Anda di halaman 1dari 18

Sistem

Manajemen
Lingkungan di
Industri
Mitha Rosalinda - P17333119037
Menurut standar ISO 14001:2015, sistem manajemen lingkungan
merupakan sebuah sistem yang mencakup struktur organisasi, tanggung
jawab, perencanaan kegiatan, dan peraturan-peraturan atau kebijakan
perusahaan terhadap lingkungan, terutama lingkungan sekitarnya. Atau
satu sistem secara sistem manajemen lengkap yang berkaitan dengan
kebijakan perusahan yang terkait, harus meliputi keseluruhan proses
mulai dari perencanaan, penelitian, penerapan, penangung jawaban,
peninjauan, dan peninjauan ulang serta pembuatan dan pemeliharaan
kebijakan yang telah dihasilkan.
PT Sarihusada Generasi
Mahardhika I Yogyakarta

Perusahaan yang memproduksi


berbagai produk nutrisi untuk ibu
hamil & menyusui dan anak dengan
rasa enak, terjangkau serta berstandar
internasional.
Pelaksanaan SML
Pemantauan dan Pengukuran

Aspek lingkungan yang menjadi indikator kinerja meliputi : debu, gas, kualitas air, getaran, kebauan, tingkat kebisingan,
penerangan, dan kualitas limbah..Semua peralatan pemantauan dan pengukuran di kalibrasi terlebih dahulu untuk
menjamin data dapat dipercaya. Dalam pemantauan dan pengukuran aspek-aspek lingkungan, PT Sari Husada Unit I
mengadakan kerja sama dengan Balai Hiperkes dan BTKL (Balai Tinggi Kesehatan Lingkungan ).

1. Pemantauan dan pengukuran kualitas emisi setiap tiga bulan sekali oleh balai Hiperkes.
2. Pemantauan dan pengukuran kualitas udara ambient enam bulan sekali oleh balai Hiperkes.
3. Pemantauan dan pengukuran kualitas air.
4. Pemantauan dan pengukuran limbah cair dilakukan setiap hari untuk pengukuran internal oleh pihak IPAL,
sedangkan untuk pengukuran eksternal dilakukan setiap bulan oleh BTKL ( Balai Teknik Kesehatan Lingkungan).
5. Pemantauan dan pengukuran tingkat kebisingan enam bulan sekali oleh balai Hiperkes.
6. Pemantauan dan pengukuran tingkat getaran mekanis enam bulan sekali oleh balai Hiperkes.
7. Pemantauan dan pengukuran iklim kerja enam bulan sekali oleh balai Hiperkes.
8. Pemantauan dan pengukuran tingkat penerangan enam bulan sekali oleh balai Hiperkes.
Pengelolaan limbah padat PT Sari Husada

Limbah padat yang dihasilkan oleh pabrik meliputi karton pengemas, kaleng, drum, plastik, dan sisa-sisa dari dapur.

Cara penanganannya yaitu dengan cara pemilihan terlebih dahulu. Pemilihan limbah padat meliputi limbah yang masih
dapat dimanfaatkan dan limbah yang sudah tidak dapat dimanfaatkan atau harus dibuang limbah yang masih dapat
dimanfaatkan meliputi bahan pengemas, bubuk susu, karton bekas, drum, dan bahan lainnya yang masih dapat dijual
Limbah yang masih dapat dimanfaatkan ini masih dapat memberikan pemasukan yang tidak sedikit karena hampir semua
limbah padat masih dapat digunakan. Misalnya bubuk susu yang tidak dirework dapat 1. Tahap RRP (Reception Recombine
dijual kepada peternak untuk dijadikan sebagai campuran makanan ternak dan lain sebagainya. Sedangkan limbah yang
sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi langsung dibuang dan dalam hal ini pihak pabrik bekerja sama dengan DPU. Limbah
padat yang tidak dapat dimanfaatkan ini setiap harinya jumlah kecil, biasanya berupa kertas, plastik bekas, dan daun-daun
pepohonan di sekitar lingkungan pabrik
Sistem pengelolaan limbah cair di PT Sari Husada

Limbah yang paling banyak mendapat perhatian oleh PT Sani Husda adalah limbah cair, Hal ini dikarenakan
limbah cair banyak mengandung senyawa-senyawa yang berbahaya bagi lingkungan hidup.
Penanganan limbah cair dilakukan oleh Instalasi Pengolahan Air Limbah PT Sari Husada. Limbah cair yang
dihasilkan oleh pabrik berasal dari sisa-sisa pembersihan serta sisa-sisa hasil produksi. Sebelum dibuang ke
sungai Gajah Wong, limbah tersebut ditampung dalam kolam dan dilakukan pengenceran, air buangan yang tidak
berbahaya langsung dialirkan ke sungai Gajah Wong, sedangkan air buangan yang berbahaya dilakukan
pemrosesan terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai. Air buangan pabrik pada umumnya masih mengandung
berbagai nutrien yang memungkinkan tumbuhnya mikroba, baik yang bersifat racun maupun non racun. Oleh
karena itu, penanganan limbah cair dilakukan secara khusus.
Langkah penanganan limbah cair di PT Sari Husada

1. Secara fisik, dengan :


○ Penyaringan kotoran/sampah kasar
○ Pengambilan endapan lumpur
2. Secara kimia, dengan :
○ Netralilsasi
○ Koagulasi
3. Secara biologis baik anaerob menggunakan Lumpur aktif yang mengandung kumpulan (koloni)
bakteri (massa mikroba).
4. Secara alamiah/gravitasi dengan mengendapkan Lumpur yang terbawa aliran dari pengolahan
sebelumnya
Sistem pengelolaan limbah gas di PT Sari Husada

Limbah gas banyak dihasilkan oleh mesin-mesin berbahan bakar solar, misalnya diessel dan mesin
steam boiler.

Untuk mengurangi dampak negatif dari asap-asap yang ditimbulkan mesin-mesin tersebut, maka
dibuat cerobong asap dilewatkan melalui saluran bawah tanah dengan tujuan supaya logam berat
yang mungkin timbul tidak ikut terbuang sehingga membahayakan lingkungan. Limbah gas tidak
begitu menimbulkan maslah karena gas yang ditimbulkannya tidak terlalu banyak sebagaimana
pabrik-pabrik lainnya. Cerobong yang menjulang tinggi diharapkan asap yang terbuang langsung
tersebar ke udara bebas sehingga tidak menimbulkan pencemaran udara di sekitar pabrik Limbah
PT. Pindo Deli Pulp and
Paper Mills

Sebuah industri kertas swasta nasional


besar yang berlokasi di Desa Kuta
Mekar Btb. 6‐9 Ciampel‐Karawang,
Jawa‐Barat, Indonesia. Perusahaan ini
menerapkan spesifikasi standar resmi
internasional( ISO 14001).
memproduksi kertas fotokopi, kertas
khusus dan kertas tissue.
Limbah yang dihasilkan

Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas, debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau

berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3). Begitu pula dengan Industri kertas yang

banyak mengunakkan banyak dan bermacam-macam bahan kimia dalam proses pembuatannya. Industri pulp dan kertas mengubah

bahan baku serat menjadi pulp, kertas dan kardus. Contohnya :

● Bahan organik terlarut dari larutan NaOH,

● Limbah cair berwarna pekat yang berasal dari Lignin, senyawa organik terlarut serat hemiselulosa,

● Limbah padat dari kapur yang mengandung soda, dan tumpukan kertas,

● Limbah pelarut beracun dan air bilasan beracun,

● Limbah cair pekat hasil bilasan pulp, dll.


Pengelolaan Limbah PT. Pindo
Deli Pulp and Paper Mills.
Proses Pengolahan Limbah Cair PT Pindo Deli Pulp and Paper Mill

1. Titik awal adalah masuknya air limbah kedalam IPAL melalui saluran yang dipasang saringan kasar dan halus  
2. Saringan Kasar terdiri dari jeruji besi beton ber diameter 10 mm denganjarak antara 3-5 mm.
3. Saringan halus terdiri dari jeruji besi strip ber ukuran tebal 3 x 20 mm dengan space 1-3 mm.
4. Bak Equalisasi terbuat dari konstruksi beton di design sesuai denganvolume air limbah yang akan di olah agar di
peroleh kualitas air limbahtersebut sudah “equal” mendekati sama.
5. Bak koagulasi dan bak flokulasi adalah bak dimana dimasukkan nya bahan kimia untuk membentuk  flok-flok agar
proses pengendapan partikel terjadi lebih cepat.
6. Bak Clarifier ke - I ( pertama ) adalah tempat pengendapan sludge darisisa  produksi terdiri dari serat kayu ( fibre ) ,
bahan pengisi/pengikat(filer).
7. Air limbah yang keluar dari Paper Machine pada umumnya bertemperatur > 40ºC , sehingga untuk masuk pada tahapan
proses Biologitemperatur tersebut harus diturunkan menjadi < 37º C , untuk itu harusditurunkan temperaturnya melalui
menara pendingin (Cooling Tower).
8. Bak Aerasi , merupakan proses pengolahan air limbah secara biologi ,dengan bantuan mikroba pengurai bahan-bahan organik
komplek yang takdapat diuraikan pada proses kimia (koagulasi-flokulasi), dapat teruraimenjadikan bahan-bahan organik
yang sederhana dimakan oleh mikroba.
9. Bak Clarifier ke- II ( kedua ) , setelah berjuang menguraikan polutan di  bakAerasi, para mikroba mengalami proses
pengendapan pada bak 8 clarifier IIini sebagian dari mikroba diperlukan kembali pada bak aerasi membantuteman-teman”
nya bersama berjuang kembali “menyerang” air limbah yangdatang.  
10. Selesai dari bak Clarifier II ini air buangan dengan kualitas dibawah BakuMutu dapat disalurkan ke sungai dengan aman
11. Sludge yang dihasilkan dari Clarifier I & II ,, perlu di kelola lebih lanjutmelalui alat yang mengurangi kadar air (belt press
atau filter  press),sehingga memudahkan bagi alat transportasi pengangkutan ketempatpembuatan kertas daur ulang.
Sistem pengolahan limbah padat

1. Broke  kertas digunakan kembali dalam pembuatan kertas yang dicampur dengan virgin pulp pada pulper.
2. Sampah yang didapat langsung dibuang ke TPA untuk diangkut oleh Dinas Kesehatan.
3. Proses pengolahan Sludge di PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills adalah sebagai berikut
a. Sludge thickening, bertujuan untuk meningkatkan kekentalan/ kandungan padatan  pada sludge dengan cara
pengeluaran air. Di PT Pindo Deli proses ini menggunakan alat yang dinamakan gravity thickeners. Prinsip kerjanya
hanya seperti tangki pengendapan biasa yang bekerja dengan memanfaatkan gaya gravitasi.
b. Sludge stabilization, bertujuan untuk mengurangi kandungan senyawa organik dalam sludge atau mencegah adanya
aktivitas mikroorganisme dalam sludge. Di 11 PT Pindo Deli menggunakan proses an aerobik untuk sludge
stabilizationnya. Pada proses ini sludge di masukkan dalam digester dan di tambahkan bakteri an aerobik dan di
panaskan pada suhu 120 F atau 48 C. Karena bakteri an aerobik akan hidup ataupun bekerja secara optimal pada suhu
tersebut.
c. Sludge dewatering Bertujuan menghilangkan air sebanyak mungkin dari sludge setelah proses
pengentalan/thickening. Thickening proses dengan dewatering sama –  sama bertujuan untuk menghilangkan air
dalam sludge. Perbedaannya thickening proses untuk menghilangkan air pada sludge dengan konsistensi di bawah
15% (encer). Sedangkan dewatering untuk menghilangkan air pada sludge dengan konsistensi diatas 15% (pekat). Di
PT Pindo Deli proses yang digunkan untuk dewatering menggunakan alat yang disebut belt press filter.
d. Ke landfill atau di olah lagi
Sistem Manajemen Lingkungan PT Pindodeli
Potensi Solusi
Cemaran
Dalam proses produksinya Industri Pulp dan Kertas
Tidak memungkinkan penggunaan kembali air yang membutuhkan air dalam jumlah yang sangat besar, hal
telah digunakan karena tidak dapat dilakukan recovery ini dapat mengancam kelestarian habitat di sekitarnya
air dan dibakar untuk menghasilkan energi di dalam karena mengurangi tingkat ketersediaan air bagi
recovery boiler akibatnya limbah organik dalam efluen kehidupan, namun dengan adanya Standar Resmi
harus dialirkan seluruhnya ke sistem pengolahan limbah Internasional (ISO 14001) setiap perusahaan harus
dan ke sungai. Air limbah dari proses pemutihan menjalankan sistem produksi atau sistem operasional
dengan standar yang ramah lingkungan supaya tidak
menghasilkan sifat mutagenitas yang signifikan,
memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan
menghasilkan limbah padat yang dapat mengeluarkan sekitar, sehingga dapat mengurangi resiko pencemaran
zat-zat beracun. lingkungan.
Alternatif penanggulangan limbah di PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills

Alternatif penanggulangan limbah di PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills adalah sebagai
berikut
a. Sludge digunakan sebagai pupuk organik yang telah terbukti dapat menyuburkan tanah.  
b. Dijadikan biobriket yang dapat digunakan kembali sebagai pembangkit sumber energi
yang dibutuhkan oleh Pabrik.
Sistem pengolahan limbah PT Pindodeli

Kapasitas limbah padat yang dihasilkan mencapai 10 sampai 30 ton perhari (pada tahun 2004). Limbah
padat tersebut untuk sementara ini hanya diolah menjadi kompos dengan cara ditumpuk disuatu lahan
tertentu dan dibiarkan selarna 1 sarnpai 2 tahun. Cara tersebut kurang efektif karena membutuhkan
waktu yang lama dan lahan yang luas, oleh karena itu pada penelitian ini dipilih salah satu metode
dalam pemanfaatan lumpur dengan earn vermicomposting.

Menurut Reynolds (1982) salah satu definisi lumpur adalah endapan yang dihasilkan dari proses
koagulasi kimia, flokulasi dan sedimentasi. Lumpur pabrik kertas merupakan bahan organik yang terdiri
dari lignoselulose (C5H1N02) dan mempunyai kadar C/N tinggi, sehingga sulit didegradasi oleh
mikroorganisme secara alami. Kertas mengandung kadar selulosa yang sangat tinggi sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai kompos. Karakteristik lumpur setelah dianalisis memiliki kandungan unsur hara
mikro dan makro yang memenuhi kriteria pengomposan.
Terima Kasih...

Anda mungkin juga menyukai