Anda di halaman 1dari 23

KETUBAN PECAH

DINI
dr. Raisa Nurwany, Sp.Og
PENGERTIAN

 Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai pecahnya


selaput ketuban sebelum terjadinya persalinan. (PNPK KPD,
2016)

 Ketuban pecah dini dapat terjadi pada atau setelah usia gestasi
37 minggu dan disebut KPD aterm atau premature rupture of
membranes (PROM) dan sebelum usia gestasi 37 minggu atau
KPD preterm atau preterm premature rupture of membranes
(PPROM).
EPIDEMIOLOGI

 Kejadian KPD aterm terjadi pada sekitar 6,46 – 15,6 %


kehamilan aterm dan PPROM terjadi pada sekitar 2-3 % dari
semua kehamilan tunggal dan 7,4 % dari kehamilan kembar.

 Sekitar 1/3 dari perempuan yang mengalami KPD preterm


akan mengalami infeksi yang berpotensi berat, bahkan
fetus/neonatus akan berada pada risiko morbiditas dan
mortalitas terkait KPD pretrem
PERIODE LATEN
 Waktu saat pecahnya ketuban hingga dimulainya persalinan.
 Semakin muda usia kehamilan semakin lama periode laten.
 Pada kehamilan aterm 90% akan memulai persalinan dalam
24 jam.
 Pada kehamilan 28-34 minggu:

- 50% bersalin dalam waktu 24 jam


- 80-90% bersalin dalam waktu 1 minggu
FUNGSI SELAPUT KETUBAN

1. Sebagai medium sehingga janin dapat bergerak bebas


2. Sebagai bantalan untuk meredam dan mencegah dari
benturan.
3. Air ketuban juga berfungsi untuk mempertahankan suhu
tubuh janin dan bekerja hidrostatik pada saat persalinan
untuk memperluas ruang saluran serviks.
FAKTOR RISIKO
 Pasien berkulit hitam memiliki risiko yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan pasien kulit putih
 Status sosioekonomi rendah
 Perokok
 Mempunyai riwayat infeksi menular seksual
 Memiliki riwayat persalinan prematur
 Riwayat ketuban pecah dini pada kehamilan sebelumnya
 Disetensi uterus (misalnya pasien dengan kehamilan multipel dan
polihidramnion)
 Infeksi dan inflamasi koriodesidua
DIAGNOSIS

1. Anamnesis
• Keluar air sejak kapan?
• Kuantitas? Berapa kali ganti celana/ kain?
• Usai gestatsi?
• Taksiran persalinan?
• Riwayat KPD aterm sebelumnya?
• Faktor risiko?
2. Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan Inspekulo
- Untuk menilai adanya servisitis, prolaps tali pusat, atau
prolaps bagian terbawah janin (pada presentasi bukan
kepala)
- Tampak air menggenang di fornix posterior vagina 
vaginal pooling
3.Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan USG
 Melihat Amnionic Fluid Index (AFI), usia gestasi&
presentasi janin, taksiran berat janin, dan kelainan
kongenital janin.

Pemeriksaan Laboratorium
 Tes lakmus ( nitrazine test )
 Tes pakis ( fern test )
MANAJEMEN UMUM

 Nilai kesejahteraan ibu dan bayi


 Pastikan diagnosis
 Nilai keadaan servik dengan pemeriksaan spekulum steril
 Cegah pemeriksaan servik digital
 Nilai kondisi yang memerlukan manajemen lanjutan,
 Misalnya kenaikan suhu atau takikardi pada fetus dan ibu
 Nilai adanya indikasi untuk segera memulai persalinan
MANAJEMEN PADA USIA KEHAMILAN < 24 MINGGU

 Konseling kepada pasien dan keluarga tentang survival,

 direkomendasikan diskusi dengan neonatolog

 Mempertahankan kehamilan

 Evaluasi pasien 24-48 jam, berikan antibiotika

 Pulangkan dengan instruksi monitor suhu harian

 Lakukan USG fetal tiap minggu

 Pemberian kortikosteroid tidak direkomendasikan


MANAJEMEN PADA USIA KEHAMILAN 24-34 MINGGU

 Manajemen konservatif/ rawat inap


 Berikan magnesium jika persalinan < 24 jam
 Berikan kortikosteroid
 Berikan antibiotik
 Pengawasan dengan NST harian dan USG periodic
untuk menilai cairan amnion
MANAJEMEN PADA USIA KEHAMILAN 34-37 MINGGU

 Jika maturitas fetus terdokumentasi, pertimbangkan


induksi /
 lakukan manajemen konservatif
 Pertimbangkan pemberian kortikosteroid
 Berikan antibiotik
 Pengawasan dengan NST harian dan USG periodik untuk

menilai cairan amnion


MANAJEMEN PADA USIA KEHAMILAN > 37 MINGGU

 Manajemen aktif/ lahirkan (biasanya dengan induksi


persalinan)
 Berikan antibiotik untuk profilaksis Streptokokus grup B jika
diperlukan
KOMPLIKASI

A. Komplikasi Ibu
Infeksi intrauterine  Endometriris, korioamnionitis
yang berujung pada sepsis.

B. Komplikasi Janin
o Persalinan preterm
o Gawat janin
o Sindrom deformitas janin
PENCEGAHAN

 ANC yang teratur


 Konsumsi makanan yang bergizi seimbang
 Hindari / kurangi aktifitas yang berlebihan dan beresiko
selama kehamilan
 Hindari merokok
PROGNOSIS

Tergantung pada :
 Usia kehamilan
 Adanya infeksi / sepsis
 Faktor resiko / penyebab
 Ketepatan diagnosis awal dan penatalaksanaan
AMNIOT
OMI
AMNIOTOMI

Adalah suatu tindakan untuk membuka selaput


amnion dengan jalan membuat robekan kecil yang
kemudian akan melebar secara spontan akibat gaya
berat dan adanya tekanan didalam rongga amnion.
INDIKASI AMNIOTOMI
Indikasi melakukan amniotomi, meliputi:
Memasang elektroda pemantauan janin internal

Pada saat proses pelahiran, kelihatannya bayiakan lahir dengan

ketuban utuh
Kebutuhan untuk menstimulasi persalinan

Untuk mem!asilitasi penurunan janin danmengurangi

kemungkinan bahwa doronganakibat kontraksi akan


menyebabkan ketubanpecah dengan tiba-tiba sehingga
terjadiprolaps tali pusat.
KRITERIA AMNIOTOMI
Kriteria yang harus dipenuhi untuk melakukan tindakan amniotomi, yaitu:
Wanita berada pada persalinan aktif dengan pola kontraksi teratur dan
pembukaan serviks 4-5 cm
Bayi memiliki presentasi puncak kepala dengan kepala sudahmenancap.
Cahaya potensial akibat tindakan amniotomi yang tidak tepat adalah:
Prolaps tali pusat potensial jika ketuban pecah dengan kondisi kepala janin
belum menancap atau janin memiliki presentasi gabungan, presentasi bokong
yang tidak cakap atau bayi kecil.
Infeksi intrauterin potensial jika ketuban pecah sebelum persalinan dimulai
PRINSIP AMNIOTOMI

● Setelah memecah ketuban, biarkan jari-jari


 Melakukan amniotomi diantara anda didalam vagina sampai kontraksi
kontraksi, karena jika dilakukan berikutnya untuk mengevaluasi dampak
ketika kontraksi maka amniotomi pada serviks (pembukaan) dan
akan menyebabkan ketuban pecah pada janin (penurunandan rotasi) serta
secara tiba-tiba dan berlangsung cepat memastikan bahwa tidak terjadi prolaps tali
pusat.
sehingga meningkatkan risiko
terjadinya prolaps tali pusat. ● Evaluasi bunyi denyut jantung janin selama
dan setelah amniotomi untuk mengkaji
 Gunakan alat yang e!ekti! dan mudah
dampak yang timbul pada kesejahteraan
digunakan untuk tindakan cepat. janin segera setelah amniotomi.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai