Anda di halaman 1dari 15

KEANEKARAGAMAN

HAYATI
DI INDONESIA
Kelompok II :  M. Syabil Nafiun Lighairi
 Cerly Enggelia
 Sheftya Anggraini
 Nabila Febiana

Guru Pembimbing : Anjas Anggara

SMK Kesehatan Kader Bangsa


A. Pengertian Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas) merupakan keanekaragaman organisme yang


menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu
daerah.
B. Tingkat Keanekaragaman Hayati

1. keanekaragaman gen Keanekaragaman Tingkat Gen merupakan variasi yang


terdapat dalam satu spesies baik dalam satu populasi
ataupun di antara banyak populasi

2. keanekaragaman spesies Keanekaragaman tingkat spesies adalah variasi antarspesies


di dalam ekosistem

3. keanekaragaman ekosistem Keanekaragaman tingkat Ekosistem merupakan variasi


beragam Ekosistem di lapisan Biosfer
C. Sebaran Keanekaragaman Hayati di Permukaan Bumi

1. Wilayah Sebaran Makhluk Hidup (Biogeografi)

a. Zoogeografi Zoogeografi adalah peta wilayah persebaran untuk hewan, Alfred


Russel Wallace membagi wilayah persebaran hewan di permukaan
bumi menjadi 6 wilayah utama

1. Zona Oriental
Meliputi : India, Srilanka, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Kepulauan Formosa dan Filiphina.
Contoh : harimau, gajah, orangutan, badak bercula satu dan dua, antilop dan tapir.

2. Zona Paleartik
Meliputi : hampir seluruh Eurasia, Himalaya, Persia, Afganistan, Afrika, Inggris dan Jepang.
Contoh : landak, bison, kucing kutub, beruang dan menjangan.
3. Zona Ethiopia
Meliputi : Afrika di sebelah Selatan Sahara, Madagaskar dan Arab.
Contoh : Jerapah, Zebra, Unta, Badak Afrika, Primata seperti Lemur, Gorila dan Simpanse.

4. Zona Neartik
Meliputi : Amerika Utara dan Seluruh daerah Greenland.
Contoh : Kalkun, Salamander, bison, dan Caribou.

5. Zona Neotropik
Meliputi : Meksiko bagian selatan hingga Amerika bagian tengah dan Amerika selatan.
Contoh : Armadilo, Giant anteaater dan Ungulata (Hewan berkuku) seperti menjangan, babi, antilop dan
kuda.

6. Zona Autralasia
Meliputi : Autralia, Selandia Baru, Papua, Maluku dan pulau di sekitarnya.
Contoh : kangguru, koala, burung kasuari dan cendrawasih.
b. Fitogeografi
Fitogeografi adalah peta wilayah persebaran untuk tumbuhan.
Persebaran tumbuhan di permukaan bumi sangat dipengaruhi oleh
iklim, seperti temperatur, kelembapan, curah hujan, dan intensitas
cahaya. Selain itu, persebaran tumbuhan dipengaruhi pula oleh
kondisi tanah dan letak geografisnya

2. Faktor yang memengaruhi sebaran makhluk hidup

a. Faktor Geografi d. Faktor Prezigotik


Terhalang laut atau gunung yang tinggi. Hambatan saat dan sebelum perkawinan
atau fertilisasi.
b. Faktor Reproduksi
Tidak terjadinya perkawinan interspesies. e. Faktor Post Zigotik
hambatan yang terjadi setelah terjadi
c. Faktor Endemisme fertilisasi atau saat perkembangan menuju
Hanya terdapat pada habitat tertentu saja. dewasa.
D. Keanekaragaman Hayati Indonesia

1. Persebaran Fauna (Hewan) di Indonesia

a. Daerah sebelah Meliputi : Pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.


barat garis Wallace Jenis Fauna : Fauna Oriental (Gajah, Tapir, Badak Bercula Satu,
Harimau Sumatera, Orang Utan dan Beruang Madu).

Meliputi : Wilayah Indonesia yang ada di sebelah timur Garis


a. Daerah sebelah Wallace
timur garis Wallace Jenis Fauna : Fauna Australian (Kasuari, Cenderawasih,
Kakaktua, Nuri, Parkit, Komodo, Babi Rusa dan Kuskus).

c. Daerah Peralihan Meliputi : Daerah di antara dua garis Wallace dan Weber.
(wilayah Wallacea) Jenis Fauna : Hewan Oriental (Burung Hantu, Bajing, Babi) dan
Hewan Australian (Anoa dan Maleo).
2. Persebaran Tumbuhan (Flora) di Indonesia

a. Keanekaragaman Tumbuhan Di Hutan Hujan Tropis

Ditemukannya Liana, Contohnya Talas-talasan, Pandan merambat, Palem dan Rotan.


Ditemukannya herba besar seperti Jahe, Pisang dan Marantaceae.
Epifit, Contohnya Paku-Pakuan dan Anggrek
Tidak mempunyai klorofil sehingga hidupnya bersifat saprofit dan parasit, Contohnya Rafflesia
Arnoldi.

b. Keanekaragaman Tumbuhan Di Hutan Musim

Persebaran hutan musim di Indonesia membentuk kelompok hutan kecil yang berada di antara tipe
vegetasi lainnya. Contoh hutan musim di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Banyak jenis pohon
hutan musim Indonesia yang menghasilkan Kayu, Minyak dan Makanan seperti Pohon Jati,
Cendana, Kayu Putih, Kemiri dan Asam Jawa.
C. Keanekaragaman Tumbuhan Di Lahan Hutan Savana

Savana ditemukan di daeraah kering di Indonesia, umumnya digunakan sebagai tempat berburu dan
menggembala. Jenis tumbuhan yang mendominasi adalah Rumput- Rumputan dan Herba, sedangkan
pohon jarang ditemukan. Umumnya tumbuhan yang banyak ditemukan adalah tumbuhan Xerofit.
E. Manfaat Keanekaragaman Hayati Indonesia

1. Bahan Pangan
• Bahan makanan yang berfungsi sebagai makanan pokok.
Misalnya : Padi, Jagung, Gandum, Sagu, Ubi Jalar, Singkong dan Talas
• Bahan makanan yang berfungsi sebagai lauk pauk.
Misalnya : Ikan, Ayam, Sapi, Kambing dan Udang
• Bahan makanan yang berfungsi sebagai sayuran.
Seperti : Bayam, Kangkung, Sawi, Kubis, Tomat, Buncis, Wortel dan Jagung
• Bahan makanan yang berfungsi sebagai buah- buahan.
Misalnya : Mangga, Apel, Rambutan, Durian, Kelengkeng dan Anggur.

2. Bahan Sandang
Manusia hidup membutuhkan pakaian walaupun pakaian yang dikenakan penduduk dunia
memiliki bentuk, model dan bahan yaang berbeda- beda.
Misalnya: Kapas, Ulat Sutra untuk membuat kain sutera yang memiliki nilai ekonomi sangat
tinggi, kulit hewan seperti sapi atau kambing bisa digunakan untuk membuat Jaket, Kulit Sapi bisa
digunakan untuk membuat sepatu, bulu burung digunakan untuk membuat aksesori pakaian.
3. Bahan Bangunan dan Alat- Alat Rumah Tangga
Sebagian besar komponen barang-barang terbuat dari bahan besi, plastik atau kayu. Bahan kayu
berasal dari tumbuhan. Beberapa jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai sumber bahan bangunan
dan alat- alat rumah tangga antara lain: Jati, Mahoni, Sonokeling, Bangkirai, Sengon, Kruing, Ulin,
Kelapa dan Bambu.

4. Budi daya
Berbagai hewan dikembangkan manusia sebagai sumber pendapatan. Misalnya: Dengan
memelihara Ayam Petelur, Pedaging, Sapi Perah, usaha perikanan air tawar dan sebagainya.
Selain keanekaragaman hayati yang tinggi dapat pula dijadikan masyarakat sebagai sumber
pendapatan, misalnya : sebagai bahan bangunan dan alat- alat rumah tangga, bahan baku industri
dan rempah- rempah. Jati dan Mahoni dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri ukir, teh
dan kopi sebagai bahan baku industri minuman, kenangan dan nilam sebagai bahan baku industri
minyak wangi.

