Anda di halaman 1dari 18

RADANG ( INFLAMATION )

*. Bila Tubuh kita terkena jejas, akan timbul :


Reaksi: 1. sub misif ( adaptasi )
2. aktif ( radang)
3. kekalahan ( nekrosis/mati)
1&2. bersifat reversible, sedang 3. irreversible

*. Radang/inflamasi : suatu respon protektif yg


esensial dari living sistem dlm mengeliminasi semua
penyebab jejas sel, dan sel sel nekrotik serta jarinan
yg muncul sebagai konsekwensi adanya jejas.
*. Radang/inflamasi : suatu reaksi dari living sistem
thdp semua bentuk jejas
*. Reaksi terhdp jejas dpt berupa :
Reaksi : vascular, neurogenik, humoral, dan seluler
di daerah jejas
*. Respon inflamasi mencakup proses:
melemahkan, menghancurkan, mengisolasi agent
penyebab jejas, dan merintis jalan untuk
penyembuhan jar. Yg rusak.
*. Selama proses penyembuhan , jar. Terjejas diganti
oleh regenerasi dari sel sel parenkim dan dgn cara
mengisi jar yg rusak dgn jar fibroblast, atau
kombinasi keduanya.
*. Walaupun demikian, inflamasi & reparasi dpt
merugikan tb, spt meyeb reaksi hipersensitivitas
akbt racun serangga atau obat yg dpt mengancam
jiwa & pembentukan jar. Berparut / Keloid.
• Berdasarkan waktunya, inflamasi :
• 1. Akut ( mendadak)
• 2. Kronis ( > 6 hari )
• Radang akut dapat menjadi kronis apabila tdk segera
diatasi
• Radang akut :
• jawaban langsung & dini thdp agent jejas
• Terjadi pengirian leukosit ke daerah jejas yg dpt
menghancrkan bakteri atau agen yg lain
• Degradasi jar nekrotik yg terbntk dari jar yg rusak.
• Adanya leukosit tsb juga dpt membuat inflamasi lbh lama
dan menginduksi kerusakan jar yg lain karena
pengeluaran enzim, mediator kimia & toksin.
Radang akut mempunyai 3 komponen
– 1. perub penampang vasc, menyeb peningktn aliran
darah ( homeostasis )
– 2. perub stuktur pd pemb darah mikroyg
memungkinkan protein plasma & leukosit
meninggalkan sirkulasi darah ( eksudasi )
– 3. emigrasi leukosit dari macro sirkulasi dan
terakumulasi pd fokus jejas ( migrasi )

– *. Tanda tanda klasik dari radang akut :


– 1. panas ( kalor )
– 2. merah ( rubor )
– 3.Bengkak ( tumor )
– 4. Nyeri ( dolor )
– 5. hilangnya funsi ( fungsioleisa )
Gejala umum pada radang akut tjd gejala
malaise ( malas malasan )
• Sedangkan gejala lokal/khusus:
• Pada pemeriksaan Lab. Pada darah
terjadi leukositosis
• Contoh pada penyakit thyphus, jumlah
leukosit menurun ( < 4000sel/dl)
• Racun(bisa cobra) dpt meyeb eritrosit lisis
Lokasi Radang
• 1. Abses
• 2. Empyema
• 3. Erysipelas
• 4. Sinus
• 5. Fistel
• Abses :
• Suatu radang bernanah pada tempat yg tidak
ada rongganya,
• Bila di dalam otot yg tidak ada rongganya
terdapat nanah
Emphiema:
Suatu radang bernanah pada tempat yg berongga

Erysipelas:
Kulit meradang yg memerah

Sinus :
suatu radang yg muncul ke permukaan kulit,
Bila ada keradangan antara tulang dgn kulit

Fistel:
bila terjadi hubungan radang antara vagina dengan
rectum

Semua keradangan diberi nama sesuai dgn tempatnya


diakhiri dgn : itis
Infeksi : masuknya kuman ke dalam tubuh
(jejas mikrobiologis, karena masuknya kuman
ke dalam tubuh )
• Radang akut dapat menimbulkan gejala
gejala akut/umum al :
• Suhu tubuh meningkat, karena jejas
mengeluarkan racun , shg merangsang
pusat panas pada hypotalamus
• Nilai ambang panas manusia:
• Orang normal/sehat: 37 C
• Sakit : > 37 C
Perubahan Vascular pada radang
 1. perub aliran & kaliber pemb. Darah
 2. penigkatan permiabilitas vascular

