Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

I
G5P2A2 GRAVIDA 38MG INPARTU
KALA 1 FASE AKTIF DENGAN LETAK
SUNGSANG
ALIFIA NURFALAH
052000511
IGD/PONEK
LATAR BELAKANG

• PONEK RS Betha Medika mencatat dalam 1 bulan terakhir terdapat 2,3% persalinan dengan
letak sungsang dari 222 persalinan patologis, dimana kejadian letak sungsang menempati
posisi ke 6 dalam 10 kasus terbanyak setelah oligohidramnion.
• Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator derajat kesehatan negara, disebut demikian
karena AKI menunjukkan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan. Jumlah angka
kematian ibu di Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 4912 kasus (www.depkes.go.id).
Penyebab AKI di Indonesia masih di dominasi perdarahan 28%, eklampsia 24%, infeksi
11%, partus lama 5%, dan penyebab lainnya 27% (Direktorat Bina Kesehatan Anak,
Kemenkes RI, 2015). Adapun dari penyebab kejadian tersebut tidak ada yang disebabkan
oleh persalinan sungsang, akan tetapi jika persalinan sungsang tidak ditangani dengan baik,
maka persalinan sungsang dapat menyumbang angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Definisi
Letak Sungsang merupakan suatu letak dimana bokong bayi merupakan bagian
rendah dengan atau tanpa kaki (keadaan dimana janin terletak memanjang
dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri)
(Manuaba, 2012).
Klarifikasi Letak Sungsang
Letak sungsang sendiri dibagi menjadi:

a. Letak bokong murni, dalam bahasa Inggris “Frank Breech“. Bokong saja yang menjadi bagian

depan sedangkan kedua tungkai lurus ke atas.

b. Letak bokong kaki (presentasi bokong kaki) disamping bokong teraba kaki dalam bahasa Inggris

“Complete Breech”. Disebut letak bokong kaki sempurna atau tidak sempurna kalau disamping

bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja.

c. Letak lutut (presentasi lutut) dan letak kaki (presentasi kaki) dalam bahasa Inggris kedua letak

tersebut disebut “Incomplete Breech”. Tergantung pada terabanya kedua kaki atau lutut atau hanya

teraba satu kaki atau lutut disebut letak kaki atau lutut sempurna dan letak kaki atau lutut tidak

sempurna (Mochtar,2009).
Etiologi
Faktor-faktor yang memegang peranan dalam terjadinya letak sungsang
diantaranya ialah prematuritas, multiparitas, hamil kembar, hidramnion,
hidrosefalus, plasenta previa dan panggul sempit. Kadang-kadang juga
disebabkan oleh kelainan uterus (seperti fibroid) dan kelainan bentuk uterus
(malformasi). Plasenta yang terletak didaerah kornu fundus uteri dapat pula
menyebabkan letak sungsang, karena plasenta mengurangi luas ruangan di
daerah fundus. Kelainan fetus juga dapat menyebabkan letak sungsang seperti
malformasi CNS, massa di leher, aneuploid (Sarwono, 2014).
Patofisilogis
• Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan dalam
uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif lebih
banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin
dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang
(Sarwono, 2014).
• Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban
relatif berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar daripada
kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri,
sedangkan kepala berada ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan
demikian dapat dimengerti mengapa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak
sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar
ditemukan dalam presentasi kepala. Sayangnya, beberapa fetus tidak seperti itu.
Sebagian dari mereka berada dalam posisi sungsang (Sarwono, 2014).
PATHWAY
Diagnosa
Diagnosis letak bokong dapat ditentukan dengan persepsi gerakan janin oleh ibu,
pemeriksaan Leopold, auskultasi denyut jantung janin di atas umbilikus,
pemeriksaan dalam, USG dan Foto sinar-X. Pergerakan anak teraba oleh ibu di
bagian perut bawah, di bawah pusat, dan ibu sering merasa benda keras (kepala)
mendesak tulang iga (Mochtar, 2015)
Asuhan Kebidanan Pada Ny. I G5P2A2 gr
38mg Inpartu Kala 1 F. Aktif dengan Letak
Sungsang

A. BIODATA KLIEN

Nama : Ny. I
Usia : 43 tahun
Tanggal Pengkajian : 25/09/2021
Tanggal Masuk : 25/09/2021
Alamat : Kp. Gentong 28/10 Selajambe Kec. Cisaat
No. RM : 00253354
Ruang : PONEK
Diagnosa : G5P2A2 gr 38mg inpartu kala 1 f. aktif dengan letak
sungsang
F. Pola Kebiasaan
No. Hal Yang Dikaji Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Pola Nutrisi
Makan : frekuensi, jumlah, Makan : 3x/hari, nasi dan Makan : 3x/hari, nasi
jenis lauk, 1 porsi dan lauk, 1 porsi
Minum : frekuensi, jumlah, Minum : ±8gelas/hari, Minum : ±6gelas/hari,
jenis ±1500ml, air putih ±1000ml, air putih
2. Pola Eliminasi
BAK : frekuensi, jumlah, BAK : >5kali/hari, >700cc, BAK : dc (+), >1500cc,
warna jernih jernih
BAB : frekuensi, jumlah, BAB : 1kali/hari, banyak BAB : 1kali/hari, banyak
warna lunak, gelap lunak, gelap
3. Pola Personal Hygiene
Mandi : frekuensi Mandi : 2x/hari Mandi : 1x/hari
Oral Hygiene : frekuensi Oral Hygiene : 2x/hari Oral Hygiene : 2x/hari
Mencuci Rambut : frekuensi Mencuci Rambut : 1x/hari Mencuci Rambut : -

4. Pola Istirahat Tidur


Lama Tidur Siang Tidur Siang : 1jam Tidur Siang : 2 jam
Lama Tidur Malam Tidur Malam : 7 jam Tidur Malam : 6 jam
5. Pola Aktivitas dan Latihan Melakukan pekerjaan Berjalan-jalan kecil
rumah tangga
Pengkajian Persistem
Pengkajian Persistem
1. Pemeriksaan Penunjang

CTG
Tampak detak jantung janin normal tidak kurang dari 120 dan tidak lebih
dari 180, HIS sangat ade kuat dan teratur.
2. Diagnosa Keperawatan
A. Diagnosa Aktual : G5P2A2 gravida 38mg Inpartu Kala 1 F. Aktif dengan letak
sungsang
B. Masalah Potensial

• Partus Lama
• Robekan perineum lebih besar karena dilakukan
tindakan
• Ketuban pecah lebih cepat
• Infeksi
• Asfiksia saat bayi lahir
• Kematian neonatal
Diagnosa Keperawatan
KESIMPULAN

Diagnosa G5P2A2 gravida 38mg inpartu kala 1 fase aktif dengan letak
sungsang sudah tepat, melihat dari data objektif, data subjektif dan data
penunjang. Tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.

Anda mungkin juga menyukai