MAKALAH TRAFO
Kelompok :
DOSEN PENGAMPUH:
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TEKNIK ELEKTRO
PEMBAHASAN
1. Transformator daya
2. Transformator distribusi
3. Transformator pengukuran; yang terdiri dari transformator arus dan
transformator tegangan.
Prinsip kerja dari sebuah transformator yaitu Transformator terdiri atas dua buah
kumparan (primer dan sekunder) yang bersifat induktif. Kedua kumparan ini
terpisah secara elektris namun berhubungan secara magnetis melalui jalur yang
memiliki reluktansi (reluctance) rendah. Apabila kumparan primer dihubungkan
dengan sumber tegangan bolak-balik maka fluks bolak-balik akan muncul di
dalam inti yang dilaminasi, karena kumparan tersebut membentuk jaringan
tertutup maka mengalirlah arus primer. Akibat adanya fluks di kumparan primer
maka di kumparan primer terjadi induksi (self induction) dan terjadi pula induksi
di kumparan sekunder karena pengaruh induksi dari kumparan primer atau disebut
sebagai induksi bersama (mutual induction) yang menyebabkan timbulnya fluks
magnet di kumparan sekunder, maka mengalirlah arus sekunder jika rangkaian
sekunder di bebani, sehingga energi listrik dapat ditransfer keseluruhan (secara
magnetisasi) Perlu diingat bahwa hanya tegangan listrik arus bolak-balik yang
dapat ditransformasikan oleh transformator, sedangkan dalam bidang elektronika,
transformator digunakan sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban
untuk menghambat arus searah sambil tetap melakukan arus bolak-balik
antararangkaian. Tujuan utama menggunakan inti pada transformator adalah untuk
mengurangi reluktansi (tahanan magnetis) dari rangkaian magnetis (common
magnetic circuit).
trafo mempunyai sifat media pemindah panas (disirkulasi) dan mempunyai daya
tegangan tembus tinggi..Pada power transformator, terutama yang berkapasitas
besar,kumparan-kumparan dan inti besi transformator direndam dalam minyak-
trafo. Syarat suatu cairan bisa dijadikan sebagai minyak trafo adalah sebagai
berikut:
Berkaitan dengan topic yang dikaji yakni kegunaan transformator, berikut akan
dijabarkan mengenai jenis-jenis transformator :
1. Transformator Step-up
2. Transformator Step-down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan
primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini
sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC. (Np > Ns).
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik,
dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga
merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan
dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa
dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa.
Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan
kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis
ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan
sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik
tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
4. Autotransformator Variabel
Gambar 2.4 Skema Autotransformator Variabel
5. Transformator Isolasi
6. Transformator Pulsa
C. Hubungan Trafo
Sepeti yang telah dijelaskan dalam jenis trafo, salah satu jenis trafo adala trafo tiga
phasa. Pada prinsipnya dalam transformator tiga phasa, metode atau cara
merangkai belitan kumparan di sisi primer dan sekunder Transformator, umumnya
dikenal 3 cara untuk merangkainya, yaitu hubungan bintang, hubungan delta, dan
hubungan zig zag.
•Faktor daya rata-rata, pada V - V beroperasi lebih kecil dari P.f beban, kira kira
86,6% dari faktor daya beban seimbang.
Hubungan ini merupakan transformasi tiga fasa ke tiga fasa dengan bantuan dua
buah transformator (Kumparan). Satu dari transformator mempunyai “Centre
Taps “ pada sisi primer dan sekundernya dan disebut “ Main Transformer“.
Transformator yang lainnya mempunyai “0,866 Tap“ dan disebut “Teaser
Transformer “. Salah satu ujung dari sisi primer dan sekunder “teaser
Transformer” disatukan ke “ Centre Taps” dari “ main transformer “. “ Teaser
Transformer” beroperasi hanya 0,866 dari kemampuan tegangannya dan
kumparan “ main transformer “ beroperasi pada Cos 30 ° = 0,866 p.f, yang
ekuivalen dengan “ main transformer “ bekerja pada 86,6 % dari kemampuan daya
semunya
Kesimpulannya adalah Transformator 3 fasa banyak di aplikasikan untuk
menangani listrik dengan daya yang besar. Terdapat berbagai macam hubungan
pada trafo tiga fasa yang dalam penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan
dan rating tegangan yang akan dipikulnya.
Salah satu hubungan pada trafo tiga fasa yang sering di pakai adalah Hubungan
Delta Bintang dan Bintang Delta, kedua jenis hubungan ini biasanya dipakai
dalam sistem tenaga listrik khususnya pada bagian transmisi listrik untuk
menaikkan tegangan (Δ-Y) dan menurunkan tegangan (Y - Δ ). Untuk suatu
keadaandarurat, trafo hubung delta dapat dibuat menjadi open delta namun dengan
kapasiatas hanya 86.6 % dari kapasitas terpasangnya.
Motor AC adalah sebuah motor listrik yang digerakkan oleh alternating current
atau arus bolak balik (AC). Umumnya, motor AC terdiri dari dua komponen
utama yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian yang diam dan letaknya berada
di luar. stator mempunyai coil yang di aliri oleh arus listrik bolak balik dan
nantinya akan menghasilkan medan magnet yang berputar. bagian yang kedua
yaitu rotor. Rotor adalah bagian yang berputar dan letaknya berada di dalam (di
sebelah dalam stator). rotor bisa bergerak karena adanya torsi yang bekerja pada
poros dimana torsi tersebut dihasilkan oleh medan magnet yang berputar.
Gambar 6.2 Prinsip kerja Motor Listrik AC
Motor arus bolak-balik (motor AC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah
tenaga listrik arus bolak-balik (listrik AC) menjadi tenaga gerak atau tenaga
mekanik berupa putaran dari pada Rotor. Motor listrik arus bolak-balik dapat
dibedakan atas beberapa jenis Seperti pada motor DC pada motor AC, arus
dilewatkan melalui kumparan, menghasilkan torsi pada kumparan. Sejak saat itu
bolak, motor akan berjalan lancar hanya pada frekuensi gelombang sinus. Hal ini
disebut motor sinkron. Lebih umum adalah motor induksi, dimana arus listrik
induksi dalam kumparan berputar dari pada yang diberikan kepada mereka secara
langsung. Salah satu kelemahan dari jenis motor AC adalah arus tinggi yang harus
mengalir melalui kontak berputar. Memicu dan pemanasan pada kontak-kontak
dapat menghabiskan energi dan memperpendek masa pakai motor. Dalam motor
AC umum medan magnet yang dihasilkan oleh elektro magnet didukung oleh
tegangan AC sama dengan kumparan motor.
Kutub Medan
Motor DC memiliki 2 kutub medan magnet yaitu kutub utara dan kutub selatan
yang stasioner dan dynamo yang menggerakkan bearing pada ruang diantara
kutub medan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-
kutub dari utara ke selatan.
Dinamo
Commutator
Kegunaan komponen ini pada motor DC adalah untuk membalikkan arah arus
listrik dalam dinamo, commutator juga membantu motor DC dalam hal transmisi
arus antara dinamo dan sumber daya. Bisa dilihat pada Gambar 7.1
Motor DC jenis ini adalah dimana jika arus medan dipasok dari sumber terpisah
jadi arus yang masuk kedalam motor DC bukanlah arus yang ada pada motor DC
itu sendiri melainkan dari sumber yang tepisah.
Motor DC sumber daya sendiri / Self Excited motor shunt
Pada motor shunt , gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel
dengan gulungan dinamo (A) oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan
penjumlahan arus dan arus dinamo. Jika dijabarkan tentang kecepatan motor
shunt adalah sebagai berikut :
Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque
tertentu kecepatan berkurang) dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan
komersial dengan beban awal yang rendah.
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) duhubungkan secara seri
dengan gulungan dinamo oleh karena itu arus medan sama dengan arus dinamo.
Dimana kecepatan dibatasi pada 5000 RPM dan harus menghindari menjalankan
motor seri tanpa ada beban sebab kecepatan motor diluar 5000 RPM tidak dapat
dikendalikan. Motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan
torque penyalaan awal yang tinggi.
Motor DC Kompon/gabungan
Motor kompon/ gabungan motor seri dan shunt dimana pada motor kompon
gulungan medan dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan dinamo
(A). Motor kompon memiliki torque penylaan awal yang bagus dan kecepatan
yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (persentase gulungan medan
yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang
dapat ditangani oleh motor ini.
Jenis motor DC
Sebuah motor DC didesain untuk bergerak dengan daya listrik DC. Tipe motor
DC yang populer adalah jenis brushed (bersikat) dan jenis brushless (tanpa sikat),
di mana masing-masing menggunakan commutation internal dan eksternal untuk
menciptakan arus osilasi AC dari sumber arus DC.
Motor DC klasik menghasilkan arus osilasi dalam sebuah rotor lilitan dengan
sebuah commutator split ring, dan sebuah stator berupa magnet lilit maupun
magnet permanen. Sebuah rotor terdiri dari sebuah koil yang melilit rotor yang
bertenaga arus listirk batere atau sejenisnya.
Masalah tersebut diatasi pada motor tanpa sikat (brushless motor). Pada motor
jenis ini, “rotating switch” mekanis atau susunan comutator/brushgear diganti
dengan sebuah switch elektronik yang disinkronkan dengan posisi dari rotor.
Motor tanpa sikat ini memiliki efisiensi 85-90%, sedangkan motor DC dengan
brushgear memiliki efisiensi 75-80%.
Motor DC tak bersikat biasanya digunakan bila kontor kecepatan yang presisi
dibutuhkan, seperti pada disk drives komputer atau pada video cassette recorders,
kipas, laser printer dan mesin photocopy. Ada beberapa keuntungan dari motor
jenis ini dibandingkan motor convensional:
☺ Tanpa sebuah komutator yang sering aus, umur kerja motor DC tak bersikat
lebih lama dan noise yang lebih kecil.
☺ Motor dapat dengan mudah disinkronkan dengan sebuah clock internal atau
eksternal, untuk kontrol kecepatan yang lebih presisi.
☺ Karena tidak terjadi percikan listrik, seperti yang terjadi pada morot dengan
sikat, membuatnya cocok untuk lingkungan dengan bahaya terbakar seperti bahan
kimia atau bahan bakar.
☺ Motor jenis ini sering digunakan pada peralatan kecil seperti komputer dan
sejenisnya.
☺ Motor ini juga lebih senyap yang merupakan keuntungan bila dipasang pada
peralatan yang memberikan getaran.
Motor DC tak bersikat yang modern memiliki variasi daya dari satu Watt hingga
beberapa kilowatt. Motor ukuran besar hingga 100 kW digunakan pada mobil
listrik.
Jenis Motor AC
Motor Listrik Sinkron = motor listrik AC, yang pada kondisi steady, kecepatan
putaran rotornya tersinkronisasi atau sebanding dengan frekuensi gelombang arus
AC. Jika dikaitkan dengan rumus 1.1, maka kecepatan rotor akan selalu sebanding
dengan frekuensi listrik supply dan berbanding terbalik dengan jumlah kutub
magnet.
Motor listrik asinkron dikenal dengan motor induksi. Istilah tersebut digunakan
karena untuk menciptakan kutub magnet rotor, system menggunakan induksi
elektromagnetik dari medan magnet kumparan stator. Rotor motor induksi bukan
sebuah magnet permanen dan bukan pula menggunakan system eksitasi. Bentuk
rotor didesain sedemikian rupa sehingga jika terinduksi oleh medan
elektromagnetik stator, akan tercipta arus listrik pada rotor diikuti dengan
terciptanya medan magnet rotor (fenomena elektromagnetik)
Prinsip kerja:
Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator,
beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai,
dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini
merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah
tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk
penggunaan hingga 3 -4 Hp.
Motor induksi tiga fasa merupakan motor elektrik yang paling banyak digunakan
dalam dunia industri. Salah satu kelemahan motor induksi yaitu memiliki
beberapa karakteristik parameter yang tidak linier, terutama resistansi rotor yang
memiliki nilai yang bervariasi untuk kondisi operasi yang berbeda, sehingga tidak
dapat mempertahankan kecepatannya secara konstan bila terjadi perubahan beban.
Oleh karena itu untuk mendapatkan kecepatan yang konstan dan peformansi
sistem yang lebih baik terhadap perubahan beban dibutuhkan suatu pengontrol
Motor induksi 3 fasa adalah alat penggerak yang paling banyak digunakan dalam
dunia industri. Hal ini dikarenakan motor induksi mempunyai konstruksi yang
sederhana, kokoh, harganya relatif murah, serta perawatannya yang mudah,
sehingga motor induksi mulai menggeser penggunaan motor DC pada industri.
Motor induksi memiliki beberapa parameter yang bersifat non-linier, terutama
resistansi rotor, yang memiliki nilai bervariasi untuk kondisi operasi yang
berbeda. Hal ini yang menyebabkan pengaturan pada motor induksi lebih rumit
dibandingkan dengan motor DC.
Salah satu kelemahan dari motor induksi adalah tidak mampu mempertahankan
kecepatannya dengan konstan bila terjadi perubahan beban. Apabila terjadi
perubahan beban maka kecepatan motor induksi akan menurun. Untuk
mendapatkan kecepatan konstan serta memperbaiki kinerja motor induksi
terhadap perubahan beban, maka dibutuhkan suatu pengontrol. Penggunaan motor
induksi tiga fasa di beberapa industri membutuhkan performansi yang tinggi dari
motor induksi untuk dapat mempertahankan kecepatannya walaupun terjadi
perubahan beban. Salah satu contoh aplikasi motor induksi yaitu pada industri
kertas. Pada industri kertas ini untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang
baik, dimana ketebalan kertas yang dihasilkan dapat merata membutuhkan
ketelitian dan
kecepatan yang konstan dari motor penggeraknya, sedangkan pada motor induksi
yang digunakan dapat terjadi perubahan beban yang besar.
Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (ac) yang paling luas
penggunaannya. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini
bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi
sebagai akibat adanya perbedaan relative antara putaran rotor dengan medan putar
(rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
Belitan stator yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa akan
Perbedaan putaran relative antara stator dan rotor disebut slip. Bertambahnya
beban, akan memperbesar kopel motor, yang oleh karenanya akan memperbesar
pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putar stator dan putaran
rotor pun akan bertambah besar. Jadi, bila beban motor bertambah, putaran rotor
cenderung menurun. Dikenal dua tipe motor induksi yaitu motor induksi dengan
rotor belitan dan rotor sangkar.
DAFTAR PUSTAKA
http://bambang_dwi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37446/TRANSFORM
ATOR.pptx (di akses 30 November 2015 pada 20:40)
http://te.unib.ac.id/lecturer/amrirosa/wpcontent/uploads/2013/07/Transformator.pd
f (di akses 30 November 2015 pada 20:43)
http://informasicuy.blogspot.co.id/2013/07/jenis-dan-fungsi-trafo-
transformator.html#ixzz3syx48qlm (di akses 30 November 2015 pada 20:50)
pada 21.11)