Anda di halaman 1dari 18

Model Asuhan

Keperawatan
Profesional
(MAKP)
Dosen pembimbing:
Ns. Isneini, S.Kep, M.Kep
Anggota ;

1. HUMAIRAH HAFIFAH
2. CAHAYA FAJRIANA
3. FITRIA MONALITA
4. FITRI HANDAYANI
5. RAMADHANI LADIA
6. MUSFIRA NAFIS
7. MUKTIRRAHMA
8. TEUKU ROZANI M.
9. ALDI AL-HAFIQS
Apa itu MAKP ?
.

Menurut Hoffart dan Woods (1996) dalam


Nursalam (2012)
mendefinisikan Model Praktik Keperawatan Profesional (MAKP)
merupakan suatu system baik itu struktur, proses, maupun nilai-
nilai yang berpotensi perawat professional memenejemen
pemeberian asuhan keperawatan salah satunya lingkungan untuk
mendukung proses pemberian asuhan keperawatan

definisi tersebut berdasrkan prinsip-prinsip nilai yang diyakini dan


akan menetukan kualitas produksi atau jasa layanan keperawatan.
jika perawat tidak memiliki nilai-nilai tersebut sebagai suatu
pengambilan keputusan yang independen, maka tujuan pelayanan
kesehatan atau keperawatan dalam memenuhi kepuasan pasien
tidak akan dapat terwujud
Faktor faktor yang mempengaruhi MAKP
1. Kualitas pelayanan
keperawatan Setiap upaya untuk meningkatkan pelayanan keperawatan selalu
berbicara mengenai kualitas. Kualitas amat diperlukan untuk

Meningkatkan asuhan Meningkatkan kepuasan


keperawatn kepada pasien kerja

Menghasilkan keuntungan Meningkatkan kepercayaan


konsumen

Mempertahankan eksistensi Menjalankan kegiatan sesuai


institusi aturan/standar
2. Standar Praktik
Standar praktik keperawatan di Indonesia yang disusun oleh DEPKES
RI terdiri atas beberapa standar yaitu:

a. Menghargai hak-hak pasien.


b. Penerimaan sewaktu pasien masuk rumah sakit.
c. Observasi keadaan pasien.
d. Pemenuhan kebutuhan nutrisi.
e. Asuhan pada tindakan nonoperatif dan
administratif.
f. Asuhan pada tindakan operasi dan prosedur
invasif.
g. Pendidikan kepada pasien dan keluarga.
h. Pemberian asuhan secara terus-menerus dan
berkesinambungan.
JENIS METODE ASUHAN KEPERAWATAN
PROFESIONAL

FUNGSIONAL

KASUS

TIM

MAKP
PRIMER

MODULAR

MANAJEMEN
KASUS
METODE FUNGSIONAL
 Berdasarkan Orientasi tugas dan jadwal
kegiatan.

 Perawat melakukan 1-2 intervensi saja.


contoh : Perawat anastesi, Perawat
luka

 Penanggung jawab  Perawat yang


bertugas pada tindakan
KELEBIHAN KEKURANGA
 Perawat terampil untuk tugas
N
 Pelayanan keperawatan terpilah-
/pekerjaan tertentu. pilah atau total sehingga proses
 Mudah memperoleh kepuasan keperawatan sulit dilakukan.
kerja bagi perawat setelah selesai  Apabila pekerjaan selesai cenderung
tugas. meninggalkan klien dan melakukan
 Kekurangan tenaga yang ahli tugasnon keperawatan.
dapat diganti dengan tenaga yang  Kepuasan kerja keseluruhan sulit
kurang berpengalaman untuk dicapai dan sulit diidentifikasi
satu tugas yang sederhana. kontribusinya terhadap pelayanan.
 Memudahkan kepala ruangan  Perawat hanya melihat asuhan
untuk mengawasi staf atau keperawatan sebagai keterampilan
peserta didik yang praktek untuk saja.
ketrampilan tertentu.
METODE
KASUS
 Berdasarkan Pendekatan Holistik dan
biasanya dijalankan pada pasien dengan
perawatan Khusus.

 Rasio perbandingan perawat-pasien =


1:1
contoh : Perawat isolasi, Perawat
intensive care.

 Penanggung jawab  Manajer Perawat


KELEBIHAN KEKURANGA
 Kemampuan tenga perawat
pelaksana danN
siswa perawat
 Kebutuhan pasien terpenuhi.
yang terbatas sehingga tidak
 Pasien merasa puas.
mampu memberikan asuhan
 Masalah pasien dapat secara menyeluruh
dipahami oleh perawat.  Membutuhkan banyak tenaga.
 Kepuasan tugas secara  Beban kerja tinggi terutama
keseluruhan dapat dicapai jika jumlah klien banyak
sehingga tugas rutin yang
sederhana terlewatkan.
 Pendelegasian perawatan klien
hanya sebagian selama perawat
penaggung jawab klien
bertugas
METODE TIM

 Berdasarkan kelompok kerja (6-7


orang)

 Tiap kelompok terdiri dari tenaga


profesional, tehnikal dan pembantu.
contoh : tim 1, tim 2, tim 3

 Penanggung jawab  ketua tim


KELEBIHAN KEKURANGA
 Saling memberi pengalaman  Tim yang satuNtidak mengetahui
antar sesama tim. mengenai pasien yang bukan menjadi
 Pasien dilayani secara tanggung jawabnya.
 Rapat tim memerlukan waktu sehingga
komfrehesif
pada situasi sibuk rapat tim ditiadakan
 Terciptanya kaderisasi atau trburu-buru sehingga dapat
kepemimpinan mengakibatkan kimunikasi dan
 Tercipta kerja sama yang baik . koordinasi antar anggota tim terganggu
 sehingga kelanncaran tugas terhambat.
Memberi kepuasan anggota tim
 Perawat yang belum terampil dan
dalam hubungan interpersonal
belum berpengalaman selalu
 Memungkinkan menyatukan tergantung atau berlindung kepada
anggota tim yang berbeda-beda anggota tim yang mampu atau ketua
dengan aman dan efektif. tim.
 Akuntabilitas dalam tim kabur.
METODE
PRIMER
 Berdasarkan tindakan komprehensif

 Seorang perawat register bertanggung


jawab dan bertanggung gugat untuk
memberikan asuhan keperawatan.

 Rasio perbandingan Perawat-pasien


1:4/1:5

 Penanggung jawab 24 jam  Perawat


primer
KELEBIHAN KEKURANGA
 Mendorong kemandirian perawat.
 Ada keterikatan pasien dan perawat
N
 Perlu kualitas dan kuantitas
selama dirawat tenaga perawat
 Berkomunikasi langsung dengan  Hanya dapat dilakukan oleh
Dokter

perawat profesional.
Perawatan adalah perawatan
komprehensif  Biaya relatif lebih tinggi
 Model praktek keperawatan dibandingkan metode lain.
profesional dapat dilakukan atau
diterapkan.
 Memberikan kepuasan kerja bagi
perawat
 Memberikan kepuasan bagi klien dan
keluarga menerima asuhan
keperawatan
METODE
MEDULAR
 Metode modifikasi keperawatan tim – primer.

 Dilaksanakan untuk meningkatkan efektifitas konsep


keperawatan tim melalui penugasan modular.

 Perawat profesional dan vokasional bekerjasama dalam


merawat sekelompok klien dari mulai masuk ruang rawat
hingga pulang (tanggung jawab total).

 Diperlukan perawat yang berpengetahuan, terampil dan


memiliki kemampuan kepemimpinan.

 Idealnya 2-3 perawat  untuk 8 – 12 orang klien


METODE MANAJEMEN KASUS
 Sistem pemberian asuhan multidisiplin untuk
meningkatkan pemanfaatan fungsi berbagai
anggota tim kesehatan serta sumber-sumber
yang ada.

 Dalam manajemen kasus diperlukan :


1. Case manager.
2. Critical/Clinical pathway (panduan alur
penanganan pasien secara
terintegrasi)
 Elemen penting dalam manajemen
kasus :
1. Kerja sama semua anggota
pelayanan
2. Identifikasi hasil yang diharapkan
pasien
3. Menggunakan prinsip perbaikan
kualitas terus menerus dan
menganalisa varian
4. Promosi praktek keperawatan
profesional
Terima kasih
Any question?

Anda mungkin juga menyukai