Anda di halaman 1dari 33

Adaptasi Jaringan Hewan-2

SEL, JARINGAN DAN


LINGKUNGANNYA

Dwi Winarni
4 jenis jaringan hewan
KOMPONEN UTAMA JARINGAN

• SEL
• MATRIKS EKSTRASEL (ECM)
MATRIKS EKSTRASEL (ECM)

Komponen non selular yang ditemukan di


semua jaringan dan organ, yang
memungkinkan tidak hanya sebagai
pendukung penting bagi sel tetapi juga
terjadinya sinyal biokimia maupun biofisik
penting yang diperlukan untuk
morfogenesis, diferensiasi dan homeostasis
MATRIKS EKSTRASEL (ECM)

Komposisi maupun struktur komponen bervariasi


untuk jenis jaringan yang berbeda
(ex: pulmo vs tulang; korteks dan medula ginjal)

Variasi dalam komposisi maupun struktur


komponen penyusun ECM terjadi seiring
perkembangan jaringan sebagai akibat dari
“komunikasi” antara berbagai jenis sel dengan
komponen selular dan protein
MATRIKS EKSTRASEL (ECM)
Struktur sangat dinamis, secara
konstan mengalami remodeling

Komponen molekular umumnya


merupakan hasil modifikasi post
translational

↑ kekuatan terhadap regangan dan tekanan


↑ elastisitas
↑ ketahanan terhadap enzim hidrolitik
KOMPONEN UTAMA ECM
Polisakarida tidak
Air, protein fibrous dan proteoglikan bercabang yang
tersusun atas unit
berulang disakarida
Kolagen
Tersusun atas rantai GAG yang terikat secara
Elastin kovalen dengan protein core spesifik
Fibronectin
laminin
- Sulfated GAG (chondroitin sulfate, heparan sulfate and
keratan sulfate)
- Non sulfated GAG (hyaluronic acid))

sangat hidrofilik, memungkinkan perubahan konformasi untuk pembentukan


hidrogel sehingga memungkinkan matriks untuk mudah dilewati ion, hormon, dsb,
mudah mengikat hormon, growth factor dsb yang memudahkan kontak dengan
reseptornya, serta memliki daya tahan terhadap gaya tekan
KOMPONEN UTAMA ECM
Perlecan merupakan proteoglycan yang ada di
basement membrane, dapat membentuk gel
dengan berbagai densitas ukuran pori dan
muatan
 Sel epidermis kulit mengambil nutrien dari
dermis melalui difusi nutrien via membrana
basalis.  proteoglikan berperan memfilter
molekul yang melintas membrana basalis
KOMPONEN UTAMA ECM
Proteoglycans juga berperan dalam
pengaturan sinyal (signalling regulation) antar
sel.
 Rantai heparin sulfat proteoglikan
mengikat berbagai jenis growth factor
termasuk fibroblas growth factors (FGFs),
membantu mengikatkan growth factor pada
reseptor di permukaan sel
KOMPONEN UTAMA ECM

TGF-b dapat terikat pada proteoglikan (decorin)

- Meningkatkan ekspresi kolagen, fibronectin dan lysil


oksidase  pembentukan “scar” pada wound healing
- Chemotactic effect untuk makrofag dan netrofil 
memperlama reaksi inflamasi
Kolagen
• Protein fibrous penyusun ECM terbanyak  hingga 30 %
massa protein total
• Disintesis dan disekresikan baik oleh fibroblas yang tinggal di
stroma atau fibroblas yang direkrut dari jaringan di dekatnya.

• Dalam satu jaringan, umumnya kolagen ada dalam banyak


jenis, tetapi selalu hanya 1 jenis yang dominan
• Memungkinkan jaringan tahan terhadap regangan, mengatur
adesi sel, berperan dalam kemotaksis dan migrasi sel dan
mengarahkan perkembangan jaringan
Kolagen V merupakan komponen minor kulit yang ternyata berperan penting dalam
pengendalian pembentukan dan pertumbuhan fibril kolagen I. Mutasi kolagen V mengakibatkan
penyakit terkait jaringan ikat yang disebut Ehlers-Danlos syndrome (EDSc) yang dicirikan kulit
yang “lunak” dan mudah melar, sulit mengalami penyembuhan jika terluka (penyembuhan
biasanya dengan pembentukan atropic scar). Dengan kombinasi pendekatan in vitro (interaksi
protein-protein), ex vivo (fibroblas) dan in vivo (menggunakan mencit) dapat dilakukan analisis
sifat biologi kolagen V dan domain asal pada kulit normal dan kulit penderita dan peran
lingkungan mikro pada perilaku fibroblas dermal
2

1
4

6
Serabut Elastin
• Memungkinkan jaringan kembali ke bentuk
semula (recoil) setelah mengalami regangan
berulang
• Disintesis oleh fibroblas atau sel-sel otot polos
• Serabut elastis berasosiasi dengan kolagen 
menentukan kemampuan terhadap regangan
• Molekul tropoelastin yang disekresikan
(prekursor elastin) dirakit ke dalam serabut
dan terikat saling silang (crosslinked) satu
sama lain
Fibronectin (FN)
• Terutama berperan dalam mengarahkan
organisasi ECM dan berperan penting
dalam berbagai fungsi sel dan
perlekatan antar sel
• Berperan penting dalam migrasi sel
selama perkembangan
biosel_S1_bio
The time relationship between the different processes of wound healing. The
processes of wound healing can be thought of as occurring in four phases:
haemostasis, consisting of (1) blood coagulation and (2) vascular response;
inflammation (3), brought about by the migration of neutrophils, macrophages and
lymphocytes to the site of the injury; the repair or proliferative phase, during which the
synthesis of new ECM results in scar formation (4) and epithelialisation (5); and finally
remodelling, consisting of the contraction (6) and remodelling (7) of the ECM
ADAPTATION

Change to
Increase in abnormal cell
number of cells type, increase Neoplasia
without a in rate of
change in the division and
rate of division number
or cell function (dysplasia)
(hyperplasia)

Chronic increase Weight lifting Disuse due to Physical or


injury or im- chemical Chronic
metabolic irritation or a
demand, genetic mobilization or irritants
impaired cell malfunction in
abnormalities, DNA replication
or hormonal meta-bolism
imbalance i.e.
malnutrition
Intense loading of skeletal muscle and adaptive responses in extracellular matrix.
Hypothetical interaction between extracellular matrix, cytoskeletal proteins, and skeletal
muscle fibers in response to eccentric loading of the contracting musculature, whether or not
they are trained or untrained
A proposed model of adenomyosis development. Several pathological theories of
adenomyosis have been proposed: EMT, metaplasia, Müllerian rests, reaction (tissue injury
and repair) and multipotential perivascular theories. Initial stromal invagination and
subsequent myofibroblastic metaplasia are essential for adenomyosis development and
progression
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai