Anda di halaman 1dari 45

Presented by Jamaludin

Objective:
“Pada akhir sesi ini peserta
dapat memahami dan
dapat mendemonstrasikan
proses pemberian
Bantuan Hidup Dasar
serta familiar dengan peralatan
first aid yang tersedia”
Definisi :

“Pertolongan yang harus diberikan


segera kepada seseorang yang
mendapat kecelakaan (cedera) atau
yang sakit secara tiba-tiba, sebelum
pertolongan dari seorang dokter atau
petugas medis terlatih tiba di tempat
kejadian”
Tujuan :

 Menyelamatkan nyawa/mencegah
kematian
 Mengurangi/mencegah keadaan yang
lebih buruk
 Mempercepat/membantu proses
penyembuhan
Mata Rantai Penyelamatan
(Chain of Survival)

Pemanggilan Dini Defibrillation Dini

BHD Dini BHL Dini


Sistem Sirkulasi
Sistem Pernapasan
Otak adalah salah satu organ tubuh kita yang sangat sensitif terhadap
kekurangan oxigen.
PRIMARY SURVEY
(SURVEI AWAL)

 Adalah langkah yang


MENDASAR dan PRIORITAS
dalam penanganan suatu
keadaan DARURAT
(Emergency)
PRIMARY SURVEY
(SURVEI AWAL)
 Lebih dikenal dengan :

 D-R-Help C-A-
B-
 D – DANGER (Bahaya)
 R – RESPONSE (Reaksi)
 Help!! Minta Tolong
C– CIRCULATION (Sirkulasi)
A– AIRWAY (Jalan Napas)
B– BREATHING (Napas)
CHAIN OF SURVIVAL
 Prinsip utama dalam resusitasi:
memperkuat RANTAI HARAPAN HIDUP
 Keberhasilan resusitasi membutuhkan integrasi
koordinasi jalur chain of survival. Jalur ini
meliputi:
 Pengenalan segera akan henti jantung dan aktivasi
sistem respons darurat (emergency response
system)
 RJP dini dengan penekanan pada kompresi dada
 Defibrilasi cepat
 Advance life support yang efektif
 Post-cardiac arrest care (perawatan pasca henti
jantung) yang terintegrasi’
DANGER = BAHAYA
• Selalu mengamati
kondisi bahaya
sebelum melakukan
tindakan
• Bertindaklah bila
keadaan telah aman
• Pastikan tidak ada
lagi korban
KONDISI BAHAYA MELIPUTI

• Bahaya terhadap
orang lain
• Bahaya terhadap
diri sendiri
• Bahaya terhadap
korban
DETEKSI KONDISI BAHAYA
DENGAN:

• Lihat

• Dengar

• Cium
KEMUNGKINAN KONDISI BAHAYA
 Listrik
 Gas
 Api & Bahan yang mengandung api
 Air
 Struktur yang tidak stabil
 Posisi pasien
 Lalu lintas
 Bahan berminyak
 Bahan kimia yang
mengandung racun
PENILAIAN TERHADAP
TINGKAT KESADARAN PASIEN

• Periksa pasien dan


amati responnya
• Panggil pasien
dengan
cukup keras
• Goyangkan bahunya
dengan lembut
Bila korban sadar :
 Biarkan pasien tetap pada posisi
ditemukan

 Periksa keadaan pasien secara


berkala dan teratur
Bila korban tidak ada respons:
 Berteriak meminta bantuan

 Aktifkan system Emergency


Tolong !!!!!
RECOVERY POSITION

Tujuan:

• Mempertahankan jalan napas

• Mencegah aspirasi
A – A I R W A Y (Jalan
Napas)
•Membuka dan
membebaskan
jalan nafas

•Periksa dan
pastikan jalan
nafas bebas dari
benda asing
A – A I R W A Y (Jalan
Napas)
 JA L A N NA FAS
BAGIAN YANG
PALING PENTING
PADA
TIND AKAN
RESUSITASI
 PEMBEBASAN
JA L A N NA FAS
ADALAH PR I OR I TAS
PERTAMA PADA
SEMUA KASUS
INJURY
B – BREATHING (Napas)

PENILAIAN PERNAFASAN :
Ø Amati gerakan naik turunnya dada (LOOK)
Ø Dengarkan suara nafas (LISTEN)
Ø Rasakan adanya aliran udara (FEEL)

Waktu penilaian tidak lebih dari 5 detik Posisi kepala pasien tetap pada posisi ekstensi
Pandangan penolong menghadap ke tubuh pasien
B – BREATHING (Napas)

 Jika pasien bernapas :


Letakan pada Recovery Position
 Jika pasien Tidak Bernapas :
Segera berikan 2x Napas Buatan
B – BREATHING (Napas)
Technic mouth to mouth
(mulut ke mulut )
• Posisi kepala pasien
tetap ekstensi
• Setiap nafas harus
disertai ekshalasi
• Lama tiupan 1,5 – 2
detik
• Volume udara yang yang
dihembuskan : 400 –
600 cc
• Frekuensi pernafasan
10 – 12 kali per
menit
B – BREATHING (Napas)

Evaluasi pemberian nafas buatan yang benar:


 Observasi naik turunnya dada
 Mendengar dan merasakan udara keluar pada
waktu ekshalasi

Penyebab kegagalan memberikan pernafasan buatan


adalah
posisi kepala dan dagu yang tidak benar
C – CIRCULATION System
( Sistem SIRKULASI)

• Periksa/Cek NADI
• Bila nadi teraba,
periksa/Cek
bila ada
perdarahan
HEBAT
• Bila nadi tidak
teraba lakukan
CPR
C P R – RJP

 CPR – CaRdio PulmonaRy


ResusCitstion
 RJP – Resusitasi Jantung
PaRu
 tuJuan ?
 KaPan di laKuKan ?
 mulai ?
 BeRhenti ?
tuJuan - CPR/RJP

 Mengembalikan fungsi Jantung


dan Paru-paru kepada
kondisi
semula/normal
KAPAN DIMULAI CPR/RJP ?

 tidaK ada naPas dan


 tidaK ada nadi
KAPAN BERHENTI CPR/RJP

Bila korban NAPAS Normal.

Bila datang Bantuan Medis

Anda Kelelahan
langKa/uRutan tindaKan CPR

• Berlutut disisi korban


• Letakan telapak tangan yang
satu di tengah tulang dada
korban
• Letakan telapak tangan lainnya
diatas tangan yang pertama
• Kunci jari tangan anda untuk
meyakinkan tidak adanya
tekanan pada tulang rusuk
disekitarnya.
• Jangan lakukan penekanan di
daerah abdomen atau
diujung bawah tulang dada
Titik Tekan
langKa/uRutan tindaKan CPR

• Posiskan diri anda tegak


lurus tepat diatas dada
korban, dengan tangan
anda lurus menekan ke
tulang dada sedalam 4 –
5 cm.
• Antara penekanan,
tekanan harus benar2 di
angkat/bebas tanpa
mengangkat tangan
anda dari permukaan
dada korban
langKa/uRutan tindaKan CPR

• Setelah 30x
penekanan
dilanjutkan dengan
2x napas buatan
• Ratio; tekan
dada:napas buatan
= 30:2
• RATE ; tekan 100 x
per menit.
..\..\..\My Video\Video MFA\Video CPR.DAT
Bila Resusitasi BeRhasil

 Jika Tidak Sadar – letakkan


pasien pada recovery
position.

 Jika Sadar jelaskan apa yang


terjadi.

 Monitor catat Vital Sign;


Pernapasan,
CHOKING (TERSEDAK)
SUMBATAN JALAN NAPAS
tanda-tanda:

 Korban terlihat sedang


makan

 Pada anak-anak -
sedang memasukkan
sesuatu kedalam mulut

 Korban terlihat
memegang lehernya

 Panik
Korban dengan sumbatan parsial
(sebagian)
 Akan terlihat batuk
 Gelisah
 Sulit untuk bernapas
Korban dengan
sumbatan total:
 Tidak dapat
berbicara atau
batuk
 Tidak dapat
bernapas
 Sering diikuti hilangnya kesadaran
dengan segera
Pertolongan Pertama:

 Jika korban masih


dapat bernapas/sadar
- Minta untuk batuk

 Jika korban terlihat


semakin lemah atau
tidak dapat batuk –
lakukan 5x TEPUKAN
PUNGGUNG (back
slap) korban
 Bila tepuk punggung
belum berhasil

Lakukan Abdominal
Thrust

1. Berdiri di belakang
korban
2. Kepalkan tangan anda &
letakan diantara pusar dan
pertemuan tulang iga bagian
bawah
3. Pegang kepalan tangan anda
4. Bungkukan korban ke arah
depan
5. Buatlah gerakan kepalan
tersebut menarik kedalam
perut & angkat keatas
Bila korban jatuh pingsan
teRiMa Kasih

Anda mungkin juga menyukai