 Peristiwa peristiwa Utama Pada Inflamasi


 1. pada mulanya terjadi vasikonstriksi arteriole
sementara
 2. diikuti vasodilatasi yg menyeb peningkatan
aliran darah ( tjd turbulensi ), memberikan tanda
panas & kemerahan
 3. sirkulasi melambat yg disebabkan peningkatan
permiabilitas vascular, meyeb stasis dan terjadi
edema
 4. terjadi marginasi leukosit yg merupakan awal
peristiwa seluler.
 Pada saat inflamasi tekanan hidrostatik karena adanya
vasodilatasi dan penurunan tekanan osmotik yg
disebabkan oleh adanya kebocoran protein yg tinggi ke
dalam jaringan intertisial, akibatnyacairan mengalir ke
luar dan terjadi edema

 Pada proses peradangan ada 3 pola peningkatan


permiabilitas vascular
 Respon sgr didatangkan oleh mediator kimia spt
histamin dan jejas ringan, respon tsb tjd akibat kontaksi
sel sel endotel yg menyeb adanya jarak antara sel sel
endotel
 Reaksi sgr yg terus menerus akibat jejas yg menimb
nekrosis endotel an merusak venule, kapiler serta
arteriole
 Kebocoran terus menerus, tjd setelah jejas ringan s/d
sedang yg langsung mengenai sel sel endotel yg
menyeb jarak interselluler
Radang Kronik
• Dpt terjadi mll 3 jalan tsb di bawah ini:
• 1. stl radang akut, stimulus menetap, ada
gangguan proses penyembuhan normal
• 2. disebabkan peradangan berulang
• 3. dimulai dgn derajat rendah tersembunyi,
seperti pada infeksi oeh mikroba: TBC,
infeksi viral, terpapar bahan toksik dlm
waktu yg lama, penyakit autoimun
Penyembuhan /perbaikan :
ada 2 proses al:
• 1. Regenerasi: penggantian jaringan
terjejas dgn sel sel jenis yg sama
• 2. penggantian leh jaringan ikat
• Berdasarkan kemampuan sel dlm
Regenerasi sel dpt dibagi 3 al:
• A. Sel sel labil : epitel permukaan
• B. sel sel stabil : hati, jaringan ikat
• C. sel sel permanen: sel sel otot, saraf
Perbaikan jaringan ikat
• Timbul dgn pembentukan jaringan granulasi,
dgn proliferasi pembuluh darah kecil baru dan
fibroblast
• 4 langkah neurovascularisasi:
• 1. degradasi enzimatis membran basal pemb. Darah
induk
• 2. migasi sel endotelial
• 3. proliferasi sel endotelial
• 4. maturasi dan organisasi menjadi tabung tabung
kapiler
• Neurovascularisasi banyak dibantu oleh berbagai
mediator kimia, khususnya BFGF ( Basic Fibroblast
Growth Factor )
Penyembuhan Luka
• Penyembuhan luka insisi bedah yg bersih meliputi urutan
sbb :
• 0 jam : luka terisi bekuan darah
• 3 s/d 24 jam : neutrofil dari tepi luka meninfiltasi beku
darah, mitosis mulai tampak pada sel basal epitel,
penutupan epitel memakan waktu 24 s/d 48 jam
• Hari ke 3: neutrofil diganti makrofag, jaringan granulasi
mulai tampak
• Hari ke 5 : ruang luka terisi jaringan granulasi,
neurovascularisasi maksimal
• Minggu ke 2 : proliferasi fibroblast, akumulasi kollagen,
pembentukan pembuluh darah baru
• Minggu ke 4 s/d 8 : pembentukan jaringan parut( jar ikat)
sama sekali tanpa peradangan ditutupi oleh epidermis
yg utuh
Mekanisme yang berperan pada
penyembuhan
• 1. faktor pertumbuhan :
• 2. Interaksi sel sel dan matrik
• 3. sintesis matrik ekstraselluler dan
kollagenasi
Berbagai faktor yg berpengaruh terhadap
kualitas inflamasi dan penyembuhan:
• Suplai darah yg adekuat ( cukup )
• Status nutrisi dari penderita,kecukupan
protein dan vit C
• Ada atau tdk adanya infeksi
• Ada atau tdk adanya Diabetis mellitus
• Sedang menjalani terapi
glukokortikosteroid yg akan memperlambat
proses penyembuhan
• Tingkat adekuat sirkulasi sel darah putih
*. Infeksi : Istilah untuk menyatakan “ Masuk
dan multiplikasi” dari patogen mikrobiologik
dalam tubuh ( host )
*. Penyakit Infeksi : Istilah untuk
menyatakan “ Kegagalan Homeostasis
Tubuh pada Infeksi .
*. Patogenitas : Kemampuan
mikroorganisme untuk menimbulkan
penyakit infeksi
*. Mikroorganisme yang mudah
menimbulkan penyakit infeksi Virulent

*. Infectivity : Kemampuan mikroorganisme


untuk menimbulkan infeksi
“ SELAMAT BELAJAR DAN
SUKSES SELALU “

Anda mungkin juga menyukai