Anda di halaman 1dari 34

Akuntabilitas dan Transparansi

Pengelolaan Dana Penanggulangan Bencana


Surakarta, 15 Mei 2018

Drs. Kahartomi, M.Pd


Inspektur I BNPB
DASAR HUKUM KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA

1. UU Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;


2. UU Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana;
3. PP No. 21 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan PB;
4. PP Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana;
5. PP Nomor 60 Tahun 2008 Tentang SPIP
6. Perpres RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana;
7. Perpres RI Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
8. PMK Nomor 168/PMK.05/2015 tentang mekanisme pelaksanaan anggaran bantuan pemerinta
pada Kementerian Negara/Lembaga;
9. PMK Nomor 105/PMK.05/2013 tentang mekanisme pelaksanaan anggaran Penanggulangan
Bencana;
10. PMK Nomor 162/PMK.07/2015 tentang Hibah Dari Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan
Pendanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana;
11. PMK Nomor.49/PMK.02/2017 tentang standar biaya masukan tahun anggaran 2018;
12. Perban No 02 Tahun 2018 tentang Penggunaan Dana Siap Pakai.

2
SASARAN PEMBANGUNAN DAN ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019

Sasaran Strategis Pembangunan Nasional dan


Sasaran Pembangunan Bidang (Buku I dan Buku II Arah kebijakan:
RPJMN 2015-2019):
1. Internalisasi
“Menurunnya indeks risiko bencana pada pusat- pengurangan risiko
pusat pertumbuhan ekonomi yang berisiko tinggi” bencana dalam
kerangka
pembangunan
berkelanjutan di
Pusat dan daerah;
Sasaran Pokok Pembangunan Kewilayahan 2. Penurunan tingkat
(Buku III RPJMN 2015-2019): kerentanan
“Untuk meminimalkan atau mengurangi kerusakan dan terhadap bencana;
kerugian ekonomi akibat kejadian bencana di masa 3. Peningkatan
mendatang, maka sasaran penanggulangan bencana dan
kapasitas dalam
pengurangan risiko bencana adalah mengurangi indeks
risiko bencana pada wilayah yang memiliki indeks risiko
penanggulangan
bencana tinggi, baik yang berfungsi sebagai PKN, PKW, bencana
PKSN, Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan Industri
maupun pusat pusat pertumbuhan lainnya”

Kahartomi 3
Bintang Susmanto 4
Dana Bantuan Bencana
APBN, APBD dan DANA MASYARAKAT
(PP No 22 Tahun 2008)

APBN APBD Dana Masyarakat

BENCANA

Dipergunakan mulai dari tahap prabencana, keadaan darurat, sampai dengan


pascabencana

5
DANA KHUSUS PENANGGULANGAN
6
BENCANA
 Dana Kontijensi Bencana disediakan dalam APBN untuk
kegiatan kesiapsiagaan pada tahap Prabencana
 Dana Siap Pakai disediakan dalam APBN yang
ditempatkan dalam angaran BNPB untuk kegiatan pada
tahap keadaan darurat. Pemerintah daerah dapat
menyediakan dana siap pakai dalam anggaran
penanggulangan Bencana yang berasal dari APBD
yang ditempatkan dalam anggaran APBD. Dana Siap
pakai harus selalu tersedia sesuai dengan kebutuhan pada
saat tanggap darurat.
 Dana Bantuan Hibah disediakan dalam APBN untuk
kegiatan pada tahap Pasca Bencana
Prinsip-Prinsip Pengelolaan Keuangan Negara
Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis,
efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan

Prinsip-Prinsip dalam Penanggulangan Bencana


Cepat dan tepat, prioritas, koordinasi dan keterpaduan,
berdaya guna dan berhasil guna, transparansi dan
akuntabilitas, kemitraan, pemberdayaan, non
diskriminatif dan nonproletisi
Kedudukan PMK 105/2013 dalam ketentuan
pengelolaan keuangan negara
UU No. 24 Tahun 2007 tentang
UU No. 17 Tahun Penanggulangan Bencana
2003
 PP No. 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan
Keuangan Negara Penanggulangan Bencana
 PP No. 22 Tahun 2008 tentang
Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana
 PP No.23 Tahun 2008 tentang
Peran Serta Lembaga
Internasional dan Lembaga Asing
Non Pemerintah Dalam
PMK PMK 105/2013 Penanggulangan Bencana
190/PMK.05/2012
Mekanisme
Pelaksanaan
Tata Cara exception Anggaran
Pembayaran Dalam Penggulangan
Rangka Bencana
Pelaksanaan APBN

 Cepat dan tepat

 Koordinasi dan
keterpaduan dengan
Pemerintah Daerah
PRINSIP DASAR

Tertib

Transparansi . Akuntabilitas
TERTIB
Dilaksanakan sesuai dengan Ketentuan yang berlaku dan
didokumentasikan dengan rapi
Beberapa Indikatornya:
 Dilaksanakan sesuai dengan Ketentuan Perundangan yang
berlaku;
 Semua Proses Pelaksanaan di dokumentasikan/Dicatat
dengan rapi;
 Semua Bukti-bukti Pengeluaran Diadminsitrasikan dengan
baik;
TRANSPARAN

keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang diambil oleh


pemerintah;
Beberapa Indikatornya:
 tersedia informasi yang memadai pada setiap implementasi
pelayanan/kegiatan;
 Adanya akses pada informasi yang siap, mudah, bebas dan tepat
waktu;
 Peraturan yang menjamin hak untuk mendapatkan informasi;
 Website;
 Media cetak dan elektronik;
 Papan pengumuman;
AKUNTABILITAS
kewajiban untuk memberikan pertanggung jawaban atau menjawab
dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan
hukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak
atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban
Beberapa Indikatornya:
 Adanya SOP;

 Mekanisme Pertanggungjawaban;

 Laporan Tahunan;

 Laporan Pertanggungjawaban;

 Sistem Pengawasan;

 Mekanisme Reward and punishment;


Agency Theory

Principal Amanah Agent


.

Laporan Transparan
Pertanggung dan Akuntabel
jawaban

Kahartomi 13
14
15
16
Mekanisme Pencairan Dana DPK

Pembukaan PJOK Daerah KPPN Jakarta VI


PPK Direktorat PPSPM
Rekening BRI mengajukan mentransfer
PRB mengajukan melakukan
terdekat, atas Surat Permintaan langsung (LS) ke
SPP-LS kepada verifikasi SPP-LS
nama Pencairan kepada Rekening BPBD
PSPM
PPK Provinsi/Kab/Kota

• Surat Permintaan Pencairan Dana


• Provinsi: Kegiatan Penguatan
• Nota Kesepahaman & POK

01 02
Kelembagaan BPBD Provinsi ..... • Berita Acara Pembayaran
• Kabupaten: Kegiatan Penguatan
• Berita Acara Serah Terima
Kelembagaan BPBD Kabupaten/ • Kuitansi
Kota...... • Fotokopi Rekening Koran&NPWP

03 Dilengkapi dengan Surat Keputusan


Penetapan Alokasi Dana 04 Berpedoman pada PMK Nomor
190/PMK.05/2012

05
LS tidak dibenarkan dipindahbukukan ke
rekening Kas Daerah atau rekening bank
lainnya atas nama pribadi
MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN PENGUATAN KELEMBAGAAN

PENGAJUAN PROPOSAL
DAERAH Pengajuan Proposal, verifikasi, penilaian usulan daerah

Penandatanganan MOU dengan BPBD


MOU DENGAN BPBD
Pengajuan Surat Permintaan Pencairan dari PJOK Daerah

PENCAIRAN DANA Penerbitan SK Alokasi Dana dan Proses Pencairan Dana ke


KPPN (SP2D-LS)
KPPN Jakarta VI mentransfer langsung (LS) ke Rekening
Kegiatan Penguatan Kelembagaan Provinsi dan Kab/Kota,

PENGELOLAAN DANA DI Menyusun Rencana kegiatan sesuai jadwal


PJOK
PROVINSI/KAB/KOTA Melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa

PELAKSANAAN Menyusun RAB sesuai SBU


KEGIATAN Menggunakan dana sesuai POK untuk pelaksanaan kegiatan
PERTANGGUNG Membuat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) BPP BPBD
JAWABAN DANA (LPJ) Provinsi/Kab/Kota kepada BPP Direktorat PRB
PELAPORAN HASIL Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan kepada PPK
KEGIATAN dan dokumentasi kegiatan (video, foto, dll) 18
MEKANISME PERTANGGUNGJAWABAN
DANA KEGIATAN PENGUATAN KELEMBAGAAN

1. BPP wajib melakukan penatausahaan dan penyusunan laporan


pertanggungjawaban (LPJ) setiap bulan (sesuai aturan yang berlaku)
2. LPJ dari BPBD Provinsi/ Kab/ Kota diserahkan paling lambat tanggal 5 pada
bulan berikutnya
3. PJOK wajib melakukan pemeriksaan kas BPP setiap bulan;
4. LPJ dilengkapi dengan Buku Kas Umum, Buku Pembantu Bank, Buku Uang
Tunai, Buku Persekot/ Uang Muka, Buku LS, Buku Pembantu Pajak, Buku Lain-
lain, Rekening koran, Validasi Pajak dan SSPB;
5. Jasa Giro dan Sisa Dana disetorkan ke Kas Negara.
Area Kritis DPK

Kahartomi 20
PENGELOLAAN DANA SIAP PAKAI
(PERBAN NO 02 TAHUN 2018) (1)

MATERI POKOK-POKOK PIKIRAN Pasal


Dasar Persetujuan - Pertimbangan adanya resiko oleh Kepala BNPB Pasal 3
DSP - Penetapan Status Kepala Darurat oleh Kepala Daerah
- Arahan Presiden (bantuan ke Luar Negeri)
Persyaratan Bantuan • Laporan Ancaman/Kejadian Pasal 5
DSP • Penetapan Status Keadaan Darurat oleh Kepala Daerah
• Surat Permohonan bantuan penanganan darurat bencana
ditujukan kepada Kepala BNPB
Kegiatan yang dapat • Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana pada saat Pasal 11, 12, 13,
di biayai DSP Keadaan Darurat meliputi: Siaga darurat, Tanggap 14, 15, 16, 17, 18,
Darurat, Transisi darurat ke Pemulihan 19, 20, 21,22, 23,
24
Pengelola DSP • PPK dan BPP yang ditetapkan oleh KPA BNPB Pasal 25

Pengguna DSP • BNPB Pasal 26


• Kementerian/Lembaga
• TNI/POLRI
• Pemerintah Daerah Provinsi
• Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan
• Lembaga/Organisasi Kemanusian atas persetujuan
Kepala BNPB
PENGELOLAAN DANA SIAP PAKAI
(PERBAN NO 02 TAHUN 2018) (2)

MATERI POKOK-POKOK PIKIRAN Pasal


Penyaluran DSP - Hasil verifikaso terhadap permohonan bantuan Pasal 27 dan 28
- Rapat koordinasi Kementerian/Lembaga terkait
- Inisiatif BNPB
- DSP disalurkan ke pengguna melalui pengelola setelah
mendapat persetujuan Kepala BNPB (rekening khusus
DSP)
Tim Verifikasi DSP • Deputi II menunjuk tim Verifikasi Pasal 29
• Hasil tim verifikasi menjadi bahan pertimbangan dalam
pemberian DSP
Pelaksanaan • KPA memerintahkan BP untuk memindahbukukan UP ke Pasal 30
Penyaluran DSP Rekening BPP di Unit Kerja BNPB/BPBD dan atau
Kementerian/Lembaga terkait
• Dilengkapi Perjanjian Kerja sama antara KPA dengan
Kepala BPBD atas Nama PEMDA, atau pejabat setingkat
Eselon I dari Kementerian/Lembaga Terkait
• Diserahkan secara langsung melalui pengelola dengan
bukti kuitansi dan BAST
• Penyaluran dapat diberikan dalam bentuk Barang/Jasa
Pengembalian DSP • Apabila terdapat sisa dana maka BPP mengembalikan Pasal 31
DSP ke Kas Negara
• Bukti Pengembalian DSP disampaikan ke BNPB c.q.
Kepala Biro Keuangan Tembusan Kepada Deputi Bidang
Penanganan Darurat paling lambat 5 bulan berikutnya
PENGELOLAAN DANA SIAP PAKAI
(PERBAN NO 02 TAHUN 2018) (3)

MATERI POKOK-POKOK PIKIRAN Pasal


Penggunaan DSP - DSP digunakan selama masa keadaan darurat bencana Pasal 32
berlangsung
- Dalam hal keg. Pada masa status keadaan darurat
bencana telah mendapat persetujuan dari kepala BNPB
akan dibiayai dengan DSP namun anggaran DSP baru
tersedia setelah keadaan darurat berakhir maka
pembayaran kegiatan tersebut dapat dilaksanakan
Waktu Penyelesaian • LPJ disampaikan paling lambat tanggal 5 (lima) bulan Pasal 33
Pertanggungjawaban berikutnya
DSP • LPJ paling lambat DSP 3 bulan harus melampirkan bukti-
bukti sesuai perban 02 tahun 2018
Pengawasan DSP • Pengawasan Internal Pemerintah (Inspektorat Utama Pasal 36
BNPB)
• Pengawasan Eksternal (Badan Pemeriksa Keuangan)
• Pengawasan Masyarakat (masyarakat melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan DSP)
DANA BANTUAN HIBAH UNTUK PENDANAAN
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI (1)
(PMK 162/PMK.07/2015)
MATERI POKOK-POKOK PIKIRAN Pasal
Bentuk dan Hibah berbentuk uang dan bersumber dari Penerimaan Dalam Pasal 2
Sumber Negeri
PA, PPA dan KPA • Menteri Keuangan selaku PA Hibah Pasal 3 dan
Hibah • PA hibah menunjuk Direktur Jenderal Perimbangan Pasal 4
Keuangan sebagai PPA Hibah
• Direktur Pembiayaan dan Kapasitas daerah sebagai KPA
Hibah
• PPA dan KPA hibah bertanggung jawab secara sepenuhnya
atas penyaluran dana hibah
• Gubernur/Bupati/Walikota bertanggung jawab secara formal
dan materiil atas pelaksanaan dan penggunaan dana Hibah
Pemberian Hibah • Alokasi dana hibah bantuan pendanaan RR ditetapkan dalam Pasal 6
APBN dan/Atau APBN Perubahan
• BNPB mengusulkan besaran hibah dan daftar nama
pemerintah daerah
• DJPK menerbitkan surat penetapan pemberian hibah
• Penandatanganan PHD antara menteri Keuangan dan
Gubernur/Bupati/Walikota
• Gubernur/Bupati/Walikota menyusun RKA sesuai besaran
Hibah dan Berkoordinasi dengan BNPB
DANA BANTUAN HIBAH UNTUK PENDANAAN
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI (2)
(PMK 162/PMK.07/2015)
MATERI POKOK-POKOK PIKIRAN Pasal
Penyusunan RDP Hasil Reviu APIP yang dilakukan pada saat usulan Pasal 7
Hibah permintaan penggunaan dana BA 999.08 digunakan sebagai
dasar pelaksanaan reviu APIP BA 999.02

Penyaluran Hibah • Dilaksanakan sesuai mekanisme APBN dan APBD Pasal 13, 14, 15, 18
• Pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD
• Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan surat
permintaan pertimbangan penyaluran kepada BNPB
• BNPB melakukan verifikasi secara teknis dan substantif
sebagai dasar untuk menerbitkan surat pertimbangan
penyaluran
• Dalam rangka penyaluran hibah,
Gubernur/Bupati/Walikota atau pejabat yang diberi
kuasa menyampaikan surat permintaan penyaluran hibah
kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
• Gubernur/Bupati/walikota bertanggung jawab penuh
terhadap penggunaan dana
DANA BANTUAN HIBAH UNTUK PENDANAAN
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI (3)
(PMK 162/PMK.07/2015)
MATERI POKOK-POKOK PIKIRAN Pasal

Penatausahaan dan • Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Pasal 19 dan 20
Pelaporan merupakan koordinator penyusunan laporan
pertanggungjawaban pengelolaan hibah BA 999.02

• Pemerintah Daerah menyelenggarakan penatausahaan,


akuntansi dan pelaporan keuangan atas realisasi hibah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Monitoring dan Kementerian Keuangan dan BNPB melakukan Monitoring Pasal 22


Evaluasi dan Evaluasi atas pelaksanaan kegiatan dan penggunaan
dana hibah dalam rangka bantuan pendanaan Rehabilitasi
dan Rekonstruksi pascabencana baik secara bersama-sama
maupun sendiri sesuai dengan kewenangannya
Pengembalian Sisa Dana “
“ Jika terdapat sisa dana yang tidak terpakai , BPP wajib
menyetorkan kembali ke kas Negara dengan mengunakan
SSPB (Surat Setor Pengembalian Belanja) dan dilaporkan
kepada BNPB (fotokopi SSPB, bukti setor Bank/kantor Pos
dan validasi SSPB), baik manual maupun secara elektronik
melalui SIMPONI.
PEMERIKSAAN BPK
1. Pemeriksaan keuangan, dalam rangka memberikan
pernyataan pendapat (OPINI) tentang tingkat
kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan
2. Pemeriksaan kinerja, pemeriksaan atas aspek
ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan atas aspek
efektivitas
3. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu, yang
dilakukan dengan tujuan khusus

28
Hasil Pemantauan TL BPK RI Jawa Tengah

29
Hasil Pemantauan TL APIP

TEMUAN HASIL STATUS PENYELESAIAN TINDAK


PEMERIKSAAN LANJUT
LHA Sumber
NO Daerah Belum Belum di
Jumlah Jumlah Sesuai Ittama Dana
Sesuai tindak
Temuan Saran Saran
Saran lanjuti
LHA Tahun DRR
1 Provinsi Jawa Tengah 16 33 7 18 8
2013
LHA Tahun DPK
2 Provinsi Jawa Tengah 8 15 12 2 1
2014
LHA Tahun DSP
3 Provinsi Jawa Tengah 4 10 5 2 3
2014
LHA Tahun DSP
4 Provinsi Jawa Tengah 2 4 0 0 4
2016
LHA Tahun DSP
5 Kab. Purworejo 2 4 0 0 4
2017
               
 

TOTAL 30 62 24 22 16  
 

30
HARAPAN

 Pengelolaan dan pertanggungjawaban dana penanggulangan bencana


dilakukan secara benar, transparan, dan akuntabel sesuai peraturan yang
berlaku. Bila terdapat keragu-raguan bisa minta pendampingan dari
Perwakilan BPKP Propinsi. BNPB telah membuat MOU dengan BPKP
dalam rangka mewujudkan good governance menuju clean government.

 kegiatan penyelenggaraan penanggulangan bencana bisa berjalan dengan


semakin baik. Selain itu kami harapkan koordinasi antara pemerintah
pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dapat
berjalan semakin baik lagi. Dengan demikian, penyelenggaraan
penanggulangan bencana dapat dilaksanakan sesuai dengan yang kita
harapkan bersama yang pada muaranya indeks risiko bencana dapat
diturunkan.

33
Terima Kasih

Badan Nasional Penanggulangan Bencana 


Jl. Pramuka Kav.38 Jakarta Timur

Telp. : 021-29827793
Fax. : 021-21281200
Email : contact@bnpb.go.id
Website : www.bnpb.go.id
Facebook : www.facebook.com/bnpb.indonesia
Twitter : @BNPB_Indonesia

Bintang Susmanto YouTube : BNPBIndonesia


34

Anda mungkin juga menyukai