Anda di halaman 1dari 25

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH

PERATURAN PRESIDEN TENTANG NOMOR 46 TAHUN


2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
PRESIDEN NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA
KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP)
MILIK PEMERINTAH DAERAH

@ditjenbinakeuda http://www.sipd.kemendagri.go.id
Perjalanan Perubahan
Perpres No. 32 Tahun
2014
TIMELINE PERUBAHAN MENJADI
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 64 TAHUN 2021

31 Des 27 Mei 8 Juli


2018 Surat Menteri 2019 Surat Menteri Dalam 2019
Kesehatan Nomor Negeri Nomor
JP.02.03/Menkes/28 900/4637/SJ
7/2019

Tindak Lanjut Hasil Audit Tujuan Rapat Kerja Komisi IX DPR Hasil Kesepakatan Rapat
Tertentu Atas Aset Dana Jaminan RI dengan Menteri Tingkat Menteri (RTM)
Kesehatan oleh BPKP Kesehatan RI dan Menteri
15 Mei Keuangan RI serta Rapat 11 Juni
2019 Dengar Pendapat Komisi 2019
IX DPR RI dengan Kepala
BPKP, Ketua DJSN dan
Dirut BPJS Kesehatan
TIMELINE PERUBAHAN MENJADI
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 64 TAHUN 2021

Rapat Kerja Gabungan Komisi IX DPR RI dan


Komisi XI DPR RI dengan Menteri
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan RI, Menteri Kesehatan RI,
9 Juli 29 Juli Menteri Keuangan RI, Menteri Sosial RI,
2019 2019 Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional (BAPPENAS), Ketua Dewan
Surat Menteri Kesehatan Nomor Jaminan Sosial Nasional (DJSN) dan Direktur
HK.01.03/Menkes/374/2019 Utama BPJS Kesehatan

Surat Deputi Bidang Hasil Risalah Rapat Intern Nomor R-


Koordinasi Penanggulangan 0053/Seskab/DKK/8/2019 tentang
Kemiskinan dan Perlindungan BPJS Kesehatan
Sosial Kementerian 15 Juli 2 Sep
Koordinator Bidang 2019
2019
Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan Nomor B.1057/D-
II/KPS.02.01/07/2019
1. Tindak Lanjut Hasil Audit Tujuan Tertentu Atas Aset Dana
Jaminan Kesehatan oleh BPKP Tanggal 31 Desember 2018
DASAR
Dengan Rekomendasi Meninjau Ulang Kebijakan Mengenai PERUBAHAN
Pemberian Dana Kapitasi Kepada FKTP Milik Pemda, dengan
rekomendasi STRATEGIC PURCHASING DI FKTP: Meninjau
ulang kebijakan mengenai pemberian dana kapitasi
kepada FKTP
2. Surat Menteri Kesehatan Nomor
JP.02.03/Menkes/287/2019 Tanggal 15 Mei 2019 Hal:
Tindak Lanjut Temuan BPKP terkait Dana Sisa Kapitasi di
Puskesmas
3. Rapat Kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan RI
dan Menteri Keuangan RI serta Rapat Dengar Pendapat
Komisi IX DPR RI dengan Kepala BPKP, Ketua DJSN dan Dirut
BPJS Kesehatan Tanggal 27 Mei 2019, dengan rekomendasi:
mengevaluasi peraturan terkait dana kapitasi guna
mencegah mengendapnya dana kapitasi pada Puskesmas
4. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 900/4637/SJ Tanggal
11 Juni 2019 Hal: Tindak Lanjut Temuan BPKP terkait Dana
Sisa Kapitasi di Puskesmas
5. Hasil Kesepakatan Rapat Tingkat Menteri (RTM) Tanggal 8
Juli 2019, dengan kesepakatan: BPJS Kesehatan harus
melaksanakan rekomendasi BPKP meliputi sistem monev,
reviu kelas RS, implementasi urun biaya, strategi
purchasing dan kolektibilitas iuran
6. Surat Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan
Perlindungan Sosial Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nomor DASAR
B.1057/D-II/KPS.02.01/07/2019 Tanggal 9 Juli 2019 Hal: Tindak PERUBAHAN
Lanjut Rekomendasi RTM terkait Pembiayaan BPJS Kesehatan,
dengan kesepakatan: Sisa Dana Kapitasi, Revisi Perpres 32/2014
Pasal 7
7. Surat Menteri Kesehatan Nomor HK.01.03/Menkes/374/2019
Tanggal 15 Juli 2019 Hal: Perubahan Peraturan Presiden Nomor 32
Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfataan Dana Kapitasi
Jaminan Kesehatn Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama Milik Pemerintah Daerah
8. Hasil Risalah Rapat Intern Nomor R-0053/Seskab/DKK/8/2019
tentang BPJS Kesehatan Tanggal 29 Juli 2019, Pukul 11.36 WIB di
Istana Merdeka Jakarta, dengan arahan Presiden: Strategik
purchasing BPJS yang belum efektif, seperti kelebihan
pembayaran kapitasi, karena jumlah dokter dan pesertanya tidak
sesuai
9. Rapat Kerja Gabungan Komisi IX DPR RI dan Komisi XI DPR RI
dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan RI, Menteri Kesehatan RI, Menteri Keuangan RI,
Menteri Sosial RI, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional
(BAPPENAS), Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) dan
Direktur Utama BPJS Kesehatan Tanggal 2 September 2019,
dengan kesimpulan: Komisi IX DPR RI dan Komisi XI DPR RI
mendesak Pemerintah untuk membuat kebijakan dalam
mengoptimalkan sisa dana kapitasi sebagai tindak lanjut dari hasil
Substansi Perubahan
Perpres No. 32 Tahun
2014
• Kurangnya kemampuan tenaga Puskesmas
Perpres
untuk melakukan perencanaan, penganggaran No. 32 Tahun 2014
dan pemanfaatan dana kapitasi
• Pemahaman yang kurang tentang pemanfaaan Hasil Audit BPKP dengan
dana kapitasi terutama untuk pengadaan rekomendasi STRATEGIC
barang dan jasa pada tenaga di Puskesmas PURCHASING DI FKTP
• Penganggaran SiLPA dana kapitasi yang hanya
dapat dilakukan di APBD perubahan karena
harus melalui audit BPK
• Peraturan atau regulasi di daerah yang kurang
Mendukung Pemanfaatan dana kapitasi
Kepastian
Payung Hukum

Pengelolaan SILPA
setiap Tahun Anggaran
Perubahan
Perpres
No. 32 Tahun 2014

Mendorong FKTP (puskesmas)


milik Pemerintah Daerah agar
memaksimalkan penggunaan Memperbaiki
kapitasi dalam mendukung peran tata kelola pengelolaan
sebagai gate keeper, sehingga dana kapitasi
diharapkan tidak terjadi SiLPA
SUBSTANSI PERUBAHAN
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 32 TAHUN 2014
MENJADI PERATURAN PRESIDEN NOMOR 64 TAHUN 2021

Argumentasi :
• Alokasi Dana kapitasi jika diletakkan pada kode
rekening Lain-lain PAD yang sah, akan PERUBAHAN KODE
mempengaruhi alokasi Tunjangan Komunikasi REKENING :
Intensif (TKI) dan tunjangan reses diberikan sesuai
dengan kemampuan keuangan daerah (Pasal 8 (3) 01 SEMULA
LAIN–LAIN PAD YANG SAH
MENJADI
PP 18/2017);
LAIN-LAIN PENDAPATAN
• Kemampuan keuangan daerah ditentukan DAERAH YANG SAH
berdasarkan hasil perhitungan atas besaran
pendapatan umum daerah dikurangi dengan
belanja pegawai aparatur sipil negara dan
dikelompokkan dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu
tinggi, sedang, dan rendah (Pasal 8 (4) PP SISA DANA KAPITASI
18/2017)
• Besarnya biaya penunjang operasional Kepala 02 DIPERHITUNGKAN
DAN DIGUNAKAN
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Propinsi dan UNTUK TAHUN
Kabupaten/Kota ditetapkan berdasarkan klasifikasi BERIKUTNYA
Pendapatan Asli Daerah (Pasal 9 PP 109/2000)
Perubahan dalam
Perpres No. 64 Tahun 2021
PERPRES NO. 32 TAHUN 2014 PERPRES NO. 46 TAHUN 2021

• BAB I – KETENTUAN UMUM • BAB I – KETENTUAN UMUM


 Pasal 1 dan Pasal 2  Pasal 1
• BAB II – PENGELOLAAN DANA KAPITASI JKN • BAB II – PENGELOLAAN DANA KAPITASI JKN
 Bagian Kesatu : Umum  Bagian Kesatu : Umum
 Pasal 3  Pasal 3
 Bagian Kedua : Penganggaran  Bagian Kedua : Penganggaran
 Pasal 4  Pasal 4
 Bagian Ketiga : Pelaksanaan dan Penatausahaan  Bagian Ketiga : Pelaksanaan dan Penatausahaan
 Pasal 5 s.d Pasal 9  Pasal 7, Pasal 8 dan Pasal 9
 Bagian Keempat : Pertanggungjawaban  Bagian Keempat : Pertanggungjawaban
 Pasal 10  Pasal 10 A
 Bagian Kelima : Pengawasan  Bagian Kelima : Pengawasan
 Pasal 11  Pasal 11
• BAB III – PEMANFAATAN DANA • BAB III – PEMANFAATAN DANA
 Pasal 12  Pasal 12
• BAB IV – KETENTUAN PERALIHAN • BAB IV – KETENTUAN PERALIHAN
 Pasal 13  Pasal 13
• BAB V – KETENTUAN PENUTUP • BAB V – KETENTUAN PENUTUP
 Pasal 14  Pasal 14
PERPRES NO. 32 TAHUN 2014 PERPRES NO. 46 TAHUN 2021

• BAB I – KETENTUAN UMUM • BAB I – KETENTUAN UMUM


 Pasal 1 dan Pasal 2  Pasal 1
• BAB II – PENGELOLAAN DANA KAPITASI JKN • BAB II – PENGELOLAAN DANA KAPITASI JKN
 Bagian Kesatu : Umum  Bagian Kesatu : Umum
 Pasal 3  Pasal 3
 Bagian Kedua : Penganggaran  Bagian Kedua : Penganggaran
 Pasal 4  Pasal 4
 Bagian Ketiga : Pelaksanaan dan Penatausahaan  Bagian Ketiga : Pelaksanaan dan Penatausahaan
 Pasal 5 s.d Pasal 9  Pasal 7, Pasal 8 dan Pasal 9
 Bagian Keempat : Pertanggungjawaban  Bagian Keempat : Pertanggungjawaban
 Pasal 10  Pasal 10 A
 Bagian Kelima : Pengawasan  Bagian Kelima : Pengawasan
 Pasal 11  Pasal 11
• BAB III – PEMANFAATAN DANA • BAB III – PEMANFAATAN DANA
 Pasal 12  Pasal 12
• BAB IV – KETENTUAN PERALIHAN • BAB IV – KETENTUAN PERALIHAN
 Pasal 13  Pasal 13
• BAB V – KETENTUAN PENUTUP • BAB V – KETENTUAN PENUTUP
 Pasal 14  Pasal 14
01 KETENTUAN PASAL 1 YANG DIUBAH

02 KETENTUAN PASAL 4 YANG DIUBAH

KETENTUAN PASAL 7 AYAT (3) DIUBAH DAN DITAMBAHKAN 2


03 (DUA) AYAT, YAKNI AYAT (4) DAN AYAT (5)

PERUBAHAN
04 KETENTUAN PASAL 8 YANG DIUBAH

05 KETENTUAN PASAL 9 YANG DIUBAH

DIANTARA PASAL 10 DAN PASAL 11 DISIAPKAN 1 (SATU) PASAL,


06 YAKNI PASAL 10 A
 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang
 Jaminan Kesehatan Nasional yang selanjutnya disingkat JKN selanjutnya disingkat BPJS Kesehatan adalah badan hukum
adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan Kesehatan
dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan
kepada setiap orang telah membayar iuran atau iurannya dibayar  Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang
oleh Pemerintah. selanjutnya disingkat BPJS Kesehatan adalah badan hukum
yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan
 Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang Kesehatan
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif maupun  Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya
rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah disingkat SKPKD adalah unsur penunjang Urusan
Daerah, dan/atau masyarakat. Pemerintahan pada Pemerintah Daerah yang melaksanakan
Pengelolaan Keuangan Daerah
 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang selanjutnya
disingkat FKTP adalah fasilitas kesehatan yang melakukan
pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik
untuk keperluan observasi, diagnosis, perawatan, pengobatan,
dan/atau pelayanan kesehatan lainnya.

 Pengelolaan Dana Kapitasi adalah tata cara penganggaran,


pelaksanaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban dana
kapitasi yang diterima oleh FKTP dari BPJS Kesehatan.

 Dana Kapitasi adalah besaran pembayaran per-bulan yang


dibayar dimuka kepada FKTP berdasarkan jumlah peserta
yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah
pelayanan kesehatan yang diberikan.

KETENTUAN PASAL 1 YANG DIUBAH


 Kepala FKTP menyampaikan rencana pendapatan dan belanja Dana Kapitasi JKN tahun berjalan kepada
kepala SKPD Dinas Kesehatan.

 Rencana pendapatan dan belanja Dana Kapitasi JKN sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengacu pada jumlah peserta yang terdaftar di FKTP dan besaran kapitasi JKN sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

 Rencana pendapatan dan belanja Dana Kapitasi JKN sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) mengacu pada jumlah peserta yang terdaftar di FKTP dan besaran kapitasi JKN
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan..

 Rencana belanja Dana Kapitasi JKN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan
dalam RKA-SKPD Dinas Kesehatan

 RKA-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) menjadi dasar penetapan
Dana Kapitasi dalam peraturan daerah tentang APBD dan peraturan kepala daerah
tentang penjabaran APBD tahun anggaran berkenaan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

KETENTUAN PASAL 4 YANG DIUBAH


PERATURAN PRESIDEN NO 32 TAHUN 2014 PERATURAN PRESIDEN NO 46 TAHUN 2021
Bagian Kedua Pasal 4 Pasal 4
Penganggaran (1) Kepala FKTP menyampaikan rencana pendapatan dan (1) Kepala FKTP menyampaikan rencana pendapatan dan
belanja dana kapitasi JKN tahun berjalan kepada Kepala belanja dana kapitasi JKN tahun berjalan kepada Kepala
SKPD Dinas Kesehatan. SKPD Dinas Kesehatan.
(2) Rencana pendapatan dan belanja dana kapitasi JKN (2) Rencana pendapatan dan belanja dana kapitasi JKN
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada
jumlah peserta yang terdaftar di FKTP dan besaran kapitasi jumlah peserta yang terdaftar di FKTP dan besaran
JKN, sesuai dengan peraturan perundangundangan yang kapitasi JKN, sesuai dengan peraturan perundang-
berlaku. undangan yang berlaku.
(3) Rencana pendapatan dan belanja dana kapitasi JKN (3) Rencana pendapatan Dana Kapitasi JKN sebagaimana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan dalam dimaksud pada ayat (1) dianggarkan dalam RKA-SKPD
RKA-SKPD Dinas Kesehatan. pada SKPKD.
(4) Tata cara dan format penyusunan RKA-SKPD sebagaimana (4) Rencana belanja Dana Kapitasi JKN sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dilakukan sesuai dengan ketentuan dimaksud pada ayat (1) dianggarkan dalam RKA-SKPD
peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan Dinas Kesehatan.
keuangan daerah. (5) RKA-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat
(4) menjadi dasar penetapan Dana Kapitasi dalam
peraturan daerah tentang APBD dan peraturan kepala
daerah tentang penjabaran APBD tahun anggaran
berkenaan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pembayaran dana kapitasi dari Pendapatan sebagaimana
BPJS Kesehatan dilakukan melalui dimaksud pada ayat (1)
01 Rekening Dana Kapitasi JKN pada 02 digunakan langsung untuk
FKTP dan diakui sebagai pelayanan kesehatan peserta JKN
pendapatan pada FKTP

Dalam hal pendapatan Dana Kapitasi tidak Pemerintah Daerah wajib menganggarkan
digunakan seluruhnya pada tahun kembali pendapatan Dana Kapitasi yang tidak
anggaran berkenaan, Dana Kapitasi digunakan seluruhnya pada tahun anggaran
03 tersebut diperhitungkan oleh BPJS 04 berkenaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) yang ditetapkan dalam APBD tahun
Kesehatan dalam pembayaran Dana
anggaran berikutnya sesuai dengan ketentuan
Kapitasi tahun anggaran berikutnya peraturan perulndang-undangan

Dalam hal APBD sudah ditetapkan,


penganggaran kembali pendapatan Dana
KETENTUAN AYAT (3) PASAL 7 YANG DIUBAH, Kapitasi yang tidak digunakan seluruhnya
DITAMBAH AYAT (4) DAN AYAT (5) 05 pada tahun anggaran berkenaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dilakukan melalui perubahan peraturan
kepala daerah tentang penjabaran APBD
PERATURAN PRESIDEN NO 32 TAHUN 2014 PERATURAN PRESIDEN NO 46 TAHUN 2021
  Pasal 7 Pasal 7
(1) Pembayaran dana kapitasi dari BPJS Kesehatan (1) Pembayaran dana kapitasi dari BPJS Kesehatan dilakukan
dilakukan melalui Rekening Dana Kapitasi JKN pada melalui Rekening Dana Kapitasi JKN pada FKTP dan diakui
FKTP dan diakui sebagai pendapatan. sebagai pendapatan.
(2) Pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2) Pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan
digunakan langsung untuk pelayanan kesehatan langsung untuk pelayanan kesehatan peserta JKN pada FKTP.
peserta JKN pada FKTP.
(3) Dalam hal pendapatan dana kapitasi tidak digunakan (3) Dalam hal pendapatan Dana Kapitasi tidak digunakan
seluruhnya pada tahun anggaran berkenaan, dana seluruhnya pada tahun anggaran berkenaan, Dana Kapitasi
kapitasi tersebut digunakan untuk tahun anggaran tersebut diperhitungkan oleh BPJS Kesehatan dalam
berikutnya. pembayaran Dana Kapitasi tahun anggaran berikutnya.
(4) Pemerintah Daerah wajib menganggarkan kembali
pendapatan Dana Kapitasi yang tidak digunakan seluruhnya
pada tahun anggaran berkenaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) yang ditetapkan dalam APBD tahun anggaran
berikutnya sesuai dengan ketentuan peraturan perulndang-
undangan.
(5) Dalam hal APBD sudah ditetapkan, penganggaran kembali
pendapatan Dana Kapitasi yang tidak digunakan seluruhnya
pada tahun anggaran berkenaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) dilakukan melalui perubahan peraturan kepala daerah
tentang penjabaran APBD.
KETENTUAN PASAL 8 YANG DIUBAH

01 02 03 04

Bendahara Dana Kepala FKTP menyampaikan Kepala FKTP menyampaikan Berdasarkan laporan
Kapitasi JKN pada FKTP laporan realisasi pendapatan laporan realisasi belanja realisasi pendapatan
mencatat dan sebagaimana dimaksud pada sebagaimana dimaksud pada sebagaimana dimaksud
menyampaikan realisasi ayat (1) kepada PPKD ayat (1) kepada kepala SKPD pada ayat (2), PPKD
pendapatan dan belanja melalui kepala SKPD Dinas Dinas Kesehatan dengan mencatat sebagai realisasi
setiap bulan kepada Kesehatan dengan melampirkan surat pendapatan
Kepala FKTP melampirkan surat pernyataan tanggung jawab
pernyataan tanggung jawab
PERATURAN PRESIDEN NO 32 TAHUN 2014 PERATURAN PRESIDEN NO 46 TAHUN 2021
  Pasal 8 Pasal 8
(1) Bendahara Dana Kapitasi JKN pada FKTP mencatat dan (1) Bendahara Dana Kapitasi JKN pada FKTP mencatat dan
menyampaikan realisasi pendapatan dan belanja setiap menyampaikan realisasi pendapatan dan belanja setiap bulan
bulan kepada Kepala FKTP. kepada Kepala FKTP.
(2) Kepala FKTP menyampaikan laporan realisasi pendapatan (2) Kepala FKTP menyampaikan laporan realisasi pendapatan
dan belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada PPKD melalui
Kepala SKPD Dinas Kesehatan dengan melampirkan surat kepala SKPD Dinas Kesehatan dengan melampirkan surat
pernyataan tanggung jawab. pernyataan tanggung jawab.
(3) Berdasarkan laporan realisasi pendapatan dan belanja (3) Kepala FKTP menyampaikan laporan realisasi belanja
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala SKPD Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada kepala SKPD
Kesehatan menyampaikan Surat Permintaan Pengesahan Dinas Kesehatan dengan melampirkan surat pernyataan
Pendapatan dan Belanja (SP3B) FKTP kepada PPKD. tanggung jawab.
(4) SP3B FKTP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) termasuk (4) Berdasarkan laporan realisasi pendapatan sebagaimana
sisa dana kapitasi yang belum digunakan pada tahun dimaksud pada ayat (2), PPKD mencatat sebagai realisasi
anggaran berkenaan. pendapatan.
Berdasarkan laporan realisasi belanja sebagaimana
01 dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3), kepala SKPD Dinas
Kesehatan menyampaikan SP2B FKTP kepada PPKD
KETENTUAN PASAL 9
YANG DIUBAH
Berdasarkan SP2B FKTP sebagaimana dimaksud pada
02 ayat (1), PPKD mencatat dan mengesahkan serta
menetapkan SPB

PERATURAN PRESIDEN NO 32 TAHUN 2014 PERATURAN PRESIDEN NO 46 TAHUN 2021


  Pasal 9 Pasal 9
(1) Berdasarkan SP3B FKTP sebagaimana dimaksud dalam (1) Berdasarkan laporan realisasi belanja sebagaimana dimaksud
Pasal 8 ayat (3), PPKD selaku BUD menerbitkan Surat dalam Pasal 8 ayat (3), kepala SKPD Dinas Kesehatan
Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP2B) FKTP. menyampaikan SP2B FKTP kepada PPKD.
(2) PPK-SKPD dan PPKD melakukan pembukuan atas (2) Berdasarkan SP2B FKTP sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
pendapatan dan belanja FKTP berdasarkan SP2B. PPKD mencatat dan mengesahkan serta menetapkan SPB.
DIANTARA PASAL 10 DAN PASAL
11 DISISIPKAN 1 PASAL YAKNI
PASAL 10A.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pencatatan


pengesahan Dana Kapitasi JKN pada FKTP
milik Pemerintah Daerah diatur dengan
Peraturan Menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan dalam negeri.
KEMENDAGRI
Menteri melalui
Direktur Jenderal Bina
Keuangan Daerah
bertugas.

melakukan secara Pararel mempersiapkan penerbitan


Peraturan Menteri Dalam Negeri terkait penganggaran,
Pelaksanaan dan Penatausahaan, serta
Pertanggungjawaban dana Kapitasi JKN pada FKTP milik
Pemerintah Daerah sebagaimana diamanatkan dalam Pasal
10 A Rancangan Peraturan Presiden tentang Perubahan
Peraturan Presiden Nomor 32 tahun 2014 Berbunyi
“Ketentuan lebih lanjut mengenai pencatatan pengesahan
Dana Kapitasi JKN pada FKTP milik pemerintah Daerah
diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan dalam negeri.”
TERIMA KASIH

@ditjenbinakeuda http://www.sipd.kemendagri.go.id

Anda mungkin juga menyukai