Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN


INFEKSI NIFAS
Aurelia Inensensia Sedho (1902011)
Budiawan Adi Prakoso (1902017)
Cahya Kinanti (1902018)
 
KONSEP MEDIS
DEFINISI

Infeksi nifas merupakan infeksi yang terjadi akibat adanya bakteri di


trankus genetalia setelah melahirkan, akibat adanya perlukaan pada daerah
serviks, vulva, vagina dan perineum pada proses persalinan (Ratih Kusuma
Whardani, 2017)
ANATOMI
FISIOLOGI
1. VAGINA merupakan jaringan membran muskulo membranosa yang
berbentuk seperti tabung yang memanjang ke vulva ke uterus berada diantara
kandung kemih di anterior dan rectum posterior.

2. UTERUS adalah organ muskuler yang berongga dan memiliki dinding tebal
yang sebagian tertutup oleh peritonium atau serosa

3. SERVIKS merupakan bagian uterus yang terletak di bawah insthmus di


bagian anterior batas atas serviks yaitu ostium interna, kurang lebih tingginya
Organ Generatif interna
sesuai dengan batas peritonium pada kandung kemih
4. KORPUS UTERI, dinding korpus terdiri dari 3 lapisan, yaitu
endomentrium, miometrium dan peritonium
● Endometrium merupakan bagian terdalam dari uterus, berupa
lapisan mukosa yang melapisi rongga uterus pada wanita yang tidak
hamil.
● Miometrium merupakan lapisan dinding uterus yang merupakan
lapisan maskuler.
● Peritoneum merupakan lapisan serosa yang menyelubungi uterus,
dimana peritoneum merekat era kecuali pada daerah di atas kandung
Organ Generatif interna
kemih dan pada tepi lateral dimana peritonium berubah arah
sedemikian rupa membentuk ligamentum latum.
 MONS PUBIS adalah bagian menonjol diats simfisi. Pada wanita
ditutupi oleh rambut kemaluan. Pada wanita umumnya batas atasnya
melintang sampai pinggir atas simpfisis, sedangkan ke bawah
samppai sekitar anus dan paha.
 LABIA MAYORA, Terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong
mengecil kebawah, terisi jaringan lemak serupa dengan yang ada di
mons veneris. Ke bawah dan kebelakang kedua labia mayora bertemu
dan membentuk kommisura posterior.

Organ Generatif Ekterna  LABIA MINORA adalah suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam
bibir besar. Ke depan kedua bibir kecil bertemu dan membentuk
diatas klitoris perputium klitoridis dan dibawah klitoris fenulum
klitoridis.
 KLITORIS Kira-kira sebesar kacang hijau tertutup oleh preputium
klitiridis, terdiri atas glans klitoris, korpus klitoridis, dan dua krura
yang menggantungkan klitoris ke os pubis. Glands klitoridis terdiri
atas atas jaringan yang mengembang, penuh urat saraf dan amat
sensitif.
 VULVA Bentuk lonjong daengan ukuran panjang daru muka ke
belakang dan dibatasi dimuka oleh klitoris, kanan dan kiri oleh
kedua bibir kecil dan dibelakang oleh perineum.
 Bulbus Vestibuli Sinistra et DekstraTerletak di bawah selaput lendir
Organ Generatif Ekterna
vulva dekat rumus ps pubismengandung pembuluh darah, sebagian
tertutup oleh muskulus iskio kavemosus dan muskulus konstriktor
vagina.
 PERINEUM terletak di antara vulva dan anus, panjangnya rata-rata 4
cm.
EPIDEMIOLOGI PROGNOSIS

Infeksi nifas masih menjadi Prognosis infeksi nifas


penyebab utama kematian sangat tergantung dari jenis
ibu setelah perdarahan dan kuman, lamanya infeksi
hipertensi dalam kehamilan. berlangsung, dapay atau
Angka kajadian infeksi pada tidaknya persalinan
tahun 2012 yaitu 7,3% berlangsung tanpa banyak
mengalami peningkatan dari perlukaan lahir.
tahun 2021 yaitu 5,6%
(KEMENKES, 2016)
KLASIFIKASI

Menurut UNICEF (2012) klasifikasi infeksi nifas sebagai berikut (UNICEF, 2012) :
 Infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina, serviks dan endometrium
1. VULVITIS , Merupakan infeksi pada vulva. Vulvitis pada ibu pasca persalinan terjadi dibekas sayatan episiotomi atau
luka perineum
2. VAGINITIS , Merupakan infeksi pada daerah vagina. Vaginitis pada ibu pasca persalinan terjadi secara langsung pada
luka vagina ataupun luka perineum.
3. SERSIVITIS , Merupakan infeksi yang sering terjadi pada daerah serviks, tapi tidak meimbulkan banyak gejala
4. ENDOMETRITIS , Merupakan infeksi yang biasanya demam dimulai dalam 48 jam post partum dan bersifat naik turun
 Mastitis , Merupakan infeksi yang biasanya demam dimulai dalam 48 jam post partum dan bersifat naik turun
 Inspeksi yang penyebarannya melalui pembuluh darah
• SEPTIKEMIA yaitu Kuman-kuman yang ada di uterus, langsung masuk ke peredararan darah dan menyebablan infeksi
• PIEMIA yaitu Infeksi dan abses pada organ-organ yang diserang yang didahului oleh terjadinya tromboflebithis.
• TROMBOFLEBITIS yaitu Perluasan invasi mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran darah vena disepanjang vena dan
cabang-cabangnya.

 Infeksi yang penyebarannya melalui pembuluh limfek


• PARAMETRITIS ATAU SELULITIS adalah radang yang terjadi pada parametrium yang disebabkan oleh invasi kuman.
• PERITONITIS yaitu Inflamasi pada peritoneum yang merupakan membran serosa rongga abomen

 Infeksi yang penyebarannya melalui permukaan endometrium


• SALPINGITIS : reaksi inflamasi dan infeksi pada saluran tuba
• OOFORITIS : infeksi pada ovarium
ETIOLOGI

Menurut Hanifa (2012) etiologi infeksi nifas adalah sebagai berikut :


 Berdasarkan masuknya kuman ke dalam alat kandungan
1) Ekstrogen (kuman datang dari luar)
2) Autogen kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh)
3) Endrogen (dari jalan lahir sendiri)

 Berdasarkan kuman yang sering menyebabkan infeksi


1) Streptococcus Hemolyticus
2) Staphylococcus Aureus
3) Eschericia Coli
4) Clostridium Welchi
MANIFESTASI KLINIK

Infeksi masa nifas ditandai dengan demam, sakit di daerah infeksi, organ yang terinfeksi
berwarna kemerahan, fungsi organ yang terinfeksi akan terganggu. Gambaran infeksi
masa nifas dapat berbentuk :
 Infeksi local
 Infeksi umum
PATHWAY
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Menurut Mitayani (2013) pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan ketika seseorang
mengalami infeksi nifas antara lain :
a) Pemeriksaan jumlah sel darah putuh (spd)
b) Pemeriksaan kadar hemoglobin (hb/ht). untuk mengetahui apakah ada penurunan
pada adanya anemia
c) Kultur (aerobic/anerobic) dari bahan intra servikal atau drainase luka atau
pewarnaan gram dari lochea serviks dan uterus mengidentifikasi organisme
penyebab
d) Urinlisasi dan kultur : mengesampingkan interaksi saluran kemih
e) Ultrasonografi : menentukan adanya fragmen-fragmen plasenta yang tertahan,
melokalisasi abses peritoneum
f) Pemeriksaan biomanual : menentukan sifat dan lokal nyeri pelvis, masa atau
pembentukan abses, serta adanya vena-vena dengan trombosis
 
KOMPLIKASI

Menurut Hanifa (2012) komplikasi masa nifas adalah sebagai berikut :


a) Peritonitis (peradangan selaput rongga perut)
b) Tromboflebitis pelvika (bekuan darah di dalam vena panggul) dengan risiko
terjadinya emboli pulmoner
c) Syok toksik akibat tingginya kadar racun yang dihasilkan oleh bakteri di dalam
darah. Syok toksik dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang berat dan bahkan
kematian.
PENATALAKSANAAN

Menurut Mitayani (2013) penatalaksanaan pada infeksi nifas adalah sebagai berikut :
a) Suhu diukur seditaknya 4 kali dalam sehari
b) Berikan terapi antibiotik prokain 1,2,3,4 juta satuan IM, penisilin G 500.000 satuan
setiap 6 jam atau metisilin 1 gr setiap 6 jam IM ditambah dengan ampilisin kapsul 4
x 250 mg per oral
c) Perhatikan diet ibu; diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP)
d) Lakukan tranfusi darah bila perlu
e) Hati-hati bila ada abses, jaga supaya nanah tidak masuk ke dalam rongga
peritoneum.
PENCEGAHAN

Menurut Mitayani (2013) pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak mengalami
infeksi nifas antara lain :
a) Menyelesaikan persalinan dengan trauma sedikit mungkin
b) Melakukan perawatan luka post partum dengan teknik aseptik
c) Mencegah terjdinya perdarahan banyak, bila terjadi darah yang hilang harus segera
diganti dengan transfusi darah.
d) Semua pertugas dalam ruang bersalin harus menutup dan mulut dengan masker
e) Alat-alat dan kain yang digunakan dalam persalinan harus dalam keadaan steril
DISCHARGE PLANNING

a) Menyarankan pasien untuk melakukan aktifitas ringan secara bertahap


b) Memastikan pasien meminum obat sesuai dengan resep dokter
c) Memberikan edukasi kepada pasien untuk mengonsumsii makanan yang
mengandung protein, vitamin dan mineral
d) Kontrol tepak waktu
e) Segera hubungi dokter apabila muncul gejala
KONSEP KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

Pengkajian menurut Margareta (2017) antara lain :


 Identitas pasien  Pemeriksaan fisik
Biodata pasien terdiri dari nama, umur, agama, 1. Vital sign
pendidikan, suku/bangsa, pekerjaan dan alamat.) 2. Kepala dan wajah
 Riwayat kesehatan 3. Dada
Riwayat kesehatan terdiri dari tempat pemeriksaan 4. Abdomen
kehamilan, frekuensi, imunisasi, keluhan yang dialami 5. Vulva dan vagina
selama kehamilan, pendidikan kesehatan yang 6. Perineum
diperoleh. 7. Payudara dan tungkai
 Riwayat persalinan 8. Eliminasi
Riwayat persalinan terdiri dari tempat persalinan,  Pengkajian psikososial
penolong persalinan, jalannya persalinan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermia b.d proses penyakit (infeksi nifas)


2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik
3. Gangguan pola tidur b.d restrain fisik
4. Ketidaknyamanan pasca partum b.d trauma perineum dan kelahiran
RENCANA KEPERAWATAN
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai