Anda di halaman 1dari 10

MUDHARABAH

MK Fiqh Muamalah

Sabtu, 13 November 2021


Mudharabah berasal dari kata dharb yang
berarti memukul atau berjalan. Pengertian
memukul atau berjalan ini maksudnya adalah
proses seseorang memukulkan kakinya dalam
menjalankan usaha
Pengertian Mudharabah

Menurut beberapa Ulama, mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua
pihak di mana pihak pertama adalah pemilik modal (shahibul mal), sedangkan
pihak lainnya menjadi pengelola modal (mudharib), dengan syarat bahwa hasil
keuntungan yang diperoleh akan dibagi untuk kedua belah pihak sesuai dengan
kesepakatan bersama (nisbah yang telah disepakati), namun bila terjadi kerugian
akan ditanggung shahibul maal.
Pengertian Mudharabah

Fatwa DSN No.07/DSN­MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh),


mudharabah adalah akad kerja sama suatu usaha antara dua pihak dimana pihak
pertama (malik, shahibul al maal, bank) menyediakan seluruh modal, sedang pihak
kedua (‘amil, mudharib, nasabah) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan
usaha dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak.
Dalam literatur lain, Mudharabah adalah Akad antara dua pihak dimana salah satu
pihak mengeluarkan sejumlah uang (sebagai modal) kepada pihak lainnya untuk
diperdagangkan/diusahakan. Laba dibagi dua sesuai dengan kesepakatan.
Dasar Hukum

– Al Quran
1. ”Dan mereka yang lain berjalan diatas bumi untuk menuntut karunia Allah SWT.” (QS. Al-Muzammil : 20)
2. Apabila telah ditunaikan sholat, bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah SWT... (Al­
Jumu’ah : 10)
Di antara ayat­ayat Al Qur’an di atas, terdapat kata yang dijadikan oleh sebagian besar ulama fiqh adalah
kata dharaba fil ardhi menunjukkan arti perjalanan atau berjalan di bumi yang dimaksud perjalanan untuk
tujuan berdagang (mudharabah)
– Hadist
“Dari Shahih bin Suhaib dari bapaknya berkata: “bahwa Rasullullah SAW bersabda, tiga perkara yang
didalamnya terdapat keberkatan yaitu jual beli sampai batas waktu. Muqaradhah (memberi modal) dan
mencampurkan gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual”(HR. Ibnu Majah)
Rukun Mudharabah

– Pemodal
– Pengelola
– Modal
– Nisbah keuntungan
– Sighat atau Akad.
Syarat Mudharabah

– Harta atau Modal


a. Modal harus dinyatakan dengan jelas jumlahnya, seandainya modal berbentuk barang, maka barang
tersebut harus dihargakan dengan harga semasa dalam uang yang beredar (atau sejenisnya).
b. Modal harus dalam bentuk tunai dan bukan piutang.
c. Modal harus diserahkan kepada mudharib, untuk memungkinkan­nya melakukan usaha.
– Keuntungan
a. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam prosentase dari keuntungan yang mungkin dihasilkan
nanti. Keuntungan yang menjadi milik pekerja dan pemilik modal harus jelas prosentasinya.
b. Kesepakatan rasio prosentase harus dicapai melalui negosiasi dan dituangkan dalam kontrak.
c. Pembagian keuntungan baru dapat dilakukan setelah mudharib mengembalikan seluruh atau sebagian
modal kepada shahib als mal.
Jenis Jenis Mudharabah

– Mudharabah Muthalaqah (Mudharabah secara mutlak/bebas). Maksudnya


adalah bentuk kerja sama antara pemilik modal dan pengelola modal yang
cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu
dan daerah bisnis. Dalam pembahasan fiqih ulama salafus sholih seringkali
dicontohkan dengan ungkapan if’al ma syi’ta (lakukanlah sesukamu) dari
pemilik modal kepada pengelola modal yang memberi kekuasaan sangat besar.
– Mudharabah Muqayyadah (Mudharabah terikat). Jenis ini adalah kebalikan dari
mudharabah muthlaqah. Yakni pengelola modal dibatasi dengan batasan jenis
usaha, waktu atau tempat usaha.
Aplikasi Mudharabah dalam
Perbankan Syariah
Mudharabah biasanya diterapkan pada produk ­produk pembiayaan dan pendanaan yaitu:
1. Tabungan berjangka, yaitu tabungan yang dimaksudkan untuk tujuan khusus, seperti
tabungan haji, tabungan kurban, dan sebagainya;
2. Deposito spesial (special investment), dimana dana yang dititipkan nasabah khusus
untuk bisnis tertentu, misalnya murabahah saja atau ijarah saja;
3. Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan jasa;
4. Investasi khusus, disebut juga mudharabah muqayyadah, dimana sumber dana khusus
dengan penyaluran yang khusus dengan syarat­syarat yang telah diterapkan oleh shahibul
maal.
Terima Kasih

Selamat UTS Minggu Depan

Anda mungkin juga menyukai