Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN

SISTEM PERAWATAN
PERMESINAN

KELOMPOK 1
AGUNG DWI SAPUTRA 20.42.095
ALI MUSHAWIR HASAN 20.42.096
ALIM FIRMANSYAH 20.42.097
ANDI AMRI ANUGRAH. M 20.42.098
ANDI IBNU HAKIM 20.42.099
ANDI MUAMMAR 20.42.100
Pengertian Perawatan

Perawatan adalah kegiatan-kegiatan yang di perlukan untuk untuk mempertahankan


manajemen dan material sampai pada suatu tingkat kondisi tertentu. Dengan contoh
menejemen diatas kapal yang tidak dapat mengelola perawatan permesinan diatas kapal
dengan segala peralatannya yang harus dapat bekerja terus menerus, dan diharapkan
dapat dipakai serta berfungsi dengn baik dalam jangka waktu yang lama sesuai
kegunanannya. Untuk mendapat hasil yang yang diharapkan yaitu dengan mengikuti
sistim manajemen keselamatan berdasarkan hukum internasional (INTERNATIONAL
SAFETY MANAJEMEN CODE). Sedangkan dalam artian luas, mengenai perawatan
kapal yaitu meliputi segala macam kegiatan yang ditunjukkan untuk menjaga agar kapal
selalu dalam kondisi laik laut( sea worthynes) dan dapat di operasikan untuk
pengangkutan laut pada setiap saat dengan kemampuan diatas kondisi minimum tertentu.
Untuk menjamin kapal dinyatakan laik laut, maka pemeriksaan secara terus-menerus
harus dilakukan oleh biro klasifikasi (nasional maupun intrnasional) yang dinyatakan
dalam sertifikat-sertifikat atau dokumen-dokumen kapal.
Tujuan Sistem Perawatan Terencana

 Mengoptimumkan daya dan hasil guna material sesuai fungsi dan


manfaatnya(efficiency material)
 Mencegah kerusakan berat secara mendadak (Breakdown) serta mencegah
menurunnya efisiensi
 Mengurangi yang mendadak atau pengangguran waktu berarti menambah hari-
hari efektif kerja kapal (commission days)
 Mengurangi jumlah perbaikan dan waktu perbaikan pada waktu kapal
melaksanakan perbaikan dok tahunan (economical cost)
 Menambah pengetahuan awak kapal dan mendidik untuk memiliki rasa tanggung
jawab serta disiplin kerja (sence of belong).
SAFETY OF LIFE AT SEA ( SOLAS) Consolidated Edition
2001
Berdasarkan ketentuan-ketentuan SOLAS 1974/78 dan consolidated 2001 hampir semua capter
memperingatkan dan membutuhkan adanya perawatan dan perbaikan permesinan kapal yang dapat di
pertanggung jawabkan. Pembahasan perawatan dan perbaikan kapal tidak akan berarti tanpa pemahaman yang
benar tentang SOLAS baik dari para pelaku manajemen kapal juga para manajemen perusahaan pelayaran .
Sesuai SOLAS consolidated edition 2001 dimulai pada chapter 1 part-B; chapter 11-1 part C, D, E; chapter
11-2 part-A; chapter IX; Apendix, maka semua kapal harus melaksanakan :
 A. perawatan dan perbaikan permesinan kapal . kapal harus melaksanakan perawatan dan perbaiakn
permesinan kapal, dengan tujuan agar kapal tetap selalu dalam kondisi baik laik-laut selama kapal masih
beroprasi di laut.
 B. pemeriksaan berkala atau survey. Kapal harus melakukan pemeriksaan atau survey secara berkala yang
dilakukan oleh klasifikasi internasional atau klasifikasi Indonesia (BKI)
 C. sertifikat kapal harus memiliki sertifikat-sertifikat sebagai bukti bahwa kapal, nahkoda dan seluruh anak
buah kapal telah benar-benar melaksanakan peraturan-peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari
IMO.
Organisasi Kapal

Organisasi kapal atau dukatakan sebagai organisasi professional merupakan bentuk


universal dan sama untuk semua kapal diseluruh dunia, bentuknya sangat bentuknya
sangat berbeda dengan organisasi-organisasi didarat baik dalam pembagian jabatan,
tugas dan tanggung jawab tiap-tiap bagian.
Tanggung Jawab Manajemen Kapal

1.NAHKODA
 Bertanggung jawab atas nama manjemen dan keselamatan kapal, muatan,peralatan, dan semua
anggota atau anak buah kapal diatas kapal.
 Pemimpin tertinggi diatas kapal yang bertanggung jawab penuh atas operasi kapal, tunduk pada
peraturan perusahaan dan pemerintahan dalam pekerjaannya, baik pelabuhan dan dilaut, termasuk
pemuatan , pembongkaran muatan, pemeliharaan dan perbaikan kapal.
 Bertanggung jawab atas kelayak laut kapal menjaga muatan dan diataas perawatan yang tepat yang
dilaksanakan sesuai dengan rencana dan anggaran belanja perusahaan ,walaupun dalam hal ini dia
(NAHKODA) berhak menolak perintah-perintah perusahaan.
Tanggung Jawab Manajemen Kapal

2.Kepala Kamar Mesin


 Sebagai kepala departemen mesin diatas kapal bertanggung jawab kepada nahkoda dan perusahaan
atas keamanan, ketepatgunaan dan ekonomisnya pekerjaan perawatan dan perbaikan mesin.
 Bertanggung jawab atas administrasi bagian mesin dan mebuat pelaporan bulanan
 Menyelenggarakan pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan pada semua mesin, perlengkapan
listrik, dan pompa muatan.
 Harus membuat rencana kerja di kamar mesin atas pemeliharaan dan perbaikan serta bertanggung
jawab atas tersedianya suku cadang yang cukup diatas kapal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai