Anda di halaman 1dari 39

REFLEKSI KASUS

HERPES SIMPLEKS

Oleh :
Yohana Veronica
10700156

 
Pembimbing :
dr. Rosmarini E. S. H., M.Sc., Sp.KK
 
 
PENDAHULUAN

 Virus herpes simpleks termasuk jenis patogen yang dapat


menyesuaikan diri dengan tubuh host.

 Ada dua jenis yaitu virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) dan
tipe 2 (HSV-2).

 Sekitar 80% dari infeksi herpes simpleks tidak menunjukkan


gejala.

 Herpes simpleks virus (HSV) adalah virus DNA yang patogen


pada manusia yang secara intermitten dapat teraktivasi kembali.
DEFINISI

 Herpes simpleks adalah infeksi akut yang disebabkan oleh virus


herpes simpleks (virus herpes hominis) tipe 1 dan tipe 2.

 Ditandai oleh adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit


eritematosa pada daerah dekat mukokutan.
ETIOLOGI

 Kelompok virus herpes sebagian besar terdiri dari virus DNA.

 HSV-1 dan HSV-2 adalah virus double-stranded DNA yang


termasuk dalam
subfamily : Alphaherpesvirinae
family : Herpesviridae.

 Bertransmisi melalui sel epitel mukosa, serta melalui


gangguan kulit, bermigrasi ke jaringan saraf, di mana mereka
tetap dalam keadaan laten.
EPIDEMIOLOGI
 Pada anak-anak berumur <10 tahun, infeksi herpes sering
asimtomatik dan dengan tipe tersering adalah HSV-1 (80-90%).

 Antibodi untuk HSV-1 sekitar 90% ditemukan pada individu


berumur 20-40 tahun.

 HSV-2 merupakan penyebab infeksi herpes genital yang paling


banyak (70-90%).

 Antibodi untuk HSV-2 jarang ditemukan sebelum masa remaja


karena asosiasi HSV-2 terkait dengan aktivitas seksual.
PATOGENESIS

 Infeksi virus herpes simpleks ditularkan oleh dua spesies


virus, yaitu virus Herpes simpleks 1 (HSV-1) dan virus Herpes
simpleks 2 (HSV-2).

 Merupakan kelompok virus DNA rantai ganda.

 Infeksi terjadi melalui kontak kulit secara langsung dengan


orang yang terinfeksi virus tersebut.
 Infeksi primer → ganglia saraf sensoris → masa laten →
menghasilkan protein virus → mekanisme pertahanan tubuh
host.

 Setelah masa laten → bereplikasi → serabut saraf perifer →


infeksi berulang.
GEJALA KLINIK
 Pada infeksi primer, gejala biasanya terjadi dalam waktu 3-7
hari.

 Masa inkubasi 2-20 hari.

 Gejala prodromal
a. Limfadenopati
b. Malaise
c. Anoreksia
d. Demam
e. Nyeri setempat dan pembengkakkan
f. Rasa terbakar sering terjadi sebelum timbulnya lesi mukokutan.
 Vesikel pada dasar kulit eritematous, adanya pustul dan
ulserasi, beberapa vesikel dapat berkelompok dan tersebar.

Gambar 1 : Vesikel pada dasar yang merah.

Gambar 2 : Krusta dan lesi penyembuhan


dengan atau tanpa sikatrik.
 
Infeksi Orofacial

 Herpes labialis (cold sores, fever blisters) disebabkan oleh


HSV-1.

 Lesi oral yang disebabkan oleh HSV-2 biasanya akibat infeksi


sekunder dari kontak orogenital.

 Infeksi primer HSV-1 sering terjadi pada masa kanak-kanak


dan biasanya asimtomatik.
Infeksi Genital

 Herpes genital adalah presentasi klinis utama dari infeksi


HSV-2.

 Terjadi dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu.

 Vesikel muncul sekitar 6 hari setelah kontak seksual.

 Vesikel membentuk cekungan ditengah (umbilikasi) di hari


2 atau 3.
 Discharge, dysuria, dan limfadenopati inguinal biasanya
terjadi.

 Pada laki-laki, lesi biasanya muncul pada glans penis atau


batang penis.

 Pada pria : nyeri, eritem, lesi vesikular yang mengalami


ulserasi paling sering terjadi pada penis, tetapi dapat terjadi
juga di anus dan perineum.
 Keluhan sistemik, termasuk demam, mialgia, kelesuan, dan
photophobia, terjadi pada 70% pada pasien dan lebih sering
terjadi pada perempuan.

 Pada wanita : lesi terdapat di vulva, perineum, bokong,


vagina, atau cervix.

 Wanita memiliki gejala penyakit yang lebih luas dan insiden


yang tinggi.
Gambar 3 : Herpes simpleks primer.
Kelompok vesikel yang rupture,
meninggalkan erosi. Tampak vesikel
didaerah perifer.
Infeksi pada bagian kulit yang lain

1. Eczema herpeticum atau dikenal sebagai Kaposi


varicelliform.
2. Herpetic whitlow

3. Herpes gladiatorum
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan sitologi
 Tes kultur virus

 Tes PCR

 Tes serologi
DIAGNOSIS
 Diagnosis didasarkan pada karakteristik tampilan klinis
lesi.
DIAGNOSIS BANDING
Impetigo Vesikobulosa
Ulkus durum
(Chancre)

Chancroid (Ulkus Mole)


PENATALAKSANAAN
 Edukasi
1. Pasien dengan herpes genital harus dinasehati untuk
menghindari hubungan seksual selama gejala muncul dan
selama 1 sampai 2 hari setelahnya
2. Menggunakan kondom
3. Terapi antiviral supresi dapat menjadi pilihan untuk individu
yang peduli transmisi pada pasangannya.
 Antivirus
1. Pengobatan dapat mengurangi simptom
2. Mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan secara cepat yang
berhubungan dengan perjangkitan
3. Dapat mempercepat waktu penyembuhan

Tiga antivirus oral yang dianjurkan, yaitu Acyclovir,


Famciclovir, dan Valacyclovir.
    Dewasa Anak durasi
Orofacial herpes Primer infeksi Acyclovir 5x 200mg /hari 15 mg/kg acyclovir 7-10 hari atau
Acyclovir 3x 400mg/ hari 5x/hari symptom hilang.
Valacyclovir 2x1000mg /hari
Famciclovir 3x250mg/ hari

  Rekuren infeksi Acyclovir 5x 400mg/ hari   4-5 hari atau sampai


Famciclovir 3x 500mg sembuh Kecuali
Valacyclovir 2x2000mg / hari valacyclovir hanya 1
  hari

Genital herpes Primer infeksi Acyclovir 5x200mg /hari Acyclovir 40-80 mg/kg 7-10 hari atau
Acyclovir 3x400mg / hari / hari oral dibagi jadi 3- symptom hilang
Valaciclovir 2x1000mg/ hari 4 dosis ( max 1g/hari)  
 
Famciclovir 3x250mg/hari

  Rekuren infeksi Acyclovir 3x400mg /hari Acyclovir 1000mg/hari 5-10hari / sampai


Acyclovir 5x200mg/hari dibagi 3-5 dosis sembuh
Valacyclovir 2x 1000mg
Famciclovir 2x500mg/hari
Disseminated infeksi   Iv acyclovir 10-15 mg/kg 3x /hari Iv acyclovir 10mg/kg 14-21 hari
3x/hari
KOMPLIKASI
 Infeksi bakteri sekunder
 Disseminated herpes simpleks
 Herpes simpleks kronis
 Herpes ensefalitis
 Karsinoma leher rahim
PROGNOSIS
 Kematian oleh infeksi HSV jarang terjadi.

 Infeksi dini yang segera diobati mempunyai prognosis lebih


baik.

 Terapi anti-virus efektif menurunkan manifestasi klinis herpes


genitalis.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.A
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan nanas no.5, Jember
Agama : Islam
Suku : Jawa
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Rasa tidak nyaman di daerah mulut dan muncul gelembung-
gelembung kecil berisi cairan.

Riwayat Penyakit Sekarang


Gerombolan gelembung kecil tersebut muncul sejak 3 hari yang
lalu dan dirasakan nyeri sehingga pasien merasa tidak nyaman di
daerah mulutnya. Pasien juga mengeluhkan nyeri saat menelan.
Demam dirasakan sejak 2 hari yang lalu terutama pada malam
hari.
 
 
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sebelumnya belum pernah menderita penyakit serupa.
 
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama.
 
Riwayat Pengobatan
Pasien membeli paracetamol di apotik untuk meredakan
demamnya
.
 
Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi.
 
Riwayat Sosial
Pasien memiliki teman kerja yang menderita penyakit yang sama.
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : Cukup
 Kesadaran : Composmentis
 Tanda-tanda vital

HR : 80x/menit
TD : 120/70 mmHg
RR : 18x/menit
Tax : 37.2ºC

 STATUS GENERALIS
dalam batas normal
 STATUS DERMATOLOGIS

Regio perioral

Efloresensi :
Vesikel berkelompok di atas kulit yang eritematous, berbatas tidak tegas, vesikel
berisi carian dan pus, kulit diantara lesi tampak normal, beberapa vesikel pecah
menjadi pustula.
RESUME
 Pasien Tn.A, 30 tahun, datang ke Poli Kulit dan Kelamin
dengan keluhan rasa tidak nyaman dan muncul gelembung-
gelembung kecil di daerah mulut. Gerombolan gelembung
kecil muncul sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan
nyeri saat menelan. Demam dirasakan sejak 2 hari yang lalu
terutama pada malam hari. Tidak ada dikeluarga pasien yang
menderita penyakit yang sama. Namun, ada teman kerja satu
kantor pasien yang menderita penyakit serupa. Pasien juga
membeli obat paracetamol di apotik untuk meredakan
demamnya.
Pada pemeriksaan fisik :
 Keadaan umum : Cukup
 Kesadaran : Composmentis
 Tanda-tanda vital

HR : 80x/menit
TD : 120/70 mmHg
RR : 18x/menit
Tax : 37.2ºC
 Status Generalis : dalam batas normal
 Status Dermatologis

Regio perioral
Efloresensi : Vesikel berkelompok di atas kulit yg eritematous,
berbatas tidak tegas, vesikel berisi carian dan pus, kulit diantara
lesi tampak normal, beberapa vesikel pecah menjadi pustula.
 Pemeriksaan Penunjang
Tes Tzanck

 Diagnosis

Herpes Simpleks

 DiagnosisBanding
Herpes Simpleks
Impetigo Vesikobulosa
 Pentalaksanaan

Edukasi
 bed rest

 minum obat teratur

 diet lunak tinggi kalori tinggi protein

Medikamentosa
 Acyclovir 5 x 200 mg/hari selama 7 hari
 Prognosis

Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai