Anda di halaman 1dari 7

METODOLOGI PENELITIAN:

SEBUAH DASAR UNTUK BERFIKIR LOGIS-SISTEMATIS


Oleh: Rizki Maulana Hakim
Peneliti Soisal-Agraria Kritis

Disampaikan pada kegiatan Ta’aruf Generasi Baru (TGB), Lembaga Pengkajian


Ilmu Keislaman, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung.

Villa Mentari, Minggu, 30 Januari 2022


Apa itu
Lantas, apa bedanya dengan Investigasi
atau Jurnalisme? “Penelitian”?

Secara ketat, kerja-kerja penelitian tidak hanya


dilkaukan dengan hanya sekedar mengumpulkan
informasi untuk menjawab pertanyaan yang
menyelesaikan masalah.

Namun, kerja penelitian harus dipandu oleh


Konsep/Teori, sebagai alat untuk menganalis, dan
memfokuskan kumpulan informasi atas
realitas/fenomena.

Bacriadi dan Safitri (2021: 1-2)

Jadi?

Secara sederhana, “Penelitian adalah rangkaian kegiatan


atau proses pengumpulan informasi untuk menjawab
“Teori adalah Panglima” pertanyaan yang menyelesaikan masalah.” (Booth, dkk,
2003: 10)
Konsep/Teori? Ko
n sep

■ Teori merupakan “sistem kohern Teori/Konsep dalam Penelitian


dari berbagai gagasan/ide, yang
saling terkait dan konsisten secara
logis, serta dapat merangkai dan Alat analisis/membaca fenomena
menyusun pengetahuan mengenai
dunia” (Fatun: 2021).
Menentukan fokus Membangun
■ Teori adalah sintesis (didapatkan dari
penelitian/pertanyaan konstruksi/hasil
berfikir logis-sitematis) yang penelitian penelitian
memiliki bukti empiris di lapangan
(dunia nyata) (Tafsir: 2017)

Membentuk teori/konsep baru


Metodologi Penelitian (Sosial)
Metodologi sebagai alat menemukan Bentuk-Bentuk Metodologi Penelitian
masalah penelitian
 Kualitatif
“Membantu peneliti untuk menemukan
titik fokus peneltian dan penyaringan Pendekatan analisis secara diskriptif yang
informasi” komperhensif.
 Kuantitatif
Metodologi sebagai alat membangun
kontruksi (hasil penelitian) Pendekatan analisis secara terukur dan
Membantu peneliti untuk mengkontekskan terkuatifikasi (biasanya dibantu dengan
masalah penelitian dengan teori/konsep angka-angka).
penelitian, sehingga dapat membangun sintesa
 Bentuk-Bentuk Lainnya
(Sintesis + Antitetis = Hipotesis)
Etnografi, Participation Action Research
(PAR), Metode Sejarah, Analisis Basis
“Berfirik Logis-Sitematis adalah Koentji” Gender, dls.
Penelitian Sosial Kritis:
sebuah cara pandang
 Kritis/Kritik? Jadi, Penelitian Sosial Kritis?
“berpikir kritis adalah secara sengaja menentukan ”membongkar kembali seluruh rezim/kuasa
secara hati-hati untuk menerima, menolak, atau kebenaran yang bekerja di masyarakat”
menangguhkan penilaian atas suatu klaim tertentu (Bachriadi dan Safitri, 2021: 10)
(kebenaran)”
(Moore & Parker, 1986: 4) “pertarungan wacana antara paradigma arus
utama (mainstream paradigm) dengan
 Benar dan Kebenaran? paradigma kritis selalu berada dalam
ketidaksetaraan, sebagai konsekuensi dan
“kebenaran (the truth) atau “hal yang semestinya” mencerminkan adanya struktur kekuatan
pada dasarnya adalah suatu sistem dari prosedur- ekonomi dan politik serta pengaruh media
prosedur yang dibakukan untuk menghasilkan, yang tidak seimbang“
mengatur, distribusi, sirkulasi, dan operasi dari (Edelman dan Worlford, 2017: 962)
rangkaian pernyataan (statements)”
(Foucault, 1980: 133).
Cara berfikir kritis
Tujuan Penelitian
 Empat pertanyaan kunci ekonomi-politik (Bernstein: 2010)
- Siapa memiliki apa?
- Siapa mendapatkanAlat
apa?Pengingat Dasar Pemahaman Publik
- Siapa melakukan apa dari yang ia miliki? Memperdalam analisis penelitian
- Apa yang ia lakukan dari hasil yang didapatkan?
Membangun paradigma baru

Menyederhanakan konteks permasalahan sosial Membentuk keberpihakan dalam penelitian

”gerakan (untuk perubahan) sosial, tidak cukup hanya


dengan slogan-slogan (kampanye) ataupun dengan
mengenang nama-nama para hero beserta terhadap
musuh-musuhnya. Melainkan gerakan (untuk
perubahan) sosial sangat membutuhkan analisis yang
tajam dan efektif atas realitas sosial yang hendak
diubah” (Bernstein, 2010: 123).
EVERY HUMAN IS UNLIMITED
(Dianto Bachriadi)
-SEKIAN TERIMA KASIH-

Anda mungkin juga menyukai