Anda di halaman 1dari 10

Plans the use of fuel and

water to keep free surface


effects to a minimum
NAMA:MUHAMMAD ABDILLAH MUTAFAIL
ABSEN:13
1. PENGARUH CAIRAN BEBAS
PADA STABILITAS
Pengaruh permukaan bebas yang ada dalam tanki yang diisi dengan cairan yang berbeda berat
jenisnya, yang dalam mendapatkan basarnya pengaruh cairan yang terdapat dalam
tanki karena cairan dalam tanki tidak dimuati penuh sehingga mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap kseimbangan kapal. Besarnya free surface
tersebut sangat tergantung dari condisi cairan dalan tanki  serta banyak tanki
yang ada.
Bila sebuah permukaan cairan yang berada didalam kapal dapat bergerak dengan
bebas, maka disebut bahwa kapal itu dalam keadaan permukaan bebas.
Apabila dalam keadaan ini kapal oleng maka cairan itu akan ikut bergerak dari
sisi satu kesisi yang lain, yang berarti titik beratnya kapal itu juga akan
berpindah-pindah dari tempat semula. Yaitu disuatu titik diatas cairan itu. Gejala
ini disebut kenaikan semu dari titk berat. 
2. Free Surface
Kapal mempunyai tanki - tangki yang berisi bermacam - macan cairan. Tangki - tangki tersebut
sebagian ada yang penuh dan ada pula yang terisi sebagian Pada Gambar I walaupun kapal
mengoleng maka cairan dalam tangki tetap pada kedudukannya, tetapi untuk Gambar II tangki
yang terisi sebagian maka bilamana kapal mengoleng maka cairan tersebut akan bebas bergerak
sehingga titik berat cairan akan bergeser pula.  Pergerakan cairan tersebut mempengaruhi letak titik
(G) kapal yang dapat dijelaskan dengan gambar dibawah berikut :
FREE SURFACE :
•Terjadi bilamana cairan dan tidak penuh, maka cairan tersebut akan bergerak pada waktu kapal
oleng. 
•Akibatnya: GM kapal mengecil secara semu (Virtual lost of GM) dari GM menjadi GvM 
•Free Surface effect tergantung dari lebar tangki, bukan berat cairan 
•Untuk mengurangi free surface effect: tanki harus diberi sekat membujur 
•Di kapal, nilai Free Surface Moment tiap - tiap tanki sudah diberikan (apabila terdapat cairan,
dan slack)
Bila sebuah tanki dikapal diisi penuh dengan cairan, maka cairan tersebut tidak dapat bergerak
didalam tanki itu walaupun kapal mengalami miring atau senget. Hal ini menunjukkan bahwa titik
berat dari cairan tersebut (g) juga tetap berada dalam tanki itu. Bila kapal mengalami kemiringan
dengan sudut yang kecil, dan tidak ada bobot yang bergeser dalam kapal tersebut, maka titik berat
kapal (G) akan tetap berada ditempat semula.Bila kapal mengalami kemiringan dengan sudut yang
kecil, maka titik pusat gaya apung akan bergerak dari centre line ke sisi yang lebih rendah yaitu
(B1) Jika tidak ada bobot yang bergerak dalam kapal tersebut saat mengalami kemiringan, maka
moment of statical stability = W x GZ  atau  =  W x GM x Sin Ø
Bilamana isi tanki hanya sebagian dan kapal miring, maka cairan yang berada dalam tanki
tersebut akan mengalir ke sisi tanki yang lebih rendah dan akibatnya titik berat dari cairan
tersebut akan berpindah dari (g) ke (g1). Hal ini menyebabkan titik berat kapal (G) juga akan
berpindah dari (G) ke (G1) sejajar dengan gg1.

oment of statical stability


= W x G1Z1
= W x GvZv
= W x GvM x Sin Ø
Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh permukaan bebas (free surface) mengurangi tinggi
metacenter efektip dari GM ke GvM, dimana GGv adalah kenaikan semu dari GM (Virtual loss
of GM)
Virtual loss of GM = 1  x  d1  x  1  (Meter) 
                                   V     d2      n
Dimana  :
I = Moment kedua dari free surface thdp garis tengah
V = Volume benaman
d1 =  Berat jenis cairan dalam tanki
d2 =  Berat jenis cairan dimana kapal mengapung
GGV = Kenaikan semu titik berat kapal
GG1 =   w x gg1
                  W      
GG1 = v  x  d1 x  gg1
                  V x d2 
Untuk menghitung letak titik Berat (G) yang baru setelah tanki diisi cairan yang menimbulkan permukaan bebas,
maka haruslah dipertimbangkan 3(tiga) hal sbb :
Titik berat (G) akan bergerak ke arah titik berat cairan.
Volume benaman kapal akan bertambah sesuai berat cairan yang ditambahkan.
Akan terjadi kenaikan titik G secara semu akibat adanya permukaan bebas.

Diumpamakan bahwa pengaruh permukaan bebas terjadi pada tanki dasar berganda maka:
w = Berat air yang diisi kedalam tanki
W = Berat benaman kapal setelah tanki diisi 
g = Titik berat cairan dalam tanki
G = Titik Berat kapal sebelum tanki diisi
V = Volume benaman kapal setelah tanki diisi.

Pergeseran titik G kebawah : w x Gg


                                                      W   
Kenaikan semu titik G akibat permukaan bebas = i/V
Dengan 2 (dua) rumus tersebut, maka letak titik G terakhir dapat dihitung.
Contoh soal
Sebuah kapal memiliki tanki dasar berganda yang persegi panjang dengan ukuran panjang = 15
meter, lebar = 12,5 meter dan tinggi = 1,40 meter. Dari data kapal diketahui KM = 7,8 m, KG = 6,0
m dengan Berat  benaman = 5.250 ton  Hitunglah GM barunya jika tanki tersebut diisi air laut
sampai dengan tinggi  0,8 meter

Jawab :
Berat air yang masuk kedalam tanki 
= Volume x Bj ( 15 x 12,5 x 0,8) x 1,025
= 153,75 ton

 W               VCG            Moment


5.250           6,0             31.500,0
153,75         0,4                    61,5
5.403,75                        31.561,5
Contoh soal
KG akibat penambahan cairan = 31561,5 = 5,84 m
                                                     5403,75 
Kenaikan titik G akibat permukaan bebas 
= Ib³  =     15x(12,5 ³)        
   12V    12x(5403,75/1,025)                  = 0,46 m
Letak titik G akibat pemambahan berat = 5,84 m  +
KG baru pengaruh permukaan bebas   =  6,30 m
KM kapal lama                         = 7,80 m  -
GM baru                                 = 1,50 m

Anda mungkin juga menyukai