Vaccine HPV
Vaccine HPV
&
VAKSIN HPV
Human Papiloma Virus
Pada proses karsinogenesis, asam nukleat virus dapat bersatu ke dalam gen dan
DNA manusia sehingga menyebabkan mutasi sel HPV memproduksi
Aktivitas seksual yang dapat meningkatkan risiko infeksi HPV dan kanker
serviks meliputi :
1. Mempunyai multipel partner seksual atau berhubungan seks dengan partner yang
2. Mempunyai multipel partner seks.
3. Sejarah mempunyai penyakit sexually transmitted disease (STD)
4. Hubungan seksual pertama pada usia muda (sebelum usia 18)
5. Pasien atau seksual partner mempunyai penyakit kondiloma genitalia (kutil).
6. Tidak menggunakan kondom pada hubungan seksual dengan partner baru
7. Pasangan yang lalu dari partner seks menderita kanker serviks.
8. Sexual partner menderita kanker penis.
INFEKSI HPV
• Kutil anus
• Ca Serviks
Screening/Deteksi HPV
Deteksi HPV
Tujuan vaksinasi
Vaksin
Vaksin dibuat dengan teknologi rekombinan, vaksin berisi VLP (virus
like protein) yang merupakan hasil cloning dari L1 (viral capsid gene)
yang mempunyai sifat imunogenik kuat
Vaksin HPV
Teknologi untuk memproduksi vaksin HPV adalah rekombinan DNA.3,4
Indikasi
Saat ini, pemberian vaksin HPV di Indonesia disarankan pada remaja perempuan
mulai dari usia 9 tahun ke atas (sumber lain menyarankan usia >12 thn )
sedangkan di luar negeri vaksinasi HPV juga disarankan untuk remaja laki-laki.
Cara pemberian
Jenis vaksin
Lama proteksi
vaksin bivalen 53 bulan ( 4,5 tahun )
B. CERVARIX ( Bivalen )
Kelebihan :
Digunakan untuk mencegah kanker serviks dan pra kanker. Vaksin jenis ini akan
mencegah infeksi HPV-16 dan HPV-18 yang umum menyebabkan kanker.
Untuk laki-laki, penggunaan vaksin ini dapat dilakukan pada usia 9-26 tahun.
DOSIS PEMBERIAN VAKSIN
Berdasarkan penelitian, pemberian vaksin HPV : 2 dosis pada usia 9 - 14 tahun terbukti
membentuk kadar antibodi yang tidak lebih rendah dibandingkan dengan pemberian 3 dosis
pada usia > 15 tahun (CDC)
JADWAL PEMBERIAN VAKSIN
Catatan:
Apabila ada jadwal pemberian vaksin yang terlewat karena sakit
atau hal lain maka pemberian vaksin tidak harus diulang dari
awal, cukup dengan melengkapi dosis yang tertinggal tersebut.
JADWAL PEMBERIAN VAKSIN
VAKSIN HPV PADA SEKSUAL AKTIF
Apabila vaksinasi HPV diberikan kepada seseorang yang sudah aktif secara seksual,
disarankan untuk melakukan penapisan / pemeriksaan HPV DNA terlebih dahulu
untuk mengetahui status infeksi HPV.
Apabila seseorang sudah terinfeksi virus HPV, maka pemberian vaksin kanker serviks dinilai
kurang efektif.
Sebaliknya, seseorang yang sudah melakukan hubungan seksual dalam kurun waktu lama
namun masih HPV negatif, dapat melindungi dirinya dengan vaksin kanker serviks.
World Health Organisation (WHO) menyarankan agar wanita di bawah usia 55 tahun dapat
melakukan prosedur vaksin HPV. Setelah itu, pemeriksaan pap smear tetap dilakukan