Anda di halaman 1dari 24

Problem peresepan obat topikal

Lucia Hendriati
Problema yang sering ditemui
• Pencampuran dua salep/krim/gel
• Penambahan bahan obat pada salep/krim/gel
• Pembuatan sediaan khusus (klinik kecantikan)
Kemanfaatan klinis
• Salep/ basis berminyak digunakan untuk
dematosis yang kering dan tebal, hiperkeratosis.
Ulkus yang telah bersih
• Kontra indikasi salep: radang akut, dermatitis
eksudatif, daerah berambut dan daerah lipatan
Kemanfaatan klinis
• Basis krim (tercucikan oleh air) digunakan pada
lesi yang kering dan superfisial, lesi pada rambut,
daerah intertriginosa
• Gel : daerah berambut, luka bakar tertutup
• Pasta digunakan pada lesi akut dan superfisial
Anatomi kulit
Histologi kulit
Tujuan pencampuran

Kepatuhan
Kombinas
Praktis pasien
i obat meningkat
Surfaktan yang bisa digunakan
• LCD (liquor carbonis detergent 0,05%)  coal tar
 juga berfungsi sebagai anti psoriasis
• Tween
• Span
• Na lauril sulfat 0,1%
Serbuk topikal
• Serbuk yang sangat adsorptif tidak untuk luka basah karena membentuk
kerak
• Gunakan serbuk yang hidrofobik akan menghindarkan kehilangan air dari
kulit
• Talkum atau bahan lain untuk luka harus disterilkan dahulu
• Serbuk topikal biasanya terdiri dari pembawa seperti talk, Mg stearat, Ca
stearat atau zinc stearat
• Sterilisasi harus dilakukan terhadap Talk, Kaolin dan bahan mineral alam
lainnya karena bahan – bahan tersebut mengandung bakteri Clostridium
tetani, Crostridium welchii dan Bacillus anthradis.
• Strerilisasi dilakukan pada suhu 170°C selama 1 jam.
Konsultasi pada Pasien
• Topikal powder
• Berapa jumlah yang disebarkan
• Ditabur atau digosokkan
• Bagaimana keamanan terhadap anak kecil (dapat
terhisap?)
• Kulit harus dikeringkan dahulu?
• Apa yang terjadi bila kulit berkeringat?
Tips untuk compounding powder
• Coffee grinder  mengecilkan ukuran partikel pada sejumlah
serbuk yang sedikit
• Mencampur serbuk dengan ukuran partikel dan densitas sama
dapat dengan menggunakan plastic bag dan spatula
• Serbuk yang beterbangan dapat dikompakkan dengan
penambahan beberapa tetes alkohol, air atau parafin liq
• Mg stearat 1% dapt menaikkan sifat alir serbuk
• Na lauryl sulfat hinga 1% dapat ditambahkan pada serbuk untuk
menetralkan daya elektrostatik serbuk yang mudah terbang
• Gunakan masker debu pada saat mencampur serbuk yang ringan
Model resep
• R/ Vitamin C
Basis cream
- Gunakan vitamin C bersalut untuk menghindari
pencoklatan
- Gunakan basis krim o/w, agar dapat bercampur dengan
- Pencampuran menggunakan mini homogenizer
menghasilkan krim yang lembut
Model resep
• R/ Ichtyol
Hidrokortison krim

- Lakukan levigasi dengan krim yang tersedia


- Pencampuran secara langsung menyebabkan ichtiyol
menggumpal
• Calamin lotion
• Liquor fabri lotion (anti herpes,biang keringat)
• Pasta lasari
Tambahkan pembasah PG/ gliserin dan gunakan
mortir besar
Salep 2-4
• Liquor faberi (anti biang keringat)
– Asam salisilat 0,5
– Talk 5
– ZnO 5
– Amilum oryzae 5
– Spiritus 95% ad 100 cc
Cara pembuatan : larutkan asam salisilat dalam spiritus, levigasi talk,
ZnO, Amilum, masing-masing dengan spiritus, aduk hingga
homogen
• Perhatikan pengenceran dosis
• Bila belum pernah melakukan, campurkan sedikit
sediaan lebih dahulu
• Penambahan surfaktan membantu
mempertahankan stabilitas
• Gunakan papan salep atau mortir-stamper

Hidrokortison 1,5% (antiradang) krim o/w

Bactoderm (Mupirocin 10 mg/g, In:


impetigo, pioderma, abses) krim o/w

• Clindamycin 1%

• Sagestam krim (gentamicin krim)


• Moisderm (urea, In. Iktyosis, kulit kering)
• Lotasbat (clobetasol propionat, In: psoriasis,
eksema, lichen planus)
Beberapa tips pembuatan
• Pencampuran dua macam ointment dapat mengunakan
kantong plastik
• Ointment dapat dikeluarkan dari plastik bag dengan mudah
dengan menggunting sudut plastik dan dimasukkan kedalam
tube
• Beberapa tetes mineral oil atau pelarut lain dapat
meningkatkan efekifitas bahan yang memiliki gaya elektrostatik,
misalnya sulfur
• Pelarut yang mudah menguap sebaiknya tidak digunakan untuk
melevigasi serbuk, karena setelah menguap akan meninggalkan
kristal
Quality control
• Berat
• Penampilan visual
• Warna
• Bau
• Viskositas
• Homogenitas
• Tekstur
Pengemas, penyimpanan dan labeling
• Pengemas : tube dan pot. Pasta umumnya dikemas dalam
pot karena viskositasnya tinggi
• Sedapat mungkin rongga udara yang tersisa dalam
pengemas sekecil mungkin untuk meminimalkan water
loss dan potensi teroksidasi
• Ointmen disimpan pada suhu kamar dan tidak terpapar
panas langsung
• Label memuat cara pemakaian
Stabilitas
• Secara umum, salep yang tidak mengandung air lebih
stabil. Penambahan air dapat menurunkan stabilitas
produk. BUD salep racikan yang mengandung air tidak
lebih dari 14 hari
• Kemasan sebaiknya bermulut kecil, untuk mencegah
paparan udara
• Perubahan fisik yang dapat diamati adalah : perubahan
konsistensi, pemisahan 2 fase, pertumbuhan kristal,
penyusutan karena water loss, dan kontaminasi mikroba.
Konseling pada pasien
• Pengolesan pada daerah yang sakit cukup tipis saja, tidak
terlalu berlebihan
• Bersihkan daerah pengobatan terlebih dahulu
• Sedapat mungkin setelah pengolesan, sedian tidak terhapus
selama beberapa jam
• Menghilangkan sediaan dapat dengan menggunakan air
hangat, bila perlu dengan sabun
• Jauhkan sediaan dari anak-anak, paparan panas dan cahaya
matahari

Anda mungkin juga menyukai