Anda di halaman 1dari 43

KONSERVASI MANGROVE YANG DILAKUKAN

OLEH BANK BCA BEKERJASAMA DENGAN WWF-INDONESIA


UNTUK MELESTARIKAN ALAM PESISIR INDONESIA
01 Pendahuluan

Metode Praktik Kerja


02 Magang
Agenda
Pembahasan Hasil Praktik Kerja Magang
03

04 Penutup
PENDAHULUAN
01
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan


hutan mangrove dengan luas 3 juta hektar atau 20%
dari keseluruhan hutan mangrove didunia. Di
Indonesia hutan mangrove bermanfaat besar bagi
penduduk yang mencapai 40%-50% tinggal di
daerah dekat pantai. Manfaat hutan mangrove antara
lain yakni mencegah abrasi, tsunami, sebagai tempat
resapan air laut ke daratan dan menjadi tempat
tinggal biota laut.

Spalding, 2010
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hutan mangrove seringkali mendapat tekanan
akibat adanya pengelolaan yang tidak
bertanggung jawab sehingga mengakibatkan
kerusakan ekosistem.

Hutan mangrove merupakan hutan lindung dan


• Topik hutan konservasi, sebagaimana fungsinya harus
Konservasi Mangrove yang dilestarikan dan dikelola dengan baik.
dilakukan oleh BCA bekerjasama SEHINGGA
UU No.41 tahun 1999
dengan WWF-Indonesia
P TUJUAN
E
N
D 1 2 3
A
H
U Memperluas Sebagai media
Agar memberikan
L Pengetahuan & kampanye lingkungan
sikap cepat tanggap
U wawasan tentang untuk menumbuhkan
dalam menghadapi
A konservasi rasa kepedulian
degradasi hutan
N mangrove terhadap kelestarian
mangrove
alam
P K E G U N AA N
E
N PELAKU Sebagai bahan acuan untuk melakukan
D KEGIATAN Kegiatan serupa selanjutnya

A
H
Sebagai bahan informasi dan referensi LEMBAGA
U Pentingnya Konservasi terutama AKADEMIS
L mangrove dilakukan

U
A Sebagai salah satu acuan atau referensi untuk

PEMERINTAH evaluasi kebijakan yang dikeluarkan terutama dalam


N Konteks konservasi mangrove
METODE PRAKTIK KERJA
MAGANG
02
METODE
P E N G U M P U LAN DATA
M
OBSERVASI
E
dengan melakukan pengamatan kegiatan melalui
T
website resmi BCA atau website yang terkait dengan
O
topik PKM
D
WAWANCARA
E dengan melakukan wawancara secara tidak langsung
P dengan pihak penyelenggara kegiatan
K
M DOKUMENTASI
Dokumentasi berupa foto dan video kegiatan
konservasi dilaksanakan
M Diperoleh dari
E wawancara kepada J E N I S DATA
T pihak penyelenggara

O kegiatan konservasi

D yaitu BCA dan


PRIMER
Diperoleh melalui studi
WWF-Indonesia SEKUNDER
E pustaka/literatur yang
P berkaitan dengan
K kegiatan konservasi BCA

M serta WWF-Indonesia
dilakukan
M SUMBER DAYA ALAM
E • Sumberdaya hayati
KONSERVASI
• Sumberdaya hewani
T • Perlindungan
O
• Sumberdaya nonhayati
33,3% • Pengawetan/pelestarian

D • Pemanfaatan
UNSUR UNSUR
E
P
K E G IATAN K O N S E R VAS I
K
PEMANFAATAN 33,3%
M • Optimal
33,3%
• Efektif
• Efisien
HASIL PRAKTIK KERJA
MAGANG
03
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E
DI INDONESIA

LUASAN MANGROVE DI INDONESIA DARI


TAH U N K E TAH UN
Terdapat 42 publikasi tentang kuantifikasi luas mangrove di Indonesia dan hasilnya bervariasi, mulai dari
yang terendah 1.000.000 Ha sampai yang tertinggi 9.361.957 Ha.
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E LUASAN MANGROVE DI INDONESIA
DI INDONESIA DARI TAHUN KE TAHUN
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E LUASAN MANGROVE DI INDONESIA
DI INDONESIA DARI TAHUN KE TAHUN
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E LUASAN MANGROVE DI INDONESIA
DI INDONESIA DARI TAHUN KE TAHUN
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E LUASAN MANGROVE DI INDONESIA
DI INDONESIA DARI TAHUN KE TAHUN
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E
DI INDONESIA

H U B U N GAN MAN U S IA DAN S U M B E R DAYA ALAM

Manusia dan Sumberdaya Alam


merupakan Unsur Lingkungan Hidup

MANUSIA
&
Hubungan Sumberdaya Manusia
SUMBER
DAYA dengan Sumberdaya Alam
ALAM

Hubungan Pembinaan Manusia dengan


Pelestarian Sumberdaya Alam
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E
DI INDONESIA

KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT DENGAN KELESTARIAN


SUMBERDAYA PERIKANAN

Potensi sumber daya ikan membutuhkan pembangunan sistem


hukum agar dapat menciptakan ketertiban dalam manajemennya.
Pemberdayaan hukum yang dilakukan pemerintah sebagai politik
pembangunan konservasi bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat atas dasar partisipatif aktif, bebas, dan
bermanfaat.
Keberadaan kawasan konservasi sangat diperlukan untuk
menjaga keberlangsungan sumberdaya ikan, agar dapat
berkontribusi terhadap masyarakat kelautan dan
perikanan
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E
DI INDONESIA

KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT DENGAN KELESTARIAN


SUMBERDAYA PERIKANAN

UU No. 27/2007, PP No. 60/2007, dan UU No. 45/2009, menjadi


penting sebagai penjaga nilai strategis wilayah konservasi untuk
menselaraskan pembangunan dengan pelestarian.

Pengelolaan kawasan konservasi kelautan dan perikanan


UU No. 27/2007
oleh pemerintah daerah mungkin dapat lebih baik, karena
kewenangan teknis cenderung lebih memahami wilayahnya dan berada dekat
dengan objek konservasi itu sendiri.
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E
DI INDONESIA

J E N I S – J E N I S S U M B E R DAYA PE R I KANAN

A. Konservasi Ekosistem

1. Perlindungan habitat dan populasi ikan


2. Rehabilitasi habiat dan populasi ikan
3. Penelitian dan pengembangan
4. Pemanfaatan sumberdaya ikan dan jasa lingkungan
5. Pengawasan dan pengendalian
6. Monitoring dan evaluasi
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E
DI INDONESIA

J E N I S – J E N I S S U M B E R DAYA PE R I KANAN

Penetapan kawasan konservasi perairan 3 kriteria yaitu :

1. Ekologi, meliputi keanekaragaman hayati, kealamiahan, keterkaitan ekologis,


keterwakilan, keunikan, produktivitas daerah ruaya, habitat ikan langka,
daerah pemijahan ikan, dan daerah pengasuhan.
2. Sosial dan budaya, meliputi tingkat dukungan masyarakat, potensi konflik
kepentingan, potensi ancaman, kearifan local serta adat istiadat.
3. Ekonomi, meliputi nilai penting perikanan, potensi rekreasi dan pariwisata,
estetika dan kemudahan mencapai kawasan.
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E
DI INDONESIA

J E N I S – J E N I S S U M B E R DAYA PE R I KANAN

B. Konservasi Jenis Ikan C. Konservasi Genetik Ikan

Tujuan Konservasi sumberdaya genetik ikan

1. melindungi jenis ikan yang terancam punah dilakukan melalui upaya pemeliharaan,

2. mempertahankan keanekaragaman jenis pengembangbiakan, penelitian dan pelestarian

ikan gamet. Pelestarian gamet sumberdaya genetic

3. memelihara keseimbangan dan ikan dilakukan dalam kondisi beku.

kemantapan ekosistem
4. memanfaatkan sumberdaya ikan secara
berkelanjutan
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E
DI INDONESIA

J E N I S – J E N I S S U M B E R DAYA PE R I KANAN

a) Kawasan konservasi dengan peruntukan sebagai


cagar alam

Ekositem mangrove b) Kawasa konservasi dengan peruntukan sebagai suaka

berdasarkan status margasatwa

peruntukannya c) Kawasan konservasi perlindungan alam


d) Kawasan konservasi jalur penyangga
e) Kawasan hutan produksi mangrove
f) Kawasan ekosistem wisata mangrove
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E
DI INDONESIA
PROFIL LEMBAGA PELAKSANA

PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

Didirikan oleh Sudono Salim


atau Liem Sioe Liong pada
tahun 1957 dengan nama Bank
Central Asia NV

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) fokus pada bisnis perbankan


transaksi serta penyedia fasilitas kredit dan solusi keuangan
bagi segmen korporasi, komersial dan UKM serta konsumer.
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E
DI INDONESIA

PROFIL LEMBAGA PELAKSANA

5 pilar kegiatan CSR BCA yaitu:

1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


2. Pengembangan kapasitas SDM dilingkungan internal
perusahaan maupun lingkungan masyarakat.
3. Tanggung Jawab Pengembangan Produk dan Jasa
Keuangan Berkelanjutan
4. Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
5. Lingkungan Hidup
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E
DI INDONESIA

PROFIL LEMBAGA PELAKSANA

World Wide Fund of Nature (WWF) Indonesia didirikan


pada tanggal 11 September 1996

Non pemerintah/independen

Fokus tujuan yang utamakan yaitu lingkungan dan


pendidikan.

visi untuk ekosistem dan keanekaragaman hayati Indonesia lestari, berkelanjutan


dan terkelola secara adil, untuk kesejahteraan generasi yang akan datang.
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E
DI INDONESIA

PROSES PELAKSANAAN
K O N S E R V A S I M A N G RO V E
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E PR O S E S PE LAK SANAAN
DI INDONESIA K O N S E R V A S I M A N G RO V E

Kegiatan penanaman bibit mangrove pertama dilakukan oleh


Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, CEO WWF-
Indonesia Efransjah, direksi anak perusahaan BCA, Sekretaris
Perusahaan BCA Inge Setiawati, serta sejumlah karyawan BCA
Tanggal 18 Maret 2015

Lamujung (Aceh Besar) Blanakan Subang (Jawa Barat)

Tanggamus (Lampung) Muara Kali Opak/Baros (Jogjakarta)

Muara Gembong/Taman Teluk Lamong (Surabaya)


Nasional Ujung Kulon Wringin Putih (Banyuwangi)
(Jawa Barat) Bengkayang (Kalimantan Barat).
Pejarakan (Bali)
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E PR O S E S PE LAK SANAAN
DI INDONESIA K O N S E R V A S I M A N G RO V E

30 Maret 2015  di Desa Langensari, Kecamatan


Balanakan, Kabupaten Subang oleh Kepala kantor
wilayah I PT Bank Central Asia (BCA) Gunawan Budi
Santoso yang didampingi CSR BCA Sapto Rachmadi,
Manager Marketing WWF-Indonesia Adji Santoso dan
Kelompok Tani Lestari.
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E PR O S E S PE LAK SANAAN
DI INDONESIA K O N S E R V A S I M A N G RO V E

1 April 2015  4 pekon Karang Anyar, Kabupaten


Tanggamus dilakukan oleh Kepala BCA Kantor Wilayah VI
Darmawan, Project Leader WWF-Indonesia area TNBBS
Job Charles dan kelompok masyarakat setempat.
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E PR O S E S PE LAK SANAAN
DI INDONESIA K O N S E R V A S I M A N G RO V E

15 April 2015
oleh Kepala BCA Kantor
Wilayah II Ratna yanti,
Skretaris Perusahaan
BCA Inge Setiawati,
Manager Marketing
WWF-Indonesia
Susilowati Lestari, dan
kelompok Masyarakat
KAWASAN HUTAN MANGROVE BAROS
BANTUL, YOGYAKARTA
Pemuda Pemudi Baros.
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E PR O S E S PE LAK SANAAN
DI INDONESIA K O N S E R V A S I M A N G RO V E

23 April 2015

oleh Kepala BCA KCU


Gresik, FX Herman
Susantio, Manager
Marketing WWF-Indonesia
Susilowati Lestari, dan
kelompok Masyarakat
TELUK LAMONG
relawan.
SURABAYA
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E PR O S E S PE LAK SANAAN
DI INDONESIA K O N S E R V A S I M A N G RO V E

