Anda di halaman 1dari 16

Minggu 2

KAWASAN KONSERVASI

Dewi Yanuarita
MINGGU 2
Batas & Ukuran Kawasan Konservasi

• Secara umum batas kawasan konservasi yang digunakan


adalah karakteristik geologis dari darat dan laut, serta batas-
batas wilayah administerasi seperti batas negara, provinsi,
daerah, atau kecamatan.
• Secara umum ukuran kawasan terdiri dari dua kategori: a)
disagregasi atau sejumlah kawasan konservasi yang
berukuran kecil-kecil, dan b) agregasi atau satu kawasan
konservasi berukuran besar (Bengen, 2002 dan Primack,
1993)
setiap kategori masing-masing mempunyai kelebihan
tersendiri.
Lanjutan-Ukuran kawasan

• Pandangan penganut kawasan konservasi berukuran kecil:


 beberapa ukuran kecil lebih baik untuk meliput banyak tipe habitat dan
banyak populasi spesies langka daripada satu ukuran besar dalam luas
kawasan yang sama.
 mendukung kehidupan lebih banyak jenis dengan relung yang berbeda-
beda, serta tidak merusak semua kawasan secara bersamaan jika terjadi
bencana
 kawasan berukuran kecil mempunyai nilai keuntungan untuk melindungi
organisme non migrator atau sessil seperti tumbuhan, invertebrata,
gastropoda, spesies langka, dan vertebrata ukuran kecil.
Lanjutan-Ukuran kawasan 2

• Pendapat penganut kawasan konservasi berukuran besar:


 kawasan konservasi memerlukan zonasi kawasan untuk dapat mendukung
pengelolaan effektif berbagai pemanfaatan berkelanjutan
 ukuran besar mendukung ukuran populasi cukup besar, penyebaran yang luas,
spesies yang kelimpahannya rendah, untuk menjaga populasi jangka panjang.
 ukuran besar dapat meminimasi effek tepi, meliput banyak spesies, keragaman
habitat yang tinggi dibanding dengan preservasi ukuran kecil
 Ukuran besar cocok untuk melindungi banyak spesies karena populasi yang
besar memerlukan beragam habitat terutama spesis-spesis migrator dari satu
habitat ke habitat lainnya

• Pendukung kawasan konservasi ukuran besar mengatakan bahwa kawasan


ukuran kecil tidak mampu mendukung perlindungan populasi jangka panjang,
sehingga sangat sedikit keutungan konservasi yang diberikan.
Efektivitas Perencanaan & Pengelolaan
Kawasan Konservasi
• Perlu berbagai pengetahuan spesies seperti ekologi spesies
penting, informasi distribusi dan biologi komunitas, kebiasaan
makanan, tingkah laku reproduksi, pola pergerakan harian dan
musiman, potensi predator dan kompetisi, penyakit dan
parasit  semua diperlukan dalam perencanaan konservasi.
Zonasi

• Zonasi kawasan konservasi adalah penetapan wilayah pemanfaatan


dalam kawasan agar beberapa jenis kegiatan pemanfaatan dalam
kawasan dapat dikontrol dan tidak saling mengganggu

• 3 zona umum kawasan konservasi


1. Zona inti: memiliki nilai konservasi tinggi, rentan terhadap gangguan,
tempat berlangsungnya proses ekologi secara alami, tempat memijah,
tempat bertelur, tempat mencari makan, yang dapat menjamin
ketersediaan stok di luar kawasan inti, tertutup dari segala kegiatan
pemanfaatan, kecuali untuk penelitian dan monitoring
Lanjutan Zonasi-2

• Zona penyangga: zona di luar zona inti, lebih terbuka, tetapi


tetap terkontrol, pemanfaatannya terbatas, berfungsi sebagai
penyangga zona inti, dapat dimanfaatkan terbatas untuk
penangkapan dan wisata, disarankan lebih luas sehingga pengaruh
lingkungan dari luar sulit mencapai zona inti

• Zona pemanfatan: zona di luar zona penyangga, masih memiliki
nilai konservasi tertentu, namun dapat dimanfaatkan untuk
berbagai kegiatan yang diijinkan bagi masyarakat lokal,
penangkapan diatur agar stok tetap berkelanjutan (misalnya jenis
alat, jumlah alat, ukuran alat, musim penangkapan, ukuran ikan,
jenis ikan, dan jumlah ikan)
Pemilihan Kawasan Konservasi

• Persyaratan umum untuk menentukan kawasan konservasi harus didasari pertimbangan dalam aspek
biogeografi, aspek pelestarian plasma nutfah dan spesies, serta aspek manfaat bagi masyarakat

Aspek Biogeografi
 Biogeografi adalah studi penyebaran mahluk hidup dikaitkan dengan faktor2 lingkungan yang
mempengaruhinya
 digunakan untuk mengklasifikasikan biosfir ke dalam satuan fisik dan biologi yang mempunyal
komunitas biotik yang berbeda
 perbedaan faktor2 lingkungan fisik perairan menyebabkan perbedaan penyebaran dan keragaman
biota
 digunakan untuk menentukan kawasan konservasi dalam penilaian cakupan yang mewakili
spesis alami dan ekosistem utama
 kawasan konservasi laut hendaknya tidak terisolasi dengan kawasan konservasi yang sudah ada di
daratan
 kawasan konservasi laut, (jika memungkinkan) hendaknva mencakup kisaran komunitas sistem laut
dan darat luas (meliputi: rawa pantai, hutan pantai, mangrove, estuari, laguna, terumbu karang,
padang lamun dan laut dalam (upwelling))
Lanjutan-Pemilihan Kawasan Konservasi

Aspek pelestarian plasma nutfah dan spesies

 kawasan yang dipilih harus mempunyal ciri sebagai berikut: a)


relatif luas, b) memiliki biodiversitas tinggi , c) tingkat
endemik tinggi, d) mempunyai spesis langka , e) spesis
terancam punah, dan f) terdapat spesis kunci

 Spesis kuncl adalah spesis yang dapat berfungsi sebagal


indikator dalam pengelolaan dan pengawasan kawasan
konservasi  hilangnya spesis kunci dapat menjadi indikator
kesalahan pengelolaan.
Spesis-spesis dengan Skala Prioritas untuk Dilindungi

• Spesis langka yang hampir punah di seluruh habitatnya (mis. Trochus)


• Spesis yang merupakan satu-satunya wakil dalam suku atau marganya (mis.
Katsuwonus pelatnis).
• Spesis yang tidak terancam punah tetapi penyebarannnya terbatas (mis.
Napoleon, blm berubah statusx kah?)
• Spesis langka yang nilai ekonomi tinggi dan tingkat pemanfaatannya tinggi
(mis. kerapu, lobster, udang kipas).

Pelestarian keanekaragaman spesis sangat penting dalam konsep pemanfaatan


sumberdaya berkelanjutan:
• Sebagal potensi masa depan
• Kepentingan budidaya dan penangkapan
• Pengembangan bioteknologi industri farmasl, kosmetik, dan makanan.
Perlindungan terhadap keragaman hayati laut

• dapat dilakukan melalui pendekatan ekosistem atau habitat yang sebagian


besar berfungsi sebagal daerah perlindungan proses biologis.
• misalnya daerah-daerah subur sebagai tempat pemjahan, tempat
berlindung, daerah asuhan, dan tempat mencarl makanan  pada terumbu
karang, hutan mangrove, padang lamun, estuari, daerah upwelling, dan
kawasan pulau-pulau kecil.
Aspek Nilai dan Manfaat Bagi Masyarakat

• Pilihan kawasan konservasi hendaknya tetap mengacu terhadap rencana


pembangunan daerah yang berorientasl terhadap asas manfaat bagi
masyarakat
• Perencanaan dan pengelolaan kawasan konservasi hendaknya dilakukan
secara terpadu dan menghindari terjadinya konflik kepentingan dalam
penggunaannya antar pihak berkepentingan.
• Perencanaanya selain harus mendapatkan pembenaran secara ekologi,
juga secara sosial ekonom dan budaya masyarakat di sekitar kawasan
• Nilai dan manfaat pengembangan kawasan konservasl bagi nelayan untuk
penangkapan dan budidaya tetap harus diperhatikan.
Manfaat Lain Kawasan Konservasi yang Tak Kalah Penting

manfaat langsung atau tidak langsung dalam hal sebagai berikut:


melindungi wilayah pantai dan muara sungai dari bencana
erosi, abrasi, dan interusi
pelihara kualitas, lingkungan pantai dan laut.
sebagai kawasan wisata yang dapat memberikan dampak
ekonomi dan lapangan kerja bagi penduduknya.
potensi pengembangan sarana dan prasarana , misalnya untuk
pendidikan, penelitian, perhubungan, komunikasi, dan
kesehatan.
dll
KAWASAN ESSENSIAL UNTUK KONSERVASI

 Mempunyai karakteristik khusus pada suatu wilayah di muka bumi (mis.Atoll Taka
Bonerate).
 Mempunyal karakteristik khusus pada suatu sub wilayah.
 Mempunyai keragaman komunitas dan tipe habitat spesifik.
 Mempunyai nilai produktivitas biologi yang berbeda dengan wilayah lain.
 Mempunyai karakter biota atau spesis yang representatif.
 Daerah aneh : langka, terancam, mengalami depresi, mempunyai spesis endemik,
mempunyai spesis yang penyebaran geografisnya terbatas.
 Daerah yang secara ekologi penting untuk spesis yang dilindungi (lumba-lumba, paus,
dugong, Napoleon, penyu laut, karang, Tridacna, Trochus, burung laut, buaya dll)
 Daerah yang mempunyai spesis unik berassosiasi dengan mahluk lain: (Sclerectina dan
algae, Bakau dan kepiting, Sea anemon dan Amphiprion, Karang dan trochus, dll).
LANJUTAN-KAWASAN ESSENSIAL UNTUK KONSERVASI

 Daerah yang penting untuk perlestarian spesis: Spawning ground Feeding


ground, Nesting area, Nursery area, Jalur Migrasi, Breeding Area
 Daerah mempunyai struktur ekosistem spesifik secara fisik, biologi, dan
geologi: (Habitat Pantai, Mangrove, Sea Grass, Coral Reef, Estuari, Delta,
Laguna, Teluk, Rocky Beach, Sandy Beach, Upwelling, Sirkulasi air (Arus,
gyre), ekosistem pelagik.
 Daerah yang bernilai untuk digunakan manusia (wisata perikanan, industry,
militer, penangkapan, pertambangan, budidaya, transportasi, aktivitas
rekreasi, diving, boating, studi alam, swimming, surfing, skiing, aestetic).

 Daerah penelitian: (ekosistem, spesis spesifik, ekologi laut, monitoring


sumberdaya dan lingkungan, mahluk liar, dsb).
 Daerah mempunyai nilai budaya: ( Historis, Archelogi, Palaeontologi,
Antropologi).
Sampai jumpa di minggu 3

Anda mungkin juga menyukai