Anda di halaman 1dari 21

SISTEM BERAT BADAN DAN MASSA

INDEKS TUBUH (IMT)


&
SISTEM DARAH DAN PEMBEKUAN
DARAH
PENGERTIAN BERAT BADAN IDEAL

 Berat badan adalah ukuran yang lazim atau


sering dipakai untuk menilai keadaan suatu gizi
manusia. Berat Ideal adalah berat yang dimiliki
oleh manusia itu sebanding dengan tinggi badan
yang dimiliki oleh manusia tersebut juga.
 Menurut Cipto Surono dalam Mabella 2000 : 10,
mengatakan bahwa berat badan adalah ukuran
tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang
dalam keadaan berpakaian minimal tanpa
perlengkapan apapun. Berat badan diukur
dengan alat ukur berat badan dengan suatu
satuan kilogram.
BERAT BADAN DIANJURKAN UNTUK
MENGUKUR KEADAAN GIZI KARENA
 Mudah dilihat perubahan dalam waktu
singkat
 Memberikan gambaran keadaan gizi pada
saat sekarang dan bila dilakukan secara
periodik, yaitu sebulan sekali pada anak-anak
akan dapat memberikan gambaran yang baik
tentang pertumbuhan anak.
 Ketelitian pengukuran tidak dipengaruhi oleh
keterampilan yang mengukur.
 Alat ukur mudah diperoleh
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI BERAT BADAN
 Beberapa yang mempengaruhi berat badan
adalah salah satunya makanan dan minuman.
Dalam sehari kita membutuhkan gizi lengkap
seperti :
 Karbohidrat
 Lemak 
 Protein  
 Vitamin dan mineral
INDEKS MASSA TUBUH
 Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang
diambil dari perhitungan antara berat badan
(BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. IMT
dipercayai dapat menjadi indikator atau
mengambarkan kadar adipositas dalam tubuh
seseorang. IMT tidak mengukur lemak tubuh
secara langsung, tetapi penelitian
menunjukkan bahwa IMT berkorelasi dengan
pengukuran secara langsung lemak tubuh
seperti underwater weighing dan dual
energy x-ray absorbtiometry 
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
INDEKS MASSA TUBUH

 Indeks massa tubuh (IMT) merupakan salah


satu indikator yang dapat dipercayai untuk
mengukur lemak tubuh. Walau
bagaimanapun, terdapat beberapa
kekurangan dan kelebihan dalam
mnggunakan IMT sebagai indikator
pengukuran lemak tubuh.
Ø KEKURANGAN INDEKS MASSA TUBUH ADALAH:

 Pada olahragawan
Tidak akurat pada olahragawan (terutama
atlet bina) yang cenderung berada pada
kategori obesitas dalam IMT disebabkan
mereka mempunyai massa otot yang
berlebihan walaupun presentase lemah tubuh
mereka dalam kadar yang rendah. Sedangkan
dalam pengukuran berdasarkan berat badan
dan tinggi badan, kenaikan nilai IMT adalah
disebabkan oleh lemak tubuh.
 Pada anak-anak                       
Tidak akurat karena jumlah lemak tubuh akan
berubah seiringan dengan pertumbuhan dan
perkembangan tubuh badan seseorang. Jumlah
lemak tubuh pada lelaki dan perempuan juga
berbeda selama pertumbuhan.
 Pada kelompok bangsa
Tidak akurat pada kelompok bangsa tertentu
karena harus dimodifikasi mengikut kelompok
bangsa tertentu. Sebagai contoh IMT yang
melebihi 23,0 adalah berada dalam kategori
kelebihan berat badan dan IMT yang melebihi
27,5 berada dalam kategori obesitas pada
kelompok bangsa seperti Cina, India, dan Melayu.
KELEBIHAN INDEKS MASSA
TUBUH ADALAH :
  Biaya yang diperlukan tidak mahal
 Untuk mendapat nilai pengukuran,
hanya diperlukan data berat badan dan
tinggi badan seseorang.
 Mudah dikerjakan dan hasil bacaan
adalah sesuai nilai standar yang telah
dinyatakan pada table IMT.
DARAH DAN PEMBEKUAN DARAH
 Bekuan darah terdiri dari jaringan benang
fibrin yang berjalan dengan segala arah dan
menjerat sel-sel darah, trombosit, dan
plasma. Benang-benang fibrin juga melekat
pada permukaan pembuluh darah yang rusak,
oleh karena itu bekuan darah menempel pada
lubang di pembuluh dan dengan demikian
mencegah kebocoran darah.
SIKLUS BERANTAI PEMBETUKAN
BERANTAI
 Setelah bekuan darah terbentuk, bekuan
tersebut akan meluas ke darah sekelilingnya.
Bekuan itu sendiri yang mengawali daur
berantai (umpan balik positif) untuk
memudahkan bekuan menjadi tambah besar.
Salah satu sebab paling penting terjadi
proses ini ialah kerja proteolitik dari trombin
yang memungkinkannya untuk bekerja
terhadap factor-faktor pembekuan lain selain
fibrinogen.
PERUBAHAN FIBRINOGEN MENJADI
FIBRIN – PEMBENTUKAN BEKUAN
FIBRINOGEN
 Fibrinogen adalah protein dengan berat molekul yang
besar (340.000), terdapat dalam plasma dengan kadar
100 sampa 700 mg/dl yang dibentuk dalam hati.
Karena ukuran molekulnya yang besar, dalam keadaan
normal sedikit fibrinogen yang bocor ke dalam cairan
interstisial, dan karena fibrinogen merupakan salah
satu factor yang pokok dalam proses pembekuan,
cairan interstisial biasanya sukar membeku, namun
bila permeabilitas kapiler meningkat secara patologis,
fibrinogen akan bocor ke dalam cairan jaringan dalam
jumlah yang cukup untuk menimbulkan pembekuan
cairan ini dengan cara yang hamper sama seperti pada
pembekuan plasma dan darah.
PERUBAHAN PROTOMBIN
MENJADI TROMBIN
 Setelah activator protombin terbentuk
sebagai akibat pecahnya pembuluh darah atau
sebagai akibat kerusakan pada zat-zat
activator khusus dalam darah, activator
protombin kemudian, dengan adanya ion Ca++
dalam jumlah yang mencukupi, akan
menyebabkan perubahan protombin menjadi
trombin.
 Trombosit juga berperan penting dalam
mengubah protombin menjadi trombin,
karena banyak protombin mula-mula melekat
pada reseptor protombin pada trombosit
yang telah berikatan dengan jaringan yang
rusak. Kemudian pengikatan ini akan
mempercepat pembentukan trombin dari
protombin, yang terjadi dalam jaringan di
mana bekuan diperlukan.
PROTOMBIN DAN TROMBIN
 Protombin adalah suatu protein plasma,
yaitu alfa2-globulin, yang mempunyai berat
molekul 68.700. Protombin merupakan
protein tidak stabil yang dengan mudah
dapat pecah menjadi senyawa-senyawa yang
lebih kecil, salah satu diantaranya ialah
thrombin.
 Protombin terbentuk terus menerus oleh
hati, dan secara terus menerus dipakai di
seluruh tubuh untuk pembekuan darah.
Vitamin K diperlukan oleh hati untuk
pembentukan protombin dan juga empat
factor pembekuan lainnya. Oleh karena itu
kurangnya vitamin K atau adanya penyakit
hati yang menghambat pembentukan
protombin normal dapat menurunkan kadar
protombin sampai sedemikian rendahnya
sehingga timbul kecenderungan
perdarahan.
AWAL PROSES PEMBEKUAN :
PEMBENTUKAN AKTIVATOR PROTOMBIN
 Mekanisme ini dimulai bila terjadi trauma
pada dinding pembuluh darah dan jaringan
yang berdekatan, pada darah atau
berkontaknya darah dengan sel endotel yang
rusak atau dengan kolagen atau unsur
jaringan lainnya diluar sel endotel pembuluh
darah. Pada setiap kejadian tersebut,
mekanisme ini akan menyebabkan
pembentukan aktivator protombin, yang
selanjutnya mengubah protombin menjadi
trombin dan menimbulkan seluruh langkah
berikutnya.
MEKANISME EKSTRINSIK
SEBAGAI AWAL PEMBEKUAN
Mekanisme ekstrinsik sebagai awal pembentukan activator
protrombin dimulai dengan dinding pembuluh luar darah
atau jaringan di luar pembuluh darah yang rusak, dan
berlangsung melalui langkah-langkah, yaitu :
a.Pelepasan factor jaringan.
b.Aktivasi Faktor X- peranan factor VII dan factor jaringan.
c.Efek dari factor X yang teraktivasi dalam membantu
aktifator protrombin-peranan factor V.
Jadi, dalam kompleks aktivator protombin akhir, faktor X
yang teraktivasilah yang merupakan protease sesungguhnya
yang menyebabkan pemecahan protombin menjadi
trombin, dan faktor V yang teraktivasi sangat mempercepat
kerja protease ini, sedangkan fosfolipid bekerja sebagai
alat pengangkut yang mempercepat proses tersebut.
MEKANISME INTRINSIK SEBAGAI
AWAL PEMBENTUKAN
 Mekanisme kedua untuk pembentukan
activator protrombin, dan dengan demikian
juga merupakan awal dari proses
pembekuan, dimulai dengan terjadinya
trauma terhadap darah itu sendiri atau
berkontak dengan kolagen pada dinding
pembuluh darah yang rusak, dan kemudian
berlangsunglah serangkaian reaksi yang
bertingkat.
PENCEGAHAN PEMBEKUAN DARAH DALAM
SISTEM PEMBULUH NORMAL –
ANTIKOAGULAN INTRAVASKULAR
 Faktor-faktor di Permukaan Endotel
 Kerja Antritrombin Dari Fibrin dan Dari
Antitrombin III.
 Heparin
 Alfa2-Makroglobulin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai