Faktor Korosi
Fira Marsela (16) XII MIPA 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai penggunaan besi, misalnya untuk membangun jembatan,
kendaraan dan gedung. Disisi lain, kita ketahui bahwa besi sangat mudah mengalami korosi atau yang biasa disebut
berkarat. Perkaratan (korosi) besi banyak menimbulkan kerugian karena sifat mudah rapuh yang dimiliki oleh besi
berkarat. Akibatnya bangunan keropos dan tidak dapat digunakan kembali jika besi yang digunakan untuk
membangunnya sudah berkarat. Sebenarnya korosi merupakan reaksi redoks antara logam dan lingkungannya sehingga
dihasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki.
Pada peristiwa perkaratan, besi teroksidasi oleh oksigen yang ada di udara. Perkaratan dapat dipercepat dengan adanya
air. Itulah sebabnya, rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.xH2O. Warna karat besi jauh berbeda dengan besi yang
mengkilap, yaitu berwarna coklat kemerahan. Karat besi sangat berpori dan selalu mengelupas sehingga perkaratan dapat
terjadi terus menerus. Oleh karena ini perlu dilakukannya praktikum ini.
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan Praktikum
C. Manfaat Praktikum
A. Landasan Teori
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logamdengan berbagai
zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidakdikehendaki. Dalam bahasa
sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Karat disebut sebagaiautokatalis karena karat yang terjadi pada
logam akan mempercepat proses pengaratan berikutnya. Contoh korosi yang paling lazim adalah
perkaratan besi.Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)
mengalamireduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat
besiadalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.Korosi merupakan
proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi
mengalami oksidasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Proses Terjadinya Korosi
Karat besi, Fe2O3∙nH2O yang merupakan senyawa padatan yang berwarna coklat kemerahan, terbentuk
pada reaksi redoks yang berbeda dengan reaksi sebelumnya. Ion-ionFe2+ yang terbentuk pada daerah
anode terdispersi dalam air dan bereaksi denganO2 membentuk Fe3+ dalam karat. Keseluruhan reaksi
pada proses ini adalah:
Secara keseluruhan, jika persamaan reaksi hilangnya besi dengan reaksi pembentukan karatdijumlahkan
maka diperoleh:
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat :
1. Tempat praktikum : Rumah saya jalan Turi Raya No.222 Depok Jawa Barat
2. Dilakukan pada tanggal : 13 September 2021
3. Waktu praktikum : 14:00 WIB
C. Cara Kerja :
Pada praktikum yang saya lakukan selama 3 hari, dapat kita lihat dari tabel hasil sebelumnya yaitu;
pada hari pertama paku yang direndam oleh air panas dan larutan garam sudah memulai mengalami
korosi, sedangkan paku yang di rendam dengan air biasa, cuka, minyak goreng belum mengalami
korosi. Lalu pada hari kedua, paku yang direndam dengan air biasa, cuka, dan minyak goreng sudah
mulai mengalami korosi, dan paku yang direndam dengan air panas dan garam sudah mulai tertutup
karat. Gelas yang berisi paku yang tidak direndam dengan apapun baru mengalami sedikit korosi
pada hari ke 3. Semakin lama paku – paku tersebut direndam dengan masing – masing percobaan,
maka semakin berkaratlah paku – paku tersebut.
Air panas, air larutan garam, air biasa, air cuka, akan berubah warna menjadi kecoklatan sedikit
kemerahan saat paku mengalami korosi dan sedikit ada kotoran dari perkaratan paku tersebut yang
menempel pada sisi gelas dan mengendap dibawah. Sedangkan minyak goreng tidak mengalami
perubahan warna apapun, hanya saja paku tersebut berubah menjadi warna hitam.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pratikum tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa paku yang tidak mengalamikorosi terjadi pada paku yang
dimasukkan ke dalam minyak makan, hal ini bisa terjadi karenaminyak makan tidak mengandung oksigen dan tidak
dapat berikatan dengan oksigen di udara,sehingga paku dalam keadaan bebas oksigen dan tidak dapat mengalami
perkaratan. Dan padalarutan-larutan lainnya, paku akan mengalami korosi.Kemudian dari praktikum ini dibenarkan
bahwa salah satu faktor korosi adalah karenaadanya kontak antara udara dan air. Agar tidak terjadi korosi pada besi
jangan sampai besiterkontaminasi dengan air atau larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi
dapat berkarat. Jika kita menghindarkan besi dari air, maka besi tidak dapat bereaksi dengan
oksigenyang dapat membuatnya berkarat.
Faktor-faktor yang menyebabkan korosi adalah
1. Air
2. Oksigen
Faktor-faktor yang dapat mempercepat terjadinya korosi :
3. Elektrolit
4. Permukaan Besi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Setiap melakukan praktikum diharapkan untuk dapat memperhatikan prosedur kerja sertamemperhatikan keselamatan
kerja. Selain itu, diusahakan untuk memperbanyak referensi gunamemudahkan kita baik dalam melakukan praktikum
maupun dalam penyusunan laporan praktikum.
Pada praktikum yang dilakukan, hendaknya dalam melakukan penutupan gelas dilakukandengan benar sehingga tidak ada
celah untuk masuknya oksigen ke dalam gelas. Dan pastikan paku yang digunakan untuk praktikum adalah paku yang baru
(paku yang tidak berkarat). Lalu,lakukan pencacatan data setiap hari secara berturut-turut dengan waktu yang sama.
LAMPIRAN
HARI KE 1
LAMPIRAN
HARI KE 2
LAMPIRAN
HARI KE 2
THANK
YOU!!!