Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN PROYEK

DISUSUN OLEH:

WINDIARTI MEILANI (218213080)


YOCE RANTE SALU ( 218213090)
INTAN SANDA PAKAN (218213091)
LATAR BELAKANG

Manajemen Proyek dalam kemajuan dan perkembangannya di dunia


perindustrian telah membawa kita untuk mengupayakan perubahan
dibeberapa segi dan juga pada sistem manajemen yang mana kita
dituntut untuk memiliki ketepatan, kinerja yang baik, kecermatan,
ekonomis, keamanan, ketelitian serta kecepatan yang tinggi dalam
mengelola tujuan suatu proyek. Maka dari itu sangat diperlukan
kemampuan untuk memanajemen suatu proyek.
Rumusan Masalah

01 Apa yang dimaksud dengan proyek ?

Apa yang dimaksud dengan manajemen


02
proyek ?
02
03 Apa saja jenis-jenis proyek ?

04 Apa fungsi dari manajemen proyek ?


Tujuan Penelitian

01 Mengatahui pengertian proyek

02 Mengetahui pengertian manajemen proyek


02
03 Mengetahui jenis-jenis proyek

04 Mengetahui fungsi dari manajemen proyek


Pengertian Proyek
Proyek adalah suatu gabungan sumber daya manusia, material,
alat dan modal (biaya) yang di bentuk suatu organisasi semen-
tara untuk mencapai sasaran dan tujuan. Dan proyek dapat
dikatakan bersifat sementara dan dalam kurun waktu yang di-
batasi. Suatu proyek terjadi disebabkan suatu kepentingan
yang mendesak yang disebabkan oleh sebuah tuntutan
pengembangan pada lokasi tertentu.
Pengertian Manajemen Proyek
Manajemen Proyek merupakan penerapan keahlian, ilmu penge-
tahuan dan ketrampilan, baik secara teknis dengan sumber daya
yang terbatas untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan agar
mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja, waktu, mutu
dan keselamatan kerja.
Dalam manajemen proyek, perlunya pengelolaan yang terarah
dan baik, karena suatu proyek memiliki keterbatasan sehingga
tujuan akhir dari suatu proyek dapat tercapai. Yang wajib dikelola
dalam lingkup manajemen proyek yaitu mutu, biaya, waktu,
keselamatan kerja dan kesehatan, lingkungan, sumberdaya, resiko
dan sistem informasi.
Jenis – jenis Manajemen Proyek
1. Proyek konstruksi
Contohnya: berupa gedung-gedung, pembangunan jembatan dan
jalan raya.

2. Proyek Industri Manufaktur


Berupa kegiatan merancang proyek sehingga terbuatnya suatu hasil
(produk).
3. Proyek Pengembangan Produk Baru
Merupakan gabungan dari proyek penelitian dan pengembangan
dengan proyek padat modal.
Jenis – jenis Manajemen Proyek
4. Proyek Infrastruktur :
Penyediaan kebutuhan masyarakat luas dalam hal prasarana transportasi, Waduk,
pembangkit listrik, instalasi telekomunikasi dan penyediaan
sumber air minum.
5. Proyek Penelitian dan Pengembangan :
Dapat kita sebut suatu pengembangan dan penelitian, hingga terjadinya sebuah
hasil (produk) tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan atau memperbaiki
suatu pelayanan, produk atau metode tertentu.
6. Proyek Pelayanan Manajemen :
Contohnya: Pengembangan Sistem Informasi Perusahaan, Peningkatan produktivitas
dari karyawan, dan termasuk manajemen proyek itu sendiri.

7. Proyek Padat modal : Suatu proyek yang memerlukan modal yang besar. Misalnya
pembebasan tanah, pembelian dan pengadaan suatu barang, pembangunan suatu
BAB III
LANDASAN TEORI
Beton Normal
Beton normal adalah beton yang cukup berat dengan berat
jenis 2400 kg/m3, kuat tekan 15 Mpa sampai 40 Mpa dan
dapat menghantarkan panas.
Agregat dalam bahan penyusun beton paling berpengaruh
terhadap berat beton yang tinggi.
Pada beton normal biasanya digunakan agregat normal yaitu
agregat yang berat jenisnya antara 2,5 ton/m3 sampai 2,7
ton/m3.
Agregat ini biasanya berasal dari agregat granit, basalt, kuarsa,
dan sebagainya.
Material Penyusunan Beton
1. Semen Portland
Semen portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan
cara menghaluskan klinker yang terutama terdiri dari silikat-
silikat kalsium yang bersifat hidrolis dengan gips sebagai bahan
tambahan.

2. Agregat
Agregat adalah bagian terpenting dari beton berpori. Agregat
memberikan bentuk pada beton, serta beton menjadi lebih
murah dan ekonomis. Pada pembuatan beton berpori ukuran
dan jumlah rongga yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh
agregat yang digunakan dalam campuran.
3. Gradasi
Gradasi adalah distribusi proporsi ukuran butiran agregat dalam
suatu campuran beton.
Gradasi agregat merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam
pembuatan campuran beton, karena akan berpengaruh terhadap
sifat-sifat workabilitas adukan tersebut.

4. Air
Air diperlukan untuk bereaksi dengan semen, serta untuk menjadi
bahan pelumas antar butir-butir agregat agar mudah dikerjakan
dan dipadatkan.
Untuk bereaksi dengan semen, air yang diperlukan hanya sekitar
25% berat semen saja, namun dalam kenyataannya nilai faktor
air semen yang dipakai sulit kurang dari 0,35.
5. Additive

Pencampuran beton dapat menggunakan bahan tambahan yang


bahan kimia ataupun bahan mineral.
Bahan-bahan additive yang dapat larut dalam air digolongkan
sebagai chemical additive. Sedangkan bahan-bahan yang tidak
dapat Jarut dalam air digolongkan sebagai mineral additive.
Komposisi Beton Berpori
Sebagaimana pada beton konvensional, bahan utama penyusun
beton berpori adalah semen portland, agregat, air dan bahan
tambah lainnya dengan komposisi tertentu. Yang berbeda pada
beton berpori adalah:
1. Agregat yang digunakan hanya agregat kasar saja atau dengan
sedikit sampai tidak ada agregat halus.
2. Faktor air semen harus dijaga sedemikian rupa agar setelah
mengeras pori-pori yang terbentuk tidak tertutup oleh campuran
pasta semen yang mengeras. Selain kontrol pada faktor air
semen juga bertujuan agar butir-butir agregat dapat terikat kuat
satu sama lain. FAS yang digunakan antara 0,3-0,4.
Konsep Ramah Lingkungan Material Beton
Berpori
Salah satu bagian penting dalam konsep bangunan hijau yang
ramah lingkungan adalah penggunaan material konstruksi yang
ramah lingkungan.
Beton Berpori sebagai material konstruksi jalan yang
multifungsional maka mempunyai beberapa keunggulan yang
ramah lingkungan diantaranya:
1. Mengurangi limpasan permukaan di suatu daerah
2. Mengurangi tingkat pencernaran terhadap air tanah
3. Dapat didaur ulang
4. Rongga pada beton berpori dapat meredam kebisingan suara

Anda mungkin juga menyukai