2 Mei 2015 di Desa Lamujung,


Kecamatan Baitussalam, Aceh
Besar yang dilakukan oleh Kepala
Pendukung Operasi BCA Kantor
Wilayah V Irsanto, Koordinator
Program Restorasi WWF-
Indonesia Dudi Rufendi,
Perwakilan pemerintah setempat
dan Kelompok Masyarakat
Lamujung, Aceh Besar
LAMUJUNG, ACEH BESAR
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E PR O S E S PE LAK SANAAN
DI INDONESIA K O N S E R V A S I M A N G RO V E

9 Juni 2015 di sepanjang Sungai


Duri, Kecamatan Sungai Raya,
Kabupaten Bengkayang dilakukan
oleh Kepala kantor Cabang Utama
BCA Singkawang Lily Sunaryo Head
of SCR BCA Sapto Rachmadi, WWF-
Indonesia Program Kalimantan Barat
Albertus Tjiu, Muspika Kecamatan
Sungai Raya, Pemerintah Desa
Sungai Duri dan Karang Taruna Akar
BENGKAYANG, KALIMANTAN BARAT bahar.
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E PR O S E S PE LAK SANAAN
DI INDONESIA K O N S E R V A S I M A N G RO V E

24 Juni 2015 oleh Kepala


Kantor Wilayah VII Malang
Iwan Sanjaya, Perwakilan
WWF Wringin Putih
Primayunta, Kepala
Perekonomian Banyuwangi Nur
Agus Suharto dan Kepala
Bapeda Banyuwangi Agus
Siswanto serta masyarakat
WRINGIN PUTIH, BANYUWANGI
relawan
HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E PR O S E S PE LAK SANAAN
DI INDONESIA K O N S E R V A S I M A N G RO V E

25 Juni

oleh Kepala BCA Kantor


Wilayah IV Denpasar bali
Frenky Chandra, Skretaris
BCA Inge Setiawati, Kepala
BCA KCU Singaraja Saswito
dan Perwakilan WWF Adji
Santoso.

PEJARAKAN, BULELENG BALI


HASIL PRAKTIK KERJA MAGANG
K O N S E R VAS I H UTAN MAN G R O V E PR O S E S PE LAK SANAAN
DI INDONESIA K O N S E R V A S I M A N G RO V E

12 Mei 2018 oleh Kepala BCA


KCU Serang Lim Hauw Tjioe, CSR
BCA Inge Setiawati, Direktur
Program Coral Triangle WWF-
Indonesia Wawan Ridwan, Project
Leader WWF Ujung Kulon Kurnia
Oktavia Khairani, Kepala Balai
Taman Nasional Ujung Kulon
Mamat Rahmat, serta masyarakat
TAMAN NASIONAL UJUNG KULON
relawan setempat
PENUTUP
04
K E S I M P U LAN

Kegiatan konservasi mangrove yang dilakukan


P oleh BCA memberikan pengetahuan dan wawasan

E Kegiatan konservasi mangrove timbul


mengenai konservasi terutama konservasi

N mangrove
akibat kerusakan hutan mangrove
U yang disebabkan oleh bencana alam
T maupun oleh manusia, oleh karena itu
U reboisasi hutan mangrove perlu

P dilakukan guna untuk mengembalikan


fungsi ekosistem hutan mangrove Rasa kepedulian terhadap kelestarian alam
salah satunya dapat dipicu dengan
kegiatan lingkungan seperti konservasi
SARAN

Pihak Penyelenggara kegiatan


P
 Sebelum melaksanakan kegiatan penanaman mangrove relawan diberikan edukasi
E
mengenai mangrove seperti manfaat, kegunaan, jenis-jenis mangrove, cara penanaman
N
dan perawatan dengan cara memberikan penyuluhan
U
Pemerintah setempat
T
• Dalam keberlangsungan mangrove akan lebih baik jika masyarakat sekitar terlibat aktif
U
dalam pembibitan, penanaman, perawatan hingga pemantauan pertumbuhan pohon
P
mangrove dengan cara melakukan monitoring serta pembelajaran pembekalan wawasan
berkala
DESAIN
FLYER
Thank you

Anda mungkin juga menyukai