Anda di halaman 1dari 11

Asuhan keperawatan komunitas

populasi rentan “penyakit mental”

Dosen Pembimbing :
WISNATUL IZZATI, S.ST,. M.Kes

Oleh :
Nadhilla Ramadhani
(1811142010029)
POPULASI RENTAN

Populasi rentan atau populasi beresiko adalah kondisi yang


mempengaruhi kondisi seseorang atau populasi untuk menjadi
sakit atau sehat.
Pengertian Kelompok Rentan tidak dirumuskan secara
eksplisit dalam peraturan perundangundangan, seperti tercantum
dalam Pasal 5 ayat (3) Undang-Undang No.39 Tahun 1999 yang
menyatakan bahwa setiap orang yang termasuk kelompok
masyarakat yang rentan berhak memperoleh perlakuan dan

perlindungan lebih berkenaan dengan kekhususannya.


kelompok yang tergolong dalam kelompok rentan
menurut Human Rights Reference

• Refugees (pengungsi)
• internally Displaced Persons (IDPs)
(orang orang yang terlantar)
• National Minoritie ( kelompok
minoritas)
• Migrant workers (pekerja migran)
• indigenous peoples ( orang
Pribumi/penduduk Asli)
• children (anak)
• Women (wanita)
Penyakit mental
Penyakit mental merupakan gangguan mental atau
gangguan jiwa adalah penyakit yang mempengaruhi emosi,
pola berfikir, dan perilaku penderitanya.
Istilah gangguan mental (mental disorder) atau gangguan
jiwa merupakan istilah resmi yang digunakan dalam PPDGJ
(Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa).
Definisi gangguan mental (mental disorder) dalam PPDGJ
II yang merujuk pada DSM-III adalah gangguan Mental
(Mental Disorder) Gangguan mental (mental disorder) atau
gangguan jiwa adalah sindrom atau pola perilaku, atau
psikologik seseorang, yang secara klinik cukup bermakna,
dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan
(distress) atau hendaya (impairment/disability) di adalm satu
atau lebih fungsi yang penting dari manusia.
Macam-macam gangguan mental (mental
disorder)
1. Gangguan Mental Organik dan Simtomatik.
2. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Zat Psikoaktif.
3. Gangguan Skizofrenia dan Gangguan Waham.
4. Gangguan Suasana Perasaan (Mood/Afektif).
5. Gangguan Neurotik, Somatoform dan Gangguan Stress.
6. Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan
Fisiologis dan Faktor Fisik.
7. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa.
8. Retardasi Mental.
9. Gangguan perkembangan psikososial.
10.Gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa
kanak kanak.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya
Gangguan Mental (Mental Disorder)

Yang perlu ditelusuri pertama kali adalah faktor


dominan yang dapat mempengaruhi kepribadian
seseorang. Dalam hal ini, penulis merujuk pada
pendapat Kartini Kartono (1982:81), yang membagi
faktor dominan yang mempengaruhi timbulnya
gangguan mental (mental disorder) kedalam 3 faktor,
yaitu:
1. Faktor organis (somatic)`
2. Faktor psikis dan struktur kepribadiannya.
3. Faktor lingkungan (milieu) atau faktor sosial.
PENCEGAHAN GANGGUAN MENTAL
(MENTAL DISEORDER)

Tujuan utama pencegahan gangguan


mental adalah membimbing mental yang sakit
agar menjadi sehat mental dan menjaga
mental yang sehat agar tetap sehat.
 Pengertian pencegahaan gangguan mental.
pencegahan gangguan mental adalah sebagai metode yang
digunakan manusia untuk menghadapi diri sendiri dan orang lain,
untuk mengurangi terjadinya gangguan kejiwaan. Pencegahan
gangguan mental didasarkan pada upaya individu terhadap diri dan
orang lain untuk menekan serendah mungkin agar tidak terjadi
gangguan mental sesuai dengan kemampuannya.

 Upaya pencgahan.
Metode upaya pencegahan mulai dari faktor yang
mempengaruhi sampai akibat yang ditimbulkan. Pada dasarnya
upaya pencegahan ialah didasarkan pada prinsip-prinsip kesehatan
mental sebagai berikut :

 Gambaran dan sikap baik terhadap diri-sendiri Orang yang


memiliki kemampuan mnyesuaikan diri, baik dengan diri
sendiri maupun hubungan dengan orang lain, hubungan
dengan alam lingkungan, serta hubungan dengan Tuhan.
 Keterpaduan atau integrasi diri Berarti adanya
keseimbangan antara kekuatan-kekuatan jiwa dalam
diri, kesatuan pandangan (falsafah dalam hidup) dan
kesanggupan mengatasi ketegangan emosi (stres).
 Pewujudan diri (aktualisasi diri) Merupakan sebuah
proses pematangan diri dapat berarti sebagai
kemampuan mempengaruhi potensi jiwa dan memiliki
gambaran dan sikap yang baik terhadap diri-sendiri
serta meningkatkan motivasi dan semangat hidup.
 Kemampuan menerima orang lain Melakukan
aktivitas sosial dan menyesuaikan diri dengan
lingkunagn tempat tinggal. Lingkungan di samping
sebagai faktor penyebab timbulnya gangguan mental,
juga memiliki peran penting dalam usaha mencegah
timbulnya gangguan mental.
 Agama dan falsafah hidup berfungsi sebagai
therapy bagi jiwa yang gelisah dan terganggu.
 Pengawasan diri.
• Agar dapat terhindar dari gangguan mental, maka
sedapat mukin melindungi diri dari dorongan dan
keinginan atau berbuat maksiat dengan mengawasi
diri kita
Thank you

Anda mungkin juga menyukai