Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK

6A

DEFISIT
PERAWATAN
DIRI
KEPERAWATAN
JIWA
NAMA KELOMPOK
6A
1. Desmi Puspita (P05120220007)
2.Eksandi Mayudi
(P05120220013) 3.Eggy Lestari
(P05120220012)
4. Lola Atkasuri (P05120220020)
5. Natasya Shalsabilah
(P05120220025)
6. Putri Arafah Febriani
(P05120220030)
7. Ricko Handika Pratama
(P05120220034)
A.Pengertia
n
Defisit perawatan diri adalah kemampuan dasar yang
dimiliki manusia dalam melengkapi kebutuhannya dalam
kelangsungan hidupnya sesuai kondisi kesehatannya.
(Damaiyanti dan Iskandar, 2012).

Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan melakukan


aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan serta
toileting) kegiatan itu harus bisa dilakukan secara
mandiri( Herman, 2011).
B.Etiolog
i
1. Faktor prediposisi
a.Perkembangan : Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien
sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
b. Biologis : Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
c.Kemampuan realitas turun : Klien dengan gangguan jiwa dengan
kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya
dan lingkungan termasuk perawatan diri.
d. Sosial : Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan
kemampuan dalam perawatan diri.
2. Faktor presipitasi
2. Faktor
presipitasi
a.Body Image : Gambaran individu terhadap dirinya sangat
mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan
fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
b.Praktik Sosial : Pada anak — anak selalu dimanja dalam
kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola
personal hygiene.
c.Status Sosial Ekonomi : Personal hygiene memerlukan alat dan bahan
seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang
semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan : Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada
pasien penderita diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan
kakinya.e. Budaya : Di sebagian masyarakat jika individu sakit
tertentu tidak boleh dimandikan.
f. Kebiasaan seseorang : Ada kebiasaan orang yang menggunakan
produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun,
sampo dan lain — lain.
g. Kondisi fisik atau psikis : Pada keadaan tertentu / sakit
kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk
melakukannya.
C. Manifestasi
Klinis
Tanda dan gejala defisit dar menurut (Damaiyanti, 2012)
sebagai berikut:

1.Mandi/hygine : Klien mengalami ketidakmapuan dalam membersihkan


badan, memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu
atau aliran air mandi, mendapatkan perlengkapan mandi, mengerikan
tubuh,serta masuk dan keluar kamar mandi
2.Berpakaian : Klien mempunyai kelemahan dalam meletakan atau
mengambil potongan pakian, menangalkan pakaian, serta
memperoleh atau menukar pakaian.
3.Makan : Klien mempunyai ketidak mampuan dalam menelan
makanan, mempersiapkan makanan, menangani perkakas, mengunyah
makanan, menggunakan alat tambahan, mendapat makanan, membuka
container, memanipulasi makanan dalam mulut, mengambil
makanandari wadah lalu memasukan ke mulut, melengkapi makanan,
mencerna makanan menurut cara yang diterima masyarakat, mengambil
cangkir atau gelas, serta mencerna cukup makanan dengan aman

4.Eliminasi : Klien memiliki kebatasan atau ketidakmampuan dalam


mendapatkan jamban atau kamar kecil atau bangkit dari jamban,
memanipulasi pakaian toileting, membersihkan diri setelah
BAK/BAB dengan tepat,
Menurut Depkes tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan
diri adalah:
a. Fisik
1) Badan bau, pakaian kotor
2) Rambut dan kulit kotor
3) Kuku panjang dan kotor
4) Gigi kotordisertai mulut bau
5) Penampilan tidak rapi.
b. Psikologis
6) Malas, tidak ada inisiatif
7) Menarik diri, isolasi diri
8) Merasa tak berdaya, rendahdiri dan merasa hina.
c. Social
1) Interaksi kurang
2) Kegiatan kurang
3) Tidak mampu berperilaku sesuai norma
4) Cara makan tidak teratur
5)BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi
tidak mampu mandiri
F.
Penatalaksanaan
1. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri
2. Bina hubungan saling percaya
3. Bicarakan tentang pentingnya kebersihan
4. Kuatkan kemampuan klien merawat diri
5. Membimbing dan menolong klien merawat diri
6. Bantu klien merawat diri
7. Ciptakan lingkungan yang mendukung
8. Sediakanperlengkapanyangdiperlukanuntukmelakukan perawatan
diri
9. Dekatkan peralatan agar mudah dijangkau oleh klien
10. Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
A,PENGKAJIAN

1.Identitas klien meliputi : nama klien, umur, jenis kelamin,


status perkawinan, agama, tanggal MRS (masuk rumah sakit),
informan, tanggal pengkajian, No Rumah Sakit dan alamat klien.

2.Keluhan utama : Tanyakan pada keluarga/klien hal yang


menyebabkan klien dan keluarga datang ke rumah sakit. Yang
telah dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah, dan
perkembangan yang dicapai.
3. Faktor predisposisi : Tanyakan pada klien/keluarga, apakah
klien pernah mengalami gangguan jiwa pada masa lalu, pernah
melakukan atau mengalami penganiayaan fisik, seksual,
penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan
tindakan criminal. Dan pengkajiannya meliputi psikologis,
biologis, dan social budaya.
4. Aspek fisik/biologis : Hasil pengukuran tanda- tanda vital (TD,
Nadi, Suhu, Pernafasan, TB, BB) dan keluhan fisik yang dialami
oleh klien.
5. Aspek psikososial
a. Genogram yang menggambarkan tiga generasi
b. Konsep diri
c.Hubungan social dengan orang lain yang terdekat dalam
kehidupan, kelompok, yang diikuti dalam masyarakat
d. Spiritual, mengenai nilai dan keyakinan dan kegiatan ibadah

6. Status mental : Nilai klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien,
aktivitas motorik klien, afek klien, interaksiselamawawancara, persepsi,
proses pikir, isi pikir, tingkat kesadaran, memori, tingkat konsentrasi,
dan berhitung.
7. Kebutuhan persiapan pulang
a.Kemampuan makan klien dan menyiapkan serta merapikan
lat makan kembali.
b.Kemampuan BAB, BAK, menggunakan dan membersihkan WC serta
membersihkan dan merapikan pakaian.
c. Mandi dan cara berpakaian klien tampak rapi.
d. Istirahat tidur kilien, aktivitas didalam dan diluar rumah.
e. Pantau penggunaan obat dan tanyakan reaksinya setelah
diminum.
8. Mekanisme koping malas beraktivitas, sulit percaya dengan orang
lain dan asyik dengan stimulus internal, menjelaskan suatu
perubahan persepsi dengan mengalihkan tanggung jawab kepada
9.Masalah psikososial dan lingkungan Masalah berkenaan dengan
ekonomi, dukungan kelompok, lingkungan, pendidikan, pekerjaan,
perumahan, dan pelayanan kesehatan.
10.Pengetahuan Didapat dengan wawancara klien dan disimpulkan dalam
masalah.
11.Aspek medik Diagnose medis yang telah dirumuskan dokter,
therapy farmakologi, psikomotor, okopasional, TAK dan rehabilitas.
B.Diagnosa
Keperawatan
1. Defisit Perawatan Diri b.d
psikilogis dan/atau psikotik
D.Implementas
i
Adalah serangkain kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke
status kesehatan yang baik yang menggabarkan kriteria hasil
yang di harapkan
E.Evaluas
i
Kegiatan dalam menilai Tindakan keperawatan yang telah
ditentukan,untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara
optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan.
Menggunakan SOAP
S:Subjektif
O:Objektif
A:Assasme
nt
P:Planning
TERIMA
KASIH !

Anda mungkin juga menyukai