Anda di halaman 1dari 28

Referat

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS (OMSK)

Oleh:
Laura Nurul Alfiola

Pembimbing :
dr. Sri Marhaeini, Sp.THT
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Lebih sering di negara berkembang
Otitis media supuratif kronis Faktor sosioekonomi, hygiene buruk,
kepadatan penduduk

Prevalensi OMSK di Indonesia antara 3-


5,2% atau + 6,6 juta penduduk

Dapat menyebabkan penurunan


pendengaran, mastoiditis, kolesteatoma,
parese nervus facialis, infeksi intrakranial
3
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI TELINGA

5
ANATOMI MEMBRAN TIMPANI

6
DEFINISI OTITIS MEDIA

▪ Otitis media adalah peradangan sebagian atau


seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius,
antrum mastoid, dan sel-sel mastoid
▫ Akut : <3minggu
▫ Subakut : >3minggu sampai <2bulan
▫ Kronis : >2bulan

7
DEFINISI OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS
(OMSK)

▪ OMSK  infeksi kronis telinga


tengah dengan perforasi membran
timpani permanen dan keluarnya
sekret dari telinga tengah

8
EPIDEMIOLOGI OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

▪ Insidensi OMSK lebih tinggi di negara berkembang sosioekonomi dan


gizi yang buruk,kurangnya edukasi kesehatan
▪ OMSK dapat terjadi pada kedua jenis kelamin & semua kelompok umur
▪ Insidensi OMSK di Inggris : 0,9% pada anak-anak dan 0,5% pada orang
dewasa
▪ Peningkatan risiko OMSK pada populasi Amerika asli dan Eskimo  Tuba
Eustachius yang lebih lebar dan terbuka

9
ETIOLOGI OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

▪ Perforasi membran timpani bisa timbul akibat trauma, iatrogenik, atau


OMA yang mengalami perforasi

▪ Infeksi pada telinga tengah  masuknya bakteri dari liang telinga luar
melalui perforasi ke telinga tengah
▫ Mikroorganisme : MRSA, P.Aeruginosa, Proteus spp, Klebsiella spp,
Bacteroides spp, Fusobacterium spp

10
FAKTOR RISIKO OTITIS MEDIA SUPURATIF
KRONIS
▪ Faktor risiko OMA menjadi OMSK : ▪ Faktor risiko OMSK :
▪ Terapi tidak adekuat ▪ Riwayat OMA berulang
▪ Virulensi kuman tinggi ▪ Infeksi saluran pernafasan atas
▪ Daya tahan tubuh rendah ▪ Sosioekonomi rendah
▪ Gizi kurang ▪ Anomali kraniofasial : ceft plate,
▪ Hygiene buruk down syndrome, cri du chat
syndrome, choanal atresia,

11
PATOFISIOLOGI OMSK

12
KLASIFIKASI OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

13
TUBOTYMPANIC TYPE

▪ OMSK tipe aman/mukosa/benigna


▪ Peradangan pada regio antero-inferior telinga
tengah
▪ Perforasi membran timpani di sentral
▪ Jarang menimbulkan komplikasi
▪ Perubahan patologis : polip, tympanosclerosis,
fibrosis dan adhesi

14
ATTICOANTRAL TYPE

▪ OMSK tipe bahaya/ tulang/ maligna


▪ Peradangan pada regio postero-superior telinga
tengah
▪ Perforasi membran timpani di atik/marginal
▪ Sering menimbulkan komplikasi
▪ Perubahan patologis : kolesteatoma, osteitis dan
jaringan granulasi, nekrosis pada tulang
pendengaran

15
KOLESTEATOMA
▪ Kolesteatoma adalah kista epitelial yang berisi
deskuamasi epitel (keratin)  merupakan epitel kulit
yang terperangkap
▪ Istilah kolesteatoma  istilah keliru karena tidak
mengandung kristal kolestrol dan bukan tumor yang
diberikan akhiran-oma
▪ Kolesteatoma merupakan media yang baik untuk
pertumbuhan bakteri  respon imun lokal
▪ Klasifikasi kolesteatoma
▫ Kolesteatoma kongenital
▫ Kolesteatoma akuisital : primer &sekunder
16
PENEGAKAN DIAGNOSIS OMSK

▪ Anamnesis : otorrhea, gangguan pendengaran, tinnitus, rasa penuh


ditelinga, riwayat infeksi telinga, riwayat rhinitis alergi, GERD,
penggunaan antibiotik sebelumnya
▪ Pemeriksaan fisik : otoskopi, pemeriksaan penala
▪ Pemeriksaan penunjang :audiometri, BERA, foto mastoid, kultur
dan resistensi bakteri sekret telinga

17
DIAGNOSIS BANDING OMSK

▪ Ottorhea pada usia <5tahun : pertimbangkan


benda asing ditelinga
▪ DD OMSK : Miringitis, Mastoiditis, Corpus
alineum

18
PENATALAKSANAAN OMSK

▪ Aural toilet
▫ Di klinik menggunakan small suction tip, forceps, curretes
▫ Aural irrigation : larutan asam asetat 50% dan air steril 50%
▫ Cairan irigasi dihangatkan terlebih dahulu mendekati suhu tubuh

▪ Antibiotik drops : harus mencakup bakteri gram positif dan negatif


▫ Neomycin dan Polymyxin B
▫ Gentamicin, Dexamethason, dan Tobramycin

▪ Antibiotik sistemik : Aminoglikosida, Flouroquinolon (Ciprofloxacin) 19


PENATALAKSANAAN OMSK

20
PENATALAKSANAAN OMSK TIPE AMAN

▪ Obat pencuci telinga : Larutan H2O2 3% selama 3-5 hari


▪ Obat tetes telinga yang mengandung antibiotik dan kortikosteroid
▪ Bila sekret telah kering tetapi perforasi telah ada selama 2 bulan 
miringoplasti atau tympanoplasti

21
PENATALAKSANAAN OMSK TIPE BAHAYA

▪ Pembedahan yaitu mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti


▪ Medikamentosa hanyalah terapi sementara sebelum dilakukan
pembedahan
▪ Abses subperiosteal retroaurikuler  insisi abses sebaiknya
dilakukan sebelum mastoidektomi

22
Pembedahan pada OMSK
▪ Mastoidektomi sederhana : OMSK tipe aman yang
dengan pengobatan konservatif tidak sembuh

▪ Mastoidektomi radikal : OMSK tipe bahaya dengan


infeksi/kolesteatoma yang luas

▪ Mastoidektomi radikal dengan modifikasi : OMSK


dengan kolesteatoma di daerah atik

▪ Miringoplasti : rekonstruksi hanya pada membran


tympani

▪ Tympanoplasti : rekonstruksi membran timpani dan


juga rekonstruksi tulang pendengaran 23
PROGNOSIS & KOMPLIKASI

▪ Prognosis OMSK baik jika diberikan pengobatan dan komplikasi dapat


dihindari
▪ Pemulihan gangguan pendengaran bervariasi bergantung penyebabnya
▪ Komplikasi OMSK : gangguan pendegaran, polip, osteoitis, sklerosis,
labirintis, komplikasi intrakranial (abses epidural, subdural, cerebri)
▪ Mortalitas  Komplikasi intrakranial

24
PENUTUP
KESIMPULAN

▪ OMSK  infeksi kronis ditelinga tengah dengan perforasi membran timpani dan
sekret yang keluar dari telinga tengah
▪ Bakteri penyebab OMSK yaitu bakteri gram positif dan negatif yaitu
Staphylococcus aureus (MRSA), Pseudomonas aeruginosa, Proteus spp, Klebsiella
spp, Bacteroides spp. dan Fusobacterium spp.
▪ Otitis media supuratif kronis dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu tipe
tubotympanic dan tipe atticoantral
▪ Penatalaksanaan dari OMSK meliputi aural toilet, antibiotik topikal atau sistemik,
dan tindakan pembedahan

26
DAFTAR PUSTAKA
▪ Soepardi EA., Iskandar N, Bashirudddin J, Restuti RD. 2012. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. FKUI : Jakarta
▪ Donaldson JD. 2021. Acute Otitis Media. Medscape. Dapat diakses pada :
https://emedicine.medscape.com/article/859316overview#:~:text=In%20the%20United%20Stat
es%2C%20acute,children%20younger%20than%205%20years
.
▪ Dhingra PL dan Dhingra Shruti. 2014. Disease of Ear, Nose, and Throat & Hed and Neck
Surgery 6th Edition. Elsevier : India.
▪ Varughese D. 2021. Chronic Suppurative Otitis Media. Medscape. Dapat diakses pada :
https://emedicine.medscape.com/article/859501-overview#a7
▪ Rosario DC dan Mendez MD. Chronic Suppurative Otitis. NCBI Bookshelf. Dapat diakses
pada : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554592/
▪ Richard LD., Wayne V. Adam WM. 2012. Gray’s Basic Anatomy. Elsevier: Philadelphia
▪ World Health Organization. 2004. Chronic Suppurative Otitis Media Burden of Illness and
Managemnet Options. WHO : Switzeland 27

Thanks 
Any Question?

28

Anda mungkin juga menyukai