Anda di halaman 1dari 24

ASKEP PADA NEONATUS

DENGAN
HIPERBILIRUBIN
INTAN AGENG ROKHAYAH WATI
PROFESI NERS
HIPERBILIRUBIN
Hiperbilirubin adalah meningkatnya kadar bilirubin dalam darah yang kadar
nilainya lebih dari normal. (Suriadi & Yuliani, 2010).
Ikterus Neonatorum adalah diskolorisasi kuning penumpukan pada kulit /
organ lain akibat penumpukan bilirubin dalam darah. (Sukarni & Sudarti,
2014).
Hiperbilirubin adalah suatu keadaan dimana konsentrasi bilirubin dalam
darah berlebihan sehingga menimbulkan jaundice pada neonatus di sclera
mata, kulit, membrane mukosa dan cairan tubuh. (Ayu, Niwang, 2016).

2
KLASIFIKASI
IKTERUS PREHEPATIC IKTERUS HEPATIC IKTERUS KOLESTATIK

IKTERUS PATOLOGIS/
IKTERUS FISIOLOGIS KERN IKTERUS
HYPERBILIRUBINEMIA

3
ETIOLOGI
a. Polychetemia
b. Isoimmun Hemolytic Disease
c. Kelainan struktur dan enzim sel darah merah
d. Keracunan obat (hemolisis kimia; salisilat, kortikosteroid, kloramfenikol)
e. Hemolisis ekstravaskuler
f. Cephalhematoma
g. Ecchymosis
h. Gangguan fungsi hati; defisiensi glukoronil transferase, obstruksi empedu (atresia biliary),
infeksi, masalah metabolic galaktosemia, hipotiroid

4
MANIFESTASI KLINIS

 Tampak ikterus pada sklera, kuku atau kulit dan membran mukosa.
 Jaundice yang tampak dalam 24 jam pertama disebabkan oleh penyakit
hemolitik pada bayi baru lahir, sepsis, atau ibu dengan diabetic atau
infeksi.
 Pengendapan bilirubin indirek pada kulit;tampak kuning terang/orange
 Muntah, anoksia, fatigue, warna urin gelap dan warna tinja pucat
 Perut membuncit, pembesaran pada hati
 Kadar bilirubin total mencapai 29 mg/dl

5
Gangguan
Bilirubin
Kern ikterus pendengaran dan
encephalopathy penglihatan

KOMPLIKASI

Asfiksia Hipoglikemia Kematian

6
PEMERIKSAAN PENUNJANG

● VISUAL ● LAB Darah


Pemeriksaan dilakukan dengan 1) Test Coomb pada tali pusat BBL
pencahayaan yang cukup (di siang hari 2) Bilirubin serum >10mg/dL
dengan cahaya matahari) Tekan kulit 3) Bilirubin total
bayi dengan lembut dengan jari untuk  Direk >1,0-1,5 mg/dl

mengetahui warna dibawah kulit dan  Indirek = tidak lebih dari 5 mg/dl
dalam 24 jam atau tidak boleh lebih
jaringan subkutan
dari 20 mg/dl pada bayi cukup bulan
4) Protein serum total <3,0 gr/dl

7
PENATALAKSANAAN
● Pemberian ASI
● Imunisasi yang cukup baik di tempat bayi dirawat
● Fototerapi
● Transfusi Pengganti
● Infus Albumin
● Therapi Obat

8
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI A DENGAN HIPERBILIRUBIN

Keluhan Utama
Pasien datang ke RS diantar oleh ibunya di hari Jumat tanggal 29 Oktober 2021 jam 20:00, ibu pasien
mengatakan bayinya kuning. Tidak ada kejang, Suhu : 37,9°C, RR : 45x/menit, HR : 145x/menit, bilirubin
total 18,7 mg/dl
Keadaan Sakit Saat Ini
Bayi terlihat ikterik, warna kulit pasien kuning. Membran mukosa nampak kuning. Pasien tampak menangis
kuat. ASI ibu keluar dengan lancar dan banyak. Pasien nampak menghisap puting ibu dengan kuat. Ibu
pasien mengatakan jika dibagian punggung belakang bayinya kuning. Usia bayi 5 hari. BB : 3850gram,
Suhu : 37,9°C, RR : 45x/menit, HR : 145x/menit, bilirubin total 18,7 mg/dl.
 Prenatal :
Jumlah kunjungan : 8 kali
Bidan/dokter : dr. Reza
HPHT : 28 Januari 2021
Kenaikan BB selama hamil : 12kg
Komplikasi kehamilan : Tidak ada
Kehamilan direncanakan/tidak: Direncanakan

Intra Natal
Pada tanggal 25 Oktober 2021 Jam 19.47 WIB telah lahir anak ketiga Ny. J dengan usia
kehamilan 38 minggu 4 hari. Proses kelahiran Sectio Caesarea dibantu oleh dr. Reza jenis
kelamin perempuan. Nilai APGAR Score 9. BB 3840gram, Lingkar Kepala 36cm, Panjang Badan
52cm, Lingkar Dada 36cm, Nadi 130x/menit, Pernafasan 44x/menit, Suhu 36,7°C.
 Post Natal
Ibu melahirkan secara sectio caesaria. Keadaan ibu compos mentis. Bayi bernafas dengan
spontan, pada saat lahir bayi nangis dengan kencang, dirawat gabung Bersama ibu selama 3 hari
di RS, meminum ASI pada hari kedua, sudah BAK dan BAB
Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Pernah dirawat di RS : Rawat gabung bersama Ibu setelah natal
Obat-obatan yang digunakan : Cefixime
Tindakan (Operasi) :-
Alergi : Bayi tidak memiliki alergi
Imunisasi : Hepatitis, Vit. K

11
Keadaan Kesehatan saai ini
• Diagnosa Medis : Hiperbilirubin
• Status Cairan : ASI 30cc/2 jam
• Tindakan Keperawatan : Rawat diruang Perina dengan Bluelight
• Hasil Laboratorium : Bilirubin Total 18,7 mg/dl
• Keadaan Umum : Baik
• PB/BB : 52cm / 3850gram
• Lingkar kepala : 36cm
• Lingkar dada : 36cm
• Suhu : 37, 9°C
• Penafasan : 40x/menit

12
 Mata :Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik, tampak ada kotoran mata
 Hidung : Bentuk simetris, lubang hidung tampak bersih, tidak ada polip
 Mulut :Mulut bersih, mukosa bibir lembab, tidak ada sariawan.
 Telinga :Telinga simetris kanan kiri, tampak bersih tidak ada cairan yang keluar
 Tengkuk :Gerakan leher normal dan refleks aktif.
 Dada :Bentuk normal, simetris kanan kiri, terdapat putting susu berjumlah 2, warna kulit
dada tampak menguning, adanya pergerakan diafragma
1) Jantung :
a) Auskultasi :bunyi vesikuler
b) Palpasi : ictus cordis teraba di IC

1) Paru -paru :
a) Inspeksi : simetris kanan dan kiri
b) Perkusi : sonor di kedua lapang paru
c) Auskultasi : suara nafas vesikuler
d) Palpasi : vokal fremitus sama kanan 13
dan kiri
● Punggung : Refleks tulang punggung baik, tulang punggung simetris kanan kiri, tidak ada
kelainan, kulit punggung tampak berwarna kekuningan, punggung tampak bersih.
● Genitalia : Genetalia terlihat bersih, terdapat labia mayora dan minora, pasien saluran
kecing nampak normal, pasien BAK dan BAB setelah 1 hari dilahirkan.
● Ekstermitas : Ekstremitas atas : jumlah jari-jari tangan lengkap kanan dan kiri,
Ekstremitas bawah : jumlah jari-jari kaki lengkap kanan dan kiri
 Pemeriksaan DDST
a. Kemandirian dan bergaul : Pasien sedikit membuka matanya jika diajak berbicara.
b. Motorik kasar : tidak terkaji.
c. Motorik halus : tidak terkaji.
d. Kognitif dan bahasa : tidak terkaji.

14
ANALISA DATA
No Data Problem Etiologi
1 DS : Ikterik Neonatus Usia kurang dari 7 hari
- Ny. J mengatakan kulit bayinya ditandai dengan kulit
kuning kuning
Do :
- Kulit Bayi A tampak kuning
- Sklera tampak ikterik
- Bilirubin total 18,7 mg/dL
- Bayi menangis dengan kuat
- ASI ibu keluar dengan lancar
dan banyak
- Pasien nampak mengisap puting
susu ibu dengan kuat

15
2 DS : Hipertermia Terpapar lingkungan
- Ny. J mengatakan jika badan panas ditandai dengan
pasien demam suhu diatas rentang
DO : normal
- Kulit bayi terasa hangat
- Bayi tampak berkeringat
berlebih
- Suhu : 37, 9°C
- Nadi : 155x/menit
3 DS : Resiko Terapi radiasi
- gangguan
DO : integritas
- Kulit bayi tampak merah di kulit/jaringan
bagian punggung
- Badan bayi terpapar sinar
fototerapi
16
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ikterik neonatus berhubungan dengan usia kurang dari 7 hari ditandai
dengan kulit kuning
Hipertermia berhubungan dengan terpapar lingkungan panas ditandai
dengan suhu diatas rentang normal
Resiko gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan terapi
radiasi

17
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Fototerapi Neonatus (I.03091)
Ikterik Neonatus Setelah dilakukan
Observasi :
berhubungan dengan Usia tindakan keperawatan - Monitor ikterik pada sklera dan kulit bayi
kurang dari 7 hari selama 2x24 jam - Identifikasi kebutuhan cairan sesuai dengan usia gestasi dan berat badan
ditandai dengan kulit diharapkan Adaptasi - Monitor suhu dan ttv setiap 4 jam sekali
- Monitor efek samping fototerapi (mis, hipertermi, diare, rush pada kulit,
kuning Neonatus membaik
penurunan berat badan lebih dari 8-10%
  dengan Kriteria hasil : Terapeutik :
- Siapkan fototerapi dan inkubator atau kotak bayi
1. Kulit kuning menurun - Lepaskan pakaian bayi kecuali popok
(5) - Berikan penutup mata (eye protector/biliband) pada bayi
- Biarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapi secara berkelanjutan
2. Sklera kuning - Ganti segera alas dan popok bayi jika BAB/BAK
menurun (5) Edukasi :
- Anjurkan ibu menyusui sekitar 20-30 menit
  - Anjurkan ibu menyusui sesering mungkin
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemeriksaan darah vena bilirubin direk dan indirek
Hipertermi berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermia (I.15506)
dengan terpapar keperawatan selama 2x24 jam Observasi :
lingkungan panas diharapkan Termoregulasi Neonatus - Identifikasi penyebab hipertermia (mis,
ditandai dengan suhu membaik dengan Kriteria hasil : dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
diatas rentang normal 1. Suhu tubuh menurun penggunaan inkubator)
- Monitor suhu tubuh
2. Suhu kulit menurun
- Monitor kadar elektrolit
3. Frekuensi nadi menurun
- Monitor haluan urine
- Monitor komplikasi akibat hipertermia
Terapeutik :
- Longgarkan atau lepaskan pakaian
- Kompres hangat dibagian dahi, aksila, dan
selangkangan
- Berikan cairan oral
- Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika
mengalami hiperhidrosis (keringat berlebih)
Resiko gangguan Setelah dilakukan tindakan Perawatan Integritas Kulit (I.11353)
integritas kulit/jaringan keperawatan selama 2x24 jam
Observasi :
berhubungan dengan diharapkan Integritas Kulit dan
- Identifikasi penyebab gangguan integritas
terapi radiasi Jaringan meningkat dengan Kriteria
kulit (mis, perubahan sirkulasi, perubahan
hasil :
status nutrisi, penurunann kelembapan, suhu
1. Elastisitas meningkat (5)
lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas)
2. Kemerahan menurun (5)

Terapeutik :
- Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
- Bersihkan perineal dengan air hangat,
terutama selama periode diare
- Gunakan produk berbahan petrolium atau
minyak pada kulit kering
- Gunakan produk berbahan ringan/alami dan
hipoalergik pada kulit sensitif
- Hindari produk berbahan dasar alkohol pada
kulit kering

20
Tgl/
Diagnosa
Implementasi SOAP
Keperawatan
Jam
29 Ikterik - Memonitor ikterik pada sklera dan kulit bayi S:-
Oktober Neonatus  
2021 berhubungan - Memonitor suhu dan ttv setiap 4 jam sekali O:
Jam : dengan Usia - Memonitor efek samping fototerapi (mis, hipertermi, diare, rush pada kulit, - Kulit tampak menguning
18.00 kurang dari 7 penurunan berat badan lebih dari 8-10% seluruh tubuh
hari ditandai - Menyiapkan fototerapi dan inkubator atau kotak bayi - Sklera tampak kuning
dengan kulit - Melepaskan pakaian bayi kecuali popok - Bilirubin total : 18,7
kuning - Memberikan penutup mata (eye protector/biliband) pada bayi mg/dl
- Membiarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapi secara berkelanjutan  
- Mengganti segera alas dan popok bayi jika BAB/BAK A : Masalah belum teratasi
- Mengkolaborasi pemeriksaan darah vena bilirubin direk dan indirek  
P : Intervensi dilanjutkan

29 Hipertermi - Mengidentifikasi penyebab hipertermia (mis, dehidrasi, terpapar lingkungan S : -


Oktober berhubungan panas, penggunaan inkubator)  
2021 dengan - Memonitor suhu tubuh O:
Jam : terpapar - Memonitor kadar elektrolit - Kulit bayi terasa hangat
20.00 lingkungan - Memonitor haluan urine - Bayi tampak berkeringat
panas ditandai - Memonitor komplikasi akibat hipertermia berlebih
dengan suhu - Melonggarkan atau melepaskan pakaian - Suhu : 37, 5°C
diatas rentang - Mengompres hangat dibagian dahi, aksila, dan selangkangan - Nadi : 155x/menit
normal - Memberikan cairan ASI menggunakan botol  
  - Mengganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis A : Masalah belum teratasi
(keringat berlebih)  
P : Intervensi dilanjutkan
29 Oktober Resiko gangguan - Mengidentifikasi penyebab S:-
2021 integritas gangguan integritas kulit (mis,  
kulit/jaringan perubahan sirkulasi, perubahan O:
Jam : 22.00 berhubungan status nutrisi, penurunann - Kulit bayi tampak
dengan terapi kelembapan, suhu lingkungan merah
radiasi ekstrem, penurunan mobilitas) - Badan bayi terpapar
sinar fototerapi
- Mengubah posisi tiap 2 jam jika  
tirah baring A : Masalah belum
- Membersihkan perineal dengan teratasi
air hangat, terutama selama P : Intervensi dilanjutkan
periode diare
- Menggunakan produk berbahan
petrolium atau minyak pada kulit
kering
- Menggunakan produk berbahan
ringan/alami dan hipoalergik
pada kulit sensitif
- Menghindari produk berbahan
dasar alkohol pada kulit kering

22
Tgl/
Diagnosa
Implementasi SOAP
Keperawatan
Jam
30 Ikterik Neonatus - Memonitor ikterik pada sklera dan kulit bayi S:-
Oktober berhubungan O:
2021 dengan Usia - Memonitor suhu dan ttv setiap 4 jam sekali - Kulit tampak sudah tidak kuning
Jam : kurang dari 7 - Memonitor efek samping fototerapi (mis, hipertermi, diare, rush pada - Sklera tampak putih
08.00 hari ditandai kulit, penurunan berat badan lebih dari 8-10% - Bilirubin total : 12mg/dl
dengan kulit - Melepaskan pakaian bayi kecuali popok  
kuning - Memberikan penutup mata (eye protector/biliband) pada bayi A : Masalah teratasi
- Membiarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapi secara berkelanjutan  
- Mengganti segera alas dan popok bayi jika BAB/BAK P : Intervensi dihentikan, bayi pulang
- Mengkolaborasi pemeriksaan darah vena bilirubin direk dan indirek

30 Hipertermi - Mengidentifikasi penyebab hipertermia (mis, dehidrasi, terpapar S : -


Oktober berhubungan lingkungan panas, penggunaan inkubator)  
2021 dengan terpapar - Memonitor suhu tubuh O:
Jam : lingkungan - Memonitor kadar elektrolit - Kulit bayi terasa hangat
10.00 panas ditandai - Memonitor haluan urine - Bayi tampak tidak berkeringat
dengan suhu - Memonitor komplikasi akibat hipertermia berkeringat
diatas rentang - Melonggarkan atau melepaskan pakaian - Suhu : 36, 3°C
normal - Memberikan cairan ASI menggunakan botol - Nadi : 130x/menit
  - Mengganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami  
hiperhidrosis (keringat berlebih) A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan, bayi pulang
30 Oktober 2021 Resiko gangguan - Mengidentifikasi penyebab gangguan S : -
integritas kulit/jaringan integritas kulit (mis, perubahan sirkulasi,  
Jam : 13.00
berhubungan dengan perubahan status nutrisi, penurunann O :
terapi radiasi kelembapan, suhu lingkungan ekstrem, - Kulit bayi tampak
penurunan mobilitas) sudah tidak merah
- Badan bayi sudah
- Mengubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
tidak disinar
- Membersihkan perineal dengan air hangat,
 
terutama selama periode diare
A : Masalah teratasi
- Menggunakan produk berbahan petrolium
P : Intervensi dihentikan,
atau minyak pada kulit kering
bayi pulang
- Menggunakan produk berbahan ringan/alami
dan hipoalergik pada kulit sensitif
- Menghindari produk berbahan dasar alkohol
pada kulit kering

Anda mungkin juga menyukai