TUJUAN PEMBELAJARAN
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
P1 = Harga barang ke-1
Pn = Harga barang ke-n
Q1 = jenis barang ke-1
Qn = jenis barang ke-n
PENDEKATAN PDB
2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
• Pendekatan kedua yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah pendekatan pendapatan.
Berdasarkan pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh
pendapatan yang diterima masyarakat (pemilik faktor produksi) sebagai balas jasa yang mereka
terima dalam proses produksi meliputi:
• 1. Upah/gaji (w) = balas jasa pemilik tenaga kerja
• 2. Sewa (r) = balas jasa pemilik tanah
• 3. Bunga (i) = balas jasa pemilik modal
• 4. Keuntungan (profit/p) = balas jasa pengusaha
• Jadi secara matematis, menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
DIAGRAM ALIR LINGKAR
PRODUKSI
HASIL PRODUKSI
FAKTOR PRODUKSI
FAKTOR PASAR
Penghasilan (Gaji) BALASAN ATAS FAKTOR Biaya
PRODUKSI
PENDEKATAN PDB
3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
• Pendekatan ini pendapatan nasional dihitung dengan
cara menjumlahkan permintaan akhir dari para pelaku ekonomi
(konsumen, produsen, dan pemerintah) dalam suatu negara,
meliputi:
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
I = investment ( investasi )
G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )
X = ekspor
M = impor Ekspor Neto
KOMPONEN-KOMPONEN PDB
1. Konsumsi (Consumption/C)
Konsumsi adalah pengeluaran rumah tangga untuk barang dan
jasa
• Durable Goods yakni barang yang awet atau tidak cepat rusak yang
pada umumnya memiliki umur yang relative panjang atau bisa
dikatakan lebih dari 3 tahun. Contoh motor, mobil, elektronik dan
lain-lain tapi tidak termasuk untuk pembelian rumah baru.
• Non-Durable Goods yakni barang yang langsung dikonsumsi dan
habis manfaatnya. Contoh, makanan, minuman, sepatu dan lain-lain.
• Service yakni konsumsi untuk jasa. Contoh, jasa dokter.
KOMPONEN-KOMPONEN PDB
2. Investasi (Investment/I)
Investasi adalah pembelian barang (disebut barang modal) yang akan digunakan di
masa depan untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa.
• Investasi adalah jumlah pembelian modal bisnis, modal perumahan, dan
persediaan.
• Modal bisnis mencakup struktur bisnis (seperti pabrik atau gedung kantor),
peralatan (seperti komputer pekerja), dan produk properti intelektual (seperti
perangkat lunak yang menjalankan komputer).
• Modal residensial termasuk bangunan apartemen pemilik dan tempat tinggal
pribadi pemilik rumah. Berdasarkan konvensi, pembelian rumah baru adalah
satu jenis pengeluaran rumah tangga yang dikategorikan sebagai investasi
daripada konsumsi.
KOMPONEN-KOMPONEN PDB
3. Pembelanjaan Pemerintah (Government Purchases/G)
Pembelanjaan pemerintah termasuk pengeluaran untuk barang dan jasa oleh
pemerintah. gaji pekerja pemerintah serta pengeluaran untuk pekerjaan umum.
• Perlu diperhatikan, ketika pemerintah membayar tunjangan Jaminan Sosial
kepada seseorang yang berusia lanjut atau tunjangan asuransi
pengangguran untuk seorang pekerja yang baru-baru ini diberhentikan,
ceritanya sangat berbeda: Ini disebut pembayaran transfer karena mereka
tidak dibuat sebagai imbalan untuk yang saat ini menghasilkan barang atau
jasa.
• Pembayaran transfer mengubah pendapatan rumah tangga, tetapi tidak
mencerminkan produksi ekonomi. Karena PDB dimaksudkan untuk
mengukur pendapatan dari, dan pengeluaran untuk, produksi barang dan
jasa, pembayaran transfer tidak dihitung sebagai bagian dari pembelian
pemerintah.
KOMPONEN-KOMPONEN PDB
4. Ekspor Neto (Net Exports/NX)
Ekspor bersih (neto) sama dengan pembelian barang-barang dalam
negeri (ekspor) asing dikurangi dengan pembelian barang-barang asing
(impor) dalam negeri.
• Dengan kata lain, ekspor neto mencakup barang dan jasa yang
diproduksi di luar negeri (dengan tanda minus) karena barang dan jasa
ini termasuk dalam konsumsi, investasi, dan pembelian pemerintah
(dengan tanda tambah).
• Jadi, ketika rumah tangga domestik, perusahaan, atau pemerintah
membeli barang atau jasa dari luar negeri, pembelian mengurangi
ekspor neto, tetapi karena itu juga meningkatkan konsumsi, investasi,
atau pembelian pemerintah, itu tidak mempengaruhi PDB.
CONTOH SOAL
• Suatu negara mempunyai pendapatan nasional sebagai berikut :
• Konsumsi masyarakat Rp. 80.000.000
• Pendapatan laba usaha Rp. 40.000.000
• Pengeluaran negara Rp. 250.000.000
• Pendapatan sewa Rp. 25.000.000
• Pengeluaran investasi Rp. 75.000.000
• Ekspor Rp. 50.000.000
• Impor Rp. 35.000.000
Hitung GDP
CONTOH SOAL
2016 $1 100 $2 50
• Masyarakat dengan pendapatan lebih tinggi tentu memiliki pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan masyarakat
berpendapatan lebih rendah. Artinya, pendapatan yang lebih tinggi akan mendorong konsumsi akan barang dan jasa yang lebih
banyak. Kondisi ini menguntungkan bagi produsen, karena merangsang bisnis untuk meningkatkan produksinya.
• Kebijakan fiskal. Tak bisa dipungkiri bahwa beban pajak mengurangi pendapatan masyarakat. Namun jika pungutan pajak lebih
rendah, maka bagian dari pendapatan yang dialokasikan untuk belanja barang dan jasa menjadi lebih banyak.
• Kebijakan moneter. Untuk merangsang output dan harga agregat, bank sentral sering kali merangsang peningkatan jumlah uang
beredar dengan menurunkan suku bunga. Dengan turunnya suku bunga, maka konsumsi meningkat demikian pula dengan
investasi.
• Kepercayaan bisnis. Ketika bisnis berkembang dengan baik, iklim investasi juga akan semakin baik. Artinya, investor semakin
loyal dalam mengeluarkan modalnya, karena optimis bisnis akan menguntungkan di masa depan. Hal ini akan menjadi stimulus
yang mendorong bisnis untuk lebih produktif dalam menghasilkan barang dan jasa, sehingga dapat memicu pertumbuhan PDB
riil.
• Harga input. Ketika harga bahan baku dan tenaga kerja rendah, maka keuntungan bisnis meningkat. Hal ini jelas akan mampu
mendorong produsen untuk meningkatkan produksinya.
• Keberadaan teknologi harus diakui mampu membantu proses produksi berjalan lebih efektif dan efisien. Dengan dukungan
teknologi, produktivitas tenaga kerja menjadi lebih baik sehingga produksi barang dan jasa akan mencapai volume maksimal
dengan sumber daya yang sama.
INDEKS HARGA KONSUMEN
Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah ukuran dari keseluruhan biaya barang dan jasa yang
dibeli oleh konsumen biasa.
Rumus IHK sebagai berikut:
Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa, pada umumnya yang
berlangsung secara terus menerus.
Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah deflator PDB dan Indeks
Harga Konsumen (IHK).
Rumus menghitung tingkat inflasi menggunakan deflator PDB sebagai berikut:
Menghitung IHK