Anda di halaman 1dari 24

Mengklasifikasikan Rangkaian

Multiplexer,Decoder,Register

Dimas Bayu Prasetiyo(33)


Ellyas Elvanda(38)
Alifia Juliana(07)
Chriswiyan Fitrianingtyas(26)
Elsa Chahya Juliasanty(39)
Multiplexer
• Multiplexer adalah perangkat yang mengubah n input (banyak input) menjadi satu output. Cara kerja Mux atau multiplexer
ini yaitu dengan memilih salah satu inputan dari beberapa sinyal input analog maupun digital untuk diteruskan ke jalur
output.Didalam perangkat multiplexer terdapat terminal yang bernama ‘select input’ yang bertugas untuk memutuskan
terminal input mana yang akan dipilih untuk dikirimkan kedalam satu jalur output.Pada era digital yang mana seluruh
teknologi informasi semakin maju, maka tidak heran apabila multiplexer sangat maju untuk urusan komponen penting
yang digunakan dalam meraih informasi dengan cepat. Alat ini sangat wajib untuk dimiliki oleh beberapa perangkat
elektronik tertentu.Komponen ini biasanya ditemukan pada sebuah komputer agar bisa melakukan perintah yang
diinginkan oleh operator. Biasanya, alat yang satu ini juga biasa disebut sebagai Mux untuk istilah singkatnya. Berikut
adalah klasifikasi dari alat ini:2-1 Mux (1 baris)4-1 Mux (2 baris)8-1 Mux (3 baris)16-1 Mux (4 baris)Multiplexer dan
DemultiplexerJika multiplexer adalah sebuah rangkaian yang digunakan untuk menjalankan perintah dari seorang operator
komputer, maka ada istilah lain yang juga tidak boleh dilupakan begitu saja. Istilah tersebut dinamakan sebagai
demultiplexer.Kedua komponen ini seringkali berhubungan dan selalu disandingkan antara satu sama lain sehingga
perintah yang dimasukkan bisa dilanjutkan pada komponen yang lain. Pada demultiplexer, tersedia banyak jalur output
dan hanya satu jalur input. Berikut ini adalah klasifikasi demultiplexer:1-2 Demultiplexer (1 baris)1-4 Demultiplexer (2
baris)1-8 Demultiplexer (3 baris)1-16 Demultiplexer (4 baris) Fungsi multiplexer yang utama adalah sebagai perangkat yang
menggabungkan beberapa sinyal input menjadi satu aliran data yang akan dikirimkan kedalam satu jalur output.beberapa
fungsi multiplexer yang diaplikasikan pada beberapa peralatan elektronika: Jaringan TeleponPada jaringan telepon, Mux
digunakan untuk mengintegrasikan sinyal audio. Proses ini dilakukan pada satu jalur transmisi.Sistem KomunikasiMux juga
digunakan dalam sistem komunikasi sebab sistem ini menerapkan jaringan komunikasi dan sistem transisi. Alat ini dipakai
untuk meningkatkan sistem komunikasi agar bisa menjadi lebih efisien, sehingga memungkinkan untuk mengirim data
seperti video dan audio dari saluran yang berbeda.Transmisi dari Sistem Komputer SatelitPada urusan luar angkasa pun,
Mux memiliki andil yang cukup besar. Sebab alat ini digunakan sebagai media untuk mengirim sinyal data yang berasal dari
komputer satelit menuju sistem ground.Memori KomputerTerakhir, aplikasi Mux yang bisa dipakai adalah memori
komputer. Seperti namanya, alat ini membantu komputer untuk menyimpan memori dan sejumlah file yang ukurannya
cukup besar dan juga untuk menghubungkan memori menuju bagian komputer yang lainnya.
Untuk jenis rangkaian Multiplexer 4×1 ini memiliki empat jenis sinyal inputan yakni I0 , I1, I2, dan juga I3. dengan
dua buah jalur seleksi s1 & s0 yang menggunakan satu jalur output Y. Untuk diagram rangkaian Multiplexer 4×1 ini
bisa anda lihat pada gambar rangkaian multiplexer diatas.
Dari empat sinyal inputan diatas, salah satu input akan dipilih dan diteruskan ke jalur output berdasarkan kombinasi inputan
yang terdapat pada dua jalur seleksi. Lebih jelasnya bisa anda lihat pada tabel kebenaran multiplexer 4×1 dibawah ini :

Berdasarkan tabel kebenaran multiplexer diatas, didapatkan persamaan fungsi bolean untuk sinyal output, dengan Y
sebagai :
Dari persamaan fungsi bolean diatas, bisa kita aplikasikan menggunakan inverter gerbang logika And dan juga OR yang
nantinya akan membentuk diagram rangkaian multiplexer 4×1 dibawah ini :

Rangkaian Multiplexer 8×1


Perangkat Multiplexer 8×1 memiliki 8 buah sinyal input data, 3 jalur seleksi juga satu jalur output. Sehingga dalam
pembuatan rangkaiannya kita membutuhkan dua Multiplexer 4×1 dan juga satu dan buah Multiplexer 2×1.
Kita asumsikan Multiplexer 8×1 memiliki delapan sinyal input data yakni inputan I0 sampai I7, dengan tiga buah jalur
seleksi S0 sampai S2 dan satu jalur output Y. Untuk memudahkannya, silahkan teman teman lihat pada tabel kebenaran
multiplexer 8×1 dibawah ini :
Berdasarkan tabel kebenaran Multiplexer 8×1 diatas, kita dapatkan Blok Diagram Mux 8×1 dibawah ini :

Merujuk pada blog diagram multiplexer 8×1 diatas, kita dapatkan garis seleksi yang sama. S1 & S0 diterapkan pada
kedua Multiplexer 4×1.

Input data Multiplexer 4×1 atas adalah I7 hingga I4 dan input data Multiplexer 4×1 bawah adalah I3 hingga I0. Dari
situ kita tahu bahwa pada tiap Multiplexer 4×1 menghasilkan output berdasarkan nilai garis seleksi, s1 & s0.
Decoder
• Pengertian Decoder Decoder merupakan sebuah alat yang dimanfaatkan untuk mengembalikan sebuah proses
decoding sehingga membuat kita bisa menerima informasi yang asli. Decoder juga bisa didefinisikan sebagia
serangkaian logika yang berguna untuk menerima masukan atau input biner dan kemudian mengaktifkan salah
satu output dengan berdasarkan ukuran pada biner tersebut. Salah satu fungsi yang dimiliki oleh decoder
adalah untuk memberikan kemudahan dalam menyatakan seven segmen. Alasan inilah yang membuat kita
lebih menggunakan decoder ketika hendak menyalakan seven segmen. Beberapa rangkaian yang menggunakan
decoder yang mungkin seringkali Anda temui yakni decoder dengan rangkaian 3 x 8 atau 3 bit 8 output line, 4 x
16 atau 4 input 16 output line, decoder yang berjenis BCD to 7 segmen dengan 4 bit input dan 8 output line,
dan juga decoder berjenis BCD to Decimal yang memiliki 4 bit input dan juga 10 output line. Sementara itu,
salah satu IC decoder yang paling sering digunakan adalah 74138. IC yang satu ini telah dilengkapi dengan 3
input bit dan 8 output line yang memiliki nilai input 1 pada setiap output line-nya tersebut. Di sisi lain,
pengertian decoder juga sekilas tidak jauh berbeda dengan demultiplexer. Namun yang membedakan adalah
decoder ini tidak menggunakan data input. Jadi, input yang ada hanya digunakan untuk data control. Definisi
lain untuk decoder juga bisa dibentuk melalui sebuah susunan dari gerbang logika dasar maupun juga yang
menggunakan IC dan dijual banyak di pasaran. Beberapa jenis decoder tersebut antara lain: 74LS154, 74LS155,
74LS48, 74LS138, dan lain sebagainya. Dengan adanya IC ini, maka Anda bisa dengan mudah ketika hendak
merangkai decoder yang memiliki bit dan keluaran sesuai dengan yang Anda inginkan. Contohnya, ketika Anda
hendak merancang decoder dengan 32 output line dengan IC decoder yang memiliki 8 output line.
Fungsi Decoder
• Pengertian Decoder dan Fungsinya
• Sekarang kita akan beralih membahas mengenai fungsi dari decoder. Seperti
yang sudah kami jelaskan bahwa dengan adanya decoder, maka Anda akan
lebih mudah di dalam mengalakan seven segmen. Dengan menggunakan
decoder, maka waktu menyalakan seven segmen tidak membutuhkan waktu
yang lama. Dengan begitu, maka Anda bisa menghemat waktu Anda. Anda
juga harus tahu bahwa output yang dimiliki oleh decoder maksimum 2n. Hal
ini membuat membuat Anda bisa membentuk n to 2n decoder. Ketika Anda
hendak merangkai decoder, maka Anda harus membuat 3 to 8 decoder atau
dengan menggunakan 2 to 4 decoder. Pada akhirnya nanti akan terbentuk 4
to 16 decoder yang juga menggunakan 2 buah 3 to 8 decoder.
Syarat Decoder
• Syarat Decoder Anda harus tahu bahwa decoder harus memenui persyaratan agar ia
bisa menjadi sebuah rancangan. Persyaratannya yakni m < 2 n. Nilai m merupakan
sebuah kombinasi output dan untuk n mewakili jumlah bit input. Satu dari input
hanya bisa mewakili satu kombinasi output saja
• Rangkaian decoder sebenarnya terdiri dari beberapa macam yakni:
-Decoder 3 x 8 dimana input line-nya berjumlah 3 dan output-nya berjumlah 8.
-Decoder 4 x 16, dimana inputnya berjumlah 4 dan outputnya berjumlah 8.
-Decoder BCD to Decimal, maksudnya rangkaian ini memiliki 4 bit input dan juga 8 bit
output.
-Decoder BCD to seven segment, dimana rangkaian ini hadir dengan 4 input dan juga 8
output line.
Tabel Kebenaran Decoder
Jenis Jenis Decoder
1.Decoder Bertingkat
• Decoder biner 2 ke 4 memiliki 2 input biner dan 4 output berkode. Diagram blok dan diagram
rangkaiannya ditunjukkan pada gambar di bawah ini. A dan B adalah dua input dan output yang dihasilkan
adalah salah satu dari kedua input tersebut.
• Decoder 2 ke 4 Decoder 2 ke 4 Diagram rangkaian memiliki dua inverter, yang akan menyediakan
kelengkapan dari dua input A dan B. Setiap gerbang AND akan menghasilkan salah satu properti input
sebagai output.
• Ketika enable (EN) diatur pada logika 1, salah satu output (Y0, Y1, Y2, Y3) akan aktif untuk input yang
diberikan. Output yang lainnya akan mempunyai logika 0 atau LOW.
• Demikian pula, pin output Y1 akan berada pada logika 1 untuk A = 0 dan B = 1. Output berkode yang
dihasilkan oleh input A = 1 dan B = 1 adalah “1000”, di mana pin Y3 berada pada logika 1 dan pin yang
tersisa berada di logika 0.
• Dengan cara yang sama, decoder biner 3 ke 8 dan decoder biner 4 ke 16 dapat dibangun. Ketika jumlah
input decoder meningkat, jumlah output yang dikodekan juga meningkat dengan rumus 2n. Dimana n
adalah jumlah input yang diberikan.
2.Decoder Bertingkat
• Decoder biner dapat ditumpuk bersama untuk membentuk rangkaian decoder yang
lebih besar. Menggunakan dua decoder 2 input, 4 decoder input dapat dibangun,
dengan menggabungkan nya satu sama lain. Demikian pula, dengan menggabungkan
dua decoder 3 ke 8, decoder biner 4 ke 16 dan seterusnya dapat dibangun.
• Untuk merancang decoder 4 ke 16, diperlukan 4 input biner (A, B, C, D). Tiga input A, B
dan C diberikan sebagai input ke dua decoder biner 3 ke 8. Input keempat D diberikan
sebagai input enable (EN) ke kedua decoder.
• Seperti yang dapat kita lihat dari diagram di atas ketika input D = 0, decoder di atas
akan diaktifkan dan yang di bawah akan dinonaktifkan. Dan sebaliknya, ketika D = 1, itu
akan mengaktifkan decoder bagian bawah dan menonaktifkan decoder bagian atas.
3.Decoder Dengan Output Yang Sedikit
• Sebelumnya kita telah mempelajari bahwa decoder memiliki output
sebanyak 2n. Tapi pada praktiknya, terdapat beberapa aplikasi yang
hanya menggunakan output yang sedikit. Tentu saja hal ini bisa terjadi
karena sesuai kebutuhan dari aplikasi tersebut.
• Contoh dari aplikasi ini adalah pada Binary Coded Decimal atau BCD
ke dalam decoder 7 segmen. Decoder ini padahal memiliki 4 input
yang artinya bisa menghasilkan output sebanyak 24 atau 16 output.
Tetapi pada decoder ini hanya menggunakan 7 output aktif untuk
mengatur display. Hal ini tidak seperti yang kita bayangkan, contoh
komponen yang menggunakannya adalah TTL7447.
Decoder Biner 2 ke 4
Decoder Bertingkat
Register
• Register prosesor, dalam arsitektur komputer, adalah sejumlah kecil memori komputer yang
bekerja dengan kecepatan sangat tinggi yang digunakan untuk melakukan eksekusi terhadap
program-program komputer dengan menyediakan akses yang cepat terhadap nilai-nilai yang
umum digunakan
• Fungsi register pada processor secara umum adalah sebagai tempat penyimpanan temporer
untuk perintah, data dan hasil dari proses atau beragam operasi yang terjadi di microprocessor
beserta cpu
• Jenis registerRegister data, yang digunakan untuk menyimpan angka-angka dalam bilangan bulat
(integer).Register alamat, yang digunakan untuk menyimpan alamat-alamat memori dan juga
untuk mengakses memori. Register general purpose, yang dapat digunakan untuk menyimpan
angka dan alamat secara sekaligus.
• Register merupakan alat penyimpanan kecil yang mempunyai kecepatan akses cukup tinggi, yang
digunakan untuk menyimpan data dan instruksi yang sedang diproses sementara serta instruksi
lainnya yang menunggu giliran untuk diproses di dalam memori utama Register
• Register geser (shift register) merupakan salah satu piranti fungsional yang banyak digunakan
dalam sistem digital. Register geser pada dasarnya merupakan kumpulan flip-flop yang dirangkai
secara seri, sehingga setiap bit yang disimpan dikeluaran Q digeser ke flip-flop berikutnya.
Siso adalah register geser dengan masukan berurutan keluaran berurutan. SIPO adalah register geser dengan masukan
berurutan keluaran serentak. PISO adalah register geser dengan masukan serentak keluaran berurutan. PIPO adalah
register geser dengan masukan serentak keluaran serentak.
Siso
Sipo
Piso
Pipo
Register Penyimpanan
Register Geser

Anda mungkin juga menyukai