2. UTERUS adalah organ muskuler yang berongga dan memiliki dinding tebal
yang sebagian tertutup oleh peritonium atau serosa
Organ Generatif Ekterna LABIA MINORA adalah suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam
bibir besar. Ke depan kedua bibir kecil bertemu dan membentuk
diatas klitoris perputium klitoridis dan dibawah klitoris fenulum
klitoridis.
KLITORIS Kira-kira sebesar kacang hijau tertutup oleh preputium
klitiridis, terdiri atas glans klitoris, korpus klitoridis, dan dua krura
yang menggantungkan klitoris ke os pubis. Glands klitoridis terdiri
atas atas jaringan yang mengembang, penuh urat saraf dan amat
sensitif.
VULVA Bentuk lonjong daengan ukuran panjang daru muka ke
belakang dan dibatasi dimuka oleh klitoris, kanan dan kiri oleh
kedua bibir kecil dan dibelakang oleh perineum.
Bulbus Vestibuli Sinistra et DekstraTerletak di bawah selaput lendir
Organ Generatif Ekterna
vulva dekat rumus ps pubismengandung pembuluh darah, sebagian
tertutup oleh muskulus iskio kavemosus dan muskulus konstriktor
vagina.
PERINEUM terletak di antara vulva dan anus, panjangnya rata-rata 4
cm.
EPIDEMIOLOGI PROGNOSIS
Menurut UNICEF (2012) klasifikasi infeksi nifas sebagai berikut (UNICEF, 2012) :
Infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina, serviks dan endometrium
1. VULVITIS , Merupakan infeksi pada vulva. Vulvitis pada ibu pasca persalinan terjadi dibekas sayatan episiotomi atau
luka perineum
2. VAGINITIS , Merupakan infeksi pada daerah vagina. Vaginitis pada ibu pasca persalinan terjadi secara langsung pada
luka vagina ataupun luka perineum.
3. SERSIVITIS , Merupakan infeksi yang sering terjadi pada daerah serviks, tapi tidak meimbulkan banyak gejala
4. ENDOMETRITIS , Merupakan infeksi yang biasanya demam dimulai dalam 48 jam post partum dan bersifat naik turun
Mastitis , Merupakan infeksi yang biasanya demam dimulai dalam 48 jam post partum dan bersifat naik turun
Inspeksi yang penyebarannya melalui pembuluh darah
• SEPTIKEMIA yaitu Kuman-kuman yang ada di uterus, langsung masuk ke peredararan darah dan menyebablan infeksi
• PIEMIA yaitu Infeksi dan abses pada organ-organ yang diserang yang didahului oleh terjadinya tromboflebithis.
• TROMBOFLEBITIS yaitu Perluasan invasi mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran darah vena disepanjang vena dan
cabang-cabangnya.
Infeksi masa nifas ditandai dengan demam, sakit di daerah infeksi, organ yang terinfeksi
berwarna kemerahan, fungsi organ yang terinfeksi akan terganggu. Gambaran infeksi
masa nifas dapat berbentuk :
Infeksi local
Infeksi umum
PATHWAY
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Mitayani (2013) pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan ketika seseorang
mengalami infeksi nifas antara lain :
a) Pemeriksaan jumlah sel darah putuh (spd)
b) Pemeriksaan kadar hemoglobin (hb/ht). untuk mengetahui apakah ada penurunan
pada adanya anemia
c) Kultur (aerobic/anerobic) dari bahan intra servikal atau drainase luka atau
pewarnaan gram dari lochea serviks dan uterus mengidentifikasi organisme
penyebab
d) Urinlisasi dan kultur : mengesampingkan interaksi saluran kemih
e) Ultrasonografi : menentukan adanya fragmen-fragmen plasenta yang tertahan,
melokalisasi abses peritoneum
f) Pemeriksaan biomanual : menentukan sifat dan lokal nyeri pelvis, masa atau
pembentukan abses, serta adanya vena-vena dengan trombosis
KOMPLIKASI
Menurut Mitayani (2013) penatalaksanaan pada infeksi nifas adalah sebagai berikut :
a) Suhu diukur seditaknya 4 kali dalam sehari
b) Berikan terapi antibiotik prokain 1,2,3,4 juta satuan IM, penisilin G 500.000 satuan
setiap 6 jam atau metisilin 1 gr setiap 6 jam IM ditambah dengan ampilisin kapsul 4
x 250 mg per oral
c) Perhatikan diet ibu; diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP)
d) Lakukan tranfusi darah bila perlu
e) Hati-hati bila ada abses, jaga supaya nanah tidak masuk ke dalam rongga
peritoneum.
PENCEGAHAN
Menurut Mitayani (2013) pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak mengalami
infeksi nifas antara lain :
a) Menyelesaikan persalinan dengan trauma sedikit mungkin
b) Melakukan perawatan luka post partum dengan teknik aseptik
c) Mencegah terjdinya perdarahan banyak, bila terjadi darah yang hilang harus segera
diganti dengan transfusi darah.
d) Semua pertugas dalam ruang bersalin harus menutup dan mulut dengan masker
e) Alat-alat dan kain yang digunakan dalam persalinan harus dalam keadaan steril
DISCHARGE PLANNING