Eksyar Kelas Karyawan Bag 4
Eksyar Kelas Karyawan Bag 4
1. Pinjam uang
Nasabah Bank Suplier
3. Bayar angsuran + bunga
1. Pesan barang
2. Jual-beli Rp. X
3. Jual-beli
Rp. X + marjin
Nasabah Bank Suplier
4. Bayar (tunai/cicilan)
Rp. X + marjin
Bunga Bagi Hasil
a. Penentuan bunga dibuat pada a Penentuan besarnya rasio/ nisbah
waktu akad dengan asumsi .bagi hasil dibuat pada waktu akad
harus selalu untung dengan berpedoman pada
kemungkinan untung rugi
b Besarnya persentase b Besarnya rasio bagi hasil
.berdasarkan pada jumlah .berdasarkan pada jumlah
uang (modal) yang keuntungan yang diperoleh
dipinjamkan.
c. Pembayaran bunga tetap se- c Bagi hasil tergantung pada
perti yang dijanjikan tanpa .keuntungan proyek yang
pertimbangan apakah proyek dijalankan. Bila usaha merugi,
yang dijalankan oleh pihak kerugian akan ditanggung bersama
nasabah untung atau rugi. oleh kedua belah pihak.
d Jumlah pembayaran bunga d Jumlah pembagian laba meningkat
.tidak meningkat sekalipun .sesuai dengan peningkatan jumlah
jumlah keuntungan berlipat pendapatan.
atau keadaan ekonomi se-
dang "booming".
e. Eksistensi bunga diragukan e Tidak ada yang meragukan
(kalau tidak dikecam) oleh .keabsahan bagi hasil
semua agama termasuk
Islam.
Investasi versus Bunga
Makna bahasa
Bertambah atau bertambah tinggi
Makna ‘urf
Tambahan yang diberlakukan
sebagai imbalan penundaan
pembayaran hutang
Badr Ad Din Al Ayni pengarang Umdatul
Qari Syarah Shahih Al Bukhari:
“Prinsip utama dalam riba adalah
penambahan. Menurut syariah riba berarti
penambahan atas harta pokok tanpa adanya
transaksi bisnis riel.”
Raghib Al Asfahani
“Riba adalah penambahan atas harta pokok”
Imam An Nawawi dari mazhab Syafi’i:
Salah satu bentuk riba yang dilarang Al Qur’an dan
As Sunnah adalah penambahan atas harta pokok
karena unsur waktu. Dalam dunia perbankan hal
tersebut dikenal dengan bunga kredit sesuai lama
waktu pinjaman.
Qatadah:
“Riba jahiliyah adalah seseorang yang menjual
barangnya secara tempo hingga waktu tertentu.
Apabila telah datang saat pembayaran dan si
pembeli tidak mampu membayar, maka ia
memberikan bayaran tambahan atas
penangguhan.”
Zaid bin Aslam:
“Yang dimaksud dengan riba jahiliyyah yang berimplikasi
pelipat-gandaan sejalan dengan waktu adalah seseorang
yang memiliki piutang atas mitranya. Pada saat jatuh tempo
ia berkata: ‘bayar sekarang atau tambah.’”
Mujahid:
“Mereka menjual dagangannya dengan tempo. Apabila telah
jatuh tempo dan (tidak mampu bayar) si pembeli memberikan
‘tambahan’ atas tambahan waktu.”
Riba Fadhl
Tambahan yang disebutkan bukan karena
adanya penundaan pembayaran dan tidak
ada imbalan lainnya
HUKUM RIBA
QS Al Baqarah 275 – 279 QS Ali Imran : 130
Orang makan riba Larangan memakan riba
dianggap gila seperti yang berlipat ganda
kemasukan syetan
Anggapan jual beli sama QS An Nisa : 160 – 161
dengan riba Celaan bagi Yahudi karena
Dihalalkan jual beli melanggar larangan
memakan riba
diharamkan riba
Riba adalah memakan
Ancaman pemakan riba harta orang dengan cara
Seruan meninggalkan bathil
sisa riba
QS Ar Rum : 39
Riba tidak menambah
sedangkan zakat akan
menambah
HUKUM RIBA - Hadits
Dampak Ekonomi
Di antara dampak ekonomi riba adalah dampak
inflatoir yang diakibatkan oleh bunga sebagai
biaya uang. Hal tersebut disebabkan karena
salah satu elemen dari penentuan harga adalah
suku bunga. Semakin tinggi suku bunga, semakin
tinggi juga harga yang akan ditetapkan pada
suatu barang.
Dampak lainnya adalah bahwa hutang, dengan
rendahnya tingkat penerimaan peminjam dan
tingginya biaya bunga, akan menjadikan
peminjam tidak pernah keluar dari
ketergantungan, terlebih lagi bila bunga atas
hutang tersebut dibungakan.
Dampak Bunga
Sosial Kemasyarakatan
Riba merupakan pendapatan yang didapat secara
tidak adil. Para pengambil riba menggunakan uangnya
untuk memerintah-kan orang lain agar berusaha dan
mengembalikan misalnya, dua puluh lima persen lebih
tinggi dari jumlah yang dipinjam-kannya. Persoalannya,
siapa yang bisa menjamin bahwa usaha yang
dijalankan oleh orang itu nantinya mendapatkan
keuntungan lebih dari dua puluh lima persen? Semua
orang, apalagi yang beragama, tahu bahwa siapapun
tidak bisa memastikan apa yang terjadi besok atau
lusa. Dan siapapun tahu bahwa berusaha memiliki dua
kemungkinan, berhasil atau gagal. Dengan
menetapkan riba, berarti orang sudah memastikan
bahwa usaha yang yang dikelola pasti untung.