adanya eksudat, luka post. Operasi di daerah
termasuk kekentalan, termasuk kekentalan, perut kanan bawah.
warna , dan bau warna , dan bau.
2) Catat lokasi, luas, 2) M ncatat lokasi, luka, O:
kedalaman luka kedalaman luka. • Terdapat luka dibagian
3) Lakukan perawatan 3) Melakukan perawatan perut kanan bawah.
luka /kulit secara rutin luka /kulit secara rutin. • Luka tertutup kassa,
rembesan (-) eksudat (-)

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
• Lakuksn perawatan luka
setiap hari
• Lindungi luka pasien dari
kontaminasi
NO WAKTU DIAGNOSA INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

1 05/01/2022 Resiko tinggi 1) Pantau TTV dengan ketat 1) Memantau tanda-tanda S : Klien mengatakan
09.00 insfeksi 2) Ajarkan pasien cara vital klien terpasang infus
melakukan personal 2) Mengajarkan pasien cara
hygine yang benar melakukan personal O:
3) Monitor tanda-tanda hygine yang benar • TTD : 120/80 mmHg
infeksi 3) Memonitor tanda-tanda • N : 89x/mnt
infeski • R : 20x/mnt
• S:3C
• SPO2 : 98% free air
• Kemerahan (-),
Bengkak (-), nyeri (-),
panas local (-)

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
• Anjurkan klien banyak
istirahat atau batasi
aktivitas
• Kolaborasikan untuk
pemberian obat.
G. CATATAN PERKEMBANGAN

Hari ke-1
Hati/Tgl Hasil Assesmen Instruksi PPA Nama
Rabu S : klien mengatakan nyeri perut – Rencana Operasi Zr. Sherli
05/01/2022 bagian bawah, nyeri seperti ditusuk- Pukul 16.00 WIB Zr. Nana
09.00 tusuk, skala nyeri 4 (0-10) nyeri – Sia (+), Sio (+)
dirasakan hilang timbul dan nyeri – Konsul anestesi (+)
bertambah jika digerakan – Konfirmasi dokter
bedah (+)
O : Keadaan umum :Sedang – Konfirmasi R. OK (+)
kesadaran : Composmentis
TD : 120/80mmHg, N : 91x/mnt, R :
20x/mnt, S : 36,4
IVFD (+), Plebitis (-), klien sesekali
meringis kesakitan

A : Gangguan Rasa Nyaman Nyeri


Resiko Infeksi

P : Lanjutkan Intervensi Keprawatan


Hari ke-2
Hati/Tgl Hasil Assesmen Instruksi PPA Nama
Kamis S : klien mengatakan nyeri pada luka – Terapi lanjut Zr. Nana
06/01/2022 operasi di bagian perut, nyeri seperti di – POD 1 Br. Azwar
19.00 sayat-sayat, nyeri dirasakan saat – GV/pagi
bergerak, skala nyeri 4 (0-14) – Perwatan 1-2 hari
BLPL
O : Keadaan umum :Sedang
kesadaran : Composmentis
TD : 110/70mmHg, N : 87x/mnt R:
21x/mnt S : 36,7
IVFD (+), Plebitis (-), luka tertutup
kassa, rembesan (-)

A : 1. Gangguan Rasa Nyaman Nyeri


2. Kerusakan integritas kulit
3. Resiko Infeksi

P : Lanjutkan Intervensi Keprawatan


Hari ke-3
Hari/Tgl Hasil Assesmen Instruksi PPA Nama
Jum’at S : klien mengatakan nyeri pada luka – GV/Hari Zr. Nana
07/01/2022 operasi sudah sangat berkurang. Zr. Novia
14.00
O : Keadaan umum : Baik
kesadaran : Composmentis
TD : 120/80mmHg, N : 83x/mnt R :
20x/mnt S : 36,4
Aff Infus (+), Plebitis (+).

A : Intervensi dihentikan

P : pasien pulang (+)


Obat pulang (+)
Surat kontrol (+)
Rencana Tindak Lanjut

1. Perawatan luka tiap hari


2. Pencegahan resiko infeksi pada luka
3. Pemenuhan nutrisi yang baik
Kesimpulan
Apendisitis merupakan kasus bedah gawat darurat pada bagian abdomen kerena adanya peradangan apendiks
vermiformis yang menjadi salah satu penyebab pasien mengalami abdomen akut. Istilah apendisitis dikalangan
masyarakat sering disebut sebagai usus buntu padahal apendisitis adalah sekum. Appendisitis bias terjadi pada semua
kalangan, tetapi lebih sering terjadi pada lelaki berusia 10-30thn.

Anda mungkin juga menyukai