5. Sumber Plasma Nutfah


Plasma Nutfah atau sering disebut gen yang merupakan substansi atau sumber sifat keturanan
makhluk hidup yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan jenis unggul baru. Plasma Nutfah
berguna untuk merakit varietas unggul pada suatu spesies. Misalnya: spesies tahan terhadap suatu
penyakit atau memiliki produktivitas tinggi.
6. Keilmuwan
Tumbuhan dikembangkan manusia melalui usaha pertanian, sedangkan hewan dikembangkan
melalui kegiatan peternakan. Salah satu cara dilakukan manusia untuk meningkatkan hasil
pertanian adalah dengan mengupayakan perkembangbiakan secara vegatif buatan seperti
mencangkok, menempel, menyambung, merunduk dan stek.

7. Bahan Obat- Obatan


Banyak jenis tumbuhan dan hewan dapat dijadikan bahan obat- obatan seperti Kencur, Jahe,
Temulawak, Adas, Sirih, Mengkudu, Mahkota Dewa dan sebagainya.

8. Keindahan
Selain tanaman yang dapat dimanfaatkan keindahannya, hewan pun dapat dimanfaatkan untuk
keindahan. Misalnya: Burung Beo (Gracula religiosa) dapat dinikmati keindahan suaranya dan
burung merak serta Burung Cendrawasih (Paradisaeidae)dinikmati keindahan warna bulunya
F. Ancaman dan Usaha Pelestarian Keanekaragaman
Hayati
1. Ancaman terhadap Keanekaragaman Hayati
Pada tahun 2015, IUCN (International Union For the Conservation of Nature), sebuah lembaga
mendata ancaman kepunahan spesies di dunia mengungkapkan bahwa terdapat 22. 784 spesies di
dunia yang terancam punah. Jumlah ini hampir sepertiga dari jumlah spesies yang dievaluasi oleh
IUCN. Di situs IUCN tercantum 834 spesies makhluk hidup yang dinyatakan punah. Di Indonesia,
beberapa spesies hewan juga telah dinyatakan punah. Contohnya: harimau jawa dan harimau bali.
Adapun harimau sumatera dan beberapa jenis hewan lainnya seperti badak jawa, kangguru, pohon
wondiwoi, macan tutul jawa, kura-kura hutan sulawesi berada dalam status kritis punah.

Ancaman kepunahan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:


a. Perubahan Habitat
b. Perubahan Iklim
c. Eksploitasi berlebihan
d. Kompetisi oleh spesies eksotik
e. Pencemaran
2. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk pelstarian Keanekaragaman Hayati dibagi menjadi dua
yaitu Pelestarian secara In- Situ dan Pelestarian secara Ex- Situ.
a. Pelestarian secara In Situ adalah pelesatarian keanekaragaman hayati yang dilakukan di
tempat hidup aslinya (habitatnya). Pelesatarian ini dilakukan pada makhluk hidup yang
memerlukan habitat khusus atau makhluk hidup yang dapat menyebabkan bahaya pada
kehidupan makhluk hidup lainnya jika dipindahkan ke tempat lain. Contoh :Taman Nasional
dan Cagar Alam.
b. Pelestarian secara Ex- Situ adalah pelestarian keanekaragaman hayati (Tumbuhan dan
Hewan) dengan cara dikeluarkan dari habitatnya dan dipelihara di tempat lain.
Pelestarian secara ex-situ dapat dilakukan melalui cara-cara sebagai berikut:
• Kebun koleksi
• Kebun plasma nutfah
• Kebun raya
• Kebun binatang

Ada 3 langkah Usaha Pelestarian yakni sebagai berikut :


a. Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan
b. Perlindungan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Dan Satwa Beserta Ekosistemnya.
c. Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai