Anda di halaman 1dari 29

TUGAS GEJALA MEDAN

TINGGI
NAMA
SLAMET RIYADI
NPM
1271025013
NAMA
REFI AGUS WIBOWO
NPM
1271025024
Udara ideal adalah gas yang hanya terdiri dari molekul-moIekul
netral, sehingga tidak dapat mengalirkan arus listrik.

Kenyataannya, udara yang sesungguhnya tidak hanya terdiri dari


molekul-rnolekul netral saja tetapi ada sebagian kecil berupa ion-
ion dan elektron-elektron bebas, yang akan mengakibatkan udara
dan gas mengalirkan arus walaupun terbatas.

Kegagalan listrik yang terjadi diudara atau gas pertama-tama


tergantung dari jumlah elektron bebas yang ada di udara atau gas
tersebut
Konsentrasi elektron bebas dalam keadaan normal
sangat kecil dan dipengaruhi oleh radioaktif dari luar
seperti:

1. Radiasi ultraviolet dari sinar matahari;


2. Radiasi radioaktif dari bumi;
3. Radiasi sinar kosmik dari angkasa luar.

Hal tersebut menyebabkan udara terionisasi

Di dalam medan listrik, elektron-elektron bebas akan


mendapat energi yang cukup kuat, sehingga dapat
merangsang timbulnya proses ionisasi.
Jika elektroda V,maka medan listrik E

1.Ionisasi karena benturan elektron


2.Ionisasi karena cahaya
3.Ionisasi karena panas
Ionisasi karena benturan elektron

Gradien tegangan yang cukup tinggi

Jumlah elektron yang diionisasikan akan lebih banyak


dibandingkan jumlah ion yang ditangkap menjadi molekul
oksigen

Tiap-tiap eiektron kemudian akan berjalan menuju anoda dengan


membuat benturan-benturan yang kemudian akan membebaskan lebih

banyak elektron.
Efektifitas ionisasi karena benturan elektron ditentukan
oleh energi kecepatan elektron pembentur yaitu:

Jika kecepatan elektron terlalu


Jika kecepatan elektron sangat lambat tinggi  ionisasi sulit terjadi
 tidak terjadi proses ionisasi.

Elektron bebas tersebut dalam


Energi yang dihasilkan tidak pergerakannya akan mendekati
cukup kuat untuk membebaskan sesuatu atom, tanpa mengeluarkan
elektron berikutnya. elektron.
Disimpulkan bahwa dalam proses
ionisasi adalah sesuatu kecepatan
elektron bebas yang optimum.

Kecepatan elektron yang optimum adalah


suatu kecepatan yang tepat untuk dapat
memecahkan atom menjadi elektron dan ion.
Ionisasi karena cahaya

Suatu sinar atau cahaya dengan frekuensi v akan mempunyai energi


sebesar : U = hv
Dimana h = konstanta Planck
Kuaritum energi ini dapat
mengionisasi molekul yang netral dalam gas jika U‘=hv> eV1,
Dimana V1 = potensial ionisasi

Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa energi yang datang harus lebih
besar dari atau sama dengan energi yang diperlukan untuk membebaskan
elektron dari molekul gas.
Ionisasi karena panas
Prinsipnya proses ionisasi karena panas tidak berbeda dengan proses ionisasi
karena benturan dan cahaya.

Perbedaannya terletak pada jenis energi yang diberikan kepada molekul atau
atom gas netral.

Jika gas dipanasi sampai suhu yang cukup tinggi maka banyak atom netral
akan memperoleh energi yang diperlukan maka akan mengionisasikan atom
yang mereka bentur.

Ionisasi termal adalah sumber ionisasi utama pada api dan busur bertekanan
tinggi.
Diperoleh hubungan yang linier antara log I dan jarak celah d- dengan
lereng a. yang dikenal sebagai koefisien pertama ionisasi Townsend.
Hubungan linier ini tidak berlaku lagi pada tegangan yang lebih tinggi.
Dari percobaan yang dilakukan Towndsend ternyata bahwa pada
tegamgam yang lebih tinggi arusnya naik lebih cepat.
Maka besarnya elektron bebas tambahan yang terjadi
dalam lapisan

Dimana a = koefisien kesatu ionisasi Townsend.

Persamaan dapat pula ditulis dalam bentuk keadaan tunak


(steady state)
Mekanisme terpenting pada proses sekunder adalah errusi elektron karena
benturan ion positif. Jika ion positif ditembakkan ke permukaan katoda maka
akan dibebaskan elektron ke luar permukaan katoda akan
membebaskan elektron tergantung dari jenis permukaan katoda dan energi
ion positif yang menumbuk katoda.

Jika energi penahan elektron pada permukaan


elektroda adalah U = e0, maka supaya elektron dapat dibebaskan, besamya
energi ion positif harus lebih besar dari 2e0.
Saat proses ionisasi benturan, a adalah jumlah rata-rata ionisasi
benturan oleh elektron per centimeter celah. (tergantung
tekanan gas P dan Elp).
Besarnya elektron bebas tambahan yang terjadi di dalam lapisan
dx.
Temyata jumlah eIektron bebas dn, yang bertambah akibat proses
ionisasi sama besamya dengan jumlah ion positif yang dihasilkan. Jumlah
elektron yang meninggalkan katoda dan rnencapai anoda ditunjukkan
oleh rum us persamaan keadaan tunak.
Gas elektronegatif adalah gas yang memiliki berat rnolekul tinggi dan
berkemampuan untuk menarik dan atau menahan elektron-elektron bebas
melalui proses pelekatan (attachment).

Proses Pelekatan ada 2 Macam

Langsung:
Elektron langsung melekat membentuk ion negative.
Disosiatif:
Elektron membentuk ion negative setelah molekul atom membelah
berdasarkan atom penyusunnya.
Koefisien peleketan juga didefinisikan sebagai sebagaimana jumlah
pelekatan benturan oleh satu elektron per sentimeter medannya.

Hal ini menunjukan untuk a > n , kegagalan sangat mungkin terjadi tanpa
memperhatikan nilai
TIME LAGS PADA SAAT
BREAKDOWN

Keter waktu kegagalan adalah perbedaan waktu antara


saat pengaplikasian tegangan yang menyebabkan
kegagalan dan kejadian breakdown-nya sendiri.

Dengan adanya perubahan- tegangan dalam waktu


singkat elektron awal (primer) bisa jadi tidak ada di
celah dan tidak memungkinkan terjadinya breakdown.
1. Keter waktu statistik celah (ts) adalah waktu (t) yang berada antara
penerapan tegangan gagal (breakdown) dan awal tampakan elektron
primer.
2. Keter waktu formatif (tf) adalah waktu untuk proses ionisasi
penyebab breakdown celah.

◊ Keter waktu total adalah ts+ tf= t

Kelebihan tegangan dapat terjadi apabila adanya perbedaan kegagalan


tegangan aplikasi v yang lebih besar dari tegangan statis.

Rasio vt», disebut rasio impuls. Karakteristik waktu . tegangan sangat


penting dalam koordinasi perlindungan (insulation).
Dalam penyinaran dengan ultraviolet bila tingkat penyinarannya
dinaikkan, p naik dan t turun. Jenis penyinaran yang dipakai
merupakan faktor penting pengendali P1(Probabilitas kemunculan
elektro dalam celah).

Faktor yang mempengaruhi P2 ( probabilitas elektron akan


menimbulkan percikan ), adalah tegangan lebih pada celah, bila celah
dilebihi tegangannya hingga kriteria Townsend ( µ = ŷ(e**ad-1)>>1.

maka kemungkinan menghasilkan arus untuk breakdown besar.


TEORI STREAMER PADA KEGAGALAN
GAS
Kerancuan Mekanisme
Townsend

1. Kenaikan arus terjadi akibat proses ionisasi saja tetapi dalam praktek,
tegangan gagal tergantung pada tekanan gas dan geometris celah.
2. Keter waktu dalam 10**-5 S sedangkan kenyataannya kegagalan terjadi
pada waktu yang sangatsingkat lO**-8 S.
3. Memprediksikan bentuk peluahan tersebar sedang dalam praktelcnya
menyerupai filamen dan tak teratur.
4. Fenomena ini terjelaskan oleh teori streamer.
Teori ini memprediksikan perkembangan pelepasan
percikan langsung dari banjiran tunggal yang
merupakan medan pelepasannya sendiri hingga
disebut rnentransformasi banjiran menjadi streamer
plasma.
HUKUM PASCHEN

p e r c ik a n , sparking
e b u t ju g a p otensial r a k sela.
( a ta u d is a s d a n ja
g a n g a ga l p ercikan p e r k a lia n tekanan g
Tegan f u n g si d ari hasil
ala h
potential) ad

Hubungan ini diken


al dengan Hukum P
dengan percobaan p aschen dan di kuku
ada tahun 1889. Te hkan
medan seragam pad gangan gagal untuk
a tekanan yang ber sela
dinyatakan dengan beda-beda dapat
liku-liku seperti ter
lihat pada gambar :
KEGAGALAN PADA MEDAN TIDAK
SERAGAM DAN KORONA

Peluahan Korona

Korona menyangkut pelepasan yang bercahaya dan dapat


terdengar pada penghantar tegangan tinggi di bawah tegangan
gagal. Korona merugikan karena timbulnya rugi daya pada
saluran transmisi tegangan tinggi dan karena dapat rnerusak
bahan isolasi yang disebabkan oleh pemboman ion pada
permukaan dan aksi senyawa kirnia yang terbentuk oleh
peluahan.
Kegagalan pada Medan Tak Seragam

Dalam medan tak seragam, misalnya dalam sela titik bidang, sela bola
bidang atau silinder koaksial, rnedan yang diterapkan dan koefisien
Townsend pertama berubah sepanjang sela, multiplication elektron
ditenrukan oleh integral sepanjang lintasan.

Kegagalan medan tak seragam pada tekanan rendah dan tinggi


banyak ditentukan oleh polaritas dan elektroda yang lebih kecil.
Pada tekanan rendah tegangan gagal biasanya lebih rendah bila
elektroda yang Iebih keciI negatif. Pada tekanan tinggi kegagalan
terjadi pada tegangan yang lebih rendah bila elektroda yang Iebih
keciI positif.
FENOMENA POST BREAKDOWN DAN
APLIKASINYA

Fenomena post breakdown


terdiri atas:

1. Peluahan Cahaya
2. Peluahan Busur

PELUAHAN
Warna dari peluahan cahaya ini tergantung pada material katoda dan
gas yang digunakan. Peluahan cahaya menutupi katoda sebagian dan
sela antara katoda dan anoda menjadi gelap intermediet dan area yang
terang (bright) yang dinamakan cahaya normal.
PELUAHAN BUSUR
Jika arus dalam sela meningkat antara I A atau
lebih, tegangan pada sela tiba-tiba berubah menjadi
beberapa volt (20-50V). Peluahan menjadi mencolok
dan noise. Pada fase inilah yang disebut peluahan
busur dan kepadatan arus melebihi daerah katoda
yang meningkat sampai 10**3 sampai 10**7 A/cm2•
Busur ini berhubungan dg suhu dari 1,000**0 C
sampai ribuan derajat. Peluahan ini akan memuat
kepadatan elektron yg tinggi dan ion positif yg
disebut plasma busur, yg banyak timbul pada CB
dan PMS.
PERTIMBANGAN PRAKTIS
PENGGUNAAN GAS UNTUK TUJUAN
ISOLASI

Pertimbangan praktis penggunaan gas adalah karena:


1.Kuat dielektriknya yang tinggi.
2.Gas merupakan dieiektrik yang palingbanyak ditemukan dan sederhana
misalnya: N2 (Nitrogen), C02 (Carbon dioxide), Freon, SF6.
3.Stabilitas termalnya" dan inaktifitas kimia susunan materialnya.
4.Non-flammable.
5.Condensasi pada temperatur rendah.
6.Konduktor panas yang bagus.
7.Tersedia dalam bennacam harga.
8.Selain itu dalam keadaan normalnya gas adalah isolator sempurna jikatidak
dikotori oleh ion-ion lainnya diudara.

Anda mungkin juga menyukai