Anda di halaman 1dari 24

HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA I

NAMA : GETSEMANI TULAK


NIM : D031201050
P R O D I : P E R K A PA L A N
MATERI
1. Pengertian termodinamika
2. Sistem termodinamik
3. Kerja yang dilakukan selama perubahan volume
4. Lintasan diantara keadaan-keadaan termodinamika
5. Energi dalam dan hukum termodinamika
6. Proses-proses terodinamika
7. Energi dalam gas ideal (U)
8. Kapasitas kalor gas ideal (C)
9. Proses adibiatik untuk gas ideal
PENGERTIAN TERMODINAMIKA

Ilmu termodinamika menggambarkan usaha untuk mengubah kalor


( perpindahahan energi yang disebabkan perbedaan suhu) menjadi
energi serta sifat-sifat pendukungnya. Termodinamika erat dengan
fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.
Selain itu, Termodinamika juga berhubungan dengan mekanika statik.
Cabang ilmu Fisika ini mempelajari suatu pertukaran energi dalam
bentuk kalor dan kerja, sistem pembatas dan lingkungan. Aplikasi dan
penerapan termodinamika bisa terjadi pada tubuh manusia, peristiwa
meniup kopi panas, perkakas elektronik, refrigenerator, mobil,
pembangkit listrik dan industri, adalah peristiwa Termodinamika yang
paling dekat dengan kehidupan sehari-hari.
 
SISTEM TERMODINAMIK
Sitem termodinamik secara luas bisa didefenisikan
sebagai luas atau ruang terentu dimana proses dinamika
terjadi. Atau suatu daerah dimana perhatian kita difokuskan
dalam mempelajari proses termodinamika. Sedikit observasi
akan memperlihatkan bahwa sistem termodinamika
mempunyai batas sistem, dan segala sesuatu yang di luar
batas sistem disebut lingkungan. Batas sistem ini bisa saja
berupa batas tetap seperti pada tangki yang berisi gas yang
terkompresi, atau batas bergerak seperti yang dijumpai pada
sejumlah volume cairan di dalam saluran pipa. Sistem
termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang
diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajiansi
memisahkan sitem dengan jagat raya, yang disebut
lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan
pada sifat batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi,
kalor, dan entropi antara sistem dan lingkungan.
ADA TIGA JENIS SISTEM BERDASARKAN JENIS PERTUKARAN YANG
TERJADI ANTARA SISTEM DAN LINGKUNGAN :

A. Sistem Tertutup (closed system)


Sistem tertutup adalah suatu sistem dimana hanya terjadi
perpindahan energi dari atau ke lingkungan. Sebagai
contoh; suatu sistem dibatasi oleh dinding silinder dan
dinding torak. Pada sistem ini hanya terjadi perpindahan
energi dalam bentuk kerja melalui torak.
B. Sistem Terbuka (open system)
Sistem terbuka yaitu suatu sistem dimana selain
terjadi perpindahan energi juga terjadi perpindahan
massa, dari atau ke lingkungan. Sebagai contoh;
suatu turbin dengan fluida tertentu sebagai
penggeraknya.
C. Sistem terisoler/diisolasi (isolated system)
Sistem terisolasi adalah suatu sistem dimana
antara sistem dan lingkungannya tidak terjadi
pertukaran /perpindahan energi maupun massa.
Sistem ini sama sekali tidak terpengaruhi oleh
perubahan-perubahan lingkungannya. Contoh dari
sistem terisolasi; wadah terisolasi seperti tabung gas
terisolasi.
KERJA YANG DILAKUKAN SELAMA PERUBAHAN
VOLUME
Kita dapat memahami usaha yang dilakukan oleh gas pada
perubahan volume dengan meninjau molekul yang menyesun gas
tersebut. Ketika suatu molekul menumbuk suatu permukaan yang
diam, molekul mengeluarkan gaya sesaat ke dinding tetapi tidak
menghasilkan usaha karena dinding tidak bergerak. Tetapi jika
permukaanya bergerak, seperti piston pada gambar (a) bergerak ke
kanan, sehingga volume gas yang meningkat, molekul yang
menumbuk piston. Jika piston bergerak ke kiri seperti gambar (b),
sehingga volume gas berkurang, maka usaha positif dilakukan
terhadap molekul selama tumbukan. Maka molekul gas melakukan
kerja negative terhadap piston.
Pada gambar (c) menunjukkan sebuah padatan atau cairan dalam
silender dengan piston yang dapat bergerak. Anggap bahwa silinder
memiliki luas penampang A dan tekanan yang dikeluarkan sistem
pada permukaan piston adalah p. Total gaya F yang dihasilkan sistem
terhadap piston adalah F= pA. Ketika psiton bergerak keluar sejauh
dx yang sangat pendek, maka usahan dW yang dilakukan oleh gaya
tersebut adalah
dW = F dx = pA dx
tetapi Adx = dV
Dimana dV adalah perubahan volume yang sangat kecil dan
sistem. Maka kita dapat menyakatan kerja yang dilakukan oleh sistem
pada perubahan volume yang sangat kecil ini: dW = pdV (Kerja
dilakukan oleh sistem terhadap lingkungan)
Pada perubahan volume yang cukup besar dari V1 ke V2 :
(Kerja dilakukan oleh sistem terhadap lingkungan)
Secara umum tekanan sistem dapat berubah-ubah selama
perubahan volume. Untuk mengevaluasi integral dalam persamaan 2,
kita harus mengetahui berapa besar pefrubahan tekanan sebagai fungsi
dari volume. Kita dapat menyatakan hubungan ini dalam grafik p
sebagai fungsi V.
A B
C

A B C
Gamar A menunjukkan contoh yang sederhana. Pada
gambar itu, persamaan 2 dinyatakan secara grafik sebagai
luas di bawah grafik p terhadap V diantara batas V1 dan V2.
Usaha positif ketika sistem berekspansi. Pada ekspansi dari
keadaan ke 1 ke keadaan ke 2 dalam gambar (a), luas
dibawah kurva dan sekaligus usaha adalah positif. sebuah
kompresi dari 1 ke 2 pada gambar B memberikan luas yang
negatif, ketika sistem ditekan, volumenya berkurang dan
sistem melakukan kerja negatif terhadapa lingkungannya
(terdapat pada gambar B). Jika tekanan p tetap maka
konstan semntara volume berubah dari V1 ke V2 (gambar
C), kerja yang dilakukan sistem adalah
W=p(V2 – V1)
(kerja yang dilakukan selama perubahan volume pada
tekanan konstan)
LINTASAN DI ANTARA KEADAAN-
KEADAAN TERMODINAMIKA
Ketika suatu sistem termodinamik berubah dari keadaan awal menuju
keadaan akhir, sistem tesebut akan melewati sebuah serangkaian
keadaan menegah. Kita sebut rangkaian keadaan ini sebagai lintasan.
Selalu terdapat banyak kemungkina berbeda yang tidak terbatas untuk
keadaang menegah tersebut. Ketika semuanya berupa keadaan
setimbang, maka lintasan dapat diplotkan padas sebuah program pV,
gambar (a).
Titik 1 mrupakan suatu keadaaan awal denga tekanan p1
dan volume v1, dan titik 2 mewakali sebuah keadaan akhir
dengan tekanan p2 dan volume v2. untuk melalui keadaan 1
ke keadaan 2, kita dapat menjaga tekana kostan pada
p1sementara sistem berekspansi menuju volume v2
(titik3,gamba (b)), kemudian mengurangi tekanan menjadi
p2 sementara menjaga voljume konstan pada V2 (pada titik
2 dalam diagram). Usaha yang dilakukan oleh sistem selama
proses ini adalah luas dibawah garis 1 => 3, tidak usaha
selama proses volume konstan 3=> 2. kemungkinan lain
sistem juga dapat melewati sistem 1=> 4 =>2, gambar (c).
Pada kasus ini usaha adalah luasan di bawah garis 4=>2,
dari1 ke 2 adalah kemungkinan yang lain, gambar (d) dan
usaha untuk lintasan ini akan berbeda bila dibandingkan
dengan lintasan lainnya.
ENERGI DALAM DAN HUKUM TERMODINAMIKA
Energi Dalam
  Energi dalam pada dasarnya adalah energi kinetik total yang dimiliki molekul zat.
Energi dalam sangat tergantung pada temperatur. Untuk gas ideal besarnya energi
dalam diturunkan dari konsep ekuipartisi energi
 HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
Hukum pertama termodinamika berbunyi” kalor yang masuk atau keluar dari sistem
sama dengan kerja yang dilakukan ditambah dengan energi dalam sistem “. Secara
matematis dapat ditulis :
Q = ∆U +W
dimana
Q = kalor ;
ΔU = energi dalam
W = kerja
Hukum pertama termodinamika berhubungan erat dengan konsep kekekalan
energi. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan dan energi juga tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat berubah
bentuk menjadi bentuk energi lainnya.
PROSES-PROSES TERMODINAMIKA
Di dalam termodinamika dikenal ada 5 proses yaitu :
1.
Proses pada tekanan konstan (isobarik)
2.
Proses pada volume konstan (isokhorik)
3.
Proses pada temperatur konstan (isotermal)
4.
Proses adiabatis reversibel (isentropi)
1.Proses pada tekanan konstan (isobarik)
proses isobarik adalah proses perubahan yang dialami gas pada
tekanan sistem selalu dipertahankan tetap atau ∆p=0. Usaha atau
energi yang dilakukan gas selama proses isobarik dapat
dformulasikan dengan rumus persamaan berikut :
W = P (V2 – V1) = P(∆V)

 
2. Proses pada volume konstan (isokhorik)
Isokhorik merupakan proses termodinamika yang tidak merubah nilai volume
sistem (∆V=0). Pada proses ini, nlai usaha adalah 0 karena tidak terdapat suatu
luasan bangun yang terdapat pada gambar P-V
3. Proses pada temperatur konstan (isotermal)
Isotermal merupakan proses termodinamika yang tidak merubah nila suhu sistem
(∆T=0).

Nilai usaha pada proses isotermik dinyatakan dengan persamaan berikut :


W = n . R . T in(
4. Proses adiabatis reversibel (isentropi)
Isentropi adalah proses termodinamika yang tidak mengubah nilai
sistem kalor (Q=0).
Pada gas monomatic, usaha yang dilakukan pada proses adibiatik dapat dinyatakan
dengan persamaan :
W = - . n . R . ∆T
Jika diperhatikan dengan sekilas, proses adibiatik dan isotermal memiiki diagram P-
V yang serupa. Secara detail dapat dilihat bahwa proses adibiatik memiliki
kemiringan yang lebih curam dibandingkan dengan proses isotermal seperti cintoh
grafik berikut :
Energi Dalam Gas Ideal (U)
Apa yang dimaksud dengan energy dalam pada gas Ideal?
Energi dalam adalah total energi yang dimiliki oleh suatu sistem gas ideal yang
terdiri dari jumlah seluruh energi yang dikerjakan oleh molekul-molekul gas ideal .

Bentuk Umum persamaannya


U= E kinetik + E potensial
Catatan: Dalam kasus Gas Ideal,Energi Potensial sering kali di abaikan karena Energi potensial tiap partikel sangat
kecil.
Sehingga,rumus energi dalam untuk gas ideal adalah :
U = NKT
U:Energi dalam gas ideal (joule)
N:Jumlah molekul (N = n.Nav)
K:Konstanta Boltzmann (K = R/Nav)
f:derajat kebebasan
T:Suhu mutlak (Kelvin)
n:mol
R:Tetapan gas ideal (8,314 J/Mol.K)
Nav:Bilangan Avogadro (6,02 x 10^23 Molekul)
Dalam perhitungan energi dalam gas ideal,yang lebih umum dihitung
adalah perubahan gas ideal itu sendiri.
∆U= N . K . ∆T
Atau menggunakan Hukum Termodinamika 1,
∆U = Q – W (dengan asumsi usaha dilakukan oleh sistem,W > 0)

∆U:Perubahan energi dalam


Kapasitas kalor dari Gas ideal (C)
Kapasitas Panas suatu zat menyatakan banyaknya kalor Q yang diperlukan untuk
menaikkan suhu zat sebesar 1 kelvin
Bentuk Umum Persamaannya
C = atau Q = C.ΔT

C= Kapasitas Kalor
Q = Qalor
∆T = Kenaikan Suhu
 
Dalam kasus Termodinamika gas ideal,Terdapat 2 jenis Kapasitas
kalor gas berdasarkan keadaannya.
1.Kapasitas kalor gas pada tekanan tetap (Cp)
Cp = = Cv + N.K …….(1)
2. Kapasitas kalor pada volum tetap. (Cv)
Cv = N.K = n.R …….(2)
 
Hubungan antara Cv dan Cp
Dengan menggunakan persamaan (1), maka kita peroleh
Cp-Cv = N.K = n.R
 
Catatan tambahan
1.Konstanta Laplace
g = Cp / Cv
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai