Anda di halaman 1dari 38

MATA KULIAH KARYA ILMIAH

KELAS B (PURWOREJO)
TANGGAL 7 MARET 2021

OLEH:
Dr. Drs. Tarto, ST, M.Pd
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2021
MENULIS ARTIKEL
UNTUK JURNAL ILMIAH
KEBIJAKAN
PENULISAN KARYA ILMIAH PADA LEMBAGA
PENDIDIKAN TINGGI
• DASAR PERATURAN MENTERI RISET
TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
NOMER. 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR
NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
• SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI RISET
TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMER 44
TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN TINGGI TERESEBUT DIHARAPKAN PARA
LULUSAN PENDIDIKAN MULAI DARI PROGRAM
SARJANA (S1) PROGRAM MAGISTER (S2) DAN
PROGRAM DOKTOR (S3) MEMPUNYAI
KOMPETENSI/KEMAMPUAN DAN KETERAMPILAN
MENULIS KARYA ILMIAH (ARTIKEL) YANG DIMUAT DI
JURNAL BAIK NASIONAL MAUPUN INTERNASIONAL
SESUAI DENGAN TINGKATANNYA.
Lulusan Program Magister (S2) Wajib Memiliki
Kemampuan dan Keterampilan Umum Sebagai
Berikut.
Mampu dan terampil mengembangkan pemikiran logis, kritis,
sistematis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah, penciptaan
desain atau karya seni dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora sesuai dengan bidang keahliannya,
Lanjutan ......
• Mampu menyusun konsepsi ilmiah dan hasil
kajian berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika
ilmiah dalam bentuk thesis atau bentuk lain
yang setara dengan thesis, dan diunggah
dalam laman perguruan tinggi, serta makalah
yang telah diterbitkan di jurnal ilmiah
terakreditasi atau diterima di jurnal
internasional;
PENGANTAR
TARGET PUBLIKASI DI JURNAL YANG BERUPATSI
PERLUDISERTAIDENGAN PEMBEKALAN BAGI PARA MAHASISWA
CALON PENULIS KARYA ILMIAH.
PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN DALAM
•PENULISAN KARYA ILMIAH NYANG BERMUTU
•MENGENAL JURNAL YANG BEREPUTASI
•MENGENAL JURNAL YANG ABAL-ABAL
•MENGENAL PELANGGARAN ETIKA
•MENGHOINDARI PLAGIARISME
•MEMPROSES NASKAH BISA BISA DIMUAT DI JURNAL TIJUAN.
PENDAHULUAN(1)
 Ada dua prasyarat yang harus dimiliki oleh
seorang calon penulis:
 kemauan
 kemampuan
 kesempatan
 Kemampuan paling tidak terkait dengan
dua hal:
 apa yang akan diungkapkan (isi)
 bagaimana cara mengungkapkan
(bentuk).
 Ketiganya merupakan prasyarat eksistensi
sebuah karya tulis:
 isi
 bentuk 1 8
Pendahuluan (2)

 Penulisan artikel dapat bersumber /dasarkan


pada:
 hasil pemikiran
 hasil kajian
 hasil penelitian
 Artikel terbaik: berbasis hasil penelitian
karena telah memunyai kebenaran
empirik.
 Kesemuanya itu merupakan “modal
dasar”, tetapi masih memerlukan kerja
lanjutan.

1
9
Pendahuluan (3)

Karakteristik Artikel Jurnal:


 Ilmiah: rasional, objektif,kritis, pembaharu.
 Memunyai bentuk, struktur, dan
karakteristik tertentu.
 Penulisannya mengikuti kaidah, pola, dan
teknik tertentu.
 Kaidah, pola, dan teknik penulisan
dipengaruhi gaya selingkung yang
ditetapkan.

1
10
Pendahuluan (4)

 Penulisan berkaitan tatacara mewujudkan dan


di mana karya itu akan dipublikasikan.
 Penulis harus tunduk pada format penulisan
dan gaya selingkung jurnal/majalah tempat
karya itu akan dimuat.
 Tiap jurnal/majalah ilmiah memiliki format
dan gaya selingkung.
 Namun, ada sejumlah rambu yang perlu
diikuti.
 Salah satunya panduan akreditasi berkala
ilmiah Dikti
(No. 49/Dikti/Kep/2011).

1
11
Gaya Selingkung
 Gaya selingkung: gabungan gaya dan format.
 Penampakan merupakan unsur dominan dalam menjaga
kemapanan gaya selingkung.
 Kemantapan wajah majalah: ukuran, warna, hiasan, isi, tata
letak sampul (kesan pertama jika dipandang).
 Gaya selingkung:
 Format dan tata letak halaman
 Tipe dan ukuran huruf
 Sistem penomoran
 Organisasi dan pengaturan isi naskah
 Jenis kertas
 Penampakan fisik

1 12
LANGKAH AWAL MENULIS (1)
 Mengapa kita sulit menghasilkan karya tulis
padahal profesi kita menuntut itu?
 Ada sejumlah kendala yang menjadi penyebab
yang perlu dihindari,a.l:
 Kendala psikologis
 Kendala kemampuan
 Kendala ekonomis
 Kendala budaya: lisan
 Buat motivasi untuk diri sendiri:
 Mau naik pangkat
 Namanya dikenal orang
 Gagasan/penelitian diketahui luas
 Menambah penghasilan
 dll
BAHAN PENULISAN
 Pastikan apa materi yang akan
dituliskan:
 hasil penelitian
 hasil pemikiran
 Keduanya memiliki konsekuensi
format dan sistematika yang
berbeda.
 Yang terbaik hasil penelitian.
PRAKTIK MENULIS
 Aktivitas menulis: pengetahuan teoretis plus harus
langsung praktik menulis.
 Seperti belajar berenang: harus betul-betul praktik
dengan resiko tenggelam.
 Pastikan: tulisan (artikel) akan dikirim ke jurnal
mana.
 Ikuti panduan, sistematika, dan gaya selingkung
jurnal yang dituju.
 Harus sesuai dengan misi jurnal yang dikirimi:
topik, substansi isi, gaya selingkung.
 Jika tidak sesuai tuntutan, pasti ditolak!
Format Artikel Ilmiah Hasil Penelitian
JUDUL ARTIKEL
Nama Penulis
Alamat
Abstrak Pembahasan
(Sub-subjudul)
_________
Kata Kunci
LATAR BELAKANG KESIMPULAN
(Saran)

METODE UCAPAN TERIMA KASIH

HASIL DAN PEMBAHASAN DAFTAR PUSTAKA


Hasil (Sub-subjudul)

1 16
Format Artikel Ilmiah Hasil Kajian/Pemikiran
JUDUL ARTIKEL
Nama Penulis
Alamat
Abstrak KESIMPULAN
(SARAN )
_________
Kata Kunci
PENDAHULUAN DAFTAR PUSTAKA

KAJIAN PUSTAKA -------

PEMBAHASAN --------
PEMBUATAN ARTIKEL
ILMIAH BERBASIS HASIL
PENELITIAN(1)
 Satu penelitian yang panjang dapat dibuat
menjadi lebih dari satu artikel.
 Jika dibuat lebih dari satu, permasalahan,
hasil dan pembahasan tidak boleh tumpang
tindih dengan artikel yang satunya.
 Judul disesuaikan dengan fokus
pembicaraan/permasalahan.
Judul Artikel
 Memberikan substansi isi, spesifik, menarik, provokatif.
 Singkat padat, paling banyak 13 kata (Bhs. Indonesia)
atau 10 (Bhs. Inggris); sekali baca dapat ditangkap
maksudnya.
 Tidak perlu mencantumkan lokasi penelitian jika tidak
memiliki sesuatu yang spesifik.
 Hindari singkatan, rumus, jargon.
 Tidak mempergunakan kata kerja (meningkatkan,
menumbuhkan, mengembangkan, melainkan bentuk
nominal peningkatan, penumbuhan, pengembangan).
 Mengandung kata kunci (memudahkan sistem
penelusuran dan indeks subjek).

1
19
Nama Pengarang
 Lengkap untuk memudahkan identifikasi
(kalau diminta, boleh menyingkat nama
depan).
 Tanpa gelar (tidak perlu “unjuk” gelar, ingat
yang diutamakan adalah kualitas keilmuan
artikel).
 Jika peneliti lebih dari seorang, cantumkan
semua dengan urutan seperti pada laporan
penelitian, tetapkan dan beri tanda penulis
untuk korespondensi.
 Penyunting dapat meminta konfirmasi kepada
penulis.

1 20
Alamat
 Nama lembaga (tempat dilakukannya
kegiatan), dapat dihubungi; e-mail,
(dapat juga ditulis dalam catatan kaki jika
panjang (lebih dari satu pengarang)
 Misal: FBS Universitas Negeri
Yogyakarta; burhan@uny.ac.id
 Untuk mahasiswa PPs: tuliskan
Perguruan Tinggi tempat studi (misal:
UPY) dan lembaga asal (misal : SMPI N
Kretek Bantul)

21
ABSTRAK
 Ditulis dalam dua bahasa: Indonesia dan Inggris.
 Ditulis dalam satu alinea dengan jumlah kata maksimal 150
buah.
 Dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kesatuan wacana yang
bermakna jika dipisahkan dari naskah; utuh, gamblang.
 Artikel hasil penelitian: ada tujuan, lingkup, metode, hasil
utama termasuk fakta baru, dan kesimpulan.
 Ditulis dengan kalimat penuh dan mengandung semua kata
kunci.
 Tidak memuat informasi atau kesimpulan yang tidak ada di
dalam naskah.
 Tidak memuat tabel, ilustrasi, rujukan, singkatan/akronim
yang tidak dijelaskan.
 Tidak mengulang-ulang kata, frase, fakta, termasuk judul.

1 22
Kata Kunci
 Kata kunci: membantu keteraksesan artikel.
 Kelengkapan artikel ilmiah modern.
 Kata/istilah terpilih, bermakna, berfungsi.
 Mencerminkan konsep pokok yang diuraikan
batang tubuh artikel.
 Kata/istilah itu terdapat di dalam judul/abstrak.
 Hanya berjumlah beberapa kata.

1 23
Pendahuluan/Latar Belakang
Berisi uraian masalah atau alasan penelitian, pernyataan
logis yang mengarah ke hipotesis atau tema pokok.
Status ilmiah dewasa ini; perkembangan pemikiran
mutakhir (5-10 tahun).
Tidak harus ada kalimat tanya; tujuan penulisan, bahkan
juga hipotesis.
Diperkuat pustaka yang menjadi landasan pemikiran;
sebagian landasan pustaka yang sesuai.
Panjang tidak lebih dari 3-4 halaman untuk artikel 15-20
halaman.
Ingat: proporsi penulisan; tujuan utama penulisan artikel
adalah penyampaian hasil dan pembahasan atau pemikiran.
Bagian itulah yang proporsi halaman harus paling panjang;
itulah inti penulisan artikel.

1 24
Pengacuan Pustaka(1)
 Seorang penulis mesti membaca pustaka yang relevan
untuk dijadian acuan.
 Pustaka acuan harus mutakhir, relevan, dan asli yang
mencerminkan state of the art.
 Diutamakan pustaka primer: jurnal/majalah hasil
penelitian; buku dianggap bukan sebagai pustaka
primer.
 Orang biasanya mengumunkan hasil penelitian, temuan,
atau gagasan baru pertama-tama lewat jurnal/majalah.
 Tidak dibenarkan mengutip kutipan (Gronlund via
Nurgiyantoro; Brown lewat Effendi).
 Pernyataan umum atau yang telah diketahui umum tidak
perlu rujukan (ranah kognitif, afektif, dan psikomotor
(Bloom, 1956).

1 25
Pengacuan Pustaka(2)
 Jika penulis merujuk pendapat orang, ia harus secara jujur
menunjukkannya secara eksplisit, jangan disembunyikan.
 Ada banyak model cara merujuk pustaka/referensi.
 Model mana yang diikuti dapat dilihat pada rambu penulisan jurnal.
 Misal:
 Moeller (2014:17) mengemukakan bahwa ...
 ... (Moeller, 2014:17).
 Sekali lagi: sebaiknya dihindari mengutip kutipan; hal itu
menunjukkan bahwa penulis malas mencari sumber dari tangan
pertama, maka itu mengurangi kualitas karya.
 Yang lebih fatal: iya kalau kutipan orang yang dikutip itu
benar!

1 26
Metode
 Metode harus dikemukakan secara jelas, cukup, tetapi
ringkas.
 Biasanya mencakup: pendekatan, subjek penelitian,
teknik pengumpulan dan instrumen, teknik analisis
data.
 Jumlah halaman untuk subbab ini terbatas (1-1,5
halaman).
 Tidak boleh berkepanjangan seolah-olah menulis
metodologi (populasi ialah ...., sampel ialah ....)
 Ukuran kecukupan uraian adalah memungkinkan orang
lain mereplikasi dan menyimpulkan hal yang serupa.
 Dalam ilmu kemasyarakatan uraian latar belakang
lokasi dan fokus kadang dibutuhkan.

1 27
Hasil dan Pembahasan(1)
 Subjudul ini berjudul (setelah Metode): HASIL DAN
PEMBAHASAN.
 Ada sub-subjudul “Hasil” dan “Pembahasan”, masing-masing
boleh diikuti judul yang sesuai.
Hasil:
 Hasil: inti penulisan artikel, memuat data dan informasi
terkumpulkan, analisis sesuai metode, penafsiran dan
sintesisnya.
 Dipakai sebagai dasar penyimpulan, pengikhtisaran,
perampatan, dan pencetusan teori baru.
 Penyajian harus bersistem sesuai dengan tujuan, data yang
diperoleh, masalah yang dibahas.
 Semua data harus relevan, jelas, dan bermakna.
 Lazimnya diperkuat dengan tabel, grafik, gambar, ilustrasi
sesuai dengan kebutuhan yang memperjelas, menyingkat, atau
lebih mengongkretkan.

1 28
Hasil dan Pembahasan(2)
 Penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, ilustrasi, dll harus
jelas, bersistem, dan mudah dibaca.
 Tabel dll tersebut harus sudah informatif.
 Tidak perlu mengulang pembicaraan (angka) yang telah
ditunjukkan di tabel (sebagaimana terlihat dalam Tabel 1 di
atas persentase tertinggi untuk ... adalah ....)
 Pembuatan tabel konsisten bersistem: bagaimana memberi
judul; pengisian angka, tanpa garis vertikal dan horisontal di
dalam, catatan di luar (jika dibutuhkan), dll.
 Pembuatan tabel, misalnya, cukup dengan tiga baris (dua di
atas, satu di bawah) dari kiri ke kanan.

1 29
Pembahasan (1)
 Pembahasan: leluasa, relevan, terkait, objektif, terkendali
terhadap hasil.
 Lazimnya terkait dengan pendapat, teori mutakhir (dimuat dalam
jurnal mutakhir, misal sebagai pembanding) untuk kemudian
disimpulkan menjadi perampatan/teori umum yang baru dan luas.
 Maka, dapat dipahami jika pustaka yang diacu itu untuk
menunjukkan makna kecendekiaan kesimpulan kegiatan yang
diperoleh.
 Tujuannya: kontribusi temuan bagi pemajuan keilmuan jelas.
 Tidak jarang penulis asyik membahas hasil penelitiannya
sendiri sehingga lupa membandingkannya dengan khasanah
keilmuan yang telah ada.
 Atau: tidak tahu kalau ada penelitian yang terkait dan
relevan untuk dirujuk atau dibandingkan!

1 30
Pembahasan (2)
 Pembahasan berkaitan dan berurutan sesuai dengan
semua tujuan.
 Semua yang dibahas saling terkait, relevan, bermakna,
tidak ada yang muncul tiba-tiba atau hal-hal yang tidak
perlu (mengulang-ulang).
 Ada implikasi hasil kegiatan baik secara teoretis
maupun aplikatif (implikasi untuk kegiatan
selanjutnya).
 Pembahasan mencerminkan kecendekiaan penulis dan
keluasan wawasan.
 Jangan sampai penulis sendiri bingung dan bertanya:
so what?
1 31
Kesimpulan dan Saran
 Dibuat berdasarkan hasil, temuan, dan pembahasan;
kalau ada generalisasi harus hati-hati.
 Kesimpulan tidak hanya mengulang data hasil
kegiatan: ada pemaknaan!
 Kalau ada saran harus dibuat berdasarkan pelaksanaan
untuk tindak lanjut.
 Kebanyakan jurnal internasional tidak mengharuskan
adanya bab Kesimpulan secara tersendiri; apalagi
Saran.
 Saran merupakan khas Indonesia, mungkin karena
terpengaruh asas manfaat.

1
32
Daftar Pustaka
 Penulisan karya ilmiah harus memiliki daftar pustaka.
 Daftar pustaka pasti dibaca oleh penyunting dan asesor akreditasi
jurnal.
 Semua yang dirujuk di dalam naskah harus ada dalam daftar
pustaka, dan yang di daftar pustaka harus benar-benar dirujuk
(tidak sekadar untuk gagah-gagahan).
 Penulisan daftar pustaka harus konsisten sesuai dengan ketentuan
pada tiap jurnal yang bersangkutan.
 Contoh yang lazim dipakai:
 Edward, Patricia A. 2011. Children’s Literary Development, Boston:
Pearson. atau:
 Edward, P.A. 2011. Children’s Literary Development, Boston: Pearson.
Catatan: sering dijumpai penulis yang tidak teliti tidak mencantumkan
semua pengarang yang dirujuk, atau tidak dirujuk tetapi ada daftar
pustakanya.

1 33
Persantunan (Acknowledgement)

 Ucapan terima kasih selalu ada dan


disampaikan secara wajar.
 Ia disampaikan kepada:
 Lembaga/sponsor penelitian pemberi dana.
 Lembaga/sponsor/perorangan yang memberikan
bantuan, saran.
 Untuk penulisan bukan hasil penelitian ditujukan
kepada pihak yang telah membantu.

1 34
Unsur Bahasa
 Bahasa: harus benar secara kaidah dan kosakata.
 Ketepatan kaidah dan kosakata merupakan prasyarat
yang harus terpenuhi.
 Kriteria keindahan bahasa karya tulis ilmiah:
ketundukan pada kaidah, benar secara kaidah.
 Bahasa yang gramatikal dan runtut menunjukkan
kualitas berpikir; bahasa cermin logika.
 Bahasa yang kacau menunjukkan kekacauan logika
penulis.
 Jika penulisan telah selesai, sekali lagi dibaca, biasanya
butuh pembenahan bahasa di sana-sini.
Catatan: banyak artikel terpaksa ditolak/direvisi
semata-mata faktor bahasa; kualitas artikel
juga dilihat dari kualitas bahasa.
Ejaan
 Bahasa apa pun yang dipakai dalam artikel
(Indonesia, Inggris) harus benar ejaannya.
 Ejaan menunjukkan kerapian, kedisiplinan,
dan apresiasi terhadap aturan bahasa.
 Ejaan meliputi semua aturan cara menulis
dalam suatu bahasa.
 Gagasan baik dan bahasa benar, tetapi jika
ejaan kacau, itu tetap saja mengganggu.

Catatan: banyak artikel dalam BI yang


ejaannya kacau, tetapi penulisnya
tidak merasa bersalah
Format dan Sistematika
Penulisan
 Orang menulis artikel pasti bertujuan dapat
dimuat di sebuah jurnal.
 Jurnal/majalah ilmiah pasti memiliki aturan
format dan sistematika penulisan yang sudah
pasti.
 Lazimnya, format dan sistematika artikel
berbasis hasil penelitian dan bukan hasil
penelitian tidak sama.
 Penulis artikel harus menyesuaikan diri dengan
aturan itu, jangan semau sendiri jika ingin
artikelnya dimuat.

Catatan: banyak artikel tidak


memperhatikan aturan
format/sistematika jurnal yang
dikiriminya; artikel itu mungkin ditolak
atau dikembalikan untuk diperbaiki.
TERIMA KASIH

Selamat Menulis
Semoga Menjadi
Penulis yang Andal

Anda mungkin juga menyukai