Anda di halaman 1dari 31

Kelompok 6

Identifikasi
Virus Hepatitis B
yang Didapat saat
Berwisata
Dosen : Burhannuddin, S.Si.,M.Biomed
Anggota Kelompok

Putu Meta Septianingsih Putu Surya Kencana Talia D. I. A. Putu Caroline M. S.


(P07134220006) (P07134220003) (P07134220007)

Ni Putu Ananda Yuliastri D. I. A. Pradnya Sari Devi


(P07134220033) (P07134220029)
Topik Pembahasan

Gejala
Pengertian
Hepatitis B
Hepatitis B
Klasifikasi Sistem Pengobatan dan
Hepatitis B Pencegahan

Epidemiologi Penyebab dan


Hepatitis B Penularan Hepatitis
Ilmunopatogenesis infeksi B
Hepatitis B
01
Pengertian Hepatitis B
Hepatitis B

Merupakan penyakit hati yang disebabkan oleh


“Virus Hepatitis B” (VHB), suatu anggota famili
Hepadnavirus yang menyebabkan peradangan hati
akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus
dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.

Gambar 1. Virus Hepatitis B


Penyebaran Virus Hepatitis B, yaitu :
- Darah atau cairan tubuh dari penderita yang terinfeksi
- Melalui kegiatan seksual
- Penggunaan berulang jarum suntik
- Tranfusi darah dengan virus di dalamnya
02
Epidemiologi Hepatitis B
Infeksi Hepatitis B merupakan masalah kesehatan dan merupakan infeksi
yang endemik di Asia Pasifik, Afrika, Eropa Selatan, dan Amerika Latin.
Lebih dari 400 juta penduduk dunia merupakan penderita hepatitis
kronis dan 75 % nya adalah orang Asia. Prevalensi infeksi berkisar dari
2% sampai 20%. Dampak yang ditimbulkan sangat berbeda-beda di
masing-masing Negara.

Saat ini telah ditemukan ada 10 genotipe Virus


Hepatitis B dan beberapa subgenotipe dengan
distribusi geografi yang berbeda-beda.
Patogenisitas yang berbedabeda antara masing-
masing genotipe membantu klinisi dalam
menentukan risiko progresivitas penyakit dan
optimalisasi pemberian antivirus.
03
Klasifikasi Hepatitis B
Klasifikasi Hepatitis B

Klasifikasi Hepatitis B secara histopatologis dikenal ada tiga bagian, yaitu :


- Hepatitis B kronik persisten,
- Hepatitis B kronik lobular dan
- Hepatitis B kronik aktif

Perjalanan Hepatitis B dapat dibagi atas beberapa fase, diantaranya :


- Fase inkubasi,
- Fase akut,
- Fase confalescent window, dan
- Fase penyembuhan.
Patofisiologi Hepatitis B dibagi atas 5 fase, yaitu :

• Fase Pertama
Imun toleran, ditandai oleh sistem imun menghambat replikasi VHB, dimana HBV DNA, HBeAg,
dan HBsAg dilepaskan dan dapat dideteksi dalam serum.

• Fase Kedua
Fase imun reaktif, pada fase ini HBeAg positif, kadar alanine transferase (ALT) meningkat, Anti HBc
IgM mulai diproduksi, HBV DNA, HBeAg dan HBsAg semakin banyak.

• Fase Ketiga
Replikasi menurun, HBV DNA rendah, HBeAg negatif, tetapi HBsAg masih ada, fase ini dikenal
sebagai inactive carier state, dimana berisiko (10- 20%) untuk reakktivasi menjadi aktif kembali.
• Fase Keempat
HBeAg negatif, tetapi pada fase ini virus yang mengalami mutasi pada precore, regio promoter
core dari genom tetap aktif melakukan replikasi, sehingga komplikasi atau kerusakan hepar
terus berlanjut.

• Fase Kelima
HBsAg negatif, replikasi virus berhenti, tetapi VHB masih berisiko ditularkan, karena berada
dalam reaktifase.
04
IImunopatogenesis infeksi
Hepatitis B
01 Imunopatogenesis Virus Hepatitis B Akut

Setelah virus masuk ke dalam tubuh, virus tersebut kemudian masuk ke dalam peredaran darah
dari peredaran darah, partikel Dane masuk ke dalam hati, selanjutnya terjadi proses replikasi
virus di dalam sel hati. Kemudian sel-sel hati akan memproduksi dan menyekresi partikel
Dane utuh serta partikel HBsAg berbentuk bulat dan tubuler yang tidak ikut membentuk
partikel virus VHB merangsang respon imun tubuh yang pertama kali dirangsang adalah
respon imun nonspesifik karena respon ini dapat terangsang dalam waktu pendek, yakni
beberapa menit sampai beberapa jam .respon imun ini antara lain berupa kenaikan kadar
interferon (IFN) alfa.
Untuk proses eradikasi VHB lebih lanjut, diperlukan respon imun
spesifik , yaitu aktivasi sel limfosit T dan sel limfosit B .Aktivasi
sel T CD 8+ terjadi setelah kontak reseptor T tersebut dengan
komplek peptida VHB –MHC kelas I yang ada pada permukaan
dinding sel hati dan pada permukaan dinding Antigen presenting
Cell (APC) dengan dibantu oleh rangsangan sel T CD4+ yang
sebelumnya sudah mengalami kontak dengan kompleks peptide
VHB – MHC kelas II pada dinding APC. sel T CD 8+ selanjutnya
akan mengeliminasi virus yang ada di dalam sel hati yang
terifeksi.
02 Hepatitis B Kronik

Persistensi infeksi VHB dapat disebabkan oleh mutasi pada daerah precore pada DNA
yang menyebabkan tidak dapat diproduksinya HBeAg. tidak adanya HBeAg pada
mutan tersebut akan menghambat eliminasi sel yang terinfeksi VHB. Pada penderita
Hepatitis B kronik biasanya terjadi replikasi partikel Dane secara terus menerus dan
petunjuk adanya replikasi adalah dijumpainya HBeAg disamping HBsAg dalam serum.
Petanda lain yang merupakan parameter yang lebih tepat untuk replikasi virus adalah
DNA VHB dalam serum.
05
Gejala Hepatitis B
Gejala hepatitis akut terbagi menjadi 4 tahap yaitu :

1 Fase Inkubasi

Merupakan waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejalan atau icterus. Fase inkubasi
Hepatitis B berkisar antara 15-180 hari dengan rata-rata 60-90 hari.

2 Fase Prodromal

Fase diantara timbulnya keluhankeluhan pertama dan


timbulnya gejala ikterus. Awitannya singkat atau insidious
ditandai dengan malaise umum, myalgia, artalgia, mudah
lelah, gejala saluran napas atas dan anoreksia. Diare atau
konstipasi dapat terjadi
Gejala Hepatitis B
3 Fase Icterus

Ikterus muncul setelah 5-10 hari, tetapi dapat juga muncul bersamaan dengan munculnya
gejala. Banyak kasus pada fase icterus tidak terdeteksi. Setelah timbul icterus jarang terjadi
perburukan gejala prodromal, tetapi justru akan terjadi perbaikan klinis yang nyata.

4 Fase Konvalesen (Penyembuhan)

Muncul perasaan sudah lebih sehat dan kembalinya nafsu makan. Sekitar 5-10% kasus
perjalanan klinisnya mungkin lebih sulit ditangani, hanya <1% yang menjadi fulminant
Perjalanan hepatitis B kronik dibagi menjadi tiga fase, yaitu :

1 Fase Imunotoleransi

Sistem imun tubuh toloren terhadap VHB sehingga konsentrasi virus tinggi dalam darah,
tetapi terjadi peradangan hati yang berarti. Virus Hepatitis B berada dalam fase replikatif
dengan titer HBsAg yang sangat tinggi.

2 Fase Imunoaktif

Sekitar 30% individu persisten dengan VHB akibat terjadinya replikasi virus yang
berkepanjangan, terjadi proses nekroinflamasi yang tampak dari kenaikan konsentrasi
ALT. Fase clearance menandakan pasien sudah mulai kehilangan toleransi imun
terhadap VHB.
3 Fase Residual

Tubuh berusaha menghancurkan virus dan menimbulkan


pecahnya sel-sel hati yang terinfeksi VHB. Sekitar 70%
dari individu tersebut akhirnya dapat menghilangkan
sebagian besar partikel virus tanpa ada kerusakan sel hati
yang berarti. Fase residual ditandai dengan titer HBsAg
rendah, HBeAg yang menjadi negative dan anti-HBe yang
menjadi positif, serta konsentarsi ALT normal.
06
Penyebab dan Penularan Hepatitis B
Penyebab Hepatitis B
Penyebab utama penyakit hepatitis B adalah virus
hepatitis B (HBV) yang menginfeksi tubuh. Virus ini
dapat menyebar melalui darah, air mani, atau cairan
dalam tubuh lainnya. Jika tidak segera diatasi, virus dapat
menyebabkan jaringan parut pada organ, gagal hati,
kanker, bahkan meninggal dunia.
Penularan Hepatitis B

Kontak Seksual Berbagi Jarum

Seseorang dapat terkena hepatitis B jika Virus hepatitis B dapat dengan mudah
melakukan hubungan seks tanpa pengaman menyebar melalui jarum suntik yang
dengan seseorang yang telah terinfkesi virus terkontaminasi darah penderita hepatitis B.
hepatitis B. Virus menular
Mercury melalui air mani, Berbagi jarum suntik dapat membuat
atau cairan alat kelamin orang yang seseorang rentan terkena penyakit hepatitis
terinfeksi ke dalam tubuh. B.
Peralatan Kesehatan di RS
Ibu ke Anak

Wanita hamil yang terinfeksi virus hepatitis Hepatitis B merupakan masalah bagi
B dapat menularkan penyakit ke bayinya mereka yang bekerja di bidang kesehatan
saat melahirkan. Untuk mengatasinya, bayi dan siapapun yang bersentuhan langsung
Mercurysaat baru lahir
dapat diberikan vaksinasi dengan darah manusia.
untuk menghindari infeksi.
07
Pengobatan dan Pencegahan Hepatitis
B
Penanganan hanya bertujuan untuk
meredakan gejala yang muncul. Akan
tetapi, sebagian infeksi hepatitis B akut
akan menjadi kronis. Salah satu langkah
pengobatan untuk penderita hepatitis B
kronis adalah dengan mengonsumsi obat
antivirus.
Upaya pencegahan penyakit Hepatitis B dengan cara promosi Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) contohnya :

Lakukan Vaksinasi Mencuci Tangan


1 2
Vaksin hepatitis B (Recombivax Mencuci tangan sebelum dan
HB, Comvax, danEngerix-B), yaitu sesudah makan, setelah buang
vaksin yang dibuat dari virus yang air besar, menyentuh sampah
tidak aktif serta mencuci makanan yang
siap dimakan.

Melakukan Hubungan
Seksual dengan Aman Hati-hati dengan Jarum
4 3
Sebaiknya melakukan
Penggunaan jarum sembarangan
hubungan seksual dengan
dapat menyebabkan terjadinya
menggunakan kondom.
hepatitis.
Kesimpulan
Hepatitis B merupakan penyakit hati yang disebabkan oleh VHB (Virus Hepatitis B), yang
dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Virus ini menyebar melalui darah atau
cairan tubuh dari penderita yang terinfeksi. Infeksi Hepatitis B menimbulkan dampak yang
berbeda-beda di masing-masing negara. Perjalanan Hepatitis B dapat dibagi atas beberapa fase,
yaitu fase inkubasi, fase akut, fase confalescent window, dan fase penyembuhan.
Penyakit ini bisa dicegah, bila dicermati dengan benar dan sesuai situasi kondisi. Baik oleh
individu, keluarga, kelompok, masyarakat maupun wilayah atau dunia. Penyakit Hepatitis bisa
dicegah, ditangani dan dikendalikan. Dengan sistem kewaspadaan dini dan pemantauan wilayah
setempat yang diterapkan dalam perencanaan kegiatan sehingga terbentuk awareness atau
kewaspadaan sejak dini.
Terima
Kasih
Kesehatan selalu tampak berharga setelah kita
kehilangannya

Anda mungkin juga menyukai