SYARAF OTONOM
Neurotransmitor
1. Asetilkolin adalah neurotransmitor yang dilepaskan
dari:
a. Sinaps preganglion simpatis &
parasimpatis.
b. Posganglion parasimpatis
c. Semua akhir syaraf somatik pada otot
skelet.
2. Norepinefrin (noradrenalin) adalah neurotransmitor
yang dilepaskan pada posganglion syaraf simpatis.
• Saluran cerna:
Otot polos usus α2β2 relaksasi+ gerakan ++
Sekresi kelenjar berkurang bertambah ++
• Paru-paru:
Otot trakea bronkus β2relaksasi+ kontriksi ++
Kelenjar α1sekresi↑ stimulasi+++
β2sekresi↓
• Ginjal: β1sekresi rennin
• Kandung kemih:
Otot destruktor β relaksasi+ kontraksi +++
Otot lingkar α kontraksi ++ relaksasi ++
OBAT ADRENERGIK
• (Obat-obat Simpatomimetik)
Adalah:
Zat-zat yang dapat menimbulkan efek-efek
yang sama dengan efek yang dihasilkan
bila sistem syaraf simpatik dirangsang dan
ujungnya melepaskan noradrenalin.
Organ Reseptor Respons
Jantung Β1 Denyut jantung↑
Kecepatan konduksi↑
Kontraktilitas↑
Kecepatan konduksi↑
Otomatisitas↑
Arteriol:
Kulit & mukosa
Otot rangka α Kontriksi
Visera & ginjal α, β2 Kontriksi, dilatasi
Otak α, Kontriksi,
Koroner&paru β2 α dilatasi Kontriksi
α, β2 sedikit
Vena: Kontriksi, dilatasi
Paru-paru
Otot bronkus β2 Kontriksi, dilatasi
Kelj. Bronkus α1,β
Lambung&Usus 2
Motilitas&tonus Bronkodilatasi
α2, β2 sekresi↓, sekresi↑
Ginjal: Berkurang
β1 Sekresi rennin
Perangsangan syaraf adrenergik
* Reseptor α umumnya terdapat pada otot polos seperti:
Otot polos pembuluh darah dan mukosa
* Reseptor β yang terdapat di jantung disebut β1
Reseptor β yang terdapat di bronkus, pembuluh darah,
otot rangka, usus, dan uterus disebut β2.
• Bila syaraf simpatis dirangsang maka:
Mempertinggi penggunaan zat-zat oleh tubuh.
Tubuh disiapkan dengan cepat dapat
menghasilkan
banyak energi, jadi bersiap-siap untuk suatu
reaksi
“berkelahi” atau “melarikan diri”.
• Adrenergika bertujuan untuk mencapai keadaan
waspada.
Kerja obat-obat adrenergik
Penggunaan:
• - Penyegar (analeptikum)
• - Bronkodilatasi pada penderita asma
• - Mengatasi reaksi hipersensitivitas
• - Memperpanjang efek anestetika local
• - Menghentikan pendarahan kapiler
• - Tetes mata untuk mendapatkan efek midriatikum
Efek samping adrenalin
( levarterenol, l-arterenol)
• Penggunaan:
Efek samping: - Jantung
- Asma berdebar-debar
(kerja lebih cepat dari pada
efedrin) - Gelisah dan gemetaran
- Muka merah
• Dosis : Sublingual 3 x sehari 5-10 mg
Orsiprenalin
Adalah:
• Golongan obat yang efeknya seperti
penghambatan perangsangan syaraf
adrenergik atau syaraf simpatis.
Berdasarkan tempat kerjanya
Antagonis adrenoseptor:
•Disebut juga adrenoseptor bloker ialah:
Obat yang menduduki adrenoseptor shg
menghalanginya untuk berinteraksi dg obat
adrenergik dengan demikian
• Menghalangi kerja obat adrenergik pada
sel efektornya - mengurangi respons
sel efektor adrenergik terhadap
perangsangan syaraf adrenergik.
Antagonis adrenoseptor dibagi dua:
• a. Antagonis adrenoseptor α
Disebut α bloker yang memblok hanya
reseptor α dan tidak
mempengaruhi reseptor β.
• b. Antagonis adrenoseptor β (β-
bloker)
Beta-bloker menghambat secara
kompetitif efek obat adrenergik, baik NE dan
epinefrin endogen maupun obat adrenergi
eksogen pada adrenoseptor β.
a. Antagonis adrenoseptor α
• 1. α-bloker non selektif, kerjanya
tidak selektif terhadap α1 atau
α2
• 2. α1-bloker selektif,
Contoh: prozosin
• 3. α2- bloker selektif,
Contoh: Yohimbin
1. α-bloker non selektif, kerjanya
tidak selektif terhadap α1 atau
α2
- Derivat haloalkilamin
- Derivat Imidazolin
- Alkaloid Ergot
Derivat Haloalkilamin
Contoh: fenoksibenzamin.
Memblok reseptor α1 dan α2 pada otot polos
arteriol dan vena shg menyebabkan vasodilatasi
yang mengakibatkan tekanan darah menurun.
Digunakan untuk obat hipertensi 10 mg 2x
sehari, pengobatan tumor anak ginjal 40-120 mg
sehari, hipertropi prostat benigna dengan cara
merelaksasi otot leher kandung kemih 10-20 mg
sehari
Derivat Imidazolin
- Contoh: fentolamin
Efeknya pada sistem kardiovaskular mirip
dengan fenoksibenzamin, juga
melepaskan histamin, merangsang sekresi
as. lambung, saliva dan air mata.
E. Samping: Hipotensi, takikardia, aritmia,
ulser.
Penggunaan: Hipertensi akut, dosis 5 mg
infus.
Alkaloid Ergot
Contoh: ergotamin, ergometrin, ergotoksin
efeknya:
- vasokonstriksi yang menyebabkan
hipertensi
- Oksitosik menyebabkan kontraksi otot uterus
kuat.
Efek:
• -mengurangi denyut jantung dan kontraktilitas miokard. -
menurunkan aliran darah ke ginjal.
• -menurunkan tekanan darah yang hipertensi
• -Bronkokonstriksi lemah, berbahaya bagi yang asma
• -menghambat glikogenolisis di hati
• -efek SSP: mimpi yg menakutkan, insomnia
• Efek samping:
-gagal jantung, bradiaritmia, bronkospasme,
hipoglikemia, menurunkan kolesterol HDL&
meningkatkan trigliserida.
• Penggunaan:
-Angina pektoris,
-aritmia krn menghambat efek NE di jantung,
-antihipertensi krn penurunan curah jantung
-infark miokard
-migren, mendilatasi pembuluh darah serebral.
-glaukoma, timolol mengurangi tekanan intraokuler
-Hipertiroidisme, nadolol mengurangi tremor.
• Contoh:
- propanolol, timolol, nadolol, sotalol mempunyai afinitas sama
terhadap reseptor β1 dan β2.
- asebutolol, metoprolol , atenolol, bisoprolol bersifat kardioselektif
karena lebih tinggi afinitasnya thdp β1
c. Penghambat syaraf adrenergik
• Penghambat syaraf adrenergik
menghambat aktivitas syaraf adrenergik
berdasarkan sintesis, atau
penyimpanan dan pelepasan
neurotransmitor di ujung syaraf
adrenergik.
1. Guanetidin
2. Reserpin
1. Guanetidin
• Efek:
Penghambatan respons thdp stimulasi syaraf adrenergik
dan obat adrenergik yang bekerja tidak langsung. Mula-
mula efeknya stabilisasi membran ujung syaraf shg
berefek anestesi lokal.
Pemberian lama dapat menyebabkan syaraf adrenergik
tidak responsif thdp obat adrenergik dalam waktu lama
-menurunkan tekanan darah
-meningkatkan motilitas sal. Serna shg diare
• Efek samping:
hipotensi, udem krn retensi air & garam, gagal
jantung.
• Indikasi: hipertensi
2. Reserpin
• Mekanisme kerjanya:
Mengosongkan ketekolamin diberbagai organ termasuk medulla
adrenal dan otak shg syaraf tidak melepaskan NE baik
adrenergik perifer maupun sentral
.
• Efek:
Curah jantung dan resistensi perifer berkurang.
Efek hipertensinya berdasarkan kerja sentral dan perifer.
• Efek samping:
- Sedatif akibat efeknya pada SSP,
- Tdk dapat konsentrasi,
- Depresi dapat terjadi pada dosis 0,25 mg sehari,
- Hidung tersumbat,
- Ulkus peptkum.
• - Reseptor nikotinik,
menimbulkan efek nikotinik yang berlawanan dengan
efek muskarinik.
Ikatan dengan reseptor nikotinik menimbulkan stimulasi
SSP ringan. Terdapat pada otot skelet dan medulla
adrenal.
Contoh: Neostigmin dan piridostigmin
Penggolongan Kolinergik
• Obat yang bekerja
langsung Obat bekerja pada
sel efektor, contoh:-
Pilokarpin
-Muskarin
- Arekolin
• Obat yang bekerja tidak
langsung
Obat menghambat asetilkolin esterase sehingga
terjadi perangsangan syaraf parasimpatis.
Contoh:- Fisostigmin
- Neostigmin
- Piridostigm
Berdasarkan struktur kimianya:
1. Ester kolin,
contoh: asetil kolin,
metakolin,
karbakol
2. Asetil kolin esterase,
contoh: fisostigmin,
neostigmin
3. Alkaloid tumbuhan,
contoh: muskarin,
pilokarpin,
arekolin
1. Ester Kolin (Asetilkolin)
- Pada kelenjar eksokrin dan otot polos disebut efek muskarinik
- Pada ganglion simpatis¶simpatis dan otot rangka disebut
efek nikotinik.
- Pada kardiovaskuler menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah,
- Pada medulla anak ginjal menyebabkan vasokonstriksi.
- Pada kelenjar eksokrin menimbulkan: - salviasi,
- kelenjar pankreas
meningkat,
- keluarnya keringat
- Pada usus :- sekresi asam lambung dan peristaltik usus.
- Pada Bronkus: - bronkospasmus
- produksi lendir berlebihan
- Pada saluran kemih:- kontraksi
Jadi Asetilkolin pada keadaan biasa muncul efek muskarinik
yang menimbulkan efek Hipotensif.
• Efek samping:- Asma bronkhial
- Ulkus peptikum
• Indikasi:- perbaikan sirkulasi perifer
- pada penimbunan gas dalam sal. pencernaan
2. Antikolin esterase
• Kerjanya menghambat kerja kolinesterase yang menyebabkan keadaan
seperti perangsangan syaraf kolinergik.
• Homatropin
Turunan sintesis dengan khasiat yang lebih kurang 10 kali
lebih lemah dari atropin.
Kerja midriatiknya lebih lemah dan pendek, shg lebih disukai dari
pada atropin. Sering dikombinasi dengan kokain yang juga
bersifat midriatikum
Efek samping lebih ringan dari atropin.
Dosis: Dalam tetes mata larutan HBr 2-5
%.
• Butilskopolamin(Buscopan, Boehringer)
Tanda-tanda keracunan:
- mulut kering
- sukar menelan
- pusing
- sukar bicara
- haus
- pandangan kabur
- kulit panas
- suhu badan tinggi
- denyut jantung cepat
Efek sentral: - inkoordinasi
- eksitasi
- delirium
Pengobatan keracunan Atropin
Baru ditelan:
- Bilas lambung
- Eksitasi diobati dengan barbiturat
atau diazepam