Anda di halaman 1dari 39

Osteoporosis

Tatalaksana
• Terbagi menjadi hormone& non hormone
• Non hormone
• kalsium dan suplemen vit. D
• kalsium: 600 IU atau 15 ug u/ dewasa >20 tahun.
800 IU atau 20 ug u/ manula >70 tahun.
1,500 mg for postmenopausal women& 1,000 mg for pre-menopausal women
• Vit. D: 400-800 IU
• Bisphosphonate
• alendronate
• post menopause: Oral: Prophylaxis: 5 mg 1x1 or 35 mg/minggu.
• Treatment: 10 mg 1x1 or 70 mg/minggu.
• Pria: Oral: 10 mg 1x1 or 70 mg/minggu.
• etidronate
• sebelum makan, min 2 jam
Tatalaksana
• ibandronate
• postmenopausal osteoporosis: 2.5 mg orally 1x1 or 150 mg once a month.
• Prevention of postmenopausal osteoporosis: 2.5 mg orally 1x1. 150 mg once a
month
• risedronate
• 30 menit sebelum makan/minum selain air
• oral: dewasa: harus dibeli suplementasi vit. D dan kalsium
• KI: gangguan ginjal
• asam zolendronic
Osteoarthritis
Osteoarthritis
Berdasarkan Panel on Exercise and Osteoarthritis, Exercise Prescription
for Older Adult with Osteoarthritis Pain; The American Geriatrics
Society (2001),
Rhematoid Artritis
Definisi RA
• Penyakit autoimun yang ditandai oleh inflamasi sistemik kronik dan
progresif, dimana sendi merupakan target utama.
Epidemiologi RA
• 20-30th
• Wanita: pria= 3:1 karena bekerjanya hormon seks
• Menyerang sendi-sendi kecil pada tangan dan pergelangan kaki, serta
sendi-sendi besar seperti lutut, panggul, dan pergelangan tangan
Etiologi RA
• Penyebab utama: idiopatik
• Beberapa teori mengenai penyebab:
• Infeksi streptokokus hemolitikus dan non- hemolitikus
• Endokrin
• Autoimun
• Metabolik
• Faktor genetik dan pemicu lingkungan
Patofisiologi RA
• Faktor autoimun-> bereaksi terhadap kolagen tipe II
• Faktor infeksi: virus dan organisme mikoplasma atau grup difteroid->
menghasilkan antigen kolagen tipe II dari tulang rawan sendi
penderita
Tanda dan Gejala RA
• Gejala awal terjadi pada beberapa sendi. Biasanya sendi tangan,
pergelangan tangan, lutut, siku, pergelangan kaki, bahu, panggul, dan
bersifat bilateral/simetris
• Terkadang dapat terjadi pada satu sendi saja-> rematoid
monoartikuler
• Stadium awal: malaise, penurunan BB, demam, anemia,
pembengkakan, nyeri, gangguan gerak sendi metakarpofalangeal
• Stadium lanjut: kerusakan sendi dan deformitas permanen ->
ketidakstabilan sendi akibat ruptur tendo/ligamen-> deformitas
rematoid khas (deviasi ulnar jari-jari, deviasi radial/volar pergelangan
tangan serta valgus lutut dan kaki
• Gambaran ekstra-artikuler yang khas: nodul subkutan-> tanda
patognomonik
• Gejala lain: atrofi otot, limfadenopati, skleritis, sindroma jepitan saraf,
atrofi, ulserasi kulit
Pemeriksaan Penunjang RA
• Laboratorium:
• Peningkatan LED
• MRI
• ANA
• RF
• CRP positif dan mukoprotein yang meninggi
• Faktor rematoid positif 80% (uji Rose-Waaler) dan antinuklear faktor positif
80%
• Pemeriksaan cairan sendi melalui biopsi, FNA atau artroskopi-> cairan sendi
keruh karena mengandung banyak leukosit dan kurang kental
• Radiologis:
• Foto polos:
• Tahap lanjut: rarefaksi korteks sendi yang difus disertai trabekulasi
tulang, obliterasi ruang sendi yang memberikan gambaran
perubahan-perubahan degeneratif berupa densitas, iregularitas,
dll.
• Destruksi tulang rawan-> terlihat penyempitan ruang sendi
dengna erosi
• Pemeriksaan radioisotop: konsentrasi zat radioisotop
meningkat pada daerah sendi yang mengalami kelainan
Kriteria Diagnosis (ARA)
• Kekakuan sendi jari tangan pada pagi hari (morning stiffness)
• Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-kurangnya 1 sendi
• Pembengkakan (oleh penebalan jar.lunak atau efusi cairan) pada salah satu sendi selama
sekurang-kurangnya 6 minggu
• Pembengkakan pada sekurang-kurangnya 1 sendi
• Pembengkakan sendi yang bersifat simetris
• Nodul subkutan pada tonjolan tulang daerah ekstensor
• Gambaran foto rontgen yang khas pada RA
• Uji aglutinasi faktor rematoid
• Pengendapan cairan musin yang jelek
• Perubahan karakteristik histologik lapisan sinovia
• Gambaran histologik yang khas pada nodul
Berdasarkan kriteria ARA, maka disebut:
• Klasik: terdapat 7 kriteria, sekurang-kurangnya 6 minggu
• Definitif: terdapat 5 kriteria, sekurang-kurangnya 6 minggu
• Kemungkinan rematoid: terdapat 3 kriteria, sekurang-kurangnya
4minggu
Diagnosis Banding RA
• Poli artritis seronegatif yang ditemukan pada artritis psoriatik, penyakit still, LES
• Ankilosing spondilitis
• Penyakit Reiter
• Artritis gout
• Penyakit deposisi kalsium pirofosfat
• Artropati Heberden
• Sarkoidosis
• Reumatik polimialgia
• Demam reumatik
Tatalaksana RA
• Dukungan psikologis
• Istirahat dan pengobatan konstitusional
• Farmakologis: NSAID, kortikosteroid, garam-garam emas dan
penisilamin, injeksi intra artikuler dengan hidrokortison
• Alat bantu ortopedi. Mis: bidai
• Fisioterapi dan terapi okupasi
• Operasi dan rekonstruksi: sinovektomi, penjahitan tendo, osteotomi,
artrodesis, artroplasti
Gout
Definisi GOUT
• Gangguan metabolisme purin  hiperurikemi dan serangan sinovitis
akut berulang-ulang
• Penimbunan kristal urat monohidrat monosodium
Epidemiologi GOUT
• Insidens: 1-2%
• Terutama usia 30-40 th
• 20x lebih sering pada pria daripada wanita
• Terutama menyerang sendi tangan dan bagian metatarsofalangeal
kaki
Klasifikasi GOUT
• Primer: genetik, produksi asam urat berlebihan
• Sekunder:
• Produksi asam urat berlebih, misalnya pada:
• Kelainan mieloproliferatif (polisitemia, leukemia, mieloma retikularis)
• Sindroma Lesch-Nyhan: def. hipoxantin guanin fosforibosil transferase
• Gangguan penyimpanan glikogen
• Pengobatan anemia pernisiosa karena maturasi sel megaloblastik menstimulasi
pengeluaran as.urat
• Sekresi asam urat yang berkurang, misalnya pada:
• Gagal ginjal kronik
• Pemakaian obat-obat salisilat, tiazid, beberapa diuretik dan sulfonamid
• Alkoholik, asidosis laktik, hiperparatiroidisme, miksedema
Faktor Risiko
• Usia
• Pria > wanita
• Herediter dominan autosomal sangat berperan
• Keadaan-keadaan yang menimbulkan hiperurikemi
• Diet
Kadar Purin dalam Makanan
Pengelompokan bahan makanan berdasarkan kadar purin:
1. Purin tinggi (100- 1000 mg/100gr bahan makanan) sebaiknya dihindari: otak,
hati, jantung, ginjal, jeroan, bebek, ikan sarden, makarel, kerang.
2. Purin sedang (9- 100 mg/100gr bahan makanan) dibatasi: maksimal 50-75gr
daging atau ikan, 100gr sayur. Daging sapi, ikan, ayam, udang, kacang kering,
tahu, tempe, asparagus, bayam, daun singkong, kangkung, biji melinjo.
3. Purin rendah (dapat diabaikan) boleh dimakan setiap hari : Nasi, ubi, jagung,
roti, sayur dan buah (kecuali pada kelompok 1 & 2), minyak, gula, tepung, susu.
Patofisiologi GOUT
1. Asam urat berlebihan  hiperurisemia
2. Memicu pelepasan kristal MSUM (Monosodium Urate
Monohidrat) mengendap di membran synovial
• Kristal MSUM  mikrokristal MSUM (setelah terjadi trauma)
3. Synoviosit  fagosit kristal MSUM
4. Mensekresi mediator inflamasi  PMN dan Makrofag  inflamasi
Tanda dan Gejala GOUT
• Sendi:
• Akut-> penimbunan kristal pada membran sinovia dan tulang rawan artikuler
• Kronik-> erosi tulang rawan, proliferasi sinovia dan pembentukan panus, erosi
kistik tulang, perubahan OA sekunder, tofus, fibrosis, ankilosis
• Mikroskopik: penimbunan urat (dikelilingi reaksi inflamasi) pada jaringan
lunak dan kapsul dari jaringan penyambung-> tofus-> kematian jaringan
Toe with Acute Attack of Gout tophi on foot

tophus over Achilles' tendon tophus on elbow


tophi on hands large tophus of finger
• Ginjal:
• Asam urat tampak sebagai titik-titik putih pada korteks, alur garis pada
medula, serta kalikuli kecil pada kalises
• Mikroskopik:penimbunan asam urat dan reaksi inflamasi, hialinisasi dan
fibrosis pada glomerulus.
• Serangan akut biasa terjadi pada sendi metatarsofalangeal ibu jari
kaki  poli artikuler, interval serangan makin sering-> artritis kronik
dan pembentukan tofus
Artritis Gout Akut
• Serangan timbul tiba-tiba pada malam hari selama 2-10 hari
• Pelebaran vena pada sendi-> merah, nyeri, kulit kering
• Kadang timbul anoreksia, pireksia, malaise
• 50-70% serangan pertama-> kelainan sendi metatarsofalangeal
Gout Tofus Kronik
• Terjadi karena remisi tidak sempurna dari penyakit
• Tofus: urat monosodium yang mengandung sedikit kolesterol, kalsium,
dan oksalat. Dapat juga terjadi pada heliks dan anti heliks telinga, bursa
olekranon, sendi dan tendo, jari-jari
• Frekuensi serangan meningkat, nyeri sendi makin sering,
pembengkakan ireguler dengan sedikit deformitas
• Ukuran tofus muka-mula kecil dan lunak-> keras dan bisa mencapai 7
cm
• Bila terjadi ulserasi-> terlihat cairan putih dengan konsistensi seperti
pasta gigi
Gout Atipik
• Onset poli artikuler: artritis kronik pada tangan yang gambaran klinis
dan radiologiknya mirip RA, tapi disertai nodul oleh pembentukan
tofus
• Efusi sendi: cairan sendi keruh dan mengandung kristal urat
• Gout pada jaringan lunak: onset dapat disertai tendinitis achilles atau
bursitis olekranon.
Diagnosis GOUT
• Adanya serangan artritis akut yang khas
• Faktor herediter
• Hiperurikemia
• Tofus
• Ada respon penyakit terhadap kolkisin
• Leukositosis dan peningkatan aktivitas sistem retikuloendotelial selama serangan akut
• Aspirasi sendi-> kristal urat
• Tofus mengandung kristal urat
• Adanya gout sekunder dapat disingkirkan
• Gambaran radiologik
Pemeriksaan Penunjang GOUT
• Radiologis:
• Stadium dini: tidak terlihat perubahan berarti, mungkin osteoporosis ringan
• Stadium lanjut: erosi tulang (lubang-lubang kecil/punch out)
Pemeriksaan Radiologis
• Pemeriksaan laboratorium:
• Kadar asam urat tinggi dalam darah (>6mg%). Kadar asam urat
normal dalam serum pada pria 8 mg% dan wanita 7 mg%.
• Kadar asam urat dalam urin tinggi (500 mg%/liter per 24 jam)
• Leukositosis ringan dan LED meninggi sedikit.
• Sediaan mikroskopik  ditemukan kristal asam urat
Komplikasi GOUT
• Ginjal  pielonefritis, batu asam, gagal ginjal kronis
• KV  hipertensi dan sklerosis
Penatalaksanaan GOUT
Terapi farmakologik:
Colchicine
Allopurinol
Probenecid
Sulfinpyrazone
Kortikosteroid & ACTH  bila colchicine & NSAID inefektif atau
m’rupakan KI
Terapi non-farmakologik:
Pengaturan pola makan dan perubahan gaya hidup ( BB, pembatasan
minuman alkohol & makanan tinggi purin, dan pengawasan
hiperlipidemia dan hipertensi)

Anda mungkin juga menyukai