Anda di halaman 1dari 25

Anatomi &

Fisiologi
Saraf Kranialis

Rofaqo Hakki, S.Ked


Mohammad Hilal, S.ked
12 NERVI CRANIALES
N.I = Nervus olfactorius N.VII = Nervus facialis
N.II = Nervus opticus N.VIII = Nervus Vestibulocochlearis
N.III = Nervus occulomotorius N.IX = Nervus glossofharyngeus
N.IV = Nervus trochlearis N.X = Nervus vagus
N.V = Nervus trigeminus N.XI = Nervus hypoglossus
N.VI = Nervus abducen N.XII = Nervus accesorius
Ke-12 saraf kranial yang meninggalkan otak melalui foramina
dan fissura di tengkorak. Semua saraf ini didistribusikan ke kepala
dan leher kecuali saraf kranial kesepuluh, yang mempersarafi
struktur-struktur yang berada di toraks, dan abdomen. (Snell, 2002)
N. Olfactorius = N. I (Sensorik)
- Fisiologik : Sense of smell
- Keluar dari : Cerebrum
- Tempat Lewat pada Basis Cranii :
Lamina Cribiformis Ossis Ethmoidalis
pada Fossa Basis Cranii Anterior

N. Opticus = N. II (Sensorik)
- Fisiologik : Vision
- Keluar dari : Cerebrum
- Tempat Lewat pada Basis Cranii :
Canalis Opticus pada Fossa Basis Cranii Media
N. Oculomotorius = N. III (Motorik)
- Fisiologik : Eye movement
Autonom: eyelid elevation
pupillary constriction
lens accommodation
- Keluar dari: Mesencephalon
- Tempat Lewat pada Basis cranii :
Fissura Orbitalis Superior
pada Fossa Basis Cranii Media

N. Trochlearis = N. IV (Motorik)
- Fisiologik : Eye movement
- Keluar dari : Mesencephalon
- Tempat Lewat pada Basis Cranii :
Fissura Orbitalis Superior
pada Fossa Basis Cranii Media
N. Trigeminus = N. V
- Keluar dari : Pons

1. Divisi / N. Ophtalmica = N. V1 (Sensorik)


- Fisiologik : Facial sensation
- Tempat Lewat pada Basis Cranii :
Fissura Orbitalis Superior
pada Fossa Basis Cranii Media

2. Divisi / N. Maxillaris = N. V2 (Sensorik)


- Fisiologik : Facial sensation
- Tempat Lewat pada Basis Cranii :
Foramen Rotundum pada Fossa Basis Cranii Media

3. Divisi / N. Mandibularis = N. V3 (Sensorik) (Motorik)


- Fisiologik : Sensorik: Facial and 2/3 anterior of tongue sensation
Motorik: Mastication (biting/chewing)
- Tempat Lewat pada Basis Cranii :
Foramen Ovale pada Fossa Basis Cranii Media
N. Abducens = N. VI (Motorik)
- Fisiologik : Eye Movement
- Keluar dari : Pontomedullary Region
- Tempat Lewat pada Basis Cranii :
Fissura Orbitalis Superior
pada Fossa Basis Cranii Media

N. Facialis = N. VII (Sensorik) (Motorik)


- Fisiologik : Sensorik: Taste of 2/3 anterior of the tongue
Motorik: Facial expression, eyelid
clossing, salivation, lacrimation
- Keluar dari : Pontomedulary Region
- Tempat Lewat pada Basis Cranii :
Meatus Acusticus Internus, Canalis Facialis,
Foramen Stylomastoideum
pada Fossa Basis Cranii Posterior
N. Vestibulocochlearis = N. VIII (Sensorik)
- Fisiologik: Balance & Hearing
- Keluar dari: Pontomedullary Region
- Tempat Lewat pada Basis Crani :
Meatus Acusticus Internus pada Fossa Basis Cranii Posterior

N. Glossofaringenus = N. IX (Sensorik) (Motorik)


- Fisiologik: Sensorik: taste & sensation of 1/3 posterior of the tongue
sensation of pharynx
chemoreseptors
baroreceptors
Motorik: Swallowing, salivation
- Keluar dari: Meddula Oblongata
- Tempat Lewat pada Basis Cranii: Foramen jugulare
N. Vagus = N. X (Sensorik) (Motorik)
- Fisiologik : Sensorik: Sensation from ear skin, pharynx,
epiglotis, larynx, thorax,
abdomen, visceral tissues
Motorik: Swallow, speech, cough,
Parasymphatic: decrease heart rate
increase GI motility
sweating
- Keluar dari : Meddula Oblongata
- Tempat Lewat pada Basis Cranii : Foramen jugulare
N. Accesorius = N. XI (Motorik)
- Fisiologik : shoulder shurg, head turning
- Keluar dari : Medulla Oblongata – C-Spinal Cord
- Tempat Lewat pada Basis Cranii :
Foramen Jugulare pada Fossa Basis Cranii Posterior

N. Hypoglossus = N. XII (Motorik)


- Fisiologik : tongue movement
- Keluar dari : Medulla Oblongata
- Tempat Lewat pada Basis Cranii :
Canalis Hypogloss pada Fossa Basis Cranii Posterior
Nervus Olfactorius (Saraf Otak I)
Nervus olfactorius muncul dari sel-sel reseptor saraf
di dalam membran mukosa olfaktori yang terletak di
rongga hidung bagian atas di cranial conchae superior. Sel
reseptor olfaktori tersebar di antara sel penyokong. Setiap
sel reseptor terdiri dari sel-sel saraf bipolar kecil dengan
processus perifer yang kasar yang berjalan ke permukaan
membran dan sebuah processus sentral yang halus. Dari
processus perifer yang kasar timbul cilia-cilia pendek,
rambut olfactorius yang menembus ke dalam mucus yang
menutupi permukaan membran mukosa. Tonjolan serabut-
serabut ini bereaksi terhadap bau di udara dan
menstimulasi sel-sel olfactorius. (Snell, 2002)

Processus sentralis yang halus


membentuk serabut saraf olfactorius.
Berkas serabut-serabut saraf ini masuk ke
bulbus olfactorius melalui lubang-lubang
di lamina cribrosa os. ethmoidale.
Serabut-serabut nervus olfactorius tidak
bermielin dan diliputi oleh sel Schwann.
(Snell, 2002)
Serabut-serabut N.II adalah akson-
akson sel di lapisan ganglionik retina.
Serabut tersebut berkonvergensi pada discus
opticus dan keluar dari mata, pusatnya
sekitar 3 atau 4 mm dari sisi nasal sebagai
N.II. Serabut-serabut N.II bermielin, namun
selubungnya dibentuk oleh sel
oligodendrosit bukan sel Schwann. Oleh
karena itu, N.II disamakan dengan traktus
saraf di susunan saraf pusat. Saraf otak II
meninggalkan rongga orbita melalui canalis
opticus dan bergabung dengan nervus
opticus sisi kontralateral untuk membentuk
chiasma opticum. (Snell, 2002)
N. oculomotorius mempunyai dua
nuklei motorik, yaitu nukleus motorik
utama dan nukleus parasimpatis
asesorius (nukleus Edinger-Westphal).
Nervus oculomotorius muncul dari
permukaan anterior mesencephalon.
Nervus ini melintas kedepan di antara
arteria cerebri posterior dan arteria
cerebella superior. Selanjutnya, nervus
ini berjalan ke dalam fossa crania media
di dinding lateral sinus cavernosus.
Disini, nervus oculomotorius terbagi
menjadi ramus superior dan inferior
yang memasuki rongga orbita melalui
fisura orbitalis superior. (Snell, 2002)

N.oculomotorius mempersarafi otot-otot


ekstrinsik mata berikut: m. levator palbebrae
superioris, m. rectus medialis, m. rectus inferior, dan
m. obliquus inferior. Melalui cabang ke ganglion
ciliare dan serabut parasimpatis nervi ciliares breves,
nervus ini juga mempersarafi otot-otot intrinsik mata
berikut: m. constrictor papillae iris dan m. ciliaris.
(Snell, 2002)
Nervus trochlearis merupakan satu-satunya saraf kranial yang keluar melalui
dorsal batang otak. (Satyanegara, 1998)
Nervus trochlearis muncul dari mesencephalon dan segera menyilang saraf
senama sisi yang berlawanan. Nervus trochlearis berjalan ke depan melalui fossa
crania media pada dinding lateral sinus cavernosus dan masuk rongga orbita
melalui fisura orbitalis superior. (Snell, 2002)
Porsio mayor (sensorik) mempunyai sentral (ganglion semilunaris Gasseri) yang
berkaitan dengan ganglion spinalis dan mengandung sel-sel ganglion pseudo-unipolar. Akson
perifer sel ini berhubungan dengan reseptor rasa raba, diskriminasi, tekanan, nyeri, dan suhu.
Processus sentralnya memasuki pons dan berakhir di nukleus sensorik prinsipalis (raba dan
diskriminasi) serta di nukleus spinalis (rasa nyeri dan suhu). Ganglion Gasseri terletak di suatu
cekungan (impresio trigemini) pada bagian rostral os. petrosus, di luar sinus kavernosus
posterolateral. Akson-akson perifer neuron ganglion yang menghantarkan impuls sensorik ini
terdiri dari tiga divisi utama yaitu: n. oftalmikus (n.V1) yang memasuki rongga tengkorak
melalui fisura orbitalis superior, n. maksilaris (n.V2) yang masuk melalui foramen rotundrum,
dan n. mandibularis yang masuk melalui foramen ovale. (Satyanegara, 1998)

Porsio minor (motorik) n.V


mempunyai nucleus pada tegmentum
pons yang terletak di sebelah medial
nukleus sensorik prinsipalis. Saraf
motorik ini meninggalkan tengkorak
bersama n. mandibularis dan
menginervasi otot-otot masseter,
temporal, pterigoid lateralis dan
medialis, milohioid, digastrikus
anterior, dan tensor veli palatine.
(Satyanegara, 1998)
Nervus abducens mempersarafi musculus rectus lateralis bola mata.
Serabut-serabut nervus abducens melintas ke anterior melalui pons serta
muncul di alur antara tepi bawah pons dan medulla oblongata. Nervus ini akan
berjalan ke depan melalui sinus cavernosus serta terletak di bawah dan lateral
a. carotis interna. Selanjutnya, saraf ini masuk ke orbita melalui fisura orbitalis
superior. Nervus abducens berfungsi motorik murni dan mempersarafi
musculus rectus lateralis. (Snell, 2002)
Nukleus motorik n. facialis di bagian ventrolateral tegmentum pons dekat medulla
oblongata. Pada mulanya, akson neuron pertamanya berjalan menuju dasar ventrikel IV dekat
garis tengah, dan kemudian melingkari nucleus n.VI terus ke arah sudut serebelopontomedularis
tepat di depan n.VIII. Lutut n.VII akan membentuk kolikulus fasialis pada dasar ventrikel IV
tepat di atas stria medularis horizontalis. N. intermedius keluar di antara n.VII dan n.VIII.
Ketiganya akan berlanjut masuk ke dalam kanalis akustikus internus, dan di dalamnya, n.VII dan
intermedius akan memisahkan diri ke lateral dalam kanalis fasialis sampai ganglion genikulatum.
N. facialis akan meninggalkan tengkorak melalui foramen stilomastoideus dan kemudian dari
sini serabut-serabut motoriknya akan tersebar di otot-otot wajah (m. orbicularis oculi,
buccinators, digastricus posterior, dan platisma). (Satyanegara, 1998)
Nervus intermedius
mengandung beberapa komponen
aferen dan eferen. Serabut aferennya
berjalan bersama dengan n. lingualis
(cabang n. mandibularis), khorda
timpani, menuju ke ganglion
genikulatum serta berakhir pada
nukleus traktus solitarius (di mana
serabut kecap n. IX juga berakhir).
N. intermedius juga mengandung
serabut eferen parasimpatis yang
berasal dari nukleus salivatorius
superior (sebelah bawah medial
nucleus n. VII) dan menuju ke
kelenjar lakrimalis, kelenjar-kelenjar
di mukosa hidung. Ada sebagian
serabut yang lewat ganglion
mandibularis menuju kelenjar
sublingual dan submandibular.
(Satyanegara, 1998)
Nervus cochlearis memberikan impuls
saraf yang berkaitan dengan suara dari
organ corti di dalam cochlea. Serabut-
serabut saraf nervus cochlearis merupakan
processus sentralis sel-sel saraf di dalam
ganglion spiralis cochlea. Semua masuk
ke dalam permukaan anterior batang otak
pada pinggir bawah pons di sisi lateral dari
tempat keluarnya nervus facialis dan
dipisahkan darinya oleh nervus
vestibularis. Pada saat memasuki pons,
serabut-serabut saraf terbagi dua, satu
cabang masuk ke dalam nukleus
cochlearis posterior dan cabang yang lain
masuk ke dalam nukleus cochlearis
anterior. (Snell, 2002)
Nervus vestibularis mengatur tiga sistem, yaitu keseimbangan sistem vestibuler, sistem
propioseptif dari otot dan sendi serta sistem optik. Sistem keseimbangan terdiri dari labirin
(yang mencakup utrikulus, sakulus, dan kanalis semisirkularis), n, vestibularis, dan jaras
vestibuler sentral. Organ reseptor keseimbangan adalah macula statika (yang berada di dalam
labirin untuk mengirimkan impuls-impuls statik dan informasi tentang posisi kepala) dan Krista
ampularis (terletak di dalam ampula kanalis semisirkularis sebagai reseptor kinetik). Impuls
yang diterima oleh reseptor ini akan dihantarkan oleh akson perifer neuron bipolar dari
ganglion vestibularis (Scarpa) yang terletak di meatus akustikus internus, dan kemudian akan
menuju ke sentral sebagai n. vestibularis. Saraf ini berjalan bersama dengan nervus cochlearis
melalui meatikus akustikus internus, ke sudut serebelo-pontin, dan masuk ke batang otak
mencapai nukleus vestibularis yang terletak di dasar ventrikel IV. Kompleks nucleus
vestibularis terdiri dari nucleus vestibularis superior (Bechterew), nucleus vestibularis lateralis
(Deiter), nucleus vestibularis medialis (Schwalbe) dan nucleus vestibularis inferior (Roller).
Nervus glossopharyngeus memiliki tiga nukleus yakni nukleus motorik utama, nukleus
parasimpatis dan nukleus sensorik. (Snell, 2002) Nervus glossopharyngeus bersama dengan n.X,
dan n. XI meninggalkan cranium melalui foramen jugularis, yang pada foramen tersebut terdapat
dua ganglion yaitu: ganglion superior intrakranial dan ganglion inferior ekstrakranial. Setelah
keluar melalui foramen ini, n. IX akan berjalan di antara a. carotis interna dan v. jugularis
interna, malalui m. stilomastoideus menuju ke bawah lidah, dan mempersarafi mukosa farings,
tonsil, dan sepertiga posterior lidah. (Satyanegara, 1998)
Saraf memiliki cabang timpanikus,
cabang stilofaringeus, cabang faringeus,
cabang sinus karotikus, dan linguaris.
(Satyanegara, 1998)
Saraf vagus mempunyai dua buah ganglia yaitu: ganglion superior (jugularis) dan ganglion
inferior (nodosum). Dari ganglion nodosum (inferior), saraf ini berjalan ke kaudal sepanjang a.
carotis interna dan carotis communis dan mencapai mediastinum melalui aperture toraks
superior. N. X kanan akan melangkahi a. subklavia, sedangkan yang kiri akan menyilang arkus
aorta. Selanjutnya, keduanya akan menempel di esofagus (kanan di aspek posterior dan kiri di
aspek anterior) membentuk pleksus esofagus. Cabang terminalnya akan masuk ke kavitas
abdomen melalui hiatus esofagus diafragmatika. Dalam perjalanannya, n. X mempunyai cabang-
cabang yang terdiri atas cabang dura, cabang aurikuler, cabang faringeus, cabang laringeus
superior, cabang laringeus rekuren, cabang kardiak-servikalis superior dan kardiak torasis,
cabang bronkhialis, dan cabang gastrikus (anterior dan posterior) (Satyanegara, 1998).
N. XI mempunyai dua cabang yaitu cabang kranial dan cabang spinal. Cabang
kranialnya adalah akson-akson neuron nukleus ambigus (yang sebenarnya merupakan
milik n.X) yang mempersarafi otot-otot intrinsik laring. Cabang spinal merupakan
serabut motorik dari bagian lateral kornu anterior segmen servikal (1-5/6) untuk
membantu pernafasan otot trapezius dan sternokleidomastoideus. Cabang ini
menghantarkan impuls volunter melalui traktus kortiko-spinalis, impuls postural
melalui traktus ekstrapiramidalis, refleks melalui traktus vestibule-spinalis dan traktus
tekto-spinalis serta arkus inter-intra- segmental (Satyanegara, 1998).
Nukleus saraf otak XII terletak di medulla oblongata di
masing-masing sisi garis tengah dekat dasar ventrikel IV
(trigonum hipoglosi). Masing-masing nukleus tersusun dari
beberapa kelompok motorneuron dan masing-masing
kelompok akan mempersarafi bagian-bagian otot lidah. N.
hipoglosus merupakan saraf eferen somatik di mana
aksonnya berjalan ke arah ventral sulkus lateralis anterior di
antara piramis dan oliva inferior dan keluar dari tengkorak
melalui kanalis hipoglosi (yang terletak di tepi lateral
foramen magnum). Di dalam leher nervus berjalan di antara
a. karotis interna dan vena jugularis interna, diiringi oleh
serabut-serabut dari tiga servikal atas (ansa hipoglosi). N.
XII mempersarafi otot-otot tulang hyoid (tirohioid,
sternohioid, dan omohioid) dan otot-otot lidah (stiloglosus,
hioglosus, dan genioglosus).

Nukleus n. XII menerima impuls bilateral namun


sebagian besar dari traktus kortikonuklearis kontralateral
dan ada serabut-serabut (berasal dari formasio retikularis,
nukleus traktus solitaries, otak tengah, nukleus trigeminus)
yang merupakan komponen dari lengkung reflek untuk
mengunyah, menelan, dan mengisap. Gangguan n. XII
dapat berupa gangguan supranuklearis, gangguan nukleus
dan gangguan perifer (Satyanegara, 1998).
Terima Kasih
atas perthatiaannya

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai