Anda di halaman 1dari 14

VITAMIN

Disusun oleh:
Vanessa Dheadivani N. L.
(F 020 008)
Akademi Farmasi
Bina Farmasi Palu
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina
berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital
dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak
dapat dihasilkan oleh tubuh.
Penggolongan Vitamin
Larut Air Larut lemak
• B1 Thiamin • A (Retinol/Axeropthol)
• B2 Riboflavin • D (Ergokalsiferol/kalsiferol)
• B3 niasin/Nikotinamid • E (Alfa Tokoferol)
• B5 asam pantotenat • K (Menadion)
• B6 piridoxin
• B7 biotin
• B9 asam folat
• B12 cyanocobalamin
1. VITAMIN C (ASCORBIC ACID)
• Berat molekul : 176
• Rumus molekul : C6 H8 O6

Ascorbic acid dehidroascorbic acid


• Stabil pd pH asam, dan mudah teroksidasi membentuk
asam dehidroaskorbat
PROSEDUR KERJA :
• Timbang 200 – 300 g bahan dan hancurkan sampai
diperoleh slurry. Encerkan dengan aquades kemudian
disaring/disentrifuse untuk memisahkan filtratnya.
• Ambil 5 – 25 ml filtrat dan masukkan dlm
erlenmeyer, tambahkan 2ml indikator amilum dan
tambahkan aquades jika perlu.
• Titrasilah dengan 0,01 N standard yodium, dibuat dg
melarutkan 2 – 2,5 g KI dan 2,538 g I2 dalam
aquades sampai 1 liter
• Perhitungan:
1 ml 0,01 N yodium = 1,76 mg asam askorbat.
B. Cara 2,6 D (AOAC)
• Asam askorbat dapat mereduksi 2,6 D (2,6
Na-diklorofenol indofenol) sehingga terjadi
perubahan warna
• Larutan 2,6D dalam suasana netral dan basa
berwarna biru, sedangkan dalam asam
berwarna merah muda.
• Jika 2,6D direduksi oleh as askorbat maka
menjadi tidak berwarna dan kelebihan larutan
2,6D akan berwarna merah muda.
VITAMIN B1 (THIAMIN)
• Thiamin mudah larut dlm air & alkohol, tdk larut dlm
ethil eter, benzen, & pelarut lemak yg lain.
• Struktur:

• Mudah rusak dlm larutan netral & alkalis. Dlm keadaan


asam (pH 3,5) thiamin tahan panas sampai suhu 120o C.
• Pd makanan dlm keadaan bebas atau terikat scr kompleks
dg protein, fosfoprotein, & sbg ester dg asam pirofosfat
• Thiamin dpt ditentukan scr kimiawi, fisika, bioassay, &
mikrobiologis.
1. Metode fluorometri
• Prinsip: oksidasi thiamin menjadi thiokrom, yaitu
senyawa turunan thiamin yg dapat berpendar
(fluoresensi) dengan memancarkan sinar ultraviolet.
Tingkat fluoresensi proporsional dg kadarnya.
• Oksidasi thiamin dpt menggunakan reagensia kalium
ferisianida 1% yg dibuat baru.
PROSEDUR KERJA
• Dibagi menjadi 3 tahap utama: ekstraksi bahan,
pemisahan tiamin, & pengukuran fluorometer
• Ekstraksi.
- untuk bhn kering, perlu digiling ≤ 32 mesh
kemudian dilarutkan dalam 0,1N larutan HCl dan
panaskan 100 o C selama 30 mnt, lalu
didinginkan dan diencerkan sesuai kebutuhan
- untuk bhn cair, atur pH dengan menambahkan
larutan HCl 0,1 N sampai pH ± 3,5
- untuk bhn yg mengandung thiamin-phirofosfat,
perlu hidrolisa enzimatis.
Pemisahan thiamin & pengukuran
fluorometer
• Sediakan dua tabung kolom kromatografi yg diisi
dg adsorben zeolite (Na-Al-silikat)
• Masukkan cairan sample bhn ke dlm tabung yg
berisi zeolite, tabung yg kedua untuk larutan
standard. Biarkan cairan cairan melewati zeolite
sampai benar2 habis. Thiamin akan tertinggal pd
zeolite & terpisah dr bahan.
• Cuci thiamin yg teradsorbsi dg lart KCl 25%
mendidih scr bertahap. Tampung tetesan (eluate),
ambil 5 ml eluate dan masukkan dlm corong
pemisah.
Kolom kromatografi
• Tambahkan larutan 15% NaOH 3 ml, lalu tambahkan
satu tetes kalium ferisianida 1% (1 g K3 Fe(CN)6 dlm
100 ml aquades, dan hrs dibuat baru)
• Tambahkan 15 ml n-butanol & iso-butanol dan gojog
perlahan. Pisahkan larutan air yg ada di bagian bawah
sehingga yg tertinggal fraksi butanolnya. Pindahkan
larutan butanol ke tabung gelas untuk selanjutnya
dideteksi dg fluorescent-spectrofotometer.
• Buat lart blanko sample dan blanko standard dg
mengambil eluate (tetesan tak teradsorbsi dr sample &
lart standard), perlakukan seperti eluate hsl adsorbsi.
• Bacalah bilangan Fluoresensi (F) dr fluorometer dan
hitung konsentrasi thiamin.

kons thiamin sample F sample – F blanko sample


=
kons thiamin standard F standard–F blanko standard